ROLANDARA

intanzs tarafından

14.2M 946K 139K

⚠️PART MASIH LENGKAP Roland Gideon. Bad boy tapi suka susu strawberry. Emosian tapi pas dimarahin sama Adara... Daha Fazla

Rolandara'1
Rolandara'2
Rolandara'3
Rolandara'4
Rolandara'5
Rolandara'6
Rolandara'7
Rolandara'8
Rolandara'9
Rolandara'10
Rolandara'11
Rolandara'13
Rolandara'14
Rolandara'15
Rolandara'16
Rolandara'17
Rolandara'18
Rolandara'19
Rolandara'20
Rolandara'21
Rolandara'22
Rolandara'23
Rolandara'24
Rolandara'25 (a)
Rolandara'25 (z)
Rolandara'26
Rolandara'27
Rolandara'28
Ask Roland
Rolandara'29
Rolandara'30
Flashback'1
Rolandara'31
Rolandara'32
Rolandara'33
Rolandara'34
Flashback'2
Roland-Adara'35
Akhir Dari Semuanya (Extra Part)
Info penerbitan/?
Pilih yuk pilih~
Novel Rolandara
SUDAH TERSEDIA DISELURUH GRAMEDIA
Komik Rolandara
Cuplikan Komik Rolandara

Rolandara'12

309K 24K 3.3K
intanzs tarafından

"Dar," panggil Roland.

"Hm?" Gumam Adara sambil mendorong kursi roda yang sekarang Roland duduki.

"Gue mau move on dari Kitty dan kawan-kawan." Kata Roland dengan wajah yang sedih seakan tak rela untuk merelakan ayamnya yang semox itu.

"Hm." Mata Adara mencari-cari mobil Rosa. Dan akhirnya ketemu. "Bisa jalan gak, Lan? Mobil Mamih ada di sana. Susah kalau pake kursi roda." Kata Adara memberhentikan kursi rosa tepat di depan pintu rumah sakit.

"Ish. Gue di kacangin." Gumam Roland kesal langsung berdiri membuat Adara terkejut ketika Roland sudah berjalan meninggalkannya.

"Lah anjir, tadi katanya gak bisa jalan. Pendusta najis." Cibir Adara menatap kepergian Roland dengan sinis.

Setelah Adara mengembalikan kursi roda, ia pun berjalan menuju mobil Rosa.

"Udah semua sayang?" Tanya Rosa ketika Adara sudah masuk ke dalam Mobil.

Adara mengangguk, "udah Mih."

"Okeesip. Mari kita pulang." Rosa pun melajukan mobilnya. Roland yang duduk di depan hanya diam dengan raut wajah masam.

"Kamu kenapa, Lan? Mau makan dulu? Kok lemes amat kek mau metong? Adain tahlilan mahal lho, Lan. Jangan metong sekarang." Kata Rosa ketika melihat Roland yang tampak lesu.

Roland mengerucutkan bibirnya, "Olan mau ayam."

"Ngomong dong kalau mau ayam. Mau ayam apa? Ayam kiefci? Atau ayam goreng langganan Mamih? Enak loh."

Adara menghela nafasnya. Ia yakin 100% bahwa ayam yang Roland inginkan itu ayam semox nya itu.

Roland berdecak, "au ah. Olan males liat Mamih."

Rosa mengernyit, "loh kok malah males sama Mamih sih?"

Roland diam tak menanggapi.

"Olan kenapa, Dar?" Tanya Rosa.

Adara tersenyum, "ngambek."

"Ngambek sama kamu? Kenapa? Kamu minta putus  gara-gara gak sanggup ngurus Olan, terus Olan ngambek ya?" Canda Rosa.

Adara tertawa, "hahaha, enggak Mih. Biasalah. Ohiya, nanti mampir di supermarket ya Mih."

"Mau beli apa?" Tanya Rosa.

"Susu strawberry. Kalau gak salah di rumah Roland sama di rumah aku udah habis stock susu nya."

Roland saat ini memang tinggal di rumah sendiri yang memang di kasih oleh Papi nya. Dia pun tinggal sendirian di sana. Makanya dia melihara ayam untuk menemaninya. Papi Roland adalah seorang pilot. Jadi Roland dan Papi nya sangat jarang ketemu. Roland di kasih rumah sendiri karena Papi Roland lah yang memberi agar Roland hidup mandiri sejak dini.

"Oke."

***

Rosa menyuruh Adara untuk menginap di rumah Roland karena Rosa juga bakal ikut menginap. Untungnya baju Adara memang ada beberapa tersimpan di rumah Roland.

