Jihye memanggil nama itu, dan seketika aku menoleh memastikan kalau itu bukan dia
"Yena!"
Ya. Benar, itu dia sedang memandangku dengan tatapan tajamnya itu
"Akhirnya kalian ketemu juga! Wonwoo masuk dan duduk. Kalian harus ngobrol sebentar"
"Aku mau jemput Inwoo dulu!"
"NANTI!!"
Sentakan Jihye membuatku kembali duduk dikursiku. Aku tidak mau bicara dengannya, lagipula memang sudah waktunya aku menjemput Inwoo sekarang
"Inwoo! Dia sekolah?"
"Iya, dia kan udah gede. Ya dia sekolahlah!"
Jihye menggelengkan kepalanya mendengar ucapanku yang sedikit bersentak
"SD ya?"
Kali ini aku hanya mengangguk mendengar pertanyaannya
"Yena!"
'Greeeppp'
Dia memegang kedua tanganku, aku mencoba melepaskannya. Tapi dia terus bersih keras untuk menggenggamnya
"Aku mohon, kita nikah aja! Aku gak bisa liat kamu kayak gini! Selama ini aku terus nyari kamu karena aku takut kamu melahirkan tanpa aku! Aku takut Inwoo tanya yang mana ayahnya! Aku takut kamu gak bisa ngelewatin itu semua sendiri! Aku mau bahagia sama kamu Yena!!! Saranghae-yo, udah berapa kali aku ngucapin kata itu! Tapi kamu tetep bersih keras buat pergi!! Yena!! Jebal!!"
Masih dalam keadaan menggenggam erat kedua tanganku dan menatap mataku
"Aku.. ngga bisa Wonwoo! Aku punya alasan kenapa aku nolak semua itu"
"Aku tau apa alasannya! Dan itu semua gak sebanding sama kuatnya Hong Yena! Ngelahirin dan ngebesarin Inwoo sendiri!"
Bukan itu yang tidak sebanding, menurutku itu malah tidak sebanding dengan semua pengorbanan Miso untukku
***
Dan yang aku tidak tau, dari tadi Jihye menghilang adalah...
Ternyata dia sedang menceritakan semua itu pada Miso
-hiks-
Bahkan Miso sudah menangis sekarang
"Yaampun.. Yena!! Ternyata dia ngelahirin Inwoo sendirian, dia nolak Wonwoo karena aku suka sama dia?-hiks-"
"Iya, makanya aku mohon! Lepasin Wonwoo buat Yena! Menurut aku, semua yang udah Yena lakuin buat kamu itu udah lebih dari yang kamu lakuin buat Yena! Jadi aku mohon Miso!"
"Ya iyalah.. itu udah lebih dari lebih! Aku nyelametin Yena karena aku ngga punya temen lagi selain Yena! Jadi, apapun bakal aku lakuin asal Yena mau jadi temen aku!! Kamu taukan gimana anak kecil?! Tapi Yena udah nganggap ini berlebihan, dia... yaampun!! Aku ngga percaya sama semua ini!"
***
"Aku mohon Yena!!"
"Ah.. Mian! Aku mau jemput Inwoo dulu, nanti dia nyariin aku!"
Dengan cepat aku melepaskan genggamannya dan berlari keluar klinik itu. Bergegas menjemput Inwoo
---
"Maafin Eomma ya jemputnya telat!"
"Ngga papa kok Eomma! Ada Mingyu Ahjussi kok"
Aku terkejut mendengar ucapan Inwoo, dia bilang ada Mingyu?
"Wahh.. Eomma udah jemput ya? Yah, ice creamnya cuma ada dua! Buat Eomma sama Ahjussi, Inwoo ngga ada! Gimana dong?"
