[C] SOUL : Last page.

由 be26may11

136K 6.8K 304

Cerita tentang; • Baekhyun yang tak bisa mempercayai lebih dari batas yang ia tentukan. • Park Chanyeol yan... 更多

Baek-What?
HunHan Chapter
Chanyeol's Mission
Chanyeol's Mission part.2
Untitled Part 7
#Step1 : Stupid Collaboration!
#STEP2 :How's the next?
#STEP 3 : Who are you, do you think?
#Step4 : T - twins?
#Step 5 : Memory
#Step6 : Troublemaker and Heartbeat
#Step 7 : Night Confess
#Final: The Result?
#Hold on almost 1st
#Like Nothin' Happened : Pt 1
#Truth or Dare:Would You Like?
Please Take Care
17. Once Again : Tears and Reality
18; Whoever you are.
19; Second Chance
#20: New Start.
#Last : Third Summer.
#Last : Summer Night.
HALU - CHANBAEK

#Like Nothin' Happened: Pt2

3.4K 178 10
由 be26may11

#Likenothin'happened Pt 2

Fabsebooty_

Strangeness of our love

SOUL

EXO's Yaoi Fanfiction
A/n : You couldn't know until it's gone. well, guys, another last part before hiatus, may be?

-
--
---
----

Chanyeol menatap Baekhyun yang mengalihkan pandangannya sesaat setelah tatapan mereka bertemu. Dalam hati ia menyayangkan keadaan mereka yang bertemu disaat seperti ini. Selain karena adanya Daehyun, apa - apa yang diceritakan oleh Luhan dan Sehun sebelumnya membuat Chanyeol ingin berbicara dengan lelaki manis itu.

"Daehyung, sudah lama ya tidak bertemu?" ujar Sehun berusaha bersahabat dengan salah satu saudara jauhnya.

Daehyun tersenyum. "Hm, setiap aku ke rumahmu aku tak menemukanmu, bagaimana kalau kita memiliki beberapa waktu bermain?" tawar Daehyun.

"Dae, aku harus pergi, Chen mengirimku pesan untuk bertemu" Suara Baekhyun menginterupsi Daehyun, Sehun dan Chanyeol yang diam memperhatikannya. Dengan berpura - pura memainkan handphonenya, Baekhyun melangkahkan kakinya melewati 3 orang lelaki yang berstatus 'seme' itu.

"Mau ku antar?" tanya Daehyun, namun Baekhyun menggeleng sambil tersenyum manis kearah Daehyun. Membuat hati seseorang merasa dibakar oleh rasa cemburunya.

Baekhyun melambaikan tangannya kepada Daehyun dan Sehun, tidak dengan Chanyeol. Lebih tepatnya, Baekhyun tidak ingin memberi harapan atau ingin Chanyeol tahu bahwa ia sama terlukanya? Baekhyun mengehela nafasnya saat ia telah berada jauh dari ketiga orang itu. Jahat mungkin untuk berbohong, namun tatapan Chanyeol, ia ingin menghindarinya.

"Hyung, dia pergi dan kau masih berada disini?" tanya Sehun aneh kepada Chanyeol. Sesuai rencananya, jika mereka bertemu dengan Baekhyun maka Chanyeol akan membawa Baekhyun. Namun kenyataannya Chanyeol hanya menatap punggung Baekhyun yang masih terlihat itu.

Daehyun mengerutkan dahinya. "Apa maksudmu? Chanyeol, kau ingin berbicara dengan Baekhyun?"

Chanyeol mengabaikan pertanyaan Sehun dan Daehyun, dan langsung pergi menyusul Baekhyun yang sudah pergi jauh itu. Mungkin mulutnya tidak bisa berbicara, tapi sebenarnya sedari tadi ia sudah meminta Baekhyun agar diam disana, dan biarkan Chanyeol yang membawa Baekhyun sendiri dan membuktikan bahwa Daehyun juga bisa kalah dari Chanyeol.

"Ya! Sehun-a, apa maksud kalian?" tanya Daehyun tak sabar karena melihat Chanyeol pergi.

"Kau seharusnya tidak mencampuri hidup mereka Hyung, Chanyeol telah jatuh kedalam lubang yang ia buat sendiri. Dan kau! Daehyun hyung mantan kekasih Baekhyung, tidak perlu kembali pada lubang yang kau buat dulu, oke? Aku pergi"

Dan setelah itu, Sehun benar - benar pergi dari hadapan Daehyun meninggalkan lelaki itu dengan kekesalannya. Namun sedetik kemudian kekesalannya tersebut berubah menjadi sebuah seringaian yang tajam. Sehun dan Chanyeol tidak bisa melihat itu.

"Sebesar - besarnya kau mencoba berbicara pada Baekhyun, ia tidak akan berbicara padamu, Chanyeol-a"

.

.

.

.

GREP!

Tubuh Baekhyun terhuyung ketika tangannya ditarik oleh seseorang dari belakang, sampai akhirnya ia merasa seseorang memeluknya erat. Baekhyun terkejut bukan main, ini publik! Siapapun bisa melihat ini, termasuk kakaknya jika memang kakaknya sedang berada di Korea sekarang.

"Baekhyun-a" suara bass itu mengejutkan Baekhyun.

