[Twoshoot] Intoxicate Me (VKo...

By AnnisaIcha576

69.9K 5.5K 716

Jeon Jungkook adalah seorang tuan muda yang selalu mendapatkan apa yang dia inginkan. Dia di puja banyak oran... More

INTOXICATE ME [1/2]
INTOXICATE ME [2/2 END]

[Sequel] INTOXICATE ME

21.9K 1.6K 135
By AnnisaIcha576




-----XX-----

Jungkook merapikan penampilannya di depan cermin. Sesekali dia tersenyum mengagumi paras sempurnanya yang banyak di gilai kaum adam maupun hawa di luar sana.

Sayang, dia sekarang milik seorang namja tampan bak dewa bernama Kim Taehyung yang sudah merangkap menjadi tunangannya dan sebentar lagi mereka akan menikah.

"Sempurna."

Entah sudah berapa kali dia memuji penampilannya sendiri. Oke, Jungkook memang terlihat menawan sekarang. Dengan memakai kemeja putih berlengan pendek yang di masukkan ke celana jeans slim fit hitam yang melingkupi kaki jenjangnya dan sneakers berwarna senada dengan celananya.

Sederhana, namun mampu membuat pesona seorang Jeon Jungkook semakin menguar tak terkendali.

Tok...Tok... Tok...

"Tuan muda, anda sudah di tunggu di meja makan."

Senyuman Jungkook yang menghiasi wajahnya langsung luntur dan di gantikan tampang datarnya ketika mendengar suara seorang maid yang mengganggu acara mari mengagumi pesona seorang Jeon Jungkook.

Dengan langkah malas dia berjalan menuju pintu kamarnya dan membukanya cukup kasar. Menatap maid yang masih berada di depan kamarnya dengan tajam dan setelahnya langsung berlalu menuju meja makan.

Andai saja Jungkook berbalik sebentar saat itu, maka dia akan menemukan maid yang memanggilnya barusan sudah tak sadarkan diri karena melihat pesonanya yang benar- benar kuat. Berlebihan memang, tapi pesona Jungkook memang seperti itu.

Memabukkan.

.

"Appa. Eomma."

Jungkook yang sudah berada di meja makan langsung menghampiri kedua orang tuanya, mengecup pipi mereka bergantian lalu mendudukkan tubuhnya di salah satu kursi yang ada di sana.

Jungkook hanya diam sembari menunggu seorang maid yang menyiapkan sarapan untuknya. Tak sengaja matanya bertemu dengan Taehyung yang berdiri tepat di hadapannya –dibelakang sang ayah.

Segaris seringaian kecil menghiasi wajahnya ketika melihat wajah Taehyung yang masih kesal karena dia kerjai sebelum mandi tadi. Dengan nakal, Jungkook mengedipkan salah satu matanya pada Taehyung dan menjilat bibir bawahnya secara sensual.

Jungkook dapat melihat Taehyung yang membelalakkan matanya kaget dan jakun namja tampan itu yang bergerak gugup.

Oh, betapa Jungkook sangat ingin tertawa dengan keras sekarang karena bisa kembali berhasil mengerjai sang tunangan.

"Sayang, ayo habiskan makananmu. Sebentar lagi guru bahasa Perancis mu akan datang."

Tubuh Jungkook terlihat sedikit tersentak kaget mendengar perkataan sang ibu barusan dan baru menyadari makanannya sudah selesai di siapkan.

Jungkook mengangguk kecil tanpa bersuara dan memakan hidangan di piringnya dalam diam. Keheningan memenuhi ruang makan itu, tak ada yang bersuara. Hingga semuanya selesai menghabiskan makanan mereka dan satu persatu orang yang ada di sana mulai meninggalkan ruangan tersebut –termasuk Taehyung dan Jungkook.

Taehyung hanya diam sembari mengikuti Jungkook yang berjalan entah kemana. Dia tak mau mengeluarkan suaranya karena takut akan dikerjai  tunangannya itu lagi nanti.

