My Istikharah is you

By anggytaar

18.9K 847 81

Mengapa? Saya tidak mengerti mengapa saya bisa tersenyum saat membaca namanya. Siapa? saya tidak tau wa... More

Part 1 : I love you
Part 3 : Teka-Teki
Part 4 : Promise
Part 5 : Ketepatan
Part 6 : Back to keep
Part 7 : All for you
Part 8 : Happiness
Part 9 : With you
Part 10 : Believe
Hope

Part 2 : Sebuah pernyataan?

2.2K 110 3
By anggytaar

Maheen merasa aneh setelah memberitahu perasaannya teradap Queena, mungkin karena baru pertama kalinya Maheen mengalami jatuh cinta. Maheen terus melangkah pulang dengan fikiran dan rasa yang aneh itu. Sesampainya di apartemen, dia segera mengambil wudhu dan sholat Ashar, dan entah mengapa perasaan aneh yang dimilikinya itu semakin terasa.

Hari pun sudah semakin gelap, perasaan Maheen berubah menjadi gelisah. Maheen berbaring di tempat tidurnya sambil merenungkan apa yang membuatnya menjadi begitu gelisah. Maheen berfikir dan menyadari kesalahannya. Waktu sholat Isya telah masuk, dan saatnya dia untuk menunaikan kewajibannya.

Setelah sholat Isya, Maheen ingin mengerjakan sholat Istikharah. Maheen sangat berharap bahwa dia akan mendapatkan mimpi yang diridhai-Nya, seperti saat sebelum-sebelumnya dia mendapatkan mimpi atas jawaban dari pertanyaannya di dalam do'a seusai shalat Istikharah.

"Yaa Allah, maafkan hambamu ini yang telah mengumbar perasaan cintanya kepada wanita, maafkan hambamu ini yang tidak meminta izin dari Mu, maafkan hambamu ini tidak meminta pendapat lewat mimpi dari Mu, maafkan kesalahan hamba-Mu ini Yaa Allah"

"Yaa Allah, Jika engkau mengetahui, bahwa persoalan hati ini baik bagi hamba, dan baik pula akibatnya bagi hamba, maka berilah perkara ini kepada hamba, dan mudahkanlah ia bagi hamba, kemudian berikanlah keberkahan bagi hamba, dan penghidupan hamba, dan jika tidak baik akibatnya bagi hamba, maka jadikanlah hal ini baik untuk hamba dan dekatkanlah hamba dari padanya. Dan jadikalah wanita itu rela atas anugrah-Mu. hamba merasa sangat mencintai wanita itu, hamba merasa begitu tersenyum karenanya. Jika memang dia adalah wanita yang dipasangkan untukku, maka dekatkanlah. Jika bukan maka jadikanlah dia jodohku, ini adalah pertama kalinya hamba memiliki perasaan terhadap wanita, hamba berharap bahwa sungguh wanita itulah yang akan menjadi pertama dan terakhir untuk hamba. Tolong berikanlah jawaban-Mu atas semua do'a ku ini Yaa Allah, RABBANAA AATINAA FIDDUN YAA HASANAH, WA FIL AAKHIRATI HASANAH, WAQINAA 'ADZAA BAN NAAR. WAQINAA 'ADZAA BAN NAAR. WAQINAA 'ADZAA BAN NAAR. AAMIIN AAMIIN YAA RABBAL ALAMIN"

Maheen sudah sedikit merasa tenang, karena dia telah meminta maaf atas kesalahannya. Maheen akan berharap dan selalu berharap bahwa wanita itulah yang akan menjadi jawaban dari mimpinya.

Sudah masuk waktu subuh, mentari pagi-pun mulai muncul. Maheen belum mendapatkan mimpi atas jawaban do'anya, tapi dia tidak akan menyerah, dan dia juga akan terus menghindari Shaqueena sebelum dia mendapatkan jawaban dari do'anya.

Jam pertama kuliah pun sudah mulai, Shaqueena mulai beradaptasi dengan lingkungannya, dia mendapatkan teman baru dan kebetulan teman barunya adalah warga Indonesia yang mulai masuk dari awal D1. Teman barunya bernama Bilqist, dia sangat baik dan juga beragama Islam, Shaqueena dan Bilqist mulai akrab karena mereka sering berbincang-bincang pada jam istirahat maupun di kelas. Perbincangan mereka di taman pada jam istirahat terhenti karena Shaqueena melihat pria yang bernama Maheen itu, Shaqueena langsung bertingkah aneh dan berusaha menutupi wajahnya dengan buku yang Bilqist bawa.

"Bilqist! Pinjam bukunya sebentarrr"

"Eh eh astagfirullah kamu kenapa sih?"

