The Secret Life of The Loveab...

By wldstrs

91.7K 4.1K 115

Orang-orang dengan hidup yang mudah selalu berharap mendapatkan sesuatu yang lebih rumit untuk memberikan hid... More

Author's Note
Cover
Chlonder's Playlist
1. A True Friendship
Statement
2. Before All This
3. Your Feather Touches
4. You're a Trendsetter
5. Happy Go Buzzed
6. Where It Is
7. Before You Exit
8. Did Not Believe
9. A Louder Silence
10. Our Beating Heart
11. It Gets Harder
12. Your Good Radiance
13. Bite Your Tongue
14. You'll Find Me
15. Tree Of Secrets
16. Sharp as Knives
Probably Read This Already
17. Broken To Pieces
!!!
18. Hold Me Down
19. A True Heartbreak
20
21. I Am Burning
22. Pieces You Left
23. A Concrete Heart
.
24. Jingle The Bangle
25. Knight To Remember
Intermezzo
26. Bliss Of Tomorrow
Cover
27. View Of Green
Uh Huh...
Please
28. The Inconspicuous Pothos
29. Troubles The Heart
30. Hotel Room Affair
31. Beneath Your Beautiful
31. Beneath Your Beautiful (Full Version)
32. Keep It Yourself
33. Set The Fire
34. As You Wish
Huh
35. The Deepest Point
36. Get Ready For
Promise.
37. Flock of Birds
Sequel: ??
Sequel: The Secret Life of The Innocent Daughter
38. I'm Only Yours (EPILOGUE)
Series

20. He's My Prince

1.2K 80 0
By wldstrs

Oioi! Turns out, I got a free time in a middle of a very busy day.
Lucky you I guess😉

------------------------------------------—-----------------------------------

London.. kota ini mengingatkan ku pada Levy, aku tidak tahu mengapa, tapi kota ini mengingatkan ku padanya. Sesaat kita baru saja landing, dirinya terlintas dikepala ku. Aku sudah lama tidak melihat atau pun mendengar berita apapun tentang Summer Act. Ryan tidak lagi membicarakan mereka saat sesekali ia menelpon ku, aku bahkan tidak tahu apa kabar hubungannya dengan James. Tapi dari caranya menghindari topik itu setiap aku membahasnya, aku menebak tidak begitu baik. Jadi setelah beberapa kali, aku berhenti membahasnya sepenuhnya.

Seperti sebelumnya, Alexander membelikan ku gaun baru untuk acara ini, namun kali ini gaunnya berwarna cerah, sejak ini adalah sebuah pesta pernikahan, aku tidak akan komplain dengan warnanya yang cerah.

Kita baru saja keluar dari toko saat aku melihatnya. Masih terlihat tampan seperti selalu, sedang menatapi sesuatu di dalam toko. Aku tidak tahu mengapa ia suka melakukan itu, jelas sekali ia bisa membayar apapun yang ia tatapi itu, tapi untuk sebuah alasan, ia memilih untuk hanya menatapnya dan tidak membeli.

Haruskah aku menyapanya? Apakah itu akan aneh? Semoga saja tidak.

"Kita akan menemui seseorang" ucap ku menarik Alexander

"Aku tidak, kau saja" ucapnya menarik tangannya dari ku

"Kenapa? Kau takut?" Tanya ku tertawa

"Aku bisa melihat saat situasi akan menjadi canggung" ucapnya mengerlingkan mata

"Aku yakin itu tidak akan terjadi" ucap ku, tapi sepertinya aku selalu mendahului kenyataan

"Chloe?" Datanglah suaranya, oh.. Aku merindukan suara lembut Levy

"Levy" balas ku memutar badan ku menghadapnya

"Kau di London" ucapnya seolah-olah terkejut

"Yeah" aku mengangguk "apa kau ada konser?" Tanya ku penasaran

"Ya, malam ini" balasnya mengangguk, lalu matanya bergerak ke arah Alexander yang berdiri dibelakang ku "hey, aku Levy" ucapnya mengulurkan tangan pada Alexander

"Alex" balas Alexander tersenyum, dan dia benar tersenyum, bukan senyum simpul, melainkan senyum ramah. Menarik..

"Jadi kau.. Pacar barunya?" Tanya Levy menarik tangannya kembali selesai berjabat tangan

"Ya" Alexander mengangguk. Haruskah aku menyela atau sesuatu?