Dengan tiba- tiba Jungkook menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Taehyung yang juga ikut berhenti di belakangnya.

"Temani aku selama waktu pelajaran nanti berlangsung."

Taehyung membungkukkan sedikit tubuhnya dan setelahnya tersenyum kecil pada Jungkook.

"Baik."

Cukup lama Jungkook hanya terdiam di tempatnya dan dengan perlahan dia melangkahkan kakinya mendekati Taehyung. Dia taruh kedua tangannya di bahu sang pelayan pribadi sembari mengelusnya secara perlahan. Jungkook mendekatkan wajahnya ketelinga kanan Taehyung dan meniupnya dengan lembut.

"Karena kau sudah mengikuti semua perintahku dengan baik, maka kau berhak mendapatkan hadiah dariku."

Jungkook menjauhkan wajahnya dari telinga Taehyung dan beralih menatap kedua bilah bibir Taehyung yang sediit terbuka –bagai menanti untuk dia kecup.

Jungkook tanpa sadar menggigit bibir bawahnya dan matanya tak beralih sedikit pun dari bibir sang pelayan pribadinya itu. Taehyung yang melihatnya hanya diam, padahal dalam hati mati- matian dia berusaha mengendalikan diri untuk tidak menyerang tuan mudanya itu.

Jungkook dengan perlahan menutup kedua matanya dan mendekatkan wajah mereka berdua. Dia mencengkram kuat bahu Taehyung ketika dengan lembut kedua bilah bibir mereka bersentuhan.

Jungkook bisa merasakan kedua lututnya yang melemas hanya dengan bibir mereka yang menempel seperti sekarang ini. Menghentikan pergerakan Taehyung yang ingin memeluk pinggangnya posesif.

Ketika dia merasakan bibir Taehyung yang sedikit bergerak di atas bibirnya, dengan cepat dia menjauhkan wajah mereka berdua. Menatap polos seolah tak tau apa yang terjadi barusan kearah Taehyung dan setelahnya berjalan pergi meninggalkan sang tunangan yang mematung di tempatnya.

"Pelayan Kim, lima menit lagi pelajaranku akan di mulai. Apa kau hanya akan berdiri di sana dan menjadi patung baru yang menghiasi mansion ini?"

Taehyung tersadar dari lamunanya ketika mendengar suara Jungkook yang mengalun merdu menyadarkannya dan dia bisa melihat Jungkook yang tersenyum menggoda kearahnya, sebelum memasuki sebuah ruangan yang berada di samping tangga –perpustakaan pribadi keluarga Jeon.

Taehyung memejamkan kedua matanya dan mendesah pasrah setelahnya. Dia memang harus menguatkan hatinya menghadapi tunangannya yang begitu menggoda dan suka bermain- main seperti Jungkook. Walaupun menyebalkan, tapi Taehyung menyukainya.

Sangat menantang.

Segaris seringaian penuh arti menghiasi wajahnya. Dia sisir rambutnya dengan jemari lentiknya dan mulai berjalan mengikuti kemana Jungkook menghilang barusan.

"Aku akan menyusul Tuan Muda. Aku tak akan mengecewakanmu, agar nanti kau akan memberikanku hadiah lagi..."

"...Mungkin lebih."

Taehyung mengusap bibir bawahnya dengan ibu jarinya dan dengan perlahan menjilat bibirnya secara sensual . Dia mulai memikirkan rencana untuk –sedikit memberi pelajaran sang tunangan nantinya.

.

.

.

Taehyung tepat berdiri di belakang sofa tunggal yang di tempati Jungkook. Dia hanya diam berdiri sambil sesekali melirik sang tunangan yang terlihat sudah malas mengikuti pelajarannya. Terlihat dari namja manis itu sesekali menggigiti pensilnya atau menopang dagunya sembari memperhatikan penjelasan sang guru yang duduk tepat di hadapannya dengan wajah bosan.

