The Secret Life of The Loveab...

By wldstrs

91.7K 4.1K 115

Orang-orang dengan hidup yang mudah selalu berharap mendapatkan sesuatu yang lebih rumit untuk memberikan hid... More

Author's Note
Cover
Chlonder's Playlist
1. A True Friendship
Statement
2. Before All This
3. Your Feather Touches
4. You're a Trendsetter
5. Happy Go Buzzed
6. Where It Is
7. Before You Exit
8. Did Not Believe
9. A Louder Silence
10. Our Beating Heart
11. It Gets Harder
12. Your Good Radiance
13. Bite Your Tongue
14. You'll Find Me
15. Tree Of Secrets
16. Sharp as Knives
Probably Read This Already
17. Broken To Pieces
!!!
18. Hold Me Down
19. A True Heartbreak
20
20. He's My Prince
21. I Am Burning
22. Pieces You Left
23. A Concrete Heart
.
24. Jingle The Bangle
25. Knight To Remember
Intermezzo
26. Bliss Of Tomorrow
Cover
27. View Of Green
Uh Huh...
Please
28. The Inconspicuous Pothos
29. Troubles The Heart
30. Hotel Room Affair
31. Beneath Your Beautiful
31. Beneath Your Beautiful (Full Version)
32. Keep It Yourself
33. Set The Fire
34. As You Wish
Huh
35. The Deepest Point
Promise.
37. Flock of Birds
Sequel: ??
Sequel: The Secret Life of The Innocent Daughter
38. I'm Only Yours (EPILOGUE)
Series

36. Get Ready For

1K 88 6
By wldstrs

Almost forgot to post it. Here.
------------------------------------------------------------

Xander

Aku bisa dibangunkan dengan cara ini setiap pagi. Sepertinya seseorang sedang dalam mood. Well, seperti aku bisa menolaknya.

"Morning" sapa ku setengah bangun

"You're up" ucapnya menggoda

"Jelas sekali" aku tertawa dan kembali menjatuhkan tubuh ku sepenuhnya "dalam rangka apa?" Aku menarik kembali perkataan ku, aku akan mati kalau ia membangunkan ku dengan cara ini setiap pagi.

"Aku belum membalas mu untuk yang sebelumnya" balasnya santai

"Ingat kan ku lagi yang mana" ucap ku jahil, aku tahu yang mana yang ia maksud

"Oh, kau sudah lupa tentangnya?" Ucapnya pura-pura sedih "aku kecewa" untuk sesaat ia mempertahankan ekspresi wajahnya, lalu ia mulai tertawa

"Kemari kau, wanita penggoda" ucap ku menariknya agar sejajar dengan ku, memberinya sebuah kecupan selamat pagi ringan, atau setidaknya itulah rencana ku, tetapi Chloe memperdalamnya menjadi sebuah ciuman yang tak lagi sekedar asal

"Aku masih berhutang pada mu untuk yang terakhir" bisiknya pelan

"Kau tak berhutang apapun, kau ada disini sudah cukup membayar" balas ku menarik wajahnya kembali kepada ku.

Aku hidup untuk ciuman-ciumannya, aku tidak akan pernah bosan merasakan bibirnya, aku tidak akan pernah bosan menyentuhnya, aku tidak akan pernah bosan melihatnya, dan aku tidak akan pernah bosan bersamanya, karena aku mencintainya, dan kau tidak akan bosan pada seseorang yang benar-benar kau cintai. Sial... Jatuh cinta pada Chloe mengubah ku menjadi pria dengan pikiran yang gombal.

"Apa kau akan mengamuk kalau aku memberitahu mu ada pria lain yang pernah bersama ku?" Tanya Chloe setelah sesi panas sesaat kita

"Aku tahu ada pria lain Chloe, kau selalu ada pria lain" balas ku menyembunyikan kecemburuan

"Tidak... Maksud ku, bersama ku, 'bersama' ku" ucapnya menatap mata ku

"Aku tidak akan mempercayai mu" ucap ku singkat "karena aku tahu itu adalah kebohongan"

"Tapi bagaimana kalau iya? Apa yang akan kau katakan?" Aku tidak mengerti mengapa ia terus menekankan hal ini... Apa ia sedang memberitahu ku sesuatu?

