(END) SEAN AND VALERIA

By matchamallow

18.7M 890K 32K

ISI MASIH LENGKAP! ROMANCE DEWASA Seri ke 1 dari trilogi Sean-Rayhan-Daniel/ Bastard Squad Series MENURUT S... More

Harap Dibaca ❤️❤️
Part 1-Pertunangan
Part 2-Pesta Topeng
Part 3-Pesta topeng part 2
Part 4-Siapa Kau Sebenarnya?
Part 5-Dilema dan Penyangkalan
Part 6-Akan Kuhancurkan Hidupmu
Part 7-Keputusan
Part 8-Pertemuan
Part 9-Pernikahan
Part 10-First Night With You...
Part 11-Kiss Mark
Part 12-Tenang Sebelum Badai
Part 13-(PRIVATE) Aku Membencimu...
Part 14.1 - Apa Kau Mencintaiku?
Lanjutan part 14 (part 14.2) - Apa kau mencintaiku
Part 15.1 - Maafkan Aku
Part 15. 2-Maafkan Aku
PART 15.3 - Maafkan Aku
PART 15.4 - Maafkan Aku
Part 16.1 - Jealousy
Part 16.2 - Jealousy
Part 16.3 - Jealousy
Part 16.4 - Jealousy
Part 17.1 - About Daniel
Lanjutan Part 17.2
Part 17.3
Part 18-About Fabian
Part 18.2 - About Fabian
Part 18.3 - About Fabian
PART 19- Dating
Part 19.2 - Dating
Part 19.3 - Dating
Part 20-Realize
Part 20.2 - Realize
Part 20.3 - Realize
Part 21-Fallin in Love
Part 21.2 - Fallin in Love
Part 21.3 - Fallin in Love
Part 22.1 -Don't Leave Him
PART 22.2 - Don't Leave Him
Part 23.1 - That Day
Part 23.2 - That Day
Part 23.3 - That Day
PART 24.1 - Lost
Part 24.2 - Lost
Part 24.3 - Lost
Part 25.1 - Somewhere Only We Know
Part 25.2 - Somewhere Only We Know
Part 26.1 - Faded
Part 26.2 - Faded
PART 26.3 - Faded
Part 26.4 - Faded
Part 27.1 - Runaway
Part 27.2 - Runaway
Part 27.3 - Runaway
Part 27.4 - Runaway
Part 27.5 - Runaway
Part 28 - Masa Lalu Sean
Visualisasi Tokoh dan Promo Cerita Sekuel
EPILOG, EXTRA PART, SECRET CHAPTER

Part 29 - END - When Love is Not Just A Word to Say

448K 20.2K 1.8K
By matchamallow

"Aku membunuh ayahku sendiri, Valeria." Sean menutup ceritanya. "Dan aku tidak menyesal melakukannya."

Valeria hanya menatapnya tanpa berkata-kata. Ia begitu syok mengetahui kehidupan keluarga Sean. Ia dibesarkan dalam keluarga yang penuh kasih sayang dan hampir tidak bisa menerima cerita Sean terjadi di dunia nyata.

"Cinta itu hanya kata-kata, Valeria. Katherine berkata cinta berkali-kali tapi tidak membuktikannya. Aku tidak mengatakan cinta padamu...tapi aku mengungkapkannya padamu melalui apa yang kulakukan. Tidakkah kau mengerti?"

Valeria ternganga mendengarnya. Ia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Sean secara tidak langsung mengatakan ia mencintainya.

"Dan karena kata-kata itu begitu penting bagimu, aku bersedia mengucapkannya asalkan kau tidak pergi lagi dariku, Valeria."

Sean berlutut padanya. Valeria menutup mulutnya yang tercengang dengan kedua tangannya. Ia tidak percaya akan menyaksikan hal semacam ini.

"Aku mencintaimu, Valeria."

Sean mengucapkannya...