Setelah satu setengah jam Jungkook berkutat dengan pelajaran bahasa Perancis, sang guru itu pun undur diri. Taehyung sempat membungkuk sopan pada guru tersebut dan mengantarnya hingga ke depan pintu perpustakaan pribadi keluarga Jeon tersebut.

"Hah..."

Taehyung menutup kembali pintu perpustakaan tersebut dengan tak lupa menguncinya dengan pelan.

Dia berjalan kembali ke arah Jungkook yang menyandarkan tubuhnya di kepala sofa yang dia tempati. Meregangkan tubuhnya yang terasa kaku karena menunduk selama satu setengah jam mendengarkan penjelasan sang guru.

"Apa ada yang anda perlukan Tuan Muda?"

Jungkook berhenti meregangkan tubuhnya dan kembali duduk dengan benar di sofa. Mengangkat tangan kanannya dan menggerakkan jari telunjuknya agar Taehyung mendekatinya.

Taehyung yang mengerti pun langsung berjalan ke arah sang tuan muda dan memposisikan dirinya tepat di samping kanan Jungkook.

"Ne Tuan Muda?"

Jungkook terdengar menghela nafas kesal dan menatap Taehyung yang ada di sampingnya dengan tatapan dingin.

"Duduk. Di sana."

Tangan kiri Jungkook terangkat dan menunjuk pada sofa yang ada di hadapannya –tempat sang guru duduk barusan.

Tanpa mengatakan apapun Taehyung menuruti perkataan Jungkook dan langsung mendudukkan tubuhnya di sana. Menatap sang tuan muda yang hanya diam di depannya.

"Kau tau Pelayan Kim? Kau baru saja melakukan kesalahan!"

Taehyung meneguk salivanya dengan susah payah ketika mendengar suara sang tunangan yang pelan namun menusuk.

Oh Tuhan, dia baru ingat sekarang. Kalau dia masih menggunakan kata formal ketika berbicara dengan Jungkook, padahal mereka sudah melakukan perjanjian kemarin agar Taehyung tidak berbicara formal lagi.

"A-ah, Saya tau Tu- eh, maksudnya Jungkook."

Taehyung merutuki dirinya yang entah bagaimana sekarang bisa segugup ini. Dia seperti mendapatkan fonis hukuman mati sekarang. Di tambah dengan keadaan sekitarnya yang sunyi dan cukup temaram karena di ruangan ini tak ada jendela satu pun dan hanya ada satu lampu yang menerangi ruangan ini, membuat suasana menjadi remang- remang.

"Seseorang yang melakukan kesalahan harus mendapatkan hukuman. Aku benar kan Pelayan Kim?"

Taehyung menahan nafasnya ketika melihat Jungkook yang mulai berjalan menghampirinya. Namja manis itu mengelus garis rahangnya dengan lembut, sebelum secara tiba- tiba mendudukkan tubuh berisi tersebut di atas pahanya. Dia sempat terbelalak sebentar ketika merasakan dua bongkahan kenyal Jungkook yang mendarat mulus di atas pahanya.

"Terkejut, Pelayan Kim?"

Jungkook dengan sengaja mengalungkan kedua tangannya di bahu lebar sang tunangan sembari mengelus tengkuk Taehyung secara menggoda. Dia mengapit kedua pahanya, membuat milik Taehyung tepat berada di belahan pantatnya.

Menatap Taehyung dengan kedua mata doe yang dia kerjapkan polos dan bibir yang sengaja dia kerucutkan lucu.

Ya Tuhan, betapa Taehyung mati- matian mengendalikan dirinya sekarang. Kedua tangannya terkepal mencengkram ujung sofa erat. Berusaha tidak menatap kearah pemandangan yang terlalu menggiurkan di hadapannya sekarang.

"Pelayan Kim, kau mau ini?"