"Tidak ada" ucap ku datar "aku kemungkin hanya akan mengatakan dia tidak sebanding dengan ku"

"Ya karena kemampuan mu di kasur sangat luar biasa seperti Dewa" balasnya sarkastis

"Terima kasih!" Ucap ku tersenyum sombong

"Itu bukan pujian" balasnya ketus

"Ada apa dengan pertanyaan mendadak mu ini?" Tanya ku penasaran "apa kau sedang dengan pria lain?" Aku menyipitkan mata ku "apa dia Kai? Atau apakah pria baru yang lain?"

"Tidak bisakah kau mengesampingkan kecemburuan mu sesaat?" Pergantian moodnya sangat buruk. Aku tidak menyukai ini "aku hanya bertanya, bukan mengkonfirmasi"

"Aku tidak akan meminta maaf untuk itu" balas ku bergerak untuk meninggalkan kasur. Mungkin sedikit waktu sendiri dapat membantu moodnya.

"Aku yang seharusnya marah, bukan kau" ia menyentak tangan ku sangat kencang sampai ia kurang lebih menarik ku kembali ke kasur. Aku sungguh tak tahu darimana ia mendapatkan kekuatan semacam itu. Apa kehamilan memuat mu tambah kuat? Hanya dalam novel fantasi.

"Aku memberi mu ruang, kau sepertinya sangat membutuhkannya" balas ku datar

"Apa kau yakin aku yang membutuhkan ruang? Bukan kau?" Ia menyipitkan matanya

"Sangat yakin kau yang membutuhkan ruang, bukan aku" balas ku menatapnya yakin

"Aku tidak membutuhkan ruang" balasnya melepas cengkramannya

"Kata mu" ucap ku berdiri dari kasur "selesaikan apapun yang kau pikirkan, aku akan berada di dapur" lanjut ku sebelum keluar dari kamar dan menuju dapur.

Aku seharusnya tahu apa yang harus aku lakukan. Tapi di sinilah diri ku, tidak tahu harus berbuat apa dalam kondisi seperti ini. Aku tidak ingin menghancurkan apapun yang sudah aku bangun disini, aku tidak bisa. Aku tidak memiliki waktu untuk kembali memulai segalanya dari nol, juga, aku rasa aku tidak akan seberuntung saat pertama. Tetapi tetap saja sepertinya aku mengacaukannya.

Malam itu, Chloe memutuskan untuk tetap marah pada ku dan kembali tidur di dalam kamarnya sendiri, ia juga tidak menghiraukan ku seharian ini saat aku mengajaknya berbicara, tapi dia masih mau ditawari makanan dan memakannya, sepertinya itu saja yang ia lakukan seharian ini. Aku terus mengatakan pada diri ku sendiri untuk memberikannya ruang seperti yang aku katakan padanya, aku tidak akan memaksanya melakukan apapun yang ia tidak inginkan. Mungkin setelah ia merasa cukup, ia akan kembali seperti biasanya. Ku harap itu tidak akan mengambil waktu yang sangat lama, karena aku membutuhkannya untuk mengacaukan hidup ku.

Sekarang sudah satu minggu, Chloe masih menolak untuk berbicara pada ku. Apa yang dia ingin aku lakukan? Aku sudah mencoba berbicara padanya, tapi ia tetap diam tanpa respon apapun. Apa yang ia inginkan?! Mengapa ini susah sekali untuk dipahami? Ini sudah hampir 3 tahun berjalan, kenapa Chloe masih sangat sulit untuk ku pahami?! Dia tidak serumit itu!! Demi Tuhan!

"Kau akan terus menolak berbicara pada ku?!" Aku tidak tahan lagi, ia harus berbicara pada ku, aku rindu suaranya yang menyebalkan. Dia hanya menatap ku dengan wajah datar "kau serius akan diam saja?!" Tidak berubah "jawab aku, Chloe!" Ucap ku kesal "apa kau berubah bisu sekarang?"