"Aku mencintaimu sejak pertama kali melihatmu. Aku berusaha menyangkalnya tapi aku tetap mencintaimu. Kau menolakku berkali-kali tapi aku masih tetap mencintaimu. Jika ada kata lain yang dapat mewakili lebih daripada' aku mencintaimu', aku pasti akan mengucapkannya. Kau berarti bagiku lebih dari itu."

Sean terdiam sebelum melanjutkan.

"Dan aku akan mengucapkan 'Aku mencintaimu' setiap harinya. Kapanpun kau menginginkannya.....seumur hidupku."

Valeria menangis mendengarnya. Ia masih tetap menutup mulutnya karena menyangka ia pasti bermimpi. Oh Tuhan!! Sean akhirnya rela mangucapkan kata itu padanya meski hal itu sangat sulit bagi Sean setelah Valeria tahu apa yang terjadi pada hidup Sean.

"Apa kau masih bisa mengatakan mencintaiku setelah mengetahui segala nya tentang..." Sean tidak berhasil menyelesaikan ucapannya. Valeria memeluk sambil menubruknya hingga mereka berdua terjatuh berdebam ke lantai.

Sean memutar bola matanya. Punggungnya kesakitan karena serangan mendadak Valeria. Gadis itu memang selalu spontan melakukan sesuatu. Ia harus berhati-hati jika hidup bersama Valeria di hari tuanya.

"Kau tidak membunuh ayahmu, Sean. Yang kaulakukan itu adalah hal yang benar. Cepat atau lambat ayahmu pasti meninggal karena penyakitnya dan ginjal yang kausumbangkan akan sia-sia. Kumohon jangan mengatakan dirimu membunuhnya." Valeria memeluknya sambil berbisik di bahunya.

Ia mengangkat wajahnya dan menatap Sean sambil tersenyum. "Dan aku tetap mencintaimu, Sean Martadinata. Cinta pertamaku dan...mungkin terakhir bagiku."

"Valeria..." Sean menggeram padanya.

"Baiklah, hanya terakhir bagiku." Valeria menciumnya sambil terkikik.

***


Setahun kemudian

"Aku sebenarnya benci menghadiri acara seperti ini, Vale. Tapi apa boleh buat karena ini adalah hari pernikahan Kakakmu." Sean merengut saat mereka berjalan di pelataran parkir.

Valeria yang berjalan di depannya sambil menggendong Hayden yang berumur satu tahun berbalik dan tersenyum. "Kau juga harus bertahan selama beberapa jam, Sean. Karena setelah akad nikah ini, acaranya langsung dilanjutkan dengan resepsi. Sama seperti pernikahan kita dulu."

"Apa?!!" Sean tersentak mendengarnya. "Wanita iblis itu memang gemar menyiksa orang!!" Ia menggertakkan gigi.

"Sean!! Ia Kakakku!!" Valeria berteriak memprotes.

Sean menghela napas dan memalingkan wajah dengan pasrah. "Baiklah!! Apapun demi dirimu."

"Terimakasih, Sean!" Valeria bersorak riang dan spontan mencium pipinya.

Sean merasa senang setiap Valeria melakukan itu.

Hari ini adalah hari pernikahan Jeanita dengan Malik. Kakak Valeria itu akhirnya memilih menikah di sebuah hotel bintang lima di Indonesia bersama kekasihnya. Setelah itu Sean dengar mereka akan berbulan madu ke Eropa.

Pernyataan itu membuatnya berpikir tentang mengajak Valeria untuk berbulan madu. Selama mereka menikah, ia memang belum pernah menjalani bulan madu bersama istrinya dan Valeria juga tidak pernah menuntut.

"Kenapa kau yang menggendong Hayden, Vale. Berikan ia padaku."

"Tidak apa-apa, Sean. Hayden tidak berat, kok." Valeria balas tersenyum padanya.