"Levy anggota Summer Act" ucap ku berinisiatif pada Alexander, walaupun aku cukup yakin dia sudah tahu itu "bandnya sangat keren. Kita harus menontonnya malam ini"

"Venue sudah sold out" ucap Levy

"Oh, sayang sekali" ucap ku "maksud ku, tentu saja, kita di London, dan kau band besar.. Tentu saja tiket sudah sold out" lanjut ku

"Yeah.." Ucap Levy menggantung

"Sepertinya ini bukan keberuntungan kita" balas ku menepuk bahu Alexander

"Sepertinya bukan" balas Alexander menangkap tangan ku

"Well, aku harus pergi.." Ucap Levy "kau tahu, check sound dan segala macamnya"

"Tentu saja" aku mengangguk "goodluck malam ini" tambah ku, haruskah aku memeluknya? Apa yang mantanan lakukan saat mereka kembali bertemu di jalan?

"Ya. Thanks" Levy mengangguk, tersenyum canggung, lalu pergi

"Aku sungguh terkejut mantan mu adalah Levy yang itu" ucap Alexander saat kita kembali berjalan

"Dan aku terkejut kau tidak tahu" balas ku "kau mengiriminya SMS" lanjut ku

"Aku kira dia hanya seorang backpacker" balas Alexander datar

"Jadi kalau kau tidak tahu Levy adalah mantan ku, bagaimana kau mengenalnya?" Tanya ku penasaran

"Ellen seorang fans berat, begitu juga dengan Skye" balas Alexander lalu menatap ku aneh

"Ada apa dengan tatapan mu?" Tanya ku risih

"Aku sedang membayangkan kau dengan rambut pink" balasnya menggeleng kecil "aku tidak bisa"

"Well, kau tidak akan pernah melihat ku dengan warna itu lagi. Selamanya. Jadi jangan berharap" ucap ku menyipitkan mata ku, menekankan maksud ku

"Tak perlu khawatir, aku tidak akan pernah meminta mu" ucapnya ringan "aku lebih menyukai rambut cokelat mu" sepertinya telinga ku mulai bermasalah, karena sepertinya aku baru saja mendengar Alexander mengucapkan hal yang bisa dikatakan pujian.

👻👻

Alexander kurang lebih menarik ku keluar kamar hotel malam itu. Aku tidak tahu kemana ia membawa ku, tapi kemana pun itu, aku tidak tertarik. Bertemu dengan Levy membuat ku merasa tidak mood untuk melakukan apapun. Sepertinya sampai sekarang aku masih memiliki perasaan yang kuat dan tak terselesaikan kepadanya.

Aku kesal pada Alexander karena ia memaksa ku keluar hotel, tapi semua kekesalan itu menguap saat aku menyadari dimana kita berada. Aku sangat terkejut sampai aku tidak bisa berkata apapun, karena tebaklah dimana kita berada saat ini.. Kita berada di O2 Arena, tidak hanya di O2 Arena, kita ada di venue konser Summer Act yang Levy katakan sudah sold out. Kenapa kita berada disini?

"Alexander aku-tidak-tahu-nama-belakang-mu, kenapa kita ada disini?" Sungguh aku harus mencuri lihat pasportnya, karena aku yakin disana pasti tertulis nama lengkap dan tanggal lahirnya, dengan begitu, aku bisa tahu siapa dia sebenarnya dan berapa tepatnya umur pria ini.

"Kau terlihat kecewa saat Levy mengatakan tiket sudah habis," balas Alexander santai "so I pulled some string, and scored us 2 tickets" lanjutnya tersenyum. Aku speechless "aku juga penasaran seberapa hebat band ini" aku hanya bisa berkedip tak percaya "ada apa dengan tatapan mu?"

"Kau ternyata bisa bersikap baik hati" ucap ku dengan senyum yang perlahan melebar

"Aku bisa melakukan banyak hal, Chloe," ucapnya "percayalah" tambahnya dengan senyum sok

"Dimana Alexander yang kecut dan suka mengancam?" Tanya ku menyipitkan mata

"Beristirahat di Amerika" balasnya "jadi haruskah kita masuk?"