Baekhyun membuat perlawanan, namun Chanyeol tak membiarkannya terlepas begitu saja, dan membiarkan Baekhyun berkata hal yang tak oenting baginya untuk menutupi perasaan itu. "Biarkan saja sejenak seperti ini" pinta Chanyeol yang memejamkan matanya.

Baekhyun terdiam, apa yang ia lakukan? Diam? Bukankah ini sama saja melanggar apa yang ia inginkan dulu? Hah... biarkan saja.. kembali biarkan saja Chanyeol seperti ini, itu kata hatinya.

"Chanyeol-a, kita ditaman, tak seharusnya kita-"

"-Kalau begitu ikut aku ke rumahku" potong Chanyeol membuat Baekhyun mendorong dadanya sehingga ia bisa melihat wajah Chanyeol walau dengan sedikit mendongakkan kepalanya.

Baekhyun terkejut? Tentu. Apa maksudnya? Ke rumahnya? Lalu apa? Mengenalkannya kepada orang tuanya sebagai kekasih lelaki tinggi ini, lalu tiba - tiba mereka membuat sebuah acara tunangan antara mereka? Eiy, Byun... kau terlalu berlebihan. Bagaimana jika maksudnya, adalah hal yang lain?

"Ta-pi.. aku tak bisa.. Jong Chen Dae membutuhkanku" elak Baekhyun.

Chanyeol tersenyum lembut lalu mengusak rambut hitam lembut itu. "Aku tahu kau berbohong, kau pembohong yang buruk Baek, mungkin Daehyun bisa terlabuhi olehmu, namun aku tidak. Kalau begitu ayo habiskan waktu kita bersama!" Chanyeol menarik tangan Baekhyun lembut.

Baekhyun semakin terkejut, apa maksudnya menghabiskan waktu bersama? Apa itu artinya mereka akan mengadakan sebuah kencan sekarang? Astaga. Baekhyun, tidak ingin terlalu cepat seperti ini. Baekhyun tak mempercayai semuanya, inga itu. Dan Chanyeol merobohkannya.

"Chanyeol-a" Baekhyun berhenti berjalan membuat lelaki yang didepannya juga begitu.

"Kau ingat, apa yang aku inginkan?" tanya Baekhyun, Chanyeol berfikir sebelum akhirnya ia membuka suaranya. "Hidup bahagia seperti Baekhyun yang dulu?" Pertanyaan dibalas oleh pertanyaan, bagus bukan untuk membuat seseorang jengkel.

"Yang aku inginkan, kita tak pernah mengenal satu sama lain, seperti sebelum kau bertemu denganku dan memanggilku dengan sebutan Baek-kong -mu itu. Itu yang aku inginkan. Bukan seperti ini, aku merasa semuanya salah"

Baekhyun melepaskan tangan Chanyeol yang memegang tangannya yang lain dengan lembut, seperti berusaha membuat Chanyeol yakin dan terluka. Sedangkan Chanyeol sebenarnya tahu apa yang lelaki manis itu inginkan, berpura - puramenjawab seperti itu, dan melihat tangannya yang dilepaskan begitu saja.

"Tapi aku tidak bisa untuk seperti apa yang kau inginkan, Baek! Aku takkan bisa!" ucap Chanyeol sedikit menaikan volume suaranya. Membuat Baekhyun mengalihkan pandanganya.

"Kau belum mencobanya, cobalah lebih lama lagi. Dan Baekhyun yang ceria sudah tidak ada lagi, Chanyeol.. maka berhentilah membuat diriku kembali kesana"

Bukan, bukan itu yang hendak ia ucapkan... Baekhyun memohon dalam hatinya, agar waktu mengulang kembali dan ia dapat memberi tahu Chanyeol. Kau fikir aku bisa? Setelah semua yang kau lakukan membuatku nyaman dan sekarang aku harus berpura - pura menghindarimu, kau fikir aku bisa melakukannya Chanyeol?! Aku bahkan tak bisa untuk menjaga tanganku agar tak menekan jendela percakapan kita.

" Kalau begitu, berikan aku waktu satu hari lagi, agar aku bisa bersamamu. Berpura - puralah seakan hari ini adalah milik kita berdua. Sebelum aku mencobanya kembali" ucap Chanyeol, Baekhyun tertegun. Apa yang terjadi jika ia melakukan hal itu kembali? Bukankah kemarin ia memberi waktunya kepada Chanyeol?

Baekhyun menatap Chanyeol "Kenapa kau melakukan ini semua? Kenapa kau melakukan hal yang tak ingin aku lakukan kembali? Kenapa kau membuat...ini semua menjadi rumit bagiku, untuk melepaskan semua ingatan ini?" Tubuh Baekhyun bergetar, ia menangis dihadapan Chanyeol. Sialan, fikir Baekhyun.

Chanyeol kembali memeluk Baekhyun yang sedang menangis. "Apa begitu sulit untuk menerimaku dikehidupanmu Baek? Yang aku inginkan hanya kau menganggapku ada disisimu, kenapa begitu sulit bagimu untuk menerimaku?"

Baekhyun menghapus air mata yang tak diinginkan itu lalu menatap Chanyeol dalam. Ia tidak pernah ingin menatap mata itu lagi sebenarnya, tapi karena ia ingin meyakinkan lelaki tinggi itu bahwa ia baik - baik saja maka ia harus melakukannya, sehingga lelaki ini pergi.

