Confidence : Married With You...

By Jellydia14

193K 16K 1.5K

Pernah masuk #5 dalam Fanfiction Umur Haneul sudah tergolong cukup untuk menikah. Namun, ia tak pernah membaw... More

Prolog
Sound Track on MWY
Ep.01
Ep. 02
Ep. 03 (1/2) : I Will Forgetting You
Ep. 03 (2/2)
Ep. 04
Ep. 05
Epi 06
Ep. 08
Ep. 09
Ep. 10 (1/2)
Ep. 10 (2/2)
Ep. 11
Ep. 12
Ep. 13
Ep. 14 [END]
[SEQUEL]

Ep. 07

8.5K 834 67
By Jellydia14


제7회
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

21.00 KST

Dalam perjalanan panjang menuju Tongyeong dimalam hari, Haneul tak kunjung membuka suara. Diam dan memandang keluar kaca.

Wonwoo yang sedang menyetir, sesekali melirik istrinya.

"Kau tidak ingin tidur? Tadi, kau berkata kau lelah,"

Haneul menggeleng pelan.

~ting

Bunyi nofitikasi ponsel seseorang diantara mereka. Mereka berdua bersama-sama merogoh saku dan tas milik masing-masing.

"Punyaku," ucap Haneul.

Ponsel Haneullah yang berbunyi. Ia pun membuka dan mengecek notif tersebut.

'Apa kau tidur sudah tidur?'
최승철

Kedua sudut bibir Haneul sedikit tertarik.

'Belum. Aku dalam perjalanan menuju Tongyeong, Villa keluarga Wonwoo. Bagaimana denganmu? Kau belum tidur?'

Balasnya.

'Aku tidak tertidur karena memikirkanmu'
최승철

Seung Cheol membuat Haneul salah tingkah sekarang. Tersenyum gembira tanpa arti sehingga Wonwoo yang disebelahnya menatap aneh.

'Jangan mengg

"Ah! Ya!"

Wonwoo merebut ponsel Haneul dari tangannya.

"Tidak baik bermain ponsel dimobil. Matamu akan rusak. Lagipula kita sedang berbulan madu. Kau harus menikmatinya."

"Ck!" Haneul berdecak kesal.

Tak lama setelah itu, Wonwoo menghentikan mobil mereka. Mereka berhenti tepat didepan Coffee Shop.

"Sudah sampai? Eo! Kenapa kita disini?"

"Turun!"

"Ne?"

"Ya, turun,"

"Untuk?"

"Membeli kopi,"

Haneul menghembuskan nafas kesalnya. Dengan terpaksa, ia pun turun. Ia membanting pintu cukup keras.

Tok tok tok

Ia mengetuk kaca mobil dan menjulurkan tangannya.

"Apa?" tanya Wonwoo

"Uang."

"Pakai uangmu,"

"Heee~? Tjih,"

Ia berbalik badan dan masuk kedalam toko. Sementara itu, Wonwoo yang berada dalam mobil segera mengecek ponsel Haneul dan membaca pesan yang masuk diponsel Haneul.

"Choi Seung Cheol?" Gumamnya.

Ia terpikir suatu hal saat membaca percakapan mereka.

Flashback:

'Selamat Wonwoo, akhirnya kau menikah'

Satu persatu orang datang menghampiri dan menyelamiku.

"Terima kasih telah datang,"

"Hey, Wonwoo."

Seung Cheollah yang memanggilku. Ia menghampiriku sembari tersenyum hangat dan menjabat tanganku. Aku pun begitu.

"Chukkhae,"

Kedua ujung bibirku tertarik sedikit.

"Terima kasih,"

Aku tidak terlalu menyukainya setelah ku tahu dia juga menyukai Haneul.

"Jaga dia dan jangan pernah menyakitinya. Jika aku melihat dia menangis, aku tidak akan tinggal diam."

Flashback End
ㅡㅡㅡ

Wonwoo mengambil ponsel Haneul dan mengetik beberapa kata. Ia melanjutkan tulisan Haneul yang akan dikirim kepada Seung Cheol

'Jangan mengg

"Hmm," gumamnya

'Jangan menggangguku'

"Ini cukup,"

Wonwoo meletakkan kembali ponsel Haneul. Ia kembali melirik Haneul.

"Kenapa dia lama sekali?" Celetuk Wonwoo.

Wonwoo akhirnya memutuskan untuk turun dan melihat keadaan Haneul. Saat ia turun, didapati Haneul berbicara dengan seorang pria yang tak dikenalnya. Ia pun berjalan cepat memasuki Coffee Shop itu.