"Yah.. ngga papa deh! Buat Eomma aja"
"Hahaha.. ngga kok! Ini buat Inwoo, ini buat Eomma! Ahjussi ngga suka ice cream"
Ternyata benar, dia ada disini. Pantas saja Inwoo tidak marah padaku, biasanya dia marah kalau aku terlambat
Mereka terlihat begitu dekat, dan sepertinya Inwoo nyaman berada didekat Mingyu
"Ahh.. yaampun!"
Aku telalu memikirkan mereka yang sedang berjalan berasama memasuki mobil yang Mingyu bawa. Jadinya ice cream ditanganku meleleh mengotori pakaianku
***
Tak lama kami sampai dirumah
"Mingyu Ahjussi! Masuk dulu yuk, aku tunjukin Halmeoniku yang cantik sama Ahjussi"
"Boleh?"
Apa, dia bertanya padaku yang masih melamun memikirkan ucapan Wonwoo di klinik tadi
"Ah.. iya, boleh kenapa ngga!"
Kami masuk bersama-sama dan untung saja hanya ada ibu didalam. Jika kakak ada disana juga, aku tidak tau apa yang akan terjadi
"Halmeoni!!"
"Ahh. Cucuku sudah pulang ya!"
Setelah memeluk Inwoo, ibu terkejut melihat ada seorang lagi selain aku dan Inwoo
"Eomma! Ini Direktur Kim, dia mampir kesini sebentar"
"Annyeong hasimnikka!"
Mingyu menunduk dan memberi hormat pada ibuku. Meskipun jas dan gelarnya sebagai Direktur telah ku sebutkan jelas. Tetapi tetap saja dia menunduk dengan sopan
"Direktur! udahlah, ngga usah terlalu sopan. Harusnya aku yang nunduk begitu padamu"
"Ah.. tidak Eommoni! Tolong panggil saja aku Mingyu, terlalu meninggikan jika aku dipanggil Direktur disini!"
"Ahh iya-iya! Jangan pake bahasa formal juga, kita coba santai saja ya Mingyu!"
Mereka tertawa dengan sangat nyaman, seperti tidak baru mengenal tapi sudah akrab
Hingga pukul 7 malam Mingyu bermain bersama Inwoo dirumah. Aku saja lelah melihat mereka begitu, tetapi sepertinya mereka begitu dekat dan bergembira
---
"Aku pamit pulang Eommoni!!"
"Iya! Hati-hati ya"
"Besok kita main lagi ya ahjussi!"
"Oke!"
---
Akhirnya dia pergi juga, aku merasa tidak tenang kalau dia masih disini dan kakak tiba-tiba datang. Bagaimana jadinya
***
•
•
***
New Massage
:지혜(Jihye)
Bisa kesini sebentar gak
Sebelum kerja?
---
Selesai mengantar Inwoo ke sekolah, tiba-tiba Jihye menyuruhku untuk bertemu dengannya
"Ada apa?"
Dengan penuh tanya, aku bergegas pergi menuju klinik Jihye
---
Kulihat ada Miso disana
"Annyeong! Ada apa sih?"
Kami berkumpul bertiga seperti dulu, dan aku merasa sedang reuni bersama sahabat-sahabatku
"Yena!! Duduk sebentar!"
Sepertinya ada sesuatu yang penting, raut wajah mereka berdua terlihat begitu datar
"Yena, kenapa kamu ngga bilang tentang Inwoo ataupun Wonwoo? Jihye udah cerita semuanya"
'Deg'
Aku terkejut mendengar ucapan Miso, dan aku hanya melirik pada Jihye yang dari tadi memandangku
"Aku..-"
"Kamu ngga bisa boongin aku kayak gini! -hiks- kamu nanggung semua rasa sakit itu demi aku! Itu keterlaluan Yena!!"
Miso menangis dihadapanku, dia benar-benar menangis dan merasa bersalah
"Tapi.. Miso..-"
"Udah! Aku ngga mau tau, kamu harus nikah sama Wonwoo! Secepatnya!"
'Deg'
To Be Continued