Hide and Seek Love

By DeviIsmijayanti

19.3K 1K 47

Adis benci segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia selebriti. Padahal, Adis sendiri adalah anak dari seora... More

[1] : Bad Day!
[2] : You Ruin My Inspiration, Girl
[3] : I'm Waiting Your Message, Dear
[4] : One Step Closer
[5] : The Reason Why I Must Give Him a Chance
[6] : The Sweetest Moment..?Maybe Not!
[7] : Confused
[8] : Broken Heart
[9] : The Feeling
[10] : I Trust You and I Love You
[11] : Nothing Like Her
[12] : First Date

Sweet Love Story

1.5K 94 7
By DeviIsmijayanti

Apa kalian masih setia sama cerita ini. Atau udah dihapus dari library kalian. It's okay. That's your choice. Aku mana bisa maksa kalian kan :D. Soalnya baru ini aku bisa get in zone lagi. Aku kehabisan amunisi untuk lanjutin cerita ini. Tapi, buat sekarang cukup lah ya!

Ini pemanasan dulu karena lama nggak update sebelum masuk konflik di next chapter.

Makasih buat @kudanilbiru yang sudah nanyain cerita nggak penting ini dan juga temen-temen lain yang sudah pada comment dan vote.

Please enjoy this story guys!

================================

Siang itu, Adis memilih menghabiskan jam istirahatnya di coffe shop depan kantor. Tidak banyak tempat yang kosong di coffe shop pada jam-jam istirahat seperti ini. Karena memang pada dasarnya hampir mayoritas penyumbang keuntungan untuk coffe shop ini adalah karyawan-karyawan kantor tempat Adis bekerja. Sebenarnya Adis sendiri tidak terlalu sering pergi ke coffe shop ini. Tidak ketika dia bersama Arka. Sekalipun orang-orang dikantor tahu persis bagaimana hubungan antara mereka berdua. Adis tidak cukup nyaman duduk bersama dengan bos ditengah-tengah rekan kantornya.

Adis sudah melahap habis beef burger di hadapannya. Perutnya tidak menuntut banyak hari ini. Sepotong beef burger berukuran sedang dan satu gelas besar ice americano sudah cukup untuk mengembalikan energinya. Lagipula atasannya yang menyebalkan tapi ganteng itu juga tidak terlalu rewel dengan hasil pekerjaan Adis tadi. Biasanya penuh revisian. Justru hari ini laporan analisa Adis diterima baik-baik. Tidak ada complain. Energinya hanya berkurang sekian persen karena tidak perlu tarik ulur urat untuk mengatasi atasannya itu.

Bunyi notifikasi pesan masuk mengalihkan perhatian Adis dari menu makan siangnya. Ada pesan dari Zico.

I had to tell you something

Dahi Adis berkerut. Something?

What?

Adis meletakkan smartphonenya lagi keatas meja dan kemudian mengaduk-aduk minumannya yang sudah habis separuh dengan sedotannya. Menunggu balasan dari Zico. Adis tersenyum kecil begitu mendengar suara milik Zico mengalun memenuhi setiap sudut ruang coffe shop. You. Itu judul lagu Zico yang diputar sekarang. Salah satu lagu favorit Adis. Beberapa kali sebelum tidur, Adis meminta zico menyanyikan lagu itu untuknya. Adis memeriksa smartphone-nya. Zico baru saja membalas pesannya.

Apapun yang aku bilang nanti. Kamu nggak boleh minta putus sama aku.

Putus? Yang benar saja. Apa maksudnya? Adis menegakkan punggungnya dan membalas dengan cepat.

What do you mean? Tell me now!

Adis menggigit ujung kukunya. Menunggu balasan dengan perasaan gelisah. Matanya tidak mau lepas dari smartphonenya. Apa yang sebenarnya terjadi? Sesuatu yang serius kah sampai-sampai zico mengatakan hal semacam itu.

Promise first then i'll tell you

Astaga..pria ini benar-benar ingin membuatnya berteriak sekarang juga.
Demi apapun juga zico. Katakan sekarang!

Promise first!

Fine. I PROMISE.

I just remind you once again. You have promise to me that you'll never ask to break up with me. So you can't take back your words. Okay?

SAY IT!!!!!

Ya tuhan! Bisa-bisa dia mati penasaran sekarang juga. Adis menyedot minumannya sampai tak bersisa demi mengurangi rasa penasarannya dan hatinya yang sudah mulai gelisah.

I think i 'm crazy of you :D

Sialan! Adis mengumpat dalam hati. Lelucon ini tidak lucu sama sekali.

You know what?

What?

I think i wanna kill you NOW!!!!

Adis langsung mematikan smartphonenya setelah memastikan pesan itu benar-benar terkirim. Adis tahu sebentar lagi Zico pasti akan menghubunginya. Biarkan saja pria itu kebingungan. Itu lebih dari cukup untuk membalas lelucon konyol ini.

Adis melirik jam bulat besar di dinding ruangan. Jam istirahatnya sudah habis. Waktunya kembali ke markas sebelum Satria memarahinya dan akan mulai menceramahinya mengenai pentingnya kata on time dalam lingkungan kerja mereka. Sudah bagus hari ini atasannya itu bersikap jinak-jinak merpati. Adis bangkit dari duduknya dan menuntun kakinya keluar coffe shop.