"Itu kasar, Xander" balasnya datar

"Akhirnya ia berbicara!" Ucap ku mengangkat tangan ku ke udara

"Apa mau mu? Tidak bisakah kau melihat aku tidak ingin berbicara dengan mu?" Ia bersedekap kesal

"Aku ingin kau berbicara dengan ku!" Balas ku

"Untuk apa?" Tantangnya bersedekap

"Aku butuh kau untuk berbicara pada ku" sepertinya aku tak peduli lagi bagaimana aku terdengar "tidak mendengar suara mu membunuh ku perlahan-lahan"

"Kau sudah pernah lebih lama" balasnya datar

"Itu sebelumnya, sekarang aku tak lagi bisa" saat ini aku sudah secara resmi menjadi pria paling menyedihkan yang ada. "Please, Chloe, apapun yang aku lakukan yang membuat mu berhenti bicara pada ku, aku minta maaf"

Dia mengejutkan ku dengan tersenyum senang "there, apakah sesulit itu?" Aku mengerutkan kening ku tak mengerti "permintaan maaf mu, aku menunggu itu"

"Apa kau serius?" Aku menahan tawa dan Chloe mengangguk "aku akan langsung meminta maaf kalau aku tahu hanya itu yang di perlukan selama ini"

"Jangan kau pikir kau sudah menemukan kunci kemarahan ku selanjutnya, Xander" ucapnya santai

"Aku tidak akan berani melakukan itu" balas ku tersenyum lebar. Aku sungguh ingin menciumnya saat ini.. Bibirnya sungguh benar-benar menggoda ku setelah lama aku tidak bisa merasakan bibir lembut dan manisnya itu.

"Apa kau hanya akan berdiri disana atau kau akan kemari dan mencium ku?" Dia membaca pikiran ku. Tanpa mengulur waktu lagi, aku menutup jarak yang ada dan melumat bibir nikmatnya itu.

Sungguh aku sangat mencintai wanita ini. She's the love of my life, my soon-to-be baby mama, and my one and only. Aku tidak akan pernah membiarkannya pergi dari ku. Tidak akan pernah. Dia milik ku, dan selamanya akan menjadi milik ku, tidak seorang pun yang lain bisa memilikinya, hanya milik ku.

"I love you" aku bisa merasakan senyumnya di bibir ku. Saat ini, aku adalah pria paling bahagia yang ada.

👻👻

Rasanya sangat familiar terbangun dengan Chloe terlelap di sisi ku. Tapi aku mulai merasa lelah menjadi pria lembek setiap saat Chloe terlibat, aku selalu seperti wanita yang sedang jatuh cinta saat memikirkannya. Dia pasti sangat bangga bisa membuat ku bertekuk lutut padanya. Aku merasa seperti kehilangan kemaskulinan ku. Aku penasaran apa semua pria menjalani masa seperti ini saat dengan wanitanya atau ini hanya aku saja. Aku harus bangun dan bersiap.

"Tidak kah ini masih terlalu pagi?" Cengkramannya mengejutkan ku

"Seseorang bangun terlalu pagi" balas ku tersenyum

"Kenapa kau bersiap pagi sekali?" Tanyanya dengan suara bantal yang sangat menggoda, tapi bukankah memang setiap hal darinya selalu menggoda dimata ku?

"Karena itu sudah kebiasaan ku" balas ku menariknya ke arah ku "jam berapa kelas mu?"

"Bukan kau selalu tahu schedule ku entah bagaimana?" Balasnya menatap ku datar

"Tidak kali ini" balas ku menggeleng

"08.30"

"Jam terakhirnya?"

"Jam 3"

Baru saja aku teringat aku memiliki acara yang akan dilaksanakan hari ini. Sungguh aku tidak mengerti bagaimana bisa aku melupakan acara ku sendiri.

"Tepat pada waktunya"

"Untuk apa?"