"Ssst bentarr aja" sahut Shaqueena dengan nada yang pelan

Bilqist hanya diam dan heran melihat tingkah Shaqueena yang tiba-tiba mendadak aneh

Maheen melihat ke arah Shaqueena yang berusaha menutupi wajahnya di balik buku yang dia pegang, dan saat Shaqueena mengintip ke arah maheen, dia pun tertangkap oleh mata Maheen, akhirnya Shaqueena menyerah dan tidak menutupi wajahnya dengan buku yang dia pengang, Shaqueena berfikir bahwa Maheen akan mendekatinya dan akan berbicara padanya, tapi nyatanya Maheen hanya melewati Shaqueena.

"na? kamu gapapa?" tanya Bilqist

Shaqueena hanya terdiam, ternyata Maheen tidak mendekatinya apalagi berbicara padanya

"Na? Na? Kenapa sihh?" tanya Bilqist yang keduakalinya

"Hah? Apa? Oh ngga gapapa"

"Aneh dasar"

"Eh iya bil, itu siapa deh?" tanya Shaqueena sambil menunjuk ke arah Maheen

"Yaampun, itu Maheen namanya"

"Hah kok dia kenal? Kata Maheen orang-orang gak tau namanya" dalam hatinya, "oh kamu kenal dia bil? Pasti dia modus ya?"

"Iya siapa yang gak kenal dia? Dia itu cowo yang pinter banget di kampus ini. Tahun ini dia bakal lulus Sarjana ketiganya padahal masih umur 24 tahun, keren banget kan" , "tadi apa? modus? Aduhh haha boro-boro modus, ngelirik cewe aja gak pernah tuh cowo"

"serius? Hmm biasa ah", "masa sih ngga? Tuh dia aja dilirikin banyak cewe. Duh itu cewe-cewe katarak kali ya?" Jawab Shaqueena sambil menujuk kearah para wanita yang terpaku ke arah Maheen

"Iya pasti dilirikinlah, cowo ganteng, soleh, pinter, hafal Al-qur'an lagi, siapa cewe yang ga nengok? Aku aja sempet suka sama dia"

"MashaAllah, Hafal beneran?"

"Iyalahhh, emang aku ada tampang pembohong?"

"Hehe bukan gitu maksudnya, soalnya kamu ngomongnya tuh seolah-olah dia tuh cowo yang bener-bener ah gitu deh"

"aku beneran kok, nih ya kamu liat gak cowo itu yang ada di sampingnya?" tanaya Bilqist sambil menunjuk ke arah Rafly yang berada di samping Maheen

"iya liat, kenapa emang?"

"Dia sahabatnya Maheen, mereka terkenal banget sama persahabatannya. Denger-denger sih mereka sahabatan dari TK"

"Terus kenapa ngasih tau aku?"

"Because I wanna tell you if He's my boyfriend"

"Hah? Hahahaha, aku ngerti sekarang. Kamu pacaran sama dia karena gak dapet Maheen?" ejek Shaqueena sambil tertawa

"Eh nggak ya, aku emang ada rasa cinta sama Rafly. Kalo sama Maheen Cuma kagum doang, btw aku gak pacaran sama Rafly"

"Loh? Terus"

"ya aku sm dia gak ada hubungan apa-apa. Tapi kita ngejaga perasaan masing-masing, aduh Rafly emang future husband banget deh pokoknya"

"Dasar wanita"

"Eh eh iya, kenapa tadi kamu tanya soal Maheen? Suka nih ciee jangan-jangan"

"apasih, nggaklah" Muka Shaqueena mulai memerah

Rafly yang sedang bersantai dengan Maheen di taman, dengan tidak sengaja Rafly tiba-tiba melihat ke arah Bilqist

"Eh temenin yuk Heen"

"Kemana? Aduh mager ini"

"Ayuk bentar aja sih, mau ngasih makanan ke Bilqist"

"EH APA-APAAN, CEWE MULU YANG LU BAWAIN MAKANAN, UDAH GITU GUA SURUH IKUT NGANTER MAKANAN TAPI GUA GA DIKASIH. OGAH SONO LU AJA SENDIRI"

"Ah parah parah, cukup tau deh nih sama lo, itu cewe masa depan ane"

"Yaudah iya, gue anter"

"Ah serius, nanti lo pergi kayak kemarin. Nih ya belum halal gak boleh berdua. Ngerti gak ente"

"Sial. Itu kata-kata gua"

"Kan gua mengutip. Janji ya lo?"

"IYA JANJIIII"

Saat mereka berbalik ke arah Bilqist, Maheen pun langsung berbalik arah lagi

"Aduh sial, gua lupa lagi kalo Bilqist tadi sama Shaqueena" dalam hati Maheen

"heh kenapa lo?" tanya Rafly

"Please, Gua mules"

Maheen segera jalan pergi, dan tiba-tiba baju Maheen ditarik oleh Rafly

"Sejak kapan sahabat gua ingkar janji?"

"Tuh itu kan ada cewe di samping Bilqist. Jadi lu ga berdua, udah ahh gua mau ke toilet"

"Tadi ente abis ke toilet yaa!"

"Ng gue cuma..... Ahhh iya iya" Maheen gagal untuk mencari alasan

Akhirnya Rafly dan Maheen menuju ke arah Bilqist dan Shaqueena. Shaqueena seketika kaget melihat Maheen dan sahabatnya tiba-tiba berada di depannya.