"Sayang, kenapa lama sekali?"

Wonwoo datang dan langsung merangkul Haneul dari belakang. Tak lupa ia mengecup dahi Haneul dan tingkah lakunya membuat Haneul bingung.

"Nuguya?"

"Ah! Dia Jeon Jungkook. Juniorku dikampus," ujar Haneul.

"Nde! Jeon Jungkook iyeyo. Dan kau?"

"Ah! Dia--"

"-aku Jeon Wonwoo. Suami Choi Haneul. Ya, kau tau, kami sedang menikmati bulan madu kami sekarang."

Wonwoo memotong perkataan Haneul. Dan lagi-lagi, ia mengucapkan kata-kata yang tak perlu diucapkan.

"Mm... begitukah? Baiklah. Haneul-ssi, lain kali kita bertemu lagi. Aku akan pergi dulu. Sampai jumpa,"

Jungkook langsung berlari pergi meninggalkan tempat.

"Jungkook! Ya! Bukankah kau meminta nomor telponku? Terima kasih kopinya," teriak Haneul.

Haneul melirik pria yang berada disampingnya, "apa yang sedang kau pikirkan, bodoh? Dia yang membayar kopimu."

"Ck! Aku bahkan bisa memberikanmu uang lebih dari ia mentraktirkanmu. Ayo, cepat. Kita harus segera pergi. Aku tak ingin membuang waktu," ucapnya dan pergi meninggalkan Haneul.

"Haish! Pria itu,"

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

"Jeon, kenapa kita belum sampai juga?"

Jam mulai menunjukan pukul 11 malam, dan mereka belum sampai ditempat tujuan mereka. Seharusnya satu jam yang lalu, mereka telah sampai di villa milik keluarga Jeon.

"Sepertinya aku salah jalan?"

"Ne? Ahh! Kau benar-benar," celetuk Haneul.

"Sepertinya ada Hotel terdekat disitu. Kita menginap semalam,"

ㅡㅡㅡㅡㅡ

"Silahkan. Ini kamar anda,"

Haneul dan Wonwoo masuk kedalam kamar mereka. Saat Haneul masuk, ia melihat sekelilingnya.

"Cukup untuk semalam," lirihnya.

Saat Haneul ingin mengatakan sesuatu pada Wonwoo,
"Hey, Won- eo! Kkamjagiya! Neo yak!"

Ia menutup kedua matanya dengan telapak tangannya karena Wonwoo mulai membuka bajunya.

"Wae?"

"Beraninya kau membuka baju didepan gadis yang bukan pacarmu?"

"Kenapa? Kau istriku. Sebentar lagi kau akan melihatku badanku sepenuhnya. Tenang saja, ini baru sedada,"

"Kau benar-benar gila,"

"Kau tak ingin mandi? Atau mau mandi bersama?"

"Aishh! Kau ingin ditendang? Sana pergi,"

Haneul mendorong Wonwoo masuk ke dalam kamar mandi.

"Hufftt~,"

Haneul bersandar di dinding sembari menghembuskan nafasnya.

Degh degh degh

Jantungnya berdegub kencang.

"Ada apa denganku?"

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Setelah Wonwoo keluar dari kamar mandi, kini bergantian. Haneullah yang mandi. Saat ia berada di ambang pintu,

"Mau ku mandikan?" Goda Wonwoo.

"Jangan menggodaku, bodoh!"

Blam

Haneul menutup pintu dengan keras.

"Kasar sekali,"

ㅡㅡㅡㅡㅡ

Haneul telah selesai membersihkan badannya. Ia keluar dan mendapati Wonwoo yang kebingungan menelepon seseorang yang berada diseberang sana.

"Yeobeoseyo? Yeoboseyo?"

"Waegurae?"

"Aku menelpon supirku agar ia bisa datang dan mengantar kita ke villa," ucap Wonwoo.

"Geuromyo," jawab Haneul, mengerti.

Haneul keluar balkon untuk mencari udara segar dimalam hari sekaligus melihat pemandangan malam dikota TongYeong

Sesekali ia menghirup udara segar dari atas balkon.

"Kau tak lelah?"

Wonwoo datang menghampirinya.

"Entahlah. Kurasa, rasa lelahku mulai menghilang," jawabnya.

"Bagus, kau menyimpan tenagamu sebentar malam,"

Haneul menatap Wonwoo yang disebelahnya jijik.