"Charity event tahunan yang ku adakan" balas ku mengangkat bahu

"Aku sudah hampir 3 tahun bersama mu, kenapa aku tidak pernah mendatangi acara ini?" Dia mendudukkan dirinya dikasur

"Well..." Haruskah aku memberitahunya? Mungkin aku harus, aku tidak ingin dia berasumsi yang tidak benar "aku menyembunyikan identitas ku sebenarnya, mengundang mu ke acara ku melawan ke inginan itu"

"Bukan karena kau malu aku masih remaja?" Tanyanya pelan membuang muka

"What? Chloe, aku tidak akan pernah malu karena mu" balas ku menggeleng, menarik wajahnya agar menatap ku "aku hanya tidak ingin kau melihat ku dengan pandangan yang berbeda setelah kau mengetahui diri ku yang sebenarnya"

"Kau yang sebenarnya? Pria kaya raya dan memiliki bank berpengaruh?" Ucapnya mendekat ke arah ku

"Pria tak berperasaan karena ia memiliki cukup uang untuk membeli apapun yang ia inginkan" balas ku mengelus pipinya

"Anehnya, aku tidak pernah berpikir seperti itu, kau tidak seperti ekspektasi ku sama sekali" ia tersenyum kuda "jadi, acara ini, jelaskan lebih lanjut tentangnya"

"Ini acara amal, kita menggalang dana untuk didonasikan, tahun ini, kita akan mendonasikannya untuk pendidikan dan kebutuhan anak-anak yang kurang mampu" jelas ku ringan

"Bless your good heart, Xander" balasnya menatap ku sesaat, lalu bergerak untuk mencium ku. Surga ku.

"Apa kau akan menjadi kencan ku?" Tanya ku hanya sekedar memastikan, walaupun ia mengatakan tidak, aku tetap akan membawanya ke acara ini

"Jelas saja," ia memutar matanya "siapa aku menolak datang ke acara penggalangan dana untuk anak-anak kurang mampu?"

"Dan pendidikan mereka" tambah ku meralat

"Dan pendidikan mereka" ulang Chloe tersenyum "siapa aku berani menolak untuk datang?"

"Bagus, karena kau akan tetap pergi kalau pun kau mengatakan tidak" balas ku tertawa kecil, Chloe hanya menggeleng tetapi ia tersenyum pada ku

👻

Aku tahu Chloe jelas sekali bukan type yang memakai pakaian formal seperti gaun, karena itulah aku meminta Skye untuk membantuku mencari yang tepat. Hanya karena pekerjaannya sebelumnya, bukan berarti selera pakaian Skye seperti pekerjaannya, karena jujur saja, selera pakaiannya sangat over the top. Dia memiliki mata untuk glamor. Dia sungguh tepat untuk Max, sayang sekali mereka tidak bersama lama, aku yakin kalau saat ini Max masih ada, Skye bisa menjadi lebih dari personal stylist kelas atas. Dengan apa yang Max tinggalkan untuknya, aku yakin ia tak butuh lagi bekerja sampai akhir hidupnya dan Kellen selesai kuliah.

Usaha ku tidak sia-sia saat aku melihat ekspresi Chloe saat ia melihat gaun pilihan ku dan Skye tadi siang. Senyumnya sangat luar biasa indah, aku tidak pernah melihatnya tersenyum seperti itu karena apapun, yang membuat hati ku semakin berbunga. Demi Tuhan! Sepertinya aku mulai menjadi seorang wanita.

Saat gaun itu membalut tubuh Chloe, aku merasa celana ku mengetat, hanya dengan melihatnya saja, dia sudah bisa merangsang ku. Tapi sepertinya untuk saat ini, aku harus menahan keinginan ku, aku ada acara untuk didatangi. Kita bisa melakukannya nanti setelahnya. Ku harap ia mood untuk hal yang sama.

"Berhenti menatap dada ku" ucapnya mendorong kepala ku untuk menatap wajahnya

"Can't help it" balas ku tersenyum kuda "kehamilan mu jelas sekali memberi ku banyak keuntungan"

"Tapi bukan kah aku selalu terlihat seperti ini?" Tanyanya memiringkan kepalanya

"Ya, Chloe, kau selalu terlihat luar biasa di mata ku" balas ku menarik pinggangnya pelan, aku tahu ia tidak ingin aku merusak apa yang telah ia tata dengan susah payah, jadi aku tidak akan melakukan itu "mari kita selesaikan saja acara ini agar aku bisa segera mendapat puncaknya" ucap ku jahil yang mendapatkan ku sebuah pukulan ringan tapi sakit Chloe di lengan atas ku "jangan salahkan aku, kau terlihat sangat seksi dengan gaun itu" ucap ku masih tersenyum kuda

"Kau berubah lembek, Xander" dia mendorong bahu ku ringan

"Aku menyalahkan mu" ucap ku mengecup bibirnya, aku tidak bisa menahan diri ku

"Kau menghancurkan lipstick ku!" Komplainya tetapi aku hanya tersenyum dalam diam sambil memandangnya.

