My Perfect Husband

By melodiangin

820K 30.8K 877

"Tidak ada manusia yang sempurna. Jikalau kamu menyukai, menyayangi apalagi mencintai seseorang, kamu harus... More

The Beginning
He has a girlfriend?!
First Problem
What should I do?
Little Family?
Wedding Day
Hurt
New Life
Fact
What a news!
Getting Worse
Meet You
Ending?
Another problem
I'm Done
This Is Our Ending
Epilogue
After Epilogue(?)
Explanation
My Perfect Husband
Welcome Vino and Dino
Happy Birthday Omar

Up to you

30.2K 1.2K 30
By melodiangin

Putri menarik kaki kanan Jasmine agar wanita itu mau beranjak dari kasur. Dia sudah menebak pasti kedatangan Jasmine ke sini ada hubungannya dengan Omar.

"Heh udah dua hari lo menjajah kasur gue, sekarang cerita ada apa kalo gak out dari kostan gue" ucap Putri sambil menarik-narik kaki Jasmine agar turun dari tempat tidur.

"Put" hanya satu kata itu, lalu air mata Jasmine mulai meleleh.

"Yaelaaaaah disuruh cerita malah nangis. Bosen gue liat lo nangis terus elah. Udah gue bilang ceraikan aja laki macam itu" Putri memutar bola matanya, jengah dengan Jasmine yang seperti ini.

Jasmine menghapus air matanya, lalu mengerjap-ngerjapkan mata itu kearah Putri.

"Ini apalagi kedip-kedip. Lo kira imut? Kagak! Jelek iya" Putri berjalan kearah dispenser dan menuangkan air kedalam gelas sambil masih menghina Jasmine.

"Ih gue mau cerita loh, tapi jadi gak mood gara-gara lo"

"Yaudah sih bodo amat, gak ada ruginya juga buat gue. Sana lo keluar dari tempat kekuasaanku"

Jasmine menghela nafas lalu melihat Putri yang sudah ikutan duduk diatas kasur. Mulai menceritakan kejadian-kejadian yang berhasil membolak-balikkan hatinya dalam jangka waktu singkat.

Respon Putri pun beragam, terlihat dari raut wajahnya yang terlalu ekspresif.

Melotot saat Jasmine menceritakan bahwa Omar juga mencintainya.

Lalu tersenyum jail menanyakan bagaimana rasanya malam pertama.

Dan kembali melotot saat mendengar apa yang terjadi dirumah Carissa.  

Dan sekarang Putri benar-benar ingin menghajar Omar.

"Boleh gue liat foto si Rony itu?" Ucap Putri, entah kenapa dia tiba-tiba saja penasaran dengan wajah Rony.

"Ya mana gue punya pe'ak" Jasmine langsung menoyor kepala Putri. Moodnya berlahan membaik setelah berbagi masalahnya dengan orang lain, Jasmine memang sesimple itu orangnya.

"Ya mana tau Carissa pernah pasang foto line sama dia, atau mana tau ada selebaran kayak orang-orang hilang gitu? Bisa aja kan?!" Sambil memberengut, ia bangkit dari kasur dan menyalakan tv karena bosan melihat wajah Jasmine.

"Oh iya ada!!" Teriakan Jasmine langsung membuat Putri balas menoyor kepalanya.

"Nih nih" Jasmine menyodorkan foto seorang lelaki yang bisa dikatakan lumayan, oh tidak lumayan, tapi sangat lumayan. Hmm oke, tampan!

Lama Putri memandango foto itu, keningnya sampe berkerut dan bibirnya sedikit monyong, tanda dia sedang berpikir.

"Ih udah ah lama banget liatnya" ujar Jasmine sambil megebut hapenya.

Putri masih mengerutkan kening dan akan berucap tepat saat presenter infotaiment di tv membawakan berita yang membuat kedua orang diruangan itu langsung terdiam.

Dilayar nampak presenter dengan pakaian ketat bercuap-cuap dengan lancarnya sambil memperhatikan foto yang ada dilayar.

Foto sepasang manusia yang tengah bergandengan tangan. Dan sialnya Jasmine hafal betul tubuh pria yang difoto itu, walaupun hanya dari belakang dan fotonya juga diambil dari jarak jauh.

"Presenter yang saat ini sedang naik daun, Omar Daniel, dikabarkan sedang menjalin hubungan khusus dengan Putri tunggal dari Bramantiyo Putra, seorang politikus ternama yang kini karirnya sangat cemerlang didunia politik. Omar dan Carissa, nama anak dari Bramantiyo dikabarkan akan menjalin hubungan kejenjang yang lebih serius lagi. Berita ini disampaikan langsung oleh Bramantiyo dalam sesi wawancara kami kemarin malam, berikut liputannya.

Klik.

Putri langsung mematikan tv begitu wajah Bramantiyo terpajang di layar.

"Gila!!!" Teriaknya kepada Jasmine yang masih mematung.

"Lo ceraikan dia sekarang atau lo bukan sodara gue lagi! Dasar cowok brengsek!"