"Yes! Tentu saja" balas ku semangat

"Kau bersyukur sekarang bukan aku memaksa mu berganti baju dan keluar kamar hotel" ucap Alexander tertawa ringan

"Jelas sekali" aku mengangguk semangat

Alexander mendapatkan kita tiket festival, jadi bayangkan saja seberapa ramainya lapangan ini saat kita sampai di dalamnya.. Kita terpisah 2 kali sebelum akhirnya Alexander memutuskan untuk mengaitkan tangannya dengan tangan ku dan saat itu tidak juga bekerja, dia mendorong batasannya dan memeluk pinggang ku, dan sungguh aku tidak bisa bernafas, tapi itu bukan karena tidak ada jarak antara para penonton, aku tidak bisa bernafas karena gestur Alexander, entah kenapa hal itu menarik semua udara dalam paru-paru ku. Kau tahu.. Seperti dalam novel romance.

Tuhan.. Apa yang sedang terjadi?

Dia tidak melepaskan tangannya bahkan setelah kita menemukan tempat pas untuk kita menonton. Dia mengatakan sesuatu pada ku, tapi aku tidak bisa mendengarnya, sebelum aku dapat merespon, kita bergerak lagi sampai kita benar-benar berada di depan panggung. Aku sungguh tidak tahu bagaimana ia melakukannya ditengah ratusan, mungkin ribuan orang fans berkerumun di lapangan ini berebutan untuk mendapatkan posisi kita saat ini.

Alexander melepas tangannya dari pinggang ku dan saat itulah aku bisa kembali bernafas normal, hanya untuk kembali tersendat saat ia mengurung ku di tengah kedua tangannya yang ia tempatkan di kedua sisi tubuh ku seperti kandang, menghimpit ku kearah railing pengaman konser

"A- apa yang ka-" aku berdeham. Aku tidak bisa berbicara tersendat seperti itu.. "Apa yang kau lakukan?" Ulang ku mencoba lagi

"Tidak kah kau melihat bagaimana gilanya para fans?" Balasnya di telinga ku

Oh.. Sesuatu jelas terjadi pada ku. Ini.. Respon ini.. Apapun ini, bukanlah hal normal!

"Ini bukan konser pertama ku" ucap ku

"Apa?" Balasnya sedikit berteriak. Opening scene telah di mainkan dan venue terisi dengan suara lantang dari speaker

"Kau tidak memberi ku cukup ruang untuk bernafas" ucap ku mengganti kalimat ku

Dan mengejutkannya, Alexander bukannya memberi ku jarak untuk bernafas, ia malah tertawa, lantang dan bebas. Okay. What the hell?! Ini jelas bukan Alexander yang ku kenal, karena Alexander itu tidak akan pernah melakukan semua ini. Tidak. Akan. Pernah.

"Aku tidak membuat mu gugup, bukan?" Ucapnya setelah ia selesai tertawa

"Apa kau sedang tinggi?" Ceplos ku menoleh kearahnya. Wrong move, Chloe.

Ini sangat klise... Wajah kita saling berdekatan, dan seperti aku tidak pernah menyadari warna matanya yang berwarna hijau, sangat hijau sampai aku mengiranya hitam, aku menyadarinya sekarang. Aku tidak tahu mengapa, untuk sesaat tatapan ku beralih ke bibirnya dan aku membayangkan bagaimana rasa bibirnya itu di kulit ku

"Tidak sama sekali" ucapnya memecahkan pikiran ku, dengan cepat aku mengalihkan pandangan ku kembali ke depan. Untung saja saat ini cukup gelap, kalau tidak ia sudah melihat wajah ku yang saat ini sudah merona merah.

Saat band pembuka mulai bermain, aku sudah tidak lagi memperhatikan, aku sangat teralih dengan fakta bahwa seluruh bagian punggung ku menempel pada bagian dada Alexander, yang aku temukan sekeras batu. Dengan itu, pikiran kotor mulai bermain di kepala ku tentang hal-hal apa saja yang bisa aku lakukan dengan tubuh pria di belakang ku ini. Jangan menghakimi, tapi memang pikiran ku sedikit terlalu kotor, salahkan pada novel dan komik erotik yang tersebar di toko buku.

Lelah dengan posisi berdiri ku, aku sedikit menyandarkan tubuh ku ke belakang. Kalau kita sebelumnya sudah dekat, sekarang kita semakin dekat. Kenapa aku merasa serba salah?

"Tidak suka band pembuka?" Tanyanya di telinga ku

"Kebanyakan orang tidak peduli dengan band pembuka" balas ku

"Aku bilang mereka lumayan menarik" balas Alexander ringan

"Okay, sekarang aku benar-benar takut" aku berbalik menghadapnya "kau jelas sekali bukan Alexander yang mengambil ku dari orang tua ku, kau.. Kau versi aneh dari dia"

"Apa yang salah dengan aku ingin bertingkah baik?" Balasnya menatap ku miring

"Uh.. Baik tidak ada dalam kamus mu" balas ku menggeleng "semua yang kau lakukan memiliki motif" lanjut ku "jadi apa motif mu sekarang?"