Saat kita sampai di tempat acara amal, acara sudah terlihat berlangsung lama, dan benar saja dugaan ku saat aku melihat Fiona kurang lebih berlari mendekati ku, dengan heels dan long dress, aku sungguh tak tahu bagaimana ia melakukannya. Saat ia sudah cukup dekat, ia menyapa Chloe dengan ramah sebelum memfokuskan perhatiannya pada ku, dia memberi tahu ku kalau aku harus naik ke panggung dan menyapa para tamu sejak 3 menit yang lalu dan ia sudah daritadi mencoba menelepon ku untuk mencari tahu dimana keberadaan ku. Aku tidak mengatakan apapun pada Fiona dan hanya mengangguk, aku menoleh pada Chloe yang langsung menyuruh ku segera pergi, aku memberi tahunya aku tidak akan lama, mencium pipinya dan mengikuti arahan Fiona ke belakang panggung untuk persiapan.

30 menit kemudian, aku turun dari panggung dan tidak bisa menemukan Chloe dimana pun. Di mana ia bisa berada? Ini adalah venue yang luas, dia bisa ada di mana saja. Haruskah aku menunggu ataukah aku harus mulai mencarinya? Mungkin aku harus menelponnya dan bertanya langsung.

Dia tidak mengangkat teleponnya. Jelas saja, dia pasti menaruhnya di mode silent, wanita itu selalu menaruh HPnya di mode silent untuk entah alasan apa. Sialan. Aku harus mencarinya secara manual sekarang. Di mana ia bisa berada?

Saat aku akhirnya menemukannya, rasa penasaran ku mengambil alih, Chloe sedang berbicara dengan seseorang, mereka terlihat sangat akrab, terlalu akrab bahkan, yang harus ku akui, membuat ku sangat cemburu. Siapa pria itu?! Haruskah aku mengitrubsi mereka? Apa ia akan merasa terganggu? Apa itu adalah hal yang tepat untuk dilakukan? Apa yang aku lalukan? Kenapa aku bertengkar dengan diri ku sendiri? Tentu saja aku harus mengintrubsi mereka, kenapa aku harus ragu?

"Chloe" ucap ku melingkarkan tangan ku di pinggangnya

"Oh, hey" balasnya menoleh pada ku sambil tersenyum

"Aku mencari mu daritadi, aku bahkan menelepon" ucap ku datar

"Oh, aku pasti lupa menggantinya dari mode silent" ucapnya menggeleng lalu membuka tasnya "kau hanya menelepon 2 kali" lanjutnya menatap layar HPnya

"Ya, karena aku tahu kau pasti masih menaruhnya di mode silent" balas ku memutar mata ku

"Well, kau sudah menemukan ku, tidak perlu lagi dipermasalahkan" ucapnya mengembalikan HPnya ke dalam tasnya "oh, ini Kai"

Oh, jadi dia lah yang bernama Kai "hai, aku Alex" ucap ku mengangkat tangan ku

"Oh" dia bergerak untuk menjabat tangan ku "Chloe sudah mengatakan nama ku, Kai"

"Senang bisa menaruh wajah pada nama, Kai" ucap ku melirik Chloe yang membuang mukanya tak percaya "Chloe sering berbicara tentang mu"

"Dia membicarakan ku?" Tanya Kai terlihat terkejut "maaf, tapi kalau kau tak keberatan aku bertanya, apa hubungan mu dengan Chloe?" Blunt. Hmm, sangat berani, tapi dia seorang petarung, sudah seharusnya hal itu menjadi salah satu sifatnya.