Adara mengetuk pintu lalu masuk ke dalam kamar Roland sambil membawa kantong belanjaan yang berisi dua puluh lima kotak susu strawberry.

Adara menatap sebentar ke arah Roland yang baring sambil memainkan handphone nya di atas tempat tidur lalu berjalan menuju kulkas yang berada di dalam kamar Roland, dan memasuki semua susu strawberry yang ia bawa ke dalam kulkas. Tadi kulkas yang berada di dapur bawah juga sudah ia isi dengan susu strawberry. Sedangkan beberapa lagi ada yang ia simpan untuk di kulkas rumah Adara.

"Mau gak, Lan?" Tanya Adara sambil memegang susu strawberry itu.

Roland diam dengan acuh menggeleng. Adara tau bahwa ia sekarang sedang ngambek padanya.

Adara pun menutup kulkas dan berjalan menghampiri Roland.

"Lo tadi mau ngomong apa?" Tanya Adara sambil duduk di atas tempat tidur.

Roland tetap diam.

"Gue lagi serius loh ini."

Roland masih diam.

Adara berdecak, "au ah. Bodo amat. Gue mau tidur aja."

"Gue mau pelihara hewan selain ayam." Kata Roland membuat Adara tak jadi beranjak pergi.

"Mau pelihara apa?" Tanya Adara.

Roland mengangkat bahunya, "gak tau."

"Kura-kura? Itu lucu,"

"Gak mau."

"Kelinci?"

"Gak."

"Kucing? Kucing kan imutt,"

"Gak."

"Jadi apaan jir. Jangan buat sensi deh."

"Nggak tau."

"Marmut?"

"Gak, liatnya aja gue geli."

Adara berdecak, "jadi lu mau apaan, bahlul?!" Kesal Adara.

"Nggak tau."

"Lan,"

"Apa?"

"Berantem yuk! Ngajak ribut amat lu daritadi."

Roland cemberut.

"Au ah. Mending gue tidur. Bay!" Adara pun langsung pergi keluar kamar Roland.

***

"Lo gak sekolah?" Tanya Adara ketika ia keluar dari kamar, berjalan menuju meja makan, dan menatap Roland yang sama sekali tak memakai seragam sekolah.

Roland menggeleng sambil mengunyah rotinya, "libur sehari lagi gapapa lah. Bosen gue."

Adara memutar matanya, "ya ya ya, anggap aja Sekolah itu punya Papi ya."

"Tuh tau." Kata Roland santai.

"Mamih mana?" Tanya Adara duduk di samping Roland.

"Masih ngebo kali."

"Yaudah, gue mau pulang dulu ya. Gue baru inget kalau di sini gak ada seragam gue." Pamit Adara berdiri dari duduknya.

"Bolos aja." Kata Roland sambil menahan tangan Adara.

"Gak, gue udah banyak bolos."

Roland berdecak, "bolos ajaa."

"Gue udah bolos terus dari kemaren. Gue mau pulang. Sekarang udah jam enam, entar gue telat lagi," Adara melepaskan genggaman Roland. "Dah ya, taksi gue udah dateng keknya. Bay."

Adara pun langsung berjalan meninggalkan Roland sendiri di meja makan.

Setelah menghambiskan rotinya, Roland langsung beranjak pergi keluar rumahnya untuk berjalan pagi sambil menikmati udara yang sejuk karena memang perumahan yang ia tempati ini benar-benar jauh dari polusi udara.

Mata Roland tak sengaja menatap anak kecil yang berada di taman komplek di temani oleh ibu nya yang adalah teman Rosa. Roland kenal dengan dia. Sering di panggil Tante Rel.

Yang bikin mata Roland melotot saat ini adalah ANAK KECIL ITU SEDANG MENGGENGGAM TUBUH KITTY DAN KATTY DI KEDUA TANGANNYA SAMBIL CENGENGESAN!

Roland langsung berlari menyampiri Tante Rel dan anak kecil itu.

"Eh, Roland. Sendirian aja, Lan?" Sapa Tante Rel ketika Roland berdiri di hadapannya.

Roland menyengir miris, "hehehe iya tante." Matanya menatap anak kecil itu yang sangat asik menoel pantat Kitty dan Katty sedangkan ayam yang lainnya entah dimana.

Roland pun berjongkok sambil memasang wajah sendur, "lucu banget ayamnya." Anak kecil itu menatap Roland bingung.

Tante Rel terkekeh, "itu kan ayam yang di jual sama Mamih kamu, Lan."