"Masalahnya bukan itu, Vale sayang. Kau menggendongnya, sementara kau menitipkan tas tanganmu padaku!!" Sean berdecak kesal sambil menunjukkan tas biru pastel motif bunga-bunga yang sedang dipegangnya. "Seorang laki-laki lebih terlihat bermartabat jika menggendong anak dibandingkan menjinjing tas wanita, Vale. Kumohon mengertilah." Sean melembutkan suaranya kembali.

Valeria hanya tertawa kecil melihat tingkah Sean. "Kau berpikir terlalu berlebihan, Sean sayang. Kemarikan tasku."

Valeria menerima tasnya dari tangan Sean sambil tetap menggendong Hayden. Ia berbalik dan berjalan dengan riang seperti semula.

"Berhenti, Vale! Sebenarnya apa yang kaupikir kaulakukan itu?" Sean menggamit bahunya sehingga Valeria menoleh kembali. Ia menatap Sean dengan kebingungan.

"Ayahmu yang paranoid itu akan menganggapku menyiksamu jika kau membawa semuanya. Kemarikan!!" Sean mengambil Hayden dan tas tangan Valeria. Valeria hanya bisa mengerutkan alis.

"Tapi tadi kau mengatakan..."

"Lupakan ucapanku tadi!!" Sean membentaknya.

Hayden bereaksi dengan memukul-mukul dan menjambak rambut ayahnya sambil mulai menangis setelah Sean meninggikan suaranya pada Valeria tadi.

Sean memutar bola matanya. "Baiklah, Hayden!! Papa tidak serius membentak Mama. Lihat, Papa menyayangi Mama." Sean membungkuk mencium pipi Valeria sambil tersenyum dan menoleh pada anaknya.

Hayden menghentikan tangisan dan pukulannya. Ia bahkan tertawa menampakkan giginya yang sudah tumbuh.

Sean menoleh kembali pada Valeria sambil tetap tersenyum. "Sejak kapan ia menjadi sekutumu?"

"Aku tidak tahu." Valeria terkikik dan mencium Hayden. Hayden memegang pipi ibunya dengan tangannya yang kecil dan balas menciuminya dengan sembarangan. Valeria tertawa karena air liur Hayden berserakan di wajahnya.

Sean menatap pemandangan itu sambil tersenyum.

Hayden belum bisa berbicara selain kata 'Papa' dan 'Mama'. Itupun belum dilafalkannya dengan sempurna. Tapi ia sudah bisa berjalan sejak dua bulan lalu.

Valeria terlalu menyayanginya sehingga pengasuh Hayden seperti tidak memiliki pekerjaan untuk dilakukan. Hari ini bahkan Valeria tidak mengajak pengasuhnya dan menggendong sendiri Hayden. Valeria berpikir nantinya pasti banyak yang akan menggendong Hayden.

"Well, well, Lihat apa yang kita temukan di sini." Rayhan bergumam sambil tertawa melihat Sean yang menggendong anak dan membawa tas wanita.

"Korban cinta." Daniel yang berada di sebelah Rayhan berdecak sambil memandang Sean naik turun.

Budi yang ada di sebelah Rayhan juga ikut tertawa melihat Sean.

"Siapa yang mengundang kalian kemari?!" Sean menggertakkan gigi. Baru saja tadi Valeria meninggalkannya sebentar karena ingin memberi selamat Kakaknya. Sean tidak ikut karena tidak ingin Hayden berdesak-desakan dan saat menunggu ia malah bertemu dengan mereka bertiga.

Sungguh sial!!

"Tidak tahu, Sean." Daniel menjawab sambil mengedikkan bahu. "Kami datang-datang saja sendiri, karena mereka juga keluargamu bukan? Sebagai temanmu, kami harus datang. Kalau tidak, kami takut kau akan tersinggung nantinya."

"Aku tidak akan tersinggung sedikitpun. Aku malah mengharapkan kalian tidak datang!"

Hayden yang melihat ayahnya marah juga ikut-ikutan menatap ketiga teman ayahnya itu dengan marah.