"Aku..." Apa yang harus aku katakan? Aku tidak ingin mengatakan sesuatu dan Chloe bantah dengan mengatakan itu tidak benar "Chloe, jawaban apa yang harus ku berikan padanya?" Tanya ku melepas pinggangnya dan mundur selangkah

"Kenapa kau bertanya pada ku? Bukankah kau yang selalu mengatakan aku pacar mu?" Balasnya bersedekap menatap ku

"Apakah itu cara mu mengakui aku adalah pacar mu?" Ucap ku jahil

"Jangan buat aku berubah pikiran, Xander" balasnya menggeleng, itu langsung membuat ku tersenyum. Dia akhirnya mengakuinya, hati ku rasanya meledak dengan rasa senang. Lalu mata ku menangkap pria yang berdiri kaku di sisi ku "ugh, aku sangat tidak sopan" ucap ku kembali menatap Kai "untuk menjawab pertanyaan mu sebelumnya, aku pacarnya" sangat bangga akhirnya aku bisa mengakui hal itu dengan kencang

"Aku tidak tahu kau memiliki pacar, Chloe" balas Kai tidak kepada ku, tapi matanya menatap ku

"Kita baru saja meresmikannya" balas ku sebelum Chloe sambil tertawa, lalu aku merasakan belakang kepala ku dipukul "ah! Untuk apa itu?" Tanya ku sungguh tidak mengerti apa yang aku lakukan untuk pantas mendapatkan perlakukan itu darinya

"Itu, untuk kau yang mempermalukan diri mu sendiri" ucap Chloe datar "kenapa tidak kau pergi dan pesankan aku minuman?" Lanjutnya melayangkan tangannya mengusir ku

"Aku bukan anjing pesuruh mu, Chloe" balas ku

"Tapi kau tergila-gila pada ku" balasnya sok manis. Kata-kata itu terdengar familiar... Hmm... Di mana aku pernah mendengarnya?

"Memang, tapi aku masih tetap bukan anjing pesuruh mu" aku menggeleng

"Baiklah, aku akan blak-blakan saja. Aku ingin kau pergi agar aku bisa berbicara 4 mata dengan Kai"

"Kita ada di acara amal, bicara 4 mata jelas bukan pilihan saat dalam ruangan ini ada ratusan pasang mata lain" ucap ku santai "tapi aku mengerti maksud mu. Aku akan memesankan mu minuman, babe" lalu aku pun berjalan pergi, aku mendengar di belakang ku Chloe berkata "bastard" yang membuat ku tertawa

Untuk sesaat, aku melupakan hal penting lain yang seharusnya menjadi hal yang selalu ku ingat karena kemajuan baru yang ada di antara aku dan Chloe. Dia sedang mengandung anak ku, dia tidak boleh minum, apa dia melupakan hal itu? Apa ia sedang mencoba mengugurkannya? Aku tidak seharusnya berpikir negatif tentang Chloe, mungkin dia hanya lupa, kau tahu, kebiasaan lama itu sangat sulit untuk dihilangkan.

Saat aku kembali dengan segelas fruit punch, Chloe masih berbicara dengan Kai, tapi disana ada pria lain yang terlihat sangat-sangat akrab dengan Chloe, tapi entah kenapa, aku tidak merasa cemburu seperti dengan Kai. Siapa dia, dan kenapa banyak sekali pria dalam kehidupan wanita itu?

"Kenapa kau membawakan aku fruit punch?" Chloe melirik gelas yang aku ulurkan

"Aku tidak percaya kau lupa" balas ku menggeleng. Chloe terdiam untuk sesaat, lalu matanya membelak

"Aku tidak percaya aku lupa" dia terlihat panik

"Tidak pernah mengira aku akan pernah mendengar seorang wanita mengatakan itu" balas ku tertawa. Aku tidak mengerti bagaimana bisa seorang wanita melupakan dirinya sedang hamil? Apakah itu bahkan mungkin?