"Itu ayam gue anjir. Gak perawan lagi noh gara-gara anak lu noel noel pantatnya." Umpat Roland dalam hati.

"Hahaha, iya ya?" Roland pun kembali berdiri. Sepertinya ia memang benar-benar harus merelakan ayam semox nya itu. "Yaudah Tante, aku permisi dulu ya. Mau jalan lagi."

Tante Rel tersenyum, "iya, Lan."

Roland pun berjalan meninggalkan Tante Rel dan anak nya itu.

"Bang, bubur ayam spesial nya satu ya. Terus dua lagi di bungkus." Kata Roland ke abang-abang jualan bubur ayam yang memang selalu berjualan di taman komplek ini. Satu untuk ia makan. Dua lagi untuk Adara dan Rena.

"Siapp."

Roland pun duduk di kursi yang kosong. Ia mengeluarkan handphone nya dan mengirim pesan ke Adara.

Roland: Dar
Roland: Nanti gue jemput ya pas pulang.

Tak berapa lama Adara membalas,

Adara: Y

"Singkat amat anjir." Gumam Roland sedikit kesal.

Bubur ayam pun datang. Roland segera memfotonya dan mengirimnya ke Adara,

Roland:

Roland: Nikmat bgt yang
Roland: Makan dulu bosss

Adara: Bosen idup ya lu jir. Ngeselin
Adara: MAUUUUUUUU
Adara: MAU LAN
Adara: IH MAUUU

Roland: Mau gue kirimin ke sekolah ga?

Adara: MAUUUUUUUU
Adara: MAU MAU MAU

Roland: Bilang "Roland gantengg, aku mau dong di kirimin bubur nya ke sekolah :***" dulu

Adara: Ih
Adara: Najis gila lu. Gak ah. Ew

Roland: Oh ydh kl gt mah

Adara: ROLAND GANTENG, AKU MAU DONG DI KIRIMIN BUBUR NYA KE SEKOLAH :****
Adara: Puas lu jablay

Roland: Hahaha. Sabar yak. Gue mau makan dulu. Ok?

Roland tertawa lalu meletakkan handphone nya di atas meja dan mulai menyantap bubur ayam itu.

"Roland kan?" Tiba-tiba ada seseorang perempuan langsung duduk di hadapan Roland.

Roland mengernyit menatap perempuan itu, "hah? Iya. Siapa ya?"

"Anjir lu ah, mantan sendiri gak inget."

Roland terdiam sebentar lalu mengangguk-anggukkan kepalanya. "Oh."

"Inget?"

Roland menggeleng, "enggak. Mantan ngapain di inget. Gak guna. Gak sudi. Gadanta."

"Anjir lu ye sekarang. Dulu lu pernah bahagia juga sama gue nyet." Kata perempuan itu.

Roland tergelak, "menurut lo aja kali bahagia, gue mah enggak tuh."

"Anjir, makin lama makin pedes aja tuh mulut."

"Udah ah, sana lu. Ganggu aja." Kata Roland mengusir perempuan yang sama sekali tak ia ingat namanya.

Perempuan itu mencibir, "mati ae lu." Langsung pergi meninggalkan meja Roland.

Tips dari Roland ketika melihat mantan: pura-pura gak kenal. Soalnya kalau misalnya kita udah ngobrol panjang sama dia, dan ntar dia mulai mancing untuk nostalgia, itu urusannya bener-bener berabe.

***

Jangan bunuh aku tentang bubur ayam krn aku pun juga ngiler :-).

HAHAHA.

Ah iya, aku mau promo novel ku boleh dongg. Aku baru nerbitin novel dan skrg lg open po. Cek aja di cerita bad girl vs ketua osis hehehe manatau minat yekan :"3.

HEHE.

16 Juni 2016

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

1.9M 123K 39
Akankah jarak membuat kita lebih dekat? membuat kita bahagia pada akhirnya? atau bahkan jaraklah yang menjadi orang ketiga hingga membuat kita saling...
8.6M 354K 37
[Now available at bookstore] Tentang, Raffa Elnandhio Samudera Si pemilik hati beku. Dan juga, Kinara Aurelia Gadis yang berhasil mencairkan hati bek...
8.2M 451K 51
[COMPLETED] "Seandainya aja gue gak kenal dia, hidup gue nggak akan merana." Dia Abel Ghisa, seorang siswi dengan penuh penderitaan di sekolah barun...
4.4M 301K 56
-Completed!! 2 part akhir di hapus. #4 in Teen Fiction (11 July 2018) (Sequel of Mahesa The Perfect Bad Boy) Jangan kaget bila bertemu dengan Eldric...