"Aku ingin melihat seberapa hebat mantan mu ini" balasnya. Untuk sesaat aku terdiam, berpikir kalau ia hanya bercanda, tapi ia tetap menatap ku dengan wajah datar

"Kau cemburu" simpul ku "kau ingin melihat bagaimana lawan mu" kali ini aku tertawa

"Mungkin memang iya" balasnya kembali menatap panggung

"Well, kau tidak perlu khawatir dengan Levy. Aku cukup yakin aku dan dia tidak memiliki kesempatan lagi" ucap ku menepuk dadanya "kau sudah memastikan hal itu"

Tepat saat itu, band pembuka menyelesaikan penampilan mereka. Mereka meneriakan banyak sekali terima kasih. Dan baru saat itulah aku mengenali siapa band pembukanya, mereka sebenarnya cukup terkenal, malah bisa dikatakan lebih seperti bintang tamu daripada band pembuka. Kalau kau tahu The Vamps, maka itulah mereka. Aku tidak tahu bagaimana bisa aku tidak mengenali lagu mereka! Sekarang aku mengerti mengapa bagian depan panggung sangat penuh saat kita masih baru sampai pembukaan. Aku tidak percaya aku melewatkan penampilan mereka!

Saat Summer Act akhirnya menempati panggung dan mulai bernyanyi, seperti selalu, semua penonton berteriak. Saat single pertama mereka selesai dinyanyikan, Alex, seperti selalu, menjadi yang pertama bicara, dia selalu yang menjadi tukang lawak. Dia melihat keseluruh penonton, lalu matanya menemukan ku

"Well, well, well, is that you, dark hair beauty?" Ucapnya tertawa, dan aku tidak melewatkan reaksi Levy yang langsung menoleh kearah ku, menemukan mata ku. Semua penonton berteriak lantang, berpikir kalau Alex memanggil diri mereka. Sementara aku hanya mengangkat tangan ku sebagai konfirmasi. Berbicara tak ada gunanya "sudah kutebak!" Alex kembali tertawa "ladies and gentlemen, sepertinya kita memiliki tamu kejutan malam ini" Alex tersenyum jahil pada ku

"Nooo!" Aku berteriak menggeleng

"Yeeees!" Balas Alex tertawa "Jack, kenapa tidak kau bantu tamu spesial kita naik ke atas panggung" lanjut Alex dan tepat setelah itu seorang crew berdiri di hadapan ku.

Aku menoleh pada Alexander mencari bantuan, tapi ia hanya mengatakan "pacar ku terkenal" dengan jahil.

Hal selanjutnya yang aku tahu, aku di angkat melewati pembatas penonton dan digiring menuju tangga panggung.

"There, there" ucap Alex, sementara yang menjemput ku di tangga adalah Levy. Dia sengaja melakukan ini. Kenapa? Aku juga tidak tahu..

"Hey" sapa ku pada Levy dan ia hanya mengangguk, microphonenya menyala, dia tidak bisa mengatakan apapun tanpa didengar oleh seluruh venue

"So, Sumacts!" Sumacts adalah nama fans Summer Act "gadis cantik manis funpack ini, adalah teman lama kita," Austin memulai. Austin ternyata sangat ramah, seperti benar-benar sangat ramah "haruskah aku memberi tahu identitas mu, Chloe?" Tolol, dia baru saja memberitahu seluruh venue nama ku "oops, sepertinya aku baru saja memberitahunya" dan dia sangat lucu. Masukan sarkasme disana.

"Kau sangat menyebalkan, Austin!" Balas ku selantang mungkin

"Kalau begitu kenapa tidak kita buat resmi saja?" Sela James menengahi "so, Sumacts, seperti yang sudah Austin katakan, dia adalah teman lama, dan juga baik tentunya, namanya Chloe" aku menatap James dan tak bisa menahan senyum ku "kita semua merindukan kehadiran mu, Chloe" tambah James memelas

"Aku terharu" ucap ku menyentuh dada ku. Penonton tidak bisa mendengar ucapan ku, tapi mereka bisa

"Bagaimana kalau kita menunjukkan seberapa kita merindukannya dengan sebuah lagu?"

"Sebuah ide yang sangat luar biasa, Levy!" Ucap Alex jahil "bawa dia kemari!" Lalu aku ada di tengah panggung.