Dengan imutnya Jungkook menunjuk pada kedua belahan bibirnya yang sekarang dia gigit kecil membuat geraman tertahan dari Taehyung terdengar. Tanpa berpikir dua kali, Taehyung langsung mengangguk. Dia usir semua akal sehatnya sekarang, karena dia tak akan mungkin menyia- nyiakan hidangan semenggoda ini.

Jungkook hanya terkekeh melihat tingkah Taehyung yang tak ada bedanya dengan seekor anjing yang meminta makan.

Sangat menggemaskan menurutnya.

"Tapi kau membuat kesalahan, jadi kau tak akan mendapatkannya. Padahal aku tadinya ingin memberikanmu lebih dari sekedar  bibir ini." Kata Jungkook dengan suara yang dia buat- buat terdengar lirih dan menggoda.

Kedua mata Jungkook berkilat senang ketika melihat pancaran kabut nafsu yang menyelubungi sang tunangan. Dia ingin membuka suaranya lagi, sebelum merasakan kedua tangannya di cengkram dengan kuat oleh tangan kiri Taehyung. Dia sangat kaget, apalagi ketika melihat Taehyung yang melepas seluruh kancing kemejanya satu persatu.

"A-apa yang kau lakukan!"Seru Jungkook sambil berusaha lepas dari cengkraman Taehyung, tapi usahanya sia- sia karena Taehyung lebih kuat darinya. Walaupun sang tunangan memiliki tubuh yang lebih kurus darinya.

"Mengambil hadiahku yang kau tarik barusan." Gumam Taehyung dengan seringaian yang cukup mengerikan di wajahnya.

Dia pandang wajah namja manis di hadapannya dengan penuh minat, sebelum dia mengecup gemas bibir Jungkook. Merasa tak puas, dia mengecup bibir mungil itu berkali- kali hingga pada akhirnya berubah menjadi lumatan yang menuntut.

Jungkook berusaha melepaskan ciuman mereka, tapi sayangnya Taehyung mencengkram dagunya dan membuat dia hanya bisa pasrah dan sesekali membalas pagutan Taehyung.

"Hah... hah..."

Taehyung menjilat dagu Jungkook yang terdapat jejak saliva mereka di sana setelah dia melepaskan ciumannya. Jilatannya semakin turun hingga sekarang tepat berada di leher jenjang sang tunangan. Mengecupinya dengan perlahan di setiap jengkal kulit mulus itu dan sedikit mengulum jakun namja manis itu dengan perlahan.

"A-ah... Tae. Tae-hyungie nhh-..."

Jungkook meremas kedua tangannya yang masih di cengkram Taehyung, memejamkan matanya yang terasa memanas sekarang karena di selimuti kabut nafsu yang tak berujung. Tubuhnya bergetar ketika merasakan setiap sentuhan Taehyung yang benar- benar memanjakannya sekaligus memabukkan dirinya.

Setelah puas bermain- main di leher Jungkook, Taehyung menjauhkan wajahnya dari sana dan dia langsung merasakan beban yang lumayan berat bertumpu di pundak kirinya. Dapat dia lihat Jungkook yang sudah tak berdaya menumpukan kepalanya di pundak Taehyung dengan nafas yang terputus- putus.

Merasa Jungkook yang tak memiliki tenaga untuk melawannya lagi, Taehyung melepaskan cengkramannya di kedua tangan Jungkook dan beralih menyingkap kemeja sang tunangan secara perlahan.

Taehyung terlihat meneguk salivanya ketika pundak tanpa cacat sedikit pun milik Jungkook terpampang di hadapannya. Dia dekatkan wajahnya ke pundak tersebut dan mengecupinya dengan lembut, tak ada niatan untuk menggigitinya. Hanya kecupan polos penuh kasih sayang yang tulus.

Jungkook yang merasa tubuhnya sudah benar- benar lemas, hanya bisa mengalungkan kedua tangannya di leher Taehyung dengan lemah. Dia masih tak beranjak dari pundak pelayan pribadinya itu dan membiarkan Taehyung mengecupi pundaknya yang sudah terekspose.

