The Secret Life of The Loveab...

By wldstrs

91.7K 4.1K 115

Orang-orang dengan hidup yang mudah selalu berharap mendapatkan sesuatu yang lebih rumit untuk memberikan hid... More

Author's Note
Cover
Chlonder's Playlist
1. A True Friendship
Statement
2. Before All This
3. Your Feather Touches
4. You're a Trendsetter
5. Happy Go Buzzed
6. Where It Is
7. Before You Exit
8. Did Not Believe
9. A Louder Silence
10. Our Beating Heart
11. It Gets Harder
12. Your Good Radiance
13. Bite Your Tongue
14. You'll Find Me
16. Sharp as Knives
Probably Read This Already
17. Broken To Pieces
!!!
18. Hold Me Down
19. A True Heartbreak
20
20. He's My Prince
21. I Am Burning
22. Pieces You Left
23. A Concrete Heart
.
24. Jingle The Bangle
25. Knight To Remember
Intermezzo
26. Bliss Of Tomorrow
Cover
27. View Of Green
Uh Huh...
Please
28. The Inconspicuous Pothos
29. Troubles The Heart
30. Hotel Room Affair
31. Beneath Your Beautiful
31. Beneath Your Beautiful (Full Version)
32. Keep It Yourself
33. Set The Fire
34. As You Wish
Huh
35. The Deepest Point
36. Get Ready For
Promise.
37. Flock of Birds
Sequel: ??
Sequel: The Secret Life of The Innocent Daughter
38. I'm