Aku gugup, aku tidak suka menjadi pusat perhatian, aku merasa grogi. Aku sungguh buruk dengan yang namanya public speaking atau apapun yang melibatkan penonton, jadi yang biasa ku lakukan untuk mengatasinya, aku mencari sebuah fokus yang mengalihkan ku. Jadi aku mencari Alexander.

"Kau sudah siap Chloe?" Tanya Alex dari belakang ku

"Aku sudah berada di tengah panggung" balas ku tertawa garing dan seluruh venue mendengarnya, mic dia dekat dengan ku, jadi suara ku bisa tertangkap

"Hit it, Sam!" Ucap James, dan intro mulai bermain

"Oh... Tidak, tidak, tidak!!" Ucap ku setelah menyadari lagu apa yang akan mereka nyanyikan, James tertawa lalu mulai bernyanyi

Chloe, I know your sister turns everyone on
But you're the one I want
But you're the one I want, yeah, yeah

Kenapa mereka tega? Ini sungguh memalukan. Mereka boleh menyanyikan lagu apapun selain yang ini!!

Austin adalah yang selanjutnya

Front page magazine
Everybody says that she's a queen
But that's you to me
And I just want to let you know that
She likes the flashing lights
I love the way that you like candle light
Stay close by my side
I just want a chance to show that

Lalu duet Alex dan Austin

(but you're the one I want)
If only you could believe in yourself in the way I believe in you
I-I do
(but you're the one I want)
If only you could see all of the beautiful things that I see in you
It's true-oo-oo-oo

Dan sekarang mereka semua bernyanyi. Aku sungguh malu. Lagu ini hanya sebuah lelucon! Mereka tidak seharusnya menyanyikan lagu ini di atas panggung..

Chloe, I know your sister turns everyone on
But, oh, baby, I have no doubt you're the one that I want (ooh-ooh-oo)
You think she's got it all but that don't make her better (ooh-ooh)
You got my heart and that's the only thing that matters
Chloe, I know your sister turns everyone on
But you're the one I want
But you're the one I want, yeah

Lalu Levy memberikan solonya

Fast lanes, limousines
Baby, there can be no guarantees
But if, you're with me, you know I can guarantee that
Cause I'm attracted to your passion,
Be yourself, forget the fashion
Just keep that smile on your face
You and I deserve to be forever ever lasting

Lalu James dan Levy

If only you could believe in yourself in the way I believe in you
I-I do (but you're the one I want)
If only you could see all of the beautiful things that I see in you
It's true-oo-oo-oo

Mereka semua

Chloe, I know your sister turns everyone on
But, oh, baby, I have no doubt you're the one that I want (ooh-ooh-oo)
You think she's got it all but that don't make her better
You got my heart and that's the only thing that matters
Chloe, I know your sister turns everyone on
But you're the one I want, yeah
But you're the one I want, yeah

Alex melanjutkan

All you Chloe's,
All you Chloe's
They don't show you love enough (hoo-hoo-hoo-hoo)
All you Chloe's
You should know that you're my diamond in the rough
It's true-oo-oo-oo

Dan diakhiri oleh mereka semua bernyanyi

Chloe, I know your sister turns everyone on
But, oh, baby, I have no doubt you're the one that I want (ooh-ooh-oo)
You think she's got it all but that don't make her better (ooh-ooh)
You got my heart and that's the only thing that matters
Chloe, I know your sister turns everyone on
But you're the one I want
But you're the one I want, yeah
(ooh-ooh-oo)

Aku cukup yakin sekarang wajah ku semerah tomat. Aku sungguh malu. Lagu itu adalah sebuah lelucon yang Austin, James, dan Alex lakukan untuk mengejek ku dan Levy. Mereka memberi tahu ku kalau aku dan Levy selalu terlihat terlalu mesra saat kita pikir tidak ada yang melihat. Jadi mereka menuliskan lagu konyol ini dibelakang kami, dan menyanyikannya dibelakang panggung setelah salah satu konser mereka selesai, mereka bahkan membuat rekaman resmi dengan semua pemusik dan memberikan hasilnya kepada ku. Hanya saja, saat itu Levy tidak ikut bernyanyi, hanya mereka bertiga saja.

"Terima kasih banyak, aku sungguh membenci kalian semua saat ini" ucap ku sarkastis

"Awh, kita semua tahu kamu menyayangi kami, Chloe" ucap Alex menepuk bahu ku "benarkan itu, Moon?"