"Tidak! Tidak ada sentuhan fisik dan lain-lainnya. Aku tidak mencintaimu. Sadarlah, Won. Kita menikah karena terpaksa. Dan kita menikah karena kesalahanmu,"

Wonwoo tidak menunjukan ekspresi marah karena ia disalahkan, malah ia tersenyum mendengar keluhan Haneul.

"Aku mencintaimu dan tidak ada alasan untuk hal itu. Aku pun tidak berharap kau mencintaiku, aku hanya berharap agar kau tidak membenciku. Aku yakin, waktulah yang akan membuktikannya. Orang tidak berubah semudah itu, jangan khawatir,"

Haneul diam karena tak tau harus berkata apa. Mereka kemudian hanya diam dan menikmati terpaan angin yang menghembus di kulit mereka.

"Aku bisa melihat rumahmu disana," ucap Wonwoo sembari menunjuk.

"Dimana?"

"Tertipu kau, bodoh. Mana mungkin kau bisa melihat rumahmu dari sini," ujarnya sembari menyentil dahi Haneul.

"Ishh!"

(YANG PUNYA LAGU Taeyeon - All With You PUTAR. ATAU PUTAR VIDEO DIATAS 👆)

Wonwoo tersenyum karena ia berhasil membuat Haneul terlihat kesal. Ia memandang Haneul yang sedang menutup matanya menikmati cuaca ditengah kota TongYeong. Perlahan, ia mulai mendekat, dan berdiri dibelakang Haneul. Kedua tangannya mulai merambat ke perut Haneul. Merangkulnya dari belakang dan meletakan dagunya di salah satu bahu Haneul.

Haneul spontan kaget. Ia ingin menghindar, namun

"Biarkan seperti ini. Hanya sebentar saja. Aku ingin memeluk orang yang selama ini aku inginkan dalam hidupku,"

Haneul mengikuti kata-kata Wonwoo dan membiarkan Wonwoo memeluknya untuk sementara waktu,

"Ada kalanya ketika bersamamu, aku sangat ingin menghentikan waktu agar kita selalu dekat seperti ini. Aku sudah cukup bahagia walaupun hatimu bukan untukku, paling tidak aku masih bisa melihatmu ada disisiku dan tersenyum seperti itu. Tetaplah seperti ini untuk terus menjadi bagian dari hidupku."

Tangan Haneul mulai terangkat dan menyingkirkan tangan Wonwoo yang melingkar diperutnya. Ia berbalik badan menghadap Wonwoo.

"Wonwoo, maaf, aku tak-"

"-Aku mencintaimu," Wonwoo memotong perkataan Haneul. Mimik wajahnya berubah menjadi serius. Ia benar-benar menatap manik mata Haneul dalam.

"Jika kau mencintai dia, maka cintailah dia, biarkan hatiku mencintaimu. Kau tak berhak melarang hatiku untuk tetap mencintaimu. Aku mencintaimu dan akan terus mencintaimu. Tak peduli berapa cobaan yang mungkin datang kepada kita nantinya. apa aku boleh meminta sesuatu darimu, sekarang?"

Haneul mengangguk pelan.

"Aku tak peduli walaupun itu bohong, bisakah kau katakan kalau kau mencintaiku? Jika kau tak mencintaiku, berpura-puralah mencintaiku sampai kau lupa bahwa kau sedang berpura-pura."

TO BE CONTINUE

Awww cukup lama gw nggk update ni ff--

Oo iya, next Chapter bakal diprivate karena NC 18+ 😂😂😂

VOTE AND COMMENT JUSEYO!!!

Continue Reading

You'll Also Like

274K 19.4K 24
[TAMAT] "gue hamil " -Jeonghan "terus?" Seuncheol "YA TANGGUNG JAWAB LAH ANJING!" -Jeonghan Jeonghan yang harus menikah dengan manusia kulkas 75 pint...
944K 114K 36
Bukan harta, Bukan tahta, Melainkan... "Wonwoo-ya!" ••• Warning❗❗ √ bxb √ mpreg 💚💜
Daddy Gyu By Ana

Fanfiction

533K 50.7K 31
Tentang seorang CEO yang bersikap dingin dan juga merupakan seorang duda tampan yang mempunyai 2 anak.
680K 68.9K 52
Jeon Wonwoo dan Arina Kim terjebak dalam sebuah perjodohan. Kisah klise yang pasaran. Tapi keduanya tidak pernah menyangka perjodohan yang mereka ala...