Rafly "Assalamualaikum"

Bilqist Shaqueena "Waalaikumsalam"

Rafly "Ini aku tadi kebetulan bikin sandwich, jangan dibuang ya"

Bilqist "Eh, makasih banyak" dengan rasa canggung Bilqist menjawab

Maheen dan Shaqueena bersikap seolah-olah mereka tidak saling lihat. Selalu membuang muka ke segala arah tanpa henti sedetik pun.

Shaqueena "Eh Bil, aku duluan ya"

Bilqist "Eh tunggu sebentar, sinii", "Kenalin ini Shaqueena Mahasiswa D3 dari Indonesia"

Rafly "Oh iya, tau yang kemarin introduce terakhir kan?", "Saya Rafly"

Shaqueena "Kenapa di bahas yang soal kemarin sih" dumel dalam hati Shaqueena, "Shaqueena"

Rafly "Oh iya kenalin ini sahabat saya", "Eh sini" sambil menarik Maheen

Dan seketika Shaqueena dan Maheen canggung dan membuang pandangannya kesana kemari

Bilqist "Queena, itu kenalan"

Shaqueena "Hah apa? oh iya. Shaqueena", "aduhh kenapa deg-degan gini sih" dalam hatinya

Maheen "Maheen"

Mereka kembali membuang pandangannya, dan seolah-olah seperti baru bertemu pertama kali

Maheen "Flay gua harus ke rumah sakit, 20 menit lagi jam kerja gua. Oke gua duluan ya semua. Assalamualaikum"

Rafly "Eh eh bareng aja. Saya duluan ya Bil Queena. Assalamualaikum"

Bilqist Shaqueena "Waalaikumsalam"

Shaqueena dan Bilqist pun menuju ke kelasnya. Sambil menuju kelas, Shaqueena bertanya kepada Bilqist

"Bil, Maheen sama Rafly kerja?"

"Iya"

"Kerja apa?"

"Rafly dokter spesialis umum. Maheen kalo gak salah kepala dokter ahli bedah deh"

Shaqueena hanya terdiam dengan rasa kagum

Saat dalam perjalanan menuju rumah sakit, Rafly juga bertanya kepada Maheen

"Eh lo kenapa tiba-tiba aneh abis kenalan sama Shaqueena? Wahh lo naksir pandanagn pertama nih. Gue yakinnn, yakin bener"

"Dasar ngaco"

"serius kan?"

"NGGAK!"

"Wess biasa dong"

"Ngomong lagi, mulut ente ane lakban"

"nihh, orang gak ada lakbannya"

"Hah"

"Astagfirullah, Yaa Allah Yaa Rab kenapa jantung detaknya kenceng. Hah Astagfirullah" dalam hati Maheen

Di rumah sakit, Maheen dan Rafly bekerja hingga lembur sampai malam. Saat masuk waktu Isya, Maheen segera menuju ruangan kerjanya untuk melaksanakan kewajibannya dan menunaikan shalat Istikharah. Selesai Sholat Isya dan Istikharah, Maheen berdoa untuk tujuan yang sama seperti doa yang dia lakukan kemarin.

"Yaa Allah, aku akan menunggu hingga mimpi itu tiba kepadaku, aku akan terus diam samapai aku mendapat mimpi itu, dan aku tidak akan bertindak hingga mimpi itu sampai kepadaku, aku tidak akan terus berhenti mencoba hingga mimpi itu datang kepadaku, aku akan selalu menghindarinya hingga mimpi itu datang. Beri petunjuk-MU Yaa Allah, dan jagalah dia untuk hamba Yaa Allah, RABBANAA AATINAA FIDDUN YAA HASANAH, WA FIL AAKHIRATI HASANAH, WAQINAA 'ADZAA BAN NAAR. WAQINAA 'ADZAA BAN NAAR. WAQINAA 'ADZAA BAN NAAR. AAMIIN AAMIIN YAA RABBAL ALAMIN"

NEXT???

Jgn lupa vote dan komentarnya^^  

Continue Reading

You'll Also Like

377K 16.6K 70
Azizan dingin dan Alzena cuek. Azizan pintar dan Alzena lemot. Azizan ganteng dan Alzena cantik. Azizan lahir dari keluarga berada dan Alzena dari ke...
26.2K 136 12
Naya Intana Sofia, seorang wanita muda berusia 21 tahun, terjebak dalam pernikahan dengan seorang ceo terkenal dan tampan, Devano Aldebaran. Gadis it...
Hakim By ul

Spiritual

1.3M 77.5K 51
[Revisi] Kalian percaya cinta pada pandangan pertama? Hakim tidak, awalnya tidak. Bahkan saat hatinya berdesir melihat gadis berisik yang duduk satu...
60.6K 2.8K 29
"Wanita itu suci, bagaikan sajadah. Karna, diatas wanita lah lelaki akan beribadah." Fatimah mengerutkan keningnya. "Maksudnya? Perempuan dijadikan s...