Nora memasuki ruang kerja yang ada di dalam rumah mewah yang ia tinggali sekarang. Pria yang sedang mendalami berkas dan dokumen menoleh ke arah pintu tempat dimana Nora berada, dan tersenyum manis.
"duduklah," ujar pria itu.
"namaku Andrew Lloyd, maaf aku baru menemuimu sekarang, aku hanya ingin menjelaskan ... perusahaan ayahmu resmi aku beli, aku tidak tahu jika dia mempunyai putri dan kurasa aku akan jadi orang jahat jika membiarkanmu ada di pinggir jalan jadi, kau boleh tinggal di sini" ucap Andrew tenang.
"tap ... tapi" ucap Nora khawatir akan pemikirannya sendiri.
"tenang saja aku bukan laki-laki berengsek yang ada di dalam buku yang kamu baca" ucap Andrew mengibaskan tangannya naik-turun dan menatap Nora geli.
"aku ... " Nora bergumam tidak jelas, karena merasa tidak perlu Andrew bertanggung jawab sampai sejauh itu.
"aku akan mencarikanmu apartemen jika kau memang tidak mau tinggal di sini"
"bukan itu, berhentilah memotong ... pembicaraan" Nora menepuk lengan kursinya, menunjukkan bahwa ia merasa kesal.
"baiklah," ujar Andrew menghembuskan napasnya pasrah.
"aku hanya ingin tahu apa aku boleh bertemu teman ku?"
"tentu saja ... ini bukan penjara"
"terima kasih tapi kenapa kau tahu apa yang ingin ku bicarakan?"
Andrew tersenyum dan mendekatkan wajahnya ke Nora.
"believe about 6 sense" ucap Andrew dengan sebuah seringai terukir di bibirnya.