"Untung saja aku menunggu mu" ucapnya menggeleng "itu akan menjadi bencana kalau aku tidak sabar"

"Apa yang kalian berdua bicarakan?" Si pria asing berbicara

"Wanita hamil tidak boleh minum alkohol" balas Chloe santai. Cara unik untuk memberitahu teman-temannya

"Kau hamil?" Pria asing tertawa "aku tidak percaya pada mu"

"Kenapa?" Chloe bersedekap menatap temannya

"Karena kau Chloe, kau menanti sampai kau menikah, kau tidak-- holy shit!" Dia berhenti di tengah kalimat "kau memiliki kehidupan seksual, sama mengejutkannya dengan Abigail, kau.. Wow" ia berkedip sesaat sebelum menoleh pada ku "hey, aku Ryan"

"Alex" balas ku sedikit tak mengerti

"Selamat, bro" Ryan tersenyum lebar lalu memeluk ku. Okay... Apa yang terjadi disini?

"Thanks?" Aku melirik pada Chloe yang sedang menahan tawa melihat ku dan Ryan

"Itu cukup, Ryan, kau membuat Xander tak nyaman" ucap Chloe akhirnya

"Siapa Xander? Ku kira nama dia Alex?" Ryan terlihat bingung

"Nama dia Alexander" balas Chloe "kau memanggil dia Alex, aku memanggil dia Xander"

"Anyway... Bagaimana kalian menikmati acara ini?" Tanya ku mengganti topik

"Aku suka konsep acara amalnya, orang tua ku mengatakan ini untuk pendidikan dan kebutuhan bagi anak-anak kurang mampu" ucap Ryan tersenyum "tujuan yang sangat mulia"

"Ah, jangan kau memuji dia terlalu banyak, atau dia akan menjadi besar kepala" ucap Chloe merangkul tangan ku dan mendorong bahu Ryan pelan dengan tangannya yang lain

"Sungguh aku tidak mengerti bagaimana kedua teman wanita ku berhasil mendapatkan billionaire" gumam Ryan menghela nafas lelah

"Lyander beruang?" Tanya Chloe terkejut

"Sangat. Ayah sambung dia semacam tycon di London, dan ayah kandung dia, well, dia adalah rektor kampus" balas Ryan

"Apa kau tahu itu, Xander?" Tanya Chloe menatap ku "ayahnya semacam tycon di London?"

"Yeah"

"Kita sudah menggalang berapa banyak dana?" Tanya Chloe jelas mengalihkan topik

"Terakhir, total dari check yang diterima sebesar $8,732,645.91" balas ku

"Itu banyak dan sangat dermawan"

"Semakin besar donasi mereka semakin akan diakui bantuannya"

"Aku sangat setuju dengan itu" ucap Ryan cepat "hey, Kai, kenapa kau diam saja dari tadi?"

"Tidak apa" balas Kai datar

"Aku akan kembali dengan para tamu, mengucakan terima kasih dan sebagainya" ucap ku memberitahu

"Aku akan menjaga ibu bayi mu selama kau melakukan itu" ucap Ryan menarik Chloe ke arahnya.

Untuk sebuah alasan, aku ada perasaan Ryan sudah setengah mati ingin menanyakan banyak hal kepadanya, jadi aku hanya mengangguk dan mengatakan "sebaiknya kau tepati janji itu"

"Pinky promise" balas Ryan tertawa sambil mengangkat jari kelingkingnya.

----------------------------------------------------------------------------------------
Today is my birthday.

Continue Reading

You'll Also Like

346K 14 2
#1 in Somplak 17++ [Cerita ini banyak mengandung umpatan-umpatan kasar dan Adegan Dewasa. Harap Bijak Dalam Memilih Bacaan!] [Private acak harap foll...
24.3K 4.4K 24
❝No matter how long you're gone, i'm always gonna want you back❞ Is it real or just bacot? © 2018, Uangreeceh
9K 1.3K 12
Cinta tidak memandang dari rendah atau tingginya derajat seseorang. Tetapi, cinta akan datang sendirinya mengisi jiwa yang kosong. Hati yang hampa, d...
379K 3.4K 10
Alexandria Neville akan melakukan apapun demi uang. Karena memang itu yang paling penting di dunia ini. Hidup itu keras, Kawan. Kau tidak bisa mendap...