"Ya, ampun. Hayden sudah besar ya. Kasihan kau memiliki Papa seperti Sean." Rayhan menggoda Hayden di sampingnya dan Hayden yang tadinya marah merespon dengan tertawa melihatnya.

Daniel tiba-tiba mengerutkan alisnya sambil memandang serius di kejauhan. "Apa yang dilakukan istrimu, Sean?"

Sean berbalik untuk melihat yang dimaksud Daniel.

Ia melihat kerumunan wanita dan Valeria berada di antaranya. Valeria tampak menonjol di antara kerumunan itu dengan rambut hitam panjangnya yang dibuat bergelombang serta dress biru tua selutut yang melekat pas di tubuhnya. Dan di depannya tampak Jean yang sedang memakai pakaian pengantin membalikkan badan bersiap melemparkan buket bunga.

"Bukankah siapapun yang mendapatkan bunga itu akan menikah selanjutnya?" Budi juga mengernyit sambil berkomentar.

"Itu hanya mitos bukan?" Daniel menanggapi ucapan Budi sambil tertawa. "Sean bukan orang yang percaya pada takhayul"

"Rayhan, titip Hayden sebentar!!" Sean menyodorkan Hayden pada Rayhan yang sedang mencandai anaknya itu.

Hayden mengetahui niat ayahnya dan menolak. Ia berkutat memeluk ayahnya sambil merengek dan tidak mau melayani candaan Rayhan lagi.

"Hayden!" Sean memandang anaknya dengan tatapan serius. Hayden berhenti merengek dan menatapnya balik. "Papa harus mengurus suatu hal penting yang menyangkut kehidupanmu. Kau tidak ingin Mamamu menikah lagi dan membuatmu memiliki Papa tiri bukan?"

Ketiga temannya kebingungan melihat Sean yang berbicara dengan anaknya yang masih balita. Mereka berpikir Sean sudah tidak waras.

Tanpa diduga, Hayden berbalik pada Rayhan dan menaikkan tangannya minta digendong. Rayhan menerimanya meski keheranan.

Daniel dan Budi ternganga menyaksikan kejadian tersebut.

Sean menatap tas tangannya dan berbalik melihat Daniel dan Budi.

Daniel dan Budi tersentak membaca gelagat Sean.

Budi meringis "Yang benar saja, Sean!! Daniel, ayo kita kabur..."

Ternyata Daniel sudah tidak ada di sampingnya. Ia kabur lebih dulu.

Budi mengumpat berkali-kali.

"Titip!!" Sean mendesakkan tas Valeria ke dada temannya itu sehingga Budi hampir terjungkal. Budi memutar bola matanya dengan pasrah sambil memegang tas motif bunga-bunga itu. "Jangan sampai kau menghilangkannya, Bud. Ada susu formula Hayden di sana!" ancam Sean.

Budi tidak bisa merasa lebih sial lagi dari ini dalam menjalin persahabatan dengan Sean Martadinata. Sudah tidak berterimakasih, ditambah ancaman pula!

Sebelum Budi bisa memprotes, Sean sudah berbalik menjauh.

Valeria baru saja memeluk Kakaknya saat selesai melangsungkan akad nikah. Kakaknya, Jean hari itu tampak begitu cantik dan Kak Malik juga sangat tampan. Mama Papanya dan Felix yang berada di dekat mereka pun terlihat bahagia. Dan dirinya sendiri tidak bisa lebih bahagia lagi dibanding ini.

Setelah menyelamati Kakaknya, ia menemukan keempat sahabatnya. Gwen, Indira, Maudy dan Dinda. Valeria yang meminta kakaknya mengundang mereka dalam acara penting ini. Mereka melonjak-lonjak dan membuat keributan saat bertemu satu sama lain. Lalu mereka asyik saling menanyakan kabar masing-masing. Valeria ingin menunjukkan Hayden pada mereka, namun niatnya tertahan karena Kakaknya, Jean hendak melangsungkan acara pelemparan buket bunga.