Jasmine masih diam tidak mampu berkata-kata. Dua hari semenjak kejadian naas dirumah Carissa, dua hari semenjak Jasmine kembali mengungsi ke kostan Putri, dua hari itu pula Omar tidak menghubunginya sama sekali.

Dengan segala kesaran yang tersisa, Jasmine akhirnya mencoba menghibungi Omar.

Pada dering pertama telfonnya langsung diangkat dan belum sempat Jasmine mengucap salam, Omar sudah mencerocos panjang lebar.

"Mi, dengerin aku Mi, kamu jangan sekali-kali denger dan percaya berita yang ada di tv atau media apapun. Bramantiyo itu gila, dia bisa ngelakuin apa aja supaya rencananya berhasil. Aku gak akan nikahin Carissa Mi, aku bakal cari cara gimanapun supaya aku bisa bebas dari ini semua. Aku tau aku salah Mi udah buat janji gila kayak gitu sama Carissa, aku salah Mi. Aku waktu itu terlalu bingung sampe gak sengaja buat janji kayak gitu. Aku nyesel, demi Allah aku bakal cari cara supaya aku gak nikahin Carissa. Aku sayang sama kamu Mi, kamu percaya kan sama aku? Mi? Kok kamu diam aja?"

"Ya gimana aku mau bicara kamu nyerocos mulu"

"Ha? Oh maaf"

"Terserahlah Mar, aku udah pasrah. Terserah kamu aja mau gimana. Aku terima aja semua keputusan kamu. Aku peraya. Dan sekarang aku capek Mar, aku tidur dulu ya."

Dan Jasmine langsung memutus sambungan.

Putri yang melihat itu hanya bisa ternganga tidak percaya.

"Ih Mi begok banget sih lo jadi cewek. Ntar kalo dia mau poligami gimana? Lo mau gitu? Ih gue sih amit-amit. Trus juga kenapa gak lo tanya kenapa dia gak nelfon lo selama dua hari ini?"

"Hhh kalian semua kenapa mencerocos semua sih, gue pusing ah mau tidur. Liat besok aja, apa yang bakal terjadi, maka terjadilah"

Pusing kepala Jasmine.

***

Paginya Jasmine dikagetkan dengan siapa yang muncul didepan pintu kamar kost Putri.

Suaminya tersayang.

"Hai" sapa Omar kikuk, dia sangat merindukan perempuan didepannya, ia ingin langsung memeluk Jasmine dan menceritakan semua masalahnya pada wanita ini, namun yang keluar dari mulutnya hanya satu sapaan tidak berarti itu.

"Hm?" Jasmine balas melirik Omar sambil menaikkan satu alisnya, heran melihat suaminya yang setelah mengucapkan kata hai, hanya diam saja.

"Aku minta maaf." ucap Omar akhirnya, setelah hening yang cukup panjang.

"Kapan sih aku gak maafin kamu?"

Omar hanya bisa menundukkan kepalanya mendegar balasan Jasmine, tidak ada nada marah sedikitpun dari suaranya, apakah dia memang sepandai itu menyembunyikan perasan? Atau memang hatinya yang sebaik malaikat?

"Kamu udah mau berangkat keklinik? Aku anter yah" tanpa menunggu jawaban, Omar langsung menautkan kelima jarinya ke jari Jasmine.

Jasmine hanya diam, menerima semua perlakuan Omar. Bilang saja dia perempuan bodoh, tidak apa-apa. Dia rela berkubang dengan rasa sakit asalkan tidak kehilangan pria didepannya.

Dan diparkiran ternyata sudah ada sesuatu yang sangat tidak mengenakkan menunggu mereka berdua.

Puluhan wartawan langsung menghampiri Omar dan Jasmine refleks melepaskan pegangan tangan Omar.

Dan bukan cuma wartawan yang kini menghampiri Omar, Carissa juga langsung bergelayut manja dilengannya disusul Bramantiyo yang tersenyum simpul ke arah para wartawan.

Omar benar-benar serba salah.

Ia melirik ke arah Jasmine, hendak melepaskan gelayutan Carissa dan menghampiri istrinya. Namun sorotan mata Bramantiyo yang penuh ancaman membuatnya membatalkan niat itu.

'Aku melakukan semua ini demi kamu juga Mi, demi kamu sayang. Andaikan Bramantiyo tidak mengancamku dengan cara selicik itu, dengan cara yang mungkin kamu tidak pernah bayangkan, aku pasti akan berontak. Persetan dengan janjiku pad Carissa, aku akan mengingkarinya. Tapi ini menyangkut keluargamu juga Mi, aku tidak sanggup melihat keluargamu akan dihancurkan oleh Bramantiyo" Omar membatin sambil melihat Jasmine dengan tatapan nanar.

Wartawan mulai mengajukan beberapa pertanyaan dan mereka bertiga menjawab silih berganti. Sesekali Carissa memanggil Omar dengan sebutan honey dan mau tidak mau, Omar harus membalas dengan panggilan yang sama.