++++

"Wow..banyak bener bunga disini, Ma" Adis tampak takjub melihat ada 19 buket mawar merah memenuhi ruang tengah keluarga mereka. Siapa lagi yang punya kerjaan begini kalau bukan papanya yang bakat banget kalau urusan menyenangkan hati mama.

"Pasangan tua-tua keladi selalu saja nggak mau kalah sama yang muda"cibir Adis.

"Siapa bilang itu buat mama?"

"Terus kalau bukan buat mama, buat siapa dong? Yang biasa bikin drama telenovela begini dirumah cuma mama sama papa. Masa iya Arsen?"

Arzeti menutup majalah fashionnya dan menatap putrinya yang masih setia dengan setelan kantornya. Senyuman penuh makna tercetak jelas dari bibirnya.

"Kenapa mama senyum-senyum ngeliatin adis?"Adis menatap curiga. Kode dari mamanya itu seakan-akan mengkonfirmasi apa yang sedang Adis pikirkan sekarang.

"Ahh..Adis mau mandi aja lah"Adis merasa tubuhnya lengket dan bau.

Adis melangkah pergi meninggalkan mamanya yang masih menatapnya dengan tatapan yang sedang menggodanya.

"Kamu bukain pintu dulu sana baru mandi" perintah Arzeti ketika mendengar bel rumahnya berbunyi.

Adis memutar tubuhnya kebelakang."Kenapa nggak mama aja?"

"Mama mau masak buat makan malam. Papa kamu bentar lagi datang. Udah buka pintu sana. Keburu tamunya ilang"

Adis menghela napas lelah. Menyeret langkah kakinya dengan paksa. Salah momen banget sih ini yang namu.

"Iya bentarrr.."teriak Adis mendengar bel rumahnya kembali berbunyi. Tidak sabaran sekali jadi tamu.

Adis membuka pintu. Suprise...menemukan prianya yang beberapa hari terakhir super duper sibuk itu berdiri didepan pintu dengan satu buket bunga mawar merah lainnya. Bunga mawar merah ke 20 yang diterimanya hari ini.

"Apa kamu marah?"zico menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan tersenyum canggung.

Lucu sekali melihat Zico yang salah tingkah begini. Adis sudah akan tertawa melihat Zico yang seperti ini namun mati-matian berusaha menahannya. Adis justru memperlihatkan kembali wajah angkuhnya seperti yang ia lakukan ketika pertama kali mereka bertemu. Adis tidak mau membuat ini mudah. Enak saja dia dipermainkan lelucon konyol seperti itu. Setidaknya zico juga harus merasa seperti apa yang dia rasakan tadi. Biar fair..

"Menurut kamu?"

Tidak perlu ditanya lagi sebenarnya. Karena apa yang diperlihatkan Adis sekarang sudah cukup memggambarkan perasaannya. Zico melihat jam tangannya dan menarik napas dalam.

"Aku cuma punya waktu lima belas menit untuk bikin kamu berhenti marah sama aku"Zico sebenarnya ingin berlama-lama disini tapi jadwal latihan untuk tur dunianya tidak mengijinkannya untuk melakukan itu.

"Apa????"dipikir pertandingan bola ada limit waktunya.

"Aku harus balik lagi ke studio. Kamu tahu kan kalau pacar ganteng kamu ini sibuk banget. Aku bela-belain kesini buat kamu. Untuk memastikan kamu berhenti ngambek sama aku. Jadi, bisa kan kamu mempermudah niat baik dari pacar ganteng kamu ini?" Zico menjelaskan. Dia sudah terbiasa menghadapi sifat Adis yang kalau ngambek suka lama dan mulai bisa mengatasi kekasihnya itu.

"Aku pikir-pikir dulu deh. Kamu balik lagi aja sana ke studio. Ini bunga buat aku kan. Ya udah sini"Adis mengambil bunga mawar merah itu dari tangan Zico. "Bye!"

Zico menahan pergelangan tangan Adis ketika wanita itu sudah akan membalik badannya dan masuk kedalam. Zico menarik tangan Adis mendekat kearahnya. Tiba-tiba Bibir milik Zico pun sudah menemukan pasangannya. Zico baru melepaskan bibirnya ketika menyadari Adis hampir kehabisan napas.

"Berhenti marah. Oke?"Zico menatap Adis tepat dibola matanya sembari menyisipkan rambut Adis ke belakang telinga. Wanita ini tersenyum malu. Wajahnya memerah, membuat Zico gemas sendiri melihatnya.

"Seneng bener yang lagi kasmaran. Sampai lupa sama sekitar"Arsen tiba-tiba saja sudah berdiri di belakang punggung Zico. Memandangi mereka berdua.

Bagus,kurang malu apa lagi sekarang . Kepergok saudara sendiri. Aih..

"Aku masuk dulu"Adis berlari masuk sambil menutup wajahnya.

++++

Continue Reading

You'll Also Like

4.7M 35K 30
REYNA LARASATI adalah seorang gadis yang memiliki kecantikan yang di idamkan oleh banyak pria ,, dia sangat santun , baik dan juga ramah kepada siap...
2.2M 19K 43
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
1M 47K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
2.4M 267K 47
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...