Keempat temannya itu menahannya karena mereka ingin ikut memperebutkan buket bunga itu. Mereka hanya ikut karena terlihat seru dan bahkan saling bertaruh akan berhasil mendapatkannya. Valeria terpaksa mengikuti. Tapi dia juga terpengaruh oleh antusiasme mereka untuk mendapatkan buket bunga padahal ia sudah mengetahui arti dari acara tersebut.

Saat Jean melemparnya, mereka berlima mengangkat tangan tinggi-tinggi untuk berebut bersama para tamu wanita lain yang ikut berkumpul di sana.

Buket itu melayang menuju Valeria dan mata Valeria membesar karena merasa senang. Ia melompat-lompat agar berhasil mendapatkannya. "Aku!! Aku!!" teriaknya.

Dan saat buket bunga itu hampir menyentuh ujung jarinya, ia mendadak merasakan tubuhnya menjauh karena ditarik oleh seseorang.

Ternyata itu Sean.

"Apa yang kaupikir hendak kaulakukan itu Vale sayang?" Sean tersenyum sambil memegang pinggangnya.

Valeria ikut tersenyum setelah menyadari bahwa itu adalah Sean. "Memperebutkan buket bunga, Sean sayang." ia menyahut dengan geli.

"Kau berniat menikah lagi?" Sean menaikkan sebelah alisnya.

"Apa kau mengijinkan?" Valeria mengedip-ngedipkan mata.

"Aku akan menceraikanmu!!" Sean memperlihatkan tatapan es nya.

Jawaban Sean membuat Valeria mendadak berhenti tersenyum. Ia hendak memprotes tapi Sean mendahului ucapannya.

"Karena aku yang akan menikahimu lagi." Ia memberikan senyuman termanisnya kembali pada Valeria.

Valeria tertawa mendengarnya. "Itu pemborosan, Sean." Ia memberi kecupan ringan pada bibir Sean.

"Aku mencintaimu." Sean mengucapkannya lagi. Setiap hari Sean selalu mengucapkan itu padanya seperti yang ia janjikan.

"Aku juga mencintaimu, Sean."

Valeria tidak pernah takut lagi padanya, karena ia tahu kelemahan Sean sekarang.

Dan itu memang benar seperti kata Sean, adalah dirinya.

***

Follow IG
dian_oline_maulina
matchamallow_gallery
sean_martadinata
valeria.winata
vanila_mrtdnata
hayden.martadinata

Thanks banget atas dukungan kalian, chingu. Gara-gara kalian Sean and Vale jadi masuk "What's Hot" Romance#23 (atau 28 sih?,entahlah) pas tanggal 11 ampe 12 mei kmrn. (Ga tau skrg masih masuk pa kagak wkwk...gw udik banget sih kegirangan). Oemjii, rasanya ga percaya karyaku ini bisa terpajang di antara karya-karya yang uda dibaca MM an orang itu.

Segitu doang ya??Tenang aja masih ada epilog dan extra part di bukunya. Disana ga ada sedih, cuma ada mesra2nya.

Kelihatannya cepet kalo dibaca tapi ngebuatnya bikin muntah darah.

Gue sedih!!!! Gue ga bisa main gantung-gantungan lagi!!!

Ya udah deh ^_^' makasi atas kontribusi kalian selama mengikuti kisah mereka.

Keep vote and comment yap...

Continue Reading

You'll Also Like

558K 21.4K 46
⚠️ WARNING!!! : YOUNGADULT, 18+ ‼️ hars word, smut . Tak ingin terlihat gamon setelah mantan kekasihnya berselingkuh hingga akhirnya berpacaran denga...
835K 79.3K 34
Lily, itu nama akrabnya. Lily Orelia Kenzie adalah seorang fashion designer muda yang sukses di negaranya. Hasil karyanya bahkan sudah menjadi langga...
378K 1.6K 16
⚠️LAPAK CERITA 1821+ ⚠️ANAK KECIL JAUH-JAUH SANA! ⚠️NO COPY!
2.9M 303K 50
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...