"Aku tidak ingin menerimamu, Yoda! Tidak pernah, Tidak akan, karena kau adalah Park Yoda yang menyebalkan! Sangat menyebalkan sampai ingin membuatku pergi dari negara ini agar aku takkan pernah melihatmu! Kau mengerti? Aku harus pergi!" ucap Baekhyun sedikit dengan ingus yang masih ia isak agar tidak keluar dari hidungnya, lalu pergi meninggalkan Chanyeol yang memandangnya aneh.

Bagi Baekhyun mungkin perkataannya adalah suatu yang dapat membuat Chanyeol mengerti betapa ia tidak menyukai Chanyeol berada di sampingnya. Tapi menurut Chanyeol, perkataan itu sangat lucu, karena kembali mendengar kata Yoda dari mulut Baekhyun, dan seperti sebuah lelucon. "Apakah Baekhyun sudah menerimaku, sehingga ia memanggilku Yoda kembali?" tanya Chanyeol.

.

.

Baekhyun keluar dari kamarnya menuju meja makan untuk sarapan, dan matanya menangkap sosok yang biasanya tidak ada dirumah itu tengah menatapnya senang dengan senyuman manisnya. Tanpa sadar Baekhyun mendecih pelan. Namun ia tetap duduk disana.

Ibunya, ayahnya, dan kakaknya.

"Pagi, Baekhyun-a, kau ingin ibu buatkan roti apa? Sandwhich? Atau Roti Selai?" tanya Ibunya bersemangat, sedangkan Baekhyun hanya menatap ayahnya tajam yang tengah membaca koran paginya.

"Aku bisa membuatnya sendiri" ucap Baekhyun lalu mengambil beberapa lembar roti dan sayuran juga dagingnya. Ibunya menatap putra bungsunya itu diam. Belum berhasil, fikirnya.

Kakaknya menatap Baekhyun. "Baekhyun-a, bagaimana kalau hyung mengantarkanmu kesekolah, hari ini? Selagi Hyung-"

"- Aku lebih suka naik bus, daripada diantar Hyung" potong Baekhyun, setidaknya ia masih memanggil Baekbom dengan sebutan Hyung, oke? Jadi, Baekbom harusnya bersyukur akan hal itu. Baekbom mengambil banana milk dari lemari pendingin dan memberikan pada Baekhyun.

"Kau menyukainya dengan sangat, ini bagus untuk pagimu" ucap Baekbom, Baekhyun tersenyum sangat tipis. "Terima kasih"

Ibunya dan ayahnya yang menatap interaksi kecil kakak beradik itu lega, karena ternyata Baekhyun lebih dekat dengan Baekbom - kakaknya - setidaknya itu membantu Baekhyun untuk menghilangkan ingatan pahitnya antara mereka berempat. Baekbom mengusak rambut Baekhyun yang masih berwarna hitam itu.

"Jadi, Baekhyunie, lebih suka naik bus? Kenapa tidak menggunakan mobil saja?" tanya ibunya, Baekhyun menoleh sekejap lalu beralih kepada rotinya lagi. Kalian tau, Lee Yeon tengah menunggu suara anaknya ini sekarang.

"Begitulah, daripada aku membuat orang lain sesak dengan pembakaran tak sempurna aku lebih baik naik bus, setidaknya aku bisa bertemu dengan teman temanku dijalan" jawaban Baekhyun membuat Ibunya senang sampai tersenyum lebar, dan dibalik koran itu ayahnya sedang tersenyum juga, mendengar anaknya mau berbicara walau masih ada kesan dingin didalamnya.

Baekhyun lebih suka untuk membawa sarapannya kesekolah maka dari itu ia menuruh seorang maid untuk memasukannya ke kotak makannya, dan pergi dari meja makan itu. Ibunya dan Kakaknya tersenyum padanya, namun Ayahnya yang masih belum memberi wajahnya itu yang membuatnya kesal.

Namun dengan sadar ia mendecak kasar, dan melemparkan kilatan tajam dari matanya untuk ayahnya. Setelah pergi dari sana, ibunya dan kakanya berbagi cerita tentang bagaimana sikap Baekhyun barusan itu, dan merencanakan lagi apa yang harus mereka lakukan.

"Ayah! Kau seharusnya menyapa Baekhyun! Kau benar - benar" ucap Baekbom kesal pada ayahnya.

"Seunghyun-a, seharusnya kau tidak seperti itu" ucap istrinya sekarang.

"Itu karena aku bingung, apa yang harus aku lakukan, dan apa yang aku tidak boleh lakukan dihadapan Baekhyun. Namun sepertinya aku sudah melakukan kesalahan"

.

.

.

Baekhyun berjalan menuju pemberhentian bus, ia benar - benar dengan ucapannya bahwa ia pergi menggunakan bus. Memang sudah beberapa hari kebelakang ia mulai menggunakan transportsi umum, dan sebelum itu ia pernah berkali - kali mencobanya. Jadi, Bus bukan hal yang aneh menurutnya.

"Hei, ByunBaek!!" Teriak seseorang dibelakang Baekhyun. Baekhyun menoleh dan menemukan Jong Chen Dae tengah berlari kearahnya. Baekhyun tersenyum lebar.

"Hei, Baekhyun, kau menggunakan bus lagi? Kenapa? Bukannya kau bisa membawa salahsatu mobil mewahmu itu, seperti.... kau tau Kris juga" ucap Chen sambil merangkul Baekhyun dan membawa keduanya masuk kedalam bus. Mereka langsung duduk dibelakang, spot yang biasa dipakai oleh anak sekolahan.

