(namakamu) merasa aneh dengan perasaan yang sok carenya kepada iqbaal, ia takut besok iqbaal sakit ntar yang dimarahin pasti (namakamu).
"apaan sih, enggak" ketus iqbaal.
"nyet, jangan ngambek napa" ujar (namakamu) memasang muka memelasnya. iqbaal yang melihat dari dalam kaca helm motor hanya tersenyum nakal. iqbaal langsung membuka helmnya lagi dan menyibak rambutnya sedikit.
"oh my god, oh my no, oh my wow (nam..) pacar kamu cool banget" tiba-tiba mama (namakamu) datang dengan alaynya. (namakamu) hanya menepuk jidatnya sendiri. ia lupa kalau mamanya bisa berubah sifat kalau liat cowo ganteng.
"hei tant" sapa iqbaal sok manis dengan tersenyum. iqbaal langsung turun dari motor dan salim dengan mama (namakamu).
"namanya siapa?" tanya mama (namakamu) berbinar-binar.
"ma, kayanya gausah nanya nanya deh ma, ga penting juga" ujar (namakamu) bersedekap dada dan memicingkan matanya ke arah iqbaal.
"iqbaal tant" jawab iqbaal.
"yaampun, pacarnya (namakamu) iya kan ini bener ugh mana ganteng pisan" ujar mama (namakamu) mencubit pipi iqbaal gemas.
"ih mama!" ucap (namakamu).
"ih maaf atuh, mama kan cuma cubit doang, gitu aja cemburu dasar" ujar mama (namakamu) menyedekapkan dada.
"ih maksudnya ma bukan gitu, ih mak.." ujar (namakamu) gelagapan, ia salah ngomong ternyata.
"yaudah yuk yaudah si ganteng basah basahan, kita ngupi ngupi cantik dulu yuk di dalem" mama (namakamu) menarik tangan iqbaal, iqbaal hanya pasrah saja.
"cie yang pacarnya gaboleh di cubit" bisik iqbaal tepat di telinga (namakamu) dan mengedipkan matanya ke arah (namakamu) yang masih kesal.
iqbaal, mama (namakamu), dan disusul oleh (namakamu) akhirnya masuk ke rumah. di dalam ia dipaksa untuk berganti pakaian aaron, karena seragamnya sudah basah semua.
"(NAMAKAMU)! DIPANGGIL MAK LO" teriak aaron dari bawah. kebiasaan.
"bawel banget sih tuh bocah ah" ujar (namakamu) yang langsung turun kebawah.
(namakamu) turun dan melihat iqbaal yang sudah memakai baju aaron dan menyantap makan malam yang disediakan di meja makan.
"nyet? lo gak pulang?" tanya (namakamu) kepada iqbaal yang masih memakan nasi gorengnya.
iqbaal hanya melirik (namakamu) sedikit, dan melanjutkan kegiatan makan-nya. tidak peduli dengan keberdaan (namakamu).
(namakamu) duduk di bangku tidak jauh dari iqbaal, rambutnya ia cepol dan menyisakan anak-anak rambut, baju putih panjangnya menandakan ia kedinginan.
"mana ya makanannya" ucap (namakamu) membuka lemari es.
"ugh, masa gaada makanan sama sekali sih" gerutu (namakamu) mengerucutkan bibirnya.
"nyet, lu dapet nasi goreng itu darimana?" tanya (namakamu) sambil berjalan dekat ke arah iqbaal.
"dibikinin calon mertua"
"idie, itu mama gue bukan calon mertua lo"
"bawel"
"masih ada gak nasi gorengnya?"
"cuma ini" ujar iqbaal menatap nasi goreng yang sudah hampir habis.
melihat (namakamu) yang sudah kesal karena tidak dibuatkan nasi goreng iqbaal pun "nek sini, makan bareng" ujar iqbaal menepuk-nepuk bangku disebelahnya.
"gak ah"
"gengsi banget sih, makan doang pake gengsi" ujar iqbaal.
"iya-iya deh." akhirnya (namakamu) pun duduk di bangku sebelah iqbaal.
Iqbaal menyendok satu sendok nasi goreng dan menyodorkannya ke dalam mulut (namakamu).
"gue bisa makan sendiri" ucap (namakamu) menutup mulutnya.
tapi iqbaal malah memakan sesendok nasi goreng itu sendiri, dan tidak memperdulikan (namakamu) yang ngedumel sejak tadi.
"bagi sih yaallah pelit banget najong" ucap (namakamu) mencubit pinggang iqbaal.
"bawel, disuapin aja gamau" ketus iqbaal.