Jasmine berdiri dibelakang mereka, makin menundukkan kepalanya. Sakit dan minder menyatu didalam hatinya mendengar semua ini. Ia merasa sangat kecil disini, dilihat dari sisi manapun Omar memang lebih pantas bersanding dengan Carissa.

Setelah tanya jawab mulai tidak seintens di awal, salah seorang wartawan menyadari kehadiran Jasmine dan langsung menghampirinya, mengajukan mike ke arah mulut wanita yang sedari tadi menunduk.

"Anda tadi saya lihat bergandengan tangan keluar dari gedung ini bersama Omar, apakah hubungan anda dengan Omar?" Ucap si wartawan mengajukan pertanyaan penuh selidik.

Jasmine bingung akan menjawab apa dan hanya menundukkan kepalanya semakin dalam.

Omar akan menghampiri Jasmine walaupun ia belum tau apa yang akan dikatakannya.

Dan tepat saat Omar akan melangkah, seseorang muncul disamping Jasmine dan merangkul pundak wanita yang masih setia sekali menunduk.

"Apaansih kalian semua, ganggu cewek gue aja. Sana-sana hush hush." Ucapnya mengusir wartawan yang mulai mengerubungi Jasmine.

Mendengar suara yang cukup familiar ditelinganya, Jasmine mendongak dan matanya bertemu pandang dengan mata jahil milik Rio.

Langsung saja ia melotot dan berusaha melepas rangkulan Rio, namun Rio justru menggenggam tangan Jasmine dan berkata dengan suara yang sengaja dibuat-buat manja.

"Kamu tuh ya yang, udah aku bilang jangan terlalu ngefans sampe minta-minta digandeng gitu sama si presenter ganteng ini. Nanti kalo pacarnya salah paham gimana? Yukdeh, kita berangkat kerja." Rio kini menggandeng tangan Jasmine yang masih shock dengan prilakunya.

Namun perlahan pemahaman muncul dikepala Jasmine. Rio hanya ingin membantunya, apa salahnya ia menerima bantuan pria ini?

Mereka berjalan menjauhi wartawan yang kini kembali mengalihkan perhatiannya pada Omar dan Carissa.

Setelah cukup jauh, Jasmine langsung menarik tangannya dari genggaman Rio.

"Eh lu makhluk gaib ya kok bisa tiba-tiba muncul dan bantuin gue gitu? Oh iya gue lupa lu kan setan." Ucapnya sambil menyikut Rio.

"Yeee kalo bantuin mah namanya bukan setan, tapi malaikat. Malaikat ganteng." Ucap Rio sambil membuka kunci mobilnya.

"Ih serius Yo, lo kok bisa tiba-tiba muncul?"

"Lah kostan gue tetanggan sama tempat kejadian perkara. Ngeliat temen kesusahan ya gue bantu aja. Gue juga liat sih berita di infotaiment kemaren." Rio mulai menyalakan mesin mobilnya.

"Ih cowok kok nontonnya infotaiment?" Jasmine mengernyit jijik ke arah Rio.

"Heh udah gue bantuin bukannya makasih malah ngehina? Kalo didepan gue aja berani lo, coba didepan wartawan, nyali langsung ciut." Rio balas mencemooh, yah memang beginilah mereka mau gimana lagi.

"Dan btw gue gak akan nanya ada masalah apa dirumah tangga lo kecuali kalo lo bersedia cerita, gue akan denger dengan senang hati."

"Oh jadi lo seneng hati denger cerita masalah rumah tangga gue?"

"Bukan gitu. Ah bodo lah. Btw tadi lo liat gak sih tampang Omar waktu gue ngerangkul bahu lo? Hahahhahaha parah wajahnya udah kayak kudanil melahirkan yang anaknya nyangkut dibokong kagak mau brojol! Hahahhahaha" tawa Rio mengelegar sambil memukul-mukul stri mobilnya.

"Ih apaansih si jayus." Jasmine menjawab sambil memalingkan pandangannya ke arah jendela.

'Omar kenapa sih, kemaren bilangnya bakal ngelakuin segala cara supaya tidak akan jadi nikah sama Carissa, tapi tadi acting mesra banget didepan camera. Kenapa dia plin plan sekali?' Batin Jasmine.

Jasmine sama Rio aja gimana??? Hahahahahahaha

Continue Reading

You'll Also Like

1M 36.7K 34
Seorang Dokter cantik yang di gilai para kaum adam,sikapnya yang jutek bin judes membuat siapapun semakin menggilainya termasuk Matthew Alliet Orr se...
1.2M 41.4K 31
16+ | ROMANSA || SELESAI 𝐀𝐩𝐚 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭𝐦𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐞𝐧𝐚𝐢 𝐬𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡𝐢 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐭𝐮...
4.6K 452 45
Pernikahan tidak sesederhana yang dilihat. Urusan prasaan, cinta, kadang kala di penuhi ke salah pahaman, kadang tidak bisa di jelaskan, kadang pula...
59.7K 2.2K 21
cerita ini kelanjutan dari ceritanya DOKTER CANTIK yah!! cuma ini sekarang anak-anaknya udah pada dewasa. . . . Rain Wijaya Alliet Orr anak angkat da...