"Kenapa kau selalu indah Jungkook? Wajahmu, tubuhmu, semuanya. Semuanya selalu indah dan terlihat sempurna. Apa kah kau keturunan Dewi Afrodit?"

Taehyung terus mengecupi pundak sang tunangan dengan lembut. Dia lepaskan kedua tangan Jungkook yang masih mengalung di lehernya dan setelahnya secara perlahan dia meloloskan tangan Jungkook dari kemejanya hingga sekarang tubuh atasnya tak tertutupi apapun.

Kecupan Taehyung terus turun dari lengan, tangan, hingga berakhir di jemari Jungkook. Mengecupinya satu persatu dan sangat hati- hati seolah jika dia sedikit saja berlaku kasar, maka Jungkook akan hancur oleh perbuatannya.

Deru nafas Jungkook semakin memburu, Taehyung dapat merasakan hembusan nafas Jungkook yang sekarang tepat menerpa tengkuknya. Sesekali dia dapat mendengar desahan lirih yang tertahan dari Jungkook.

Inilah yang Taehyung suka dari Jungkook, tunangannya ini hanya akan bersikap ganas di awal –sekedar untuk menggodanya. Tapi ketika dia sudah menempatkan jemarinya di sekujur tubuh Jungkook, maka namja manis ini akan lemas seketika tanpa perlawanan yang berarti Taehyung dapatkan.

"Jungkook, tegakkan wajahmu dan tatap aku!"

Jungkook hanya menggeleng lemah mendengar perkataan Taehyung yang lebih terdengar seperti perintah baginya. Dia semakin menyerukkan wajahnya di leher Taehyung, menyembunyikan wajahnya yang sudah merah padam sekarang.

"Kim Jungkook!"

Jungkook memejamkan kedua matanya erat dan dengan perlahan menuruti perintah Taehyung barusan.

"Buka matamu sayang, aku ingin melihat mata cantikmu."

Dengan perlahan dia membuka matanya dan pandangannya langsung bertubrukkan dengan mata tajam Taehyung. Dia kembali ingin menundukkan wajahnya karena merasa tak sanggup berlama- lama memandang wajah menawan itu, tapi dagunya langsung diapit kedua jari Taehyung –menghentikannya yang ingin menunduk barusan.

"Aku tak memintamu untuk menunduk kembali sayang."

Jungkook pun dengan terpaksa kembali menatap kedua manik tajam Taehyung yang seolah menelanjanginya sekarang. Menggigit bibirnya karena gugup, tapi dia tak tau kalau perbuatannya itu berhasil membuat Taehyung kembali hilang akal.

BRUK!!!

Jungkook tak tau sejak kapan tubuhnya sekarang sudah terlentang di atas meja pembatas dua sofa tunggal yang ada di sana. Padahal seingatnya tadi dia hanya mengedipkan matanya sekali dan posisinya langsung berubah seperti sekarang ini.

"Kau tak akan aku lepaskan sayang."

Jungkook mendongakkan kepalanya, ketika merasakan kedua tangan Taehyung yang mencengkram kedua pahanya erat dan bibir tebal namja tampan itu yang sekarang sudah berada di atas dadanya. Menyusuri kulitnya dengan lidah sexynya dan Jungkook memejamkan matanya erat ketika merasakan lidah Taehyung yang berada di nipple kanannya.

"Ah!"

Taehyung semakin melebarkan seringaiannya ketika desahan erotis sang tunangan akhirnya kembali lolos dari dua bilah bibir mungil menggodanya.

Taehyung menurunkan jilatannya hingga sekarang sampai di pusar namja manisnya, mengecupinya dengan lembut sembari memejamkan matanya –menikmati hidangan istimewa miliknya.

Tok... Tok... Tok...