"Kau tau aku bukan tipe yang memamerkan sesuatu, Chen" jawab Baekhyun lalu mengeluarkan handphonenya. Jong Dae hanya mengangguk tanpa suara lalu melihat kegiatan Baekhyun dengan handphonenya. Saat ia sedang hendak mengirim pesan kepada teman sekelasnya Minhyuk, sebuah pesan masuk.

TING!

From : Park Chanyeol

[Sudah berangkat?]

Baekhyun dan Jong Dae yang melihatnya mengernyitkan dahi mereka. Lalu mereka menatap satu sama lain dengan bingung dan kembali menatap handphone milik Baekhyun. "Kau yakin akan menjawabnya?" Baekhyun menggeleng keras atas pertanyaan Jong Dae tersebut, lalu menurunkan handphonenya.

DRRTTT!!

Baekhyun merasakan handphonenya kembali bergetar.

From : Park Chanyeol

[Hei, Smurf... Aku bertanya padamu, bodoh.. sudah berangkat atau belum?]

Baekhyun mengernyit kesal, akhirnya ia tidak membalas lagi, namun kemudian handphonenya itu kembali bergetar. Dan Baekhyun kembali melihat isi pesan menyebalkan itu sama seperti orang yang mengiriminya, menyebalkan.

From : Park Chanyeol

[Smurf.... jawab aku! Apa kau mencintaiku,juga?]

Pesan terakhir ini....

"Hei, apa yang Chanyeol katakan lagi?" tanya Chen tiba - tiba, Baekhyun langsung menyembunyikan handphonenya dan bertindak seperti tidak ada yang terjadi. Namun, seolah ada sesuatu yang terjadi, Jong Dae menatap Baekhyun intens. Sedangkan Baekhyun langsung menoyor kepala Jong Dae.

"Tidak ada apa - apa bodoh. Perhatikan saja jalannya, bagaimana jika kita melewatkan sekolah" ucap Baekhyun ketus, lalu membuka handphonenya kembali. Melihat pesan yang terakhir dan berfikir apakah itu sebuah lelucon atau apa?! Namun Baekhyun berakhir dengan mengabaikan pesannya itu.

"Chen-a" Chen menoleh ketika namanya terpanggil oleh Baekhyun.

"Why? You need anything?" Baekhyun menatapnya kesal gara gara Jong Dae mencoba berbicara dengan bahasa inggris lalu menoyor jidat seksi itu lagi dengan keras. Jong Dae mengerang keras, membuat beberapa pasang mata yang ada disana menatap aneh keduanya.

"Menurutmu aku ini seperti Smurf?" tanya Baekhyun imut. Jong Dae yang gemas akhirnya menarik pipi Baekhyun yang gembul itu.

"Tentu saja kau murip smurf... Maksudku lihat saja keimutanmu.. Imutttttt sekali, jika aku tidak waras maka aku akan memakanmu" ucap Jongdae, Baekhyun mendelik kesal. Bukan karena ekspresi atau cubitannya, tapi arena pendapat Jongdae. Jadi, Chanyeol menyebutnya smurf karena ia imut gitu? Gila saja...

Akhirnya setelah Baekhyun diam, mereka sampai ke sekolah dengan selamat dan sayangnya Jongdae meninggalkan Baekhyun karena harus pergi ke ruang guru seni, ada sesuatu katanya. Baekhyun berakhir berjalan sendiri dengan tangan yang ia lipat didepan dada dan memasang wajah andalannya. Wajah menyebalkan sekaligus menggemaskan.

Tubuhnya berhenti ketika melihat seseorang yang tengah menatapnya saat ia hendak masuk kedalam kelas. Pandangan mereka bertabrakan, namun Baekhyun segera mengalihkan pandangan itu malas. Baekhyun berjalan kearah mejanya, yang diikuti oleh lelaki tadi, Chanyeol.

"Baekhyun-a" suara bass itu terdengar.

"Hmm" Baekhyun malah mengeluarkan gumamnya.

Tangan Chanyeol terangkat ke udara dan menyentuh rahang Baekhyun dan membawa wajah itu untuk menatapnya. Baekhyun mau tidak mau terkejut, matanya membulat. Wajah mereka berdua sudah dekat, karena Chanyeol yang mendekatkannya. Ah, ciuman lagi? Fikir Baekhyun. Dengan takut Baekhyun menutup matanya.

"ByunBaek, kenapa kau menutup matamu?" tanya Chanyeol pedas. Baekhyun membuka matanya sebelah. "Aku tidak akan menciummu lagi, Smurf" ucap Chanyeol lagi.

"Sialan kau!" gumam Baekhyun. Baekhyun menangkat tangannya ingin sekali rasanya memukul wajah tampan yang telah mencuri rasa perhatian dan rasa malunya.

CUP

Namun sia - sia saja, Chanyeol lebih dulu menarik tengkuk Baekhyun dan mencium bibir tipis itu lagi. Bukan hanya mencium tetapi melumat bibir itu. Tangan Baekhyun yang masih ada diudara itu pun pelan pelan jatuh kebawah. Baekhyun melihat mata Chanyeol yang tertutup. Terakhir kali dirinya seperti ini, rasanya masih sama tak berubah, detak jantung ini.