"Damn right!" Aku mendengar Moon berteriak membalas, dan aku otomatis berputar untuk melihatnya, dia melambai pada ku bersemangat dari belakang panggung

"Sekarang sejak kita sudah selesai mempermalukan teman baik kita Chloe, bagaimana kalau konser kita lanjutkan saja?" Ucap Austin merangkul ku "tapi sebelum itu, apa kalian tahu kalau Chloe adalah penyanyi yang hebat?"

Austin! Aku akan membunuh mu! "Tidak, dia berbohong" ucap ku pada microphone di tangan ku

"Mungkin kalau kalian bertepuk tangan, Chloe akan berubah pikiran dan bernyanyi untuk kita semua?" Ucap James mengedipkan sebelah matanya pada ku sebelum melangkah ke depan panggung

"Bisa kita mendapat tepukan tangan untuk Chloe?" Ucap Alex menimpali, tapi hanya beberapa dari para penonton yang bertepuk tangan

"Ayo lah, Sumacts! Tepuk tangan untuk Chloe" ucap Levy mengangkat tangannya, mereka mulai bertepuk "lebih bersemangat!" Lalu venue pun ramai dengan tepukan "there you go"

"Mereka sudah bertepuk tangan untuk mu, Chloe, hadiahkan mereka dengan suara hebat mu!" Ucap Alex ceria. Lalu seperti sudah diaba-abakan, mereka memposisikan diri di kiri kanan ku. Austin dan Alex di kanan ku, Levy dan James di kiri ku

"Aku tidak tahu harus menyanyi apa" ucap ku garing

"Bagaimana dengan lagu favorit mu?" Aku menatap Levy bingung. Aku memiliki banyak lagu favorit "Scars To Your Beautiful, by Alessia Cara" itu lagu yang sangat menginspirasi

Aku terdiam sesaat, berpikir "okay. Aku akan bernyanyi" putus ku "hanya kalau kalian," aku melirik keempat pria di sisi ku "melepas atasan kalian" gasp "jadi para Sumacts memiliki pengalih"

"Deal!" Austin lah yang pertama berteriak. Dia sangat suka memamerkan otot perutnya. Ingat saat konser Summer Act yang pertama aku tonton dengan Ryan? Ya, Austin lah anggota yang melepas atasannya itu. "Ayo, guys, tidak seperti ia meminta kita telanjang.." Ucap Austin membujuk, mengangkat-angkat alisnya sambil menunjukkan senyum jahil bersemangat

Sisa tiga anggota saling menatap, memutuskan apa yang harus mereka lakukan, sebelum mereka mengangkat bahu lalu mengangguk. Venue berubah gila dengan hal itu, dan semakin gila saat keempat pria ini melepas atasan mereka. Sungguh mereka sangat seksi. Aku menangkap tatapan Alexander yang membakar, tapi aku hanya mengedipkan sebelah mata ku padanya, lalu memutar tubuh ku untuk memberikan aba-aba kepada para pemain musik.

Harus ku akui, ini adalah konser tergila yang pernah aku datangi sepanjang 19 hampir 20 tahun aku hidup. Sungguh.

-----------------------------------------------------
Longest. Chapter. Of. All! Heck yeah!

Just to make up for my short disappearance, I give you all that as an appreciation for not losing hope in me.

Btw, the song on this chapter, the one Summer Act sang for Chloe, wasn't mine. I take no credit for it.
All credits goes to the rightful owner, which is belong to Emblem3.
If you know them, awesome, if you didn't, look them up. They're amazing.

The song above is called "Chloe (You're The One I Want)" the video is on the media if you want to hear it, it is the supposedly music video staring Summer Act, minus Levy.

This is the song that Chloe "sang"

Continue Reading

You'll Also Like

475K 33.1K 43
Lyla tidak berminat menikah. Namun, siapa sangka ia harus terjebak dalam pernikahan dengan sahabatnya sendiri? "You're a jerk, Hanan." "And you're tr...
607K 13.3K 41
Orang bilang, anak broken home pasti nakal, ngerokok, minum, narkoba, bahkan melakukan seks bebas. Sayangnya, mereka tidak bisa lebih salah dari itu...
239K 6.2K 15
Aku memang terlalu rendah.. Jika aku pergi apa Kau akan sedih?
552K 13.6K 8
Kisah cinta antara Bianca Handerson dengan seorang anak Band papan atas bernama Jason Febrian. Bianca yang polos, menggemaskan, tapi cukup agresif, s...