Taehyung langsung menghentikan aktivitasnya ketika mendengar suara pintu yang di ketuk, dia menjauhkan wajahnya dari tubuh Jungkook dan menarik sang tunangan ke atas pangkuannya kembali.

"Ne!" Seru Taehyung agar seseorang yang mengetuk itu bisa mendengar suaranya.

"Tuan Taehyung, anda di tunggu Tuan Kim di luar sekarang. Saya permisi."

Taehyung terlihat terdiam sebentar sebelum dia mengangkat tubuh Jungkook dan mendudukkan tubuh namja manis itu di sofa yang ada di depannya. Mengambil kemeja Jungkook yang tadi dia lepaskan lalu memasangkannya ke tubuh sang tunangan. Mengancing kembali kemeja Jungkook dan setelah itu merapikan rambutnya yang terlihat acak- acakan karena aktivitas mereka barusan.

"Nah, sepertinya sampai sini dulu main Tuan Muda-Pelayan Pribadinya ya sayang. Appaku sudah datang, dia tadi sempat mengirimiku pesan kalau dia berhenti menarik semua fasilitas yang aku miliki karena aku sudah menuruti perkataannya dengan sangat baik tanpa bantahan seperti biasanya. Aku pergi dulu ne, kalau kau merindukanku kau bisa menemuiku di mansion. Sampai jumpa."

Taehyung mengelus kedua pipi gembil Jungkook dengan lembut sebelum mendaratkan kecupan di bibir tunangannya tersebut. Setelahnya dia berjalan dengan santai menuju pintu, membukanya dengan perlahan dan kembali menutupnya.


"KIM TAEHYUNG BRENGSEK! AKU TAK AKAN PERNAH MEMAAFKANMU KEPARAT!"

Taehyung hanya terkekeh kecil mendengar umpatan dari sang tunangan dan setelahnya kembali berjalan pergi untuk menemui ayahnya yang sudah dengan repot- repot menjemputnya.

"Itulah balasannya kalau kau berani bermain- main dengan tunanganmu yang tampan ini sayang. Padahal aku sudah memperingatkanmu, tapi sayangnya kau tak mendengarkanku. Jadi jangan salahkan aku bila memberimu pelajaran."


END

Ini apa? Kenapa jadi kek gini? Ini beneran aku yang bikin? Aku kenapa? #plakk

Oke, aku bener- bener ngga tau bikin apaan. Ini gegara ada yang minta di bikinin sequel ff ini dan aku yang ngga tau kerasukan(?) apa jadi bikinlah kek gini.

Ini gila, serius. Aku ngga pernah bikin ff yang bener- bener nyerempet ke hal nganu kek gini sebelumnya #plakk

Aku tau ini ngga hot dan ngga ampe abis, karena sampe sini aja aku bikin udah tepar apa lagi di lanjutin sampai...(?)

Ini sebenarnya pengen aku post barengan ama ff aku yang tadi siang, tapi karena aku puasa jadi ngga berani post takut batal #plakk.

Terima kasih banyak buat yang udah ngikutin ff ini dari part pertama, setelah ini beneran end loh ya kaga ada lanjutannya lagi karena aku udah ngga sanggup #kibarbenderaputih. Makasih juga buat yang udah ngasih voment di ff ini dan maaf kalau masih ada typo(s).

Aku bikin ini sebagai penutup karena bulan depan aku bakal hiatus bikin ff, moga kalian suka ya ^^

Sampai ketemu di ff aku yang lainnya#kiss

-AI-

Continue Reading

You'll Also Like

495K 37K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
463K 4.9K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
67.7K 8.4K 41
[SELESAI] [ TAEKOOK X MINYOON ] "Ketika horizon itu kelabu tanpa cahaya, ketika kristal itu terus membasahi jalanan dan toko roti persimpangan dengan...
68.4K 8.5K 13
kalau sudah rusak, lantas harus diapakan? [ taekook ; au ; ooc ; bxb ; chaptered ] ©leenamarui 2019