Chanyeol menjauhkan kepalanya dan menatap Baekhyun yang masih terpaku. Lalu sedetik kemudian ia tersenyum kearah Baekhyun, ibu jarinya mengusap bibir Baekhyun yang sebelumnya ia cium itu, Baekhyun melihatnya.

"Kau dan bibirmu itu sangat manis ya? Dan aku suka yang manis - manis" ucap Chanyeol. Tak bisa dipungkiri Baekhyun memang tak suka dengan gombalan, namun saat ini pipinya sudah teroles warna merah samar.

"Sialan kau Yoda, kau fikir bibirku itu bebas untuk dikecup seenaknya olehmu, huh?! Brengsek!" Baekhyun menepis tangan Chanyeol yang masih berada ditengkuknya. Chanyeol malah tertawa terbahak - bahak, dan itu membuat Baekhyun kesal minta ampun! Bisa - bisanya ia seperti itu.

"Itu artinya aku masih mencintaimu, dan aku masih mengharapkan kau menerimaku. Memangnya aku tidak tau bahwa kau sudah mulai menerimaku?" Baekhyun menelan ludahnya kasar,karena perkataan Chanyeol adalah benar adanya. Tapi bagaimana bisa lelaki tinggi itu tahu?

KRRIIINGGGG!!!

"Baiklah, belajar yang benar, fokus kepada pelajaranmu, jangan banyak memikirkanku, karena aku tahu aku memang gampang dirindukan, semangat Smurf!!!" sambil mengusak rambut hitam Baekhyun, lalu Chanyeol berjalan menjauhi Baekhyun, namun menuju pintu kelas. Baekhyun berdiri dari kursinya.

"Yak! Yoda! Park Yoda, kau mau kemana?!" teriak Baekhyun. Chanyeol tersenyum "Aku membolos! Jangan beritahu siapapun tentang ini! Aku menyukaimu Smurf!!!" Teriak Chanyeol kembali, Baekhyun terkejut karena Chanyeol berteriak seperti itu dihadapan teman - teman sekelasnya yang baru saja berdatangan. Baekhyun hendak melayangkan bukunya jika saja lelaki itu masih ada disini.

.

.

.

Baekhyun, Luhan, Minseok, JongDae, dan Kyungsoo tengah menikmati makan siangnya di cafetaria. Beberapa perempuan bahkan ada yang meminta ikut untuk duduk disamping mereka, namun Baekhyun dengan dinginnya menolaknya. Menurutnya, tidak baik jika ada wanita diantara mereka. Apa sih maksudmu, Baek? Itu menurut Minseok.

"ByunBaek, kudengar kau berkencan dengan Daehyun, benarkah?" tanya Luhan. Baekhyun menoleh dan mengangguk.

"Siapa Daehyun?" tanya Minseok. "Mantan kekasih Baekhyun, kau tidak perlu tau visualnya, nanti kau malah jatuh cinta dengan Daehyun. Aku tidak ingin kehilangan Umin- hyungku" rengek Jongdae membuat yang lain termasuk Minseok tersenyum, Minseok suka dogoda oleh Jong Chen Dae? Mungkin saja, karena warna merah samar dipipinya itu membuktikannya.

"Mmm... Baiklah.."cicit Minseok, Luhan dan Baekhyun mengerlingkan matanya, sepertinya Jong Dae benar - benar membaca mantranya. Karena biasanya Minseok hanya akan menanggapi bosan atau menganggap Jong Dae hanya dik kecilnya. Heol ..

"Baek, Trio bangsadh tengah menuju kesini, radius... 5 meter arah jam 2 dari Luhan Hyung dan lelaki Yoda itu tengah menatap kearahmu" Kyungsoo berbicara kali ini. Keempatnya menaikkan satu alis mereka. Bingung, Trio Bangsadh? Maksudnya siapa?

Luhan menatap kearah yang ditunjukan oleh sumpit Kyungsoo. Arah jam 2. Dan disana telah ada 3 orang yang tengah berjalan menebar pesona kepada seluruh orang, beberapa siswi bahkan ada yang berteriak dan pingsan, lalu ada slow motion membuat semua kejadian dramtais terjadi, dan apalagi? Astaga, Luhan yang memikirkannya dengan ucapan yang cepat dibuat pusing.

"Oh, Sial... Baek, kau atau aku, atau kita berdua, atau kau juga Kyung, atau Kita bertiga, atau kita berlima sekaligus, atau ... atau kita semuanya..." sial Luhan, kenapa kau berbicara seperti itu?

"Apa yang kau coba bicarakan, Hyung?" tanya Kyungsoo.

"Sial, pokoknya kau Baek, kau juga Kyung, dan aku dalam masalah besar kali ini, kita harus pergi. Ayo - ayo, dan Umin-ie, tolong simpan atau buang makanan ini oke? Kami harus pergi" ucap Luhan lalu menarik tangan Kyungsoo dan Baekhyun bersamaan. Minseok dan Jongdae yang melihat kearah yang Luhan lihat tadi, membulatkan mata mereka.

Chanyeol, Sehun, dan Kai. Tengah berjalan kearah meja Minseok dan Jongdae. Sumpit Minseok yang tadinya menempel didepan bibir Minseok sekarang hampir masuk kedalam mulutnya jika Minseok tidak sadar, karena mulut Minseok membuka. Ketiga orang yang tadi menjadi pusat perhatian akhirnya duduk didepan Jongdae dan Minseok.