(namakamu) pun berfikir panjang, iqbaal hanya melirik (namakamu) sedikit menyungging senyum nakalnya, perutnya sudah lapar dan "yaudah suapin deh" ujar (namakamu).
"gak ah males, makan aja sendiri"
"tai kamu ya baal"
👀
Iqbaal POV
Jam pelajaran bahasa indonesia akan dimulai, tapi gue masih berada di kantin bersama pembokat gue, ari dan rafto.
"eh to jangan diminum jus gua bego" ujar iqbaal menyentil kepala rafto.
"bagi sih baal, pelit banget" ucap rafto menekuk wajahnya.
"beli sendiri!" ujar iqbaal.
"eh baal" panggil ari yang sedang meminum jus alpukat.
"oit"
"cewe yang gue temuin pas tabrakan sama lo itu namanya siapa sih?" tanya ari.
kepo amat dih, gak gaakan gue kasih tau. lagian kan ari playboy kelas kakap.
ntar mangsa gue pasti di rebut.
yakin gue.
"gak tau" ujar iqbaal singkat.
"alah, boong ae" ujar rafto.
bener bener si rafto.
tadi sih pake liat gue ketemu sama (namakamu).
"beneran kali to" gue mengedipkan mata gue ke arahnya, seraya mengkode namun seperti mirip om om penggoda.
"mata lo nape baal" ujar ari menyelidiki kebohongan gue.
"kelilipan nih kelilipan" ujar iqbaal. Rafto hanya menahan tawanya dengan meminum jus nya iqbaal.
"oh, jadi lo sama sekali gak kenal dia baal?" tanya ari lagi.
"gak, dibilang enggak. batu." ucap gue menekan kata batu.
"yaudah, alhamdulillah masih ada kesempatan buat aa ari deketin" ari membentuk dua telapak tangan yang terbuka lebar dan mengucapkan kata kata yang sama sekali tak di dengar iqbaal.
anjir salah ngomong gue.
"eh, ari! lu mau deketin cewe 'itu'?" tanya gue dengan gugup. ari hanya memasang wajah tak berdosanya.
"iya, emang kenapa?" tanya ari.
iqbaal mengusap wajahnya kasar dan mengacak ngacak rambutnya sendiri.
ah anjir, bener-bener salah ngomong gue.
pokoknya ari gaboleh kenal sama (namakamu). titik gapake koma.
"ehm, sorry ri. tiba tiba aja gue kenal (namakamu)" ujar iqbaal santai.
"anjir, baal. ga lucu banget ini" ucap rafto menepuk pelan bahu iqbaal.
"yaudah kalo gitu, bantuin gue deket sama (namakamu) dong baal, lo kan sahabat gue" ujar ari.
ogah woi ogah.
ngenalin aja gamau, apalagi ngedeketin.
"tiba tiba aja penyakit males gua kambuh" ujar gue. rafto pun pura-pura tersedak, dan menahan tawanya. gue hanya memelototi rafto.
"oh yaudah" ujar ari.
"he-eh kalian! ngapain masih disini? udah bel masuk juga!" dumel bu ranti yang sok sok galak, padahal kalo dikedipin gue aja langsung luluh.
👀
Author POV
Pelajaran hari ini telah usai, semua murid GIS pun pulang ke rumah masing-masing. terkecuali (namakamu) yang masih berada di sekolah untuk mengurusi pensi nanti, ia bersama dengan pasukan baris berbarisnya akan menampilkan sesuatu di pensi nanti.
rapat pun dimulai, (namakamu) membicarakannya dengan detail dan jelas.
"udah jam setengah enam, pulang dulu aja besok kita urusin lagi guys" ucap (namakamu) yang bernotabe sebagai ketua paskibra angkatan tahun ini.
(namakamu) pulang terakhir, dikarenakan harus merapikan basecamp terlebih dahulu.
ia terpaksa pulang dengan naik go-jek dikarenakan lagi-lagi aaron tidak bisa menjemputnya.
(namakamu) memesan go-jek tapi tidak ketemu-ketemu dan akhirnya ia memutuskan untuk pulang jalan kaki.
saat hampir melewati halte yang tidak jauh dari sekolah, (namakamu) melihat ada seorang laki-laki yang berpakaian seragam yang sama dengannya, dengan memegang puntung rokok.
(namakamu) menyelidiki siapa orang tersebut.
"kan mayan buat di laporin ke guru bk" ujar (namakamu) yang berjalan mendekat matanya melihat orang tersebut dengan cahaya yang remang-remang.
"iqbaal?"
to be continue
Minggu, 22 mei 2016
14:04 WIB
All the love,
pho-nya iqzid