"Eo, dimana yang lain? Aku yakin tadi mereka ada disini. Chen-a, kau melihat mereka pergi kemana?" tanya Chanyeol. Jongdae menggeleng.

"Chenchen-ie, sejak kapan ketiga orang ini bersahabat dan bersama? Seingatku hanya Chanyeol dan Sehun yang memang sering bersama, kenapa Kai ikut juga?" bisik Minseok, Jongdae menatap tiga orang itu. "Aku fikir Kai, ingin menggunakan kesempatan ini untuk mendapatkan salahsatu dari Baekhyun atau Kyungsoo,Hyung" jawab Jongdae.

.

.

"Well, apa - apaan itu Trio Bangsadh? Aku baru mendengarnya Kyung" celetuk Baekhyun ketika mereka telah keluar dari cafetaria. Kyungsoo menatap Luhan dan Baekhyun.

"Trio Bangsadh, Chanyeol Kai Sehun, karena ketampanan mereka yang super ini mencuri segala perhatian yang kita punya dengan ketampanan mereka itu, astaga apalagi, jidat Kim Kai yang selalu mencuri perhatianku, dan aku semakin menyukainya!!!" Kyungsoo beerseru dengan semangat, dan tanpa diketahui ia menyebutkan hal yang ia jaga selama ini.

Kyungsoo menyukai Kai yang menyukai Baekhyun. Baekhyun menoleh ketika mendengar penuturan tidak sengaja dari Kyungsoo. Rasanya sungguh mengejutkan, mengetahui Kyungsoo menyukai Kai yang selama ini dekat dengannya dan selalu menuri perhatian kepadanya, tidak dengan Kyungsoo.

Kyungsoo menutup mulutnya ketika menyadari apa yang telah ia ucapkan. Menatap Baekhyun yang memberika ekspresi dingin dan intimidasinya. Kyungsoo takut dengan Baekhyun mengathuinya, hubungan persahabatan diantara mereka akan terputus gara - gara ini. "Baek... maksudku.. aku tidak..." Kyungsoo mencoba untuk menjelaskannya, sebelum tangan Baekhyun terangkat memintanya untuk berhenti berbicara.

"Aku kecewa Kyung... aku sangat kecewa padamu" ucap Baekhyun, membuat ketakutan Kyungsoo semakin bertamabah, dan kini Luhan juga ikut - ikutan takut akan kemarahan Baekhyun.

Apa Baekhyun juga merasakan hal yang sama seperti Kai? Itu fikir Luhan saat ini.

"Kenapa kau tidak memberi tau-ku bahwa kau menyukainya? Sehingga aku akan berusaha untuk menjauhinya dan membuatnya dekat denganmu? Agar aku tidak melihat kau terus tersakiti oleh kedekatan kami, aku minta maaf Kyung" Baekhyun memeluk Kyungsoo yang telah menagis itu.

Sedangkan Luhan tengah menatap bangga pada persahabatan ini tersenyum. Juga dengan fakta bahwa Baekhyun tidak menyukai Kai seperti apa yang Kai rasakan terhadap Baekhyun. Itu membuat Luhan bahagia, dengan bergitu rencananya membuat Baekhyun mempercayai orang lain selain dirinya, Chen atau sahabatnya yang lain dapat berjalan dengan lancar kedepannya.

Well, sebenarnya Luhan pun tidak menyukai kedekatan Daehyun dengan Baekhyun akhir - akhir ini.

.

.

.

Baekhyun berjalan ke arah mejanya setelah kejadian mengetahui perasaan sebenarnya dari Kyungsoo terhadap Kai yang menyukainya. Matanya menagkap benda yang membuatnya mengenyit ketika tangannya menopang kepalanya saat hendak melamun. Tangannya mengambil benda itu yang ternyata adalah kartu perpustakaan.

Aku menunggumu di perpustakaan kota hari ini pulang sekolah, kau mau bukan? Kumohon??....

Baekhyun menutup kartu perpustakaan itu, dan mengeluarkan bukunya. Tanpa disadar seseorang diambang pintu sejak tadi melihat gerak gerik dari Baekhyun. Sebelum akhirnya mengeluarkan handphonenya dan menghubungi seseorang.

"Ia telah melihatnya, cukup siapkan saja"

"..."

"Baiklah"

.

.

Baekhyun memasukan barang - barangnya kedalam tas, namun saat ia pergi matanya tertuju kepada kartu perpustakaan kota yang ia lihat sebelumnya. Berfikir keputusannya apakah ia akan pergi atau tidak, dan alasan untuk pergi atau tidak. Lalu matanya melihat ke arah meja Chanyeol yang kosong sejak pagi. Lelaki itu benar - benar berniat untuk membolos.

Tunggu, membolos...?? Apa mungkin Chanyeol yang memberikan benda ini? Tapi untuk apa, bertemu di perpustakaan kota, ketika mereka bisa bertemu di perpustakaan sekolah atau atap gedung seni? Ah malas....

Baekhyun mengeluarkan handphonenya lalu menghubungi Chanyeol.

"Halo, Smurf? Wah, ada apa menelponku, kau merindukanku,huh?" Baekhyun mengerlingkan matanya malas mendengar celotehan lelaki itu.

"Singkirkan kepercaya dirian mu, Yoda! Aku ingin bertanya serius, kau sedang dimana? Dan apa kau yang mengirimkan ajakan bertemu di perpustakaan kota hari ini? Dan sebab itulah kau membolos?!" terdengar Chanyeol yang menertawainya.

"Smurf, aku sedang berada di gedung olahraga, soal aku membolos, ada pertandingan renang bulan depan, dan pelatih memintaku untuk latihan akhir - akhir ini. Dan untuk hal lain yang kau katakan, mana aku mengetahuinya, kalaupun aku memang memangajakmu bertemu aku bisa menculikmu saat jam pelajaran, untuk apa menunggu sampai pulang sekolah, betul?"

Baekhyun membenarkan semuanya yang diucapkan oleh Chanyeol, ia tahu lelaki tinggi itu kini tengah menekuni hal positif yang disebut klub renang. Lalu Klub Renang disekolahnya memang sering meminta anak - anak untuk dispensasi, dan yang terakhir Chanyeol adalah tipe lelaki yang melakukan hal yang penting saat itu benar - benar saat itu walau Baekhyun sedang sibuk, ia akan melakukannya saat itu.

"Halo, Smurf? Kau masih ada disana? Jawab aku hey..." Baekhyun kembali tersadar dari pemikirannya.

"Umm,, aku disini, jadi bukan kau kan yang mengirimiku itu? Baiklah.. kalau begitu aku tidak akan pergi... silahkan mencari wanita lain dalam topless-mu itu Park Yoda"

"Hei, kau tak mau melihat aku basah dalam air? Lalu dalam keadaan topless? Untuk apa aku mencari wanita lain, ketika aku memiliki seorang pria cantik yang cantiknya saja melebihi wanita - wanita itu?" Walau Baekhyun sedang mengerlingkan matanya, percayalah ada semu merah dipipi putih milik Baekhyun.

"Untuk kau jadikan simpanan, sudahlah aku akan pulang" Baekhyun kau sudah akan pulang oke? Kau tengah berjalan dikoridor depan kelasmu dan tersenyum manis dengan telpon yang bertengger ditelingamu.

"Hei, Byun.. kau yakin tidak akan pergi ke ajakan itu? Maksudku bagaimana jika Daehyun yang sedang menunggu disana, atau Kris? Kau tidak tau bukan, mungkin itu penting... kau tau melewatkan hal yang penting itu sangat tidak baik" Baekhyun tidak tau kenapa saat ini ia ingin tertawa, karena suara Chanyeol? Atau apa? Entahlah rasanya sudah lama ia tidak menelpon seperti ini. Penuh kesantaian.

"Kau sepertinya hari ini banyak berbicara, Yoda. Dan sejak kapan kau perhatian terhadap Daehyun atau Kris, huh? Well, aku tidak penasaran juga dengan siapa yang mengajakku, jadi aku lebih baik pulang atau latihan vokal... atau mengunjungi gedung olahraga dan melihat klub renang"

Sebenarnya Baekhyun hanya menggoda Chanyeol, tapi disisi lain Chanyeol antara kesal dan bahagia bisa berbicara seperti ini bersama Baekhyun. Kesal karena Baekhyun menggodanya? Bahagia karena Baekhyun masih menghubunginya.

"Astaga, Baek jangan! Jangan pergi ke klub renang atau apa!"

"Eh? Kenapa? Bukannya kau tadi memintaku untuk bertemu denganmu? Aku memang tidak akan bertemu denganmu, tapi dengan Hyunwoo, bodoh!"

"Itu karena mereka Topless, dan aku tidak mau kau tergoda dan mengencani seseorang disana selain aku! Lalu kenapa kau ingin bertemu dengan Hyunwoo" Baekhyun tau sepertinya Chanyeol mulai kesal, dan marah maka dari itu Baekhyun terkikik.

"Baiklah aku takkan kesana, tapi bukan karena aku menuruti pernyataan bodohmu bahwa aku tidak boleh mengencani siapapun, itu karena aku memang tidak ada niat untuk melihat dada mereka. Well, aku hanya ingin menanyakan tentang kekasihnya Kihyun, menurutnya Kihyun memiliki bakat dalam vokal, jadi aku hanya ingin memastikan"

"Baiklah, akan aku tanyakan nanti. Sekarang lebih baik kau pergi ke tempat lain, atau aku menjemputmu? Bagaimana?"

"Tidak perlu, aku sudah menunggu bus-ku, aku akan pulang lansung" Bohong Baekhyun. Memang ia sedang menunggu bus-nya, namun bukan untuk pulang.

"Baiklah, boleh aku kerumahmu?" Baekhyun terdiam.

"Memang untuk apa kau ingin ke rumahku? Lagipula kau tau alamatnya? Yang sudah pasti jika kau memintanya padaku, aku takkan memberikannya"

"Well, itu adalah manfaat aku bersepupu dengan Sehun dan Daehyun. Aku bisa meminta mereka, memberi tahu ku, aku akan disana 30 menit lagi. Aku akan menunggu,karena kau menolak untuk dijemput"

"Baiklah, terserah, aku tutup"

"Baiklah hati - hati... aku akan bersiap... Aku mencintaimu" Baekhyun segera memutuskan sambungannya dan memegang dadanya berharap bahwa kata cinta yang dilontarkan oleh Chanyeol hanya angin belaka. Lalu Baekhyun menempelkan kepalanya ke jendela. Lalu menutup matanya.

.

.

CKLEK!

"Selamat datang"

Baekhyun memasuki gedung itu, bukan, ia tidak dirumah saat ini, melainkan perpustakaan kota. Karena ia sesungguhnya ingin mengetahui siapa yang mengajaknya itu. Jadi ia memutuskan untuk pergi ke perpustakaan kota, terserah siapa yang hendak menemuinya, apakah itu Daehyun atau Kris, atau Kai, atau bahkan Chanyeol, Baekhyun hanya ingin mengetahui maksudnya.

Baekhyun berjalan menuju meja petugas perpustakaan dan memberikan kartu yang sebelumnya ia bawa. "Permisi, apa kau tau kartu perpustakaan ini milik siapa? Karena seseorang menjatuhkannya dijalan" ucap Baekhyun, wanita itu mengambilnya dan mulai mencari.

"Oh, ayo ikut saya, ada sesuatu yang pemilik kartu ini simpan beberapa waktu yang lalu... mungkin anda bisa mengetahuinya" ucap wanita itu lalu mengajak Baekhyun ke rak buku yang Baekhyun sendiri tidak tau.

Oh, apakah ini seperti adegan di film - film? Dimana ia mencari pemilik kartu itu dari riddle riddle yang bertebaran?

"Ini kartnya, silahkan cari buku yang memilki kode yang sama dengan ini, saya permisi" lalu wanita itu pergi sebelum Baekhyun menanyakan sesuatu yang penting. Letak bukunya dimana? Oke, useless. Ia sudah mendapatkan rak-nya, maka tinggal mencari bukunya saja.

Baekhyun menurunkan tasnya ke lantai, lalu mulai mencari sambil menganalisis nomornya. Semakin ia bergesar mendekati pintu yang tadi ia datang, semakin kecil angka yang ia dapat. 192 - 0506 - 04. Baekhyun berhenti ketika ia mendapatkan buku itu, buku berjudul 'Reality of the lie' itu ia buka dan saat ia membukanya, suatu kertas terjatuh ke lantai.

Hai, Byun Baekhyun... kau datang? Syukurlah.. aku senang kau datang.... aku tidak akan memberi tahu semuanya, tapi aku harap kau cukup pintar untuk menemukan teka - teki ini. Aku hanya ingin mengatakan apa yang selama ini aku tak bisa katakan. Maka dari itu aku berusaha membuatmu bermain teka- teki sambil mengetahui kebenaran yang aku sembunyikan... Biar aku beri tahu apa kebenaran yang aku sembunyikan, ini tentang perasaanku... Sekarang tolong pergi ke buku no 192 - 1116 - 04.

Semangat, Byun Baek Hyun

Baekhyun berjalan kembali mencari buku itu sampai akhirnya ia menemukannya 3 rak besar dari buku yang sebelumnya. Buku kali ini berjudul ' I Love you with a lie firstly' Baekhyun mengenyit, buku sebelumnya adalah kenyataan dari sebuah kebohongan, lalu keduanya 'Aku mencintaimu dengan kebohongan awalnya'

Apa maksudnya? Baekhyun kembali menemukan secarik kertas didalamnya.

Kau berhasil menemukannya? Kerja bagus... Judul bukunya mengerikan bukan, aku mencintaimu karena kebohongan awalnya. Iya mungkin sama denganku yang awalnya memang mencintaimu karena kebohongan, kebohongan yang berujung rasa ingin memiliki dan menjagamu. Aku ingin meminta maaf, tapi sungguh... aku memang mencintaimu Byun Baekhyun. Dan ketika kau menemukan cerita yang sebenarnya dari teka - teki ini diakhirnya. Terserah kau ingin membenciku atau apa setelah itu, yang terpenting ini adalah apa yang ingin aku ceritakan.

Sekarang pergilah ke buku no 192 - 1995 - 03.

Baekhyun kembali berjalan kebuku yang dituju. Hatinya yang sejak tadi tak tenang dengan realita yang ia akan ketahui benar - benar bersemangat untuk mengetahui semua itu. Otaknya cukup pintar untuk mengolah semua data, dimulai dari judul buku, mungkin itu terlalu mudah, tentang kebohongan. Lalu angka? Mungkin cukup sulit.

Buku ketiga, berjudul 'Who am I? Am I still your?' . Baekhyun mencoba menghubungkannya kembali, sepertinya Baekhyun menemukan buku yang salah? Tapi kode nya sama! Hanya saja... kenapa judulnya tidak terlalu fit dengan yang sebelumnya? Tapi... tunggu? Apa aku masih milikmu? Maksudnya dengan kebohongan itu?

I'm the first of Past. I'm the third from Second. Once on a year. I have Han river, and Heol for the last time. My Birthday is all on my number book i gave to you. You smart enough to guess it, Byun Baek. And the last book numbet is with my birthday number.

繼續閱讀

You'll Also Like

24K 2.9K 25
[COMPLETED] Permainan hanya dilakukan jika semua pihak yang terlibat menyetujuinya. Tapi bagaimana kalau permainan itu sudah diatur sebelumnya? Akank...
Adopted Child 由 k

同人小說

199K 30.9K 56
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
782K 79.8K 55
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
192K 15.9K 26
Dia Na Jaemin pemilik simbol sayap putih di lengan kirinya. Start : 16 April 2023 Finish : 10 September 2023 Proses revisi Part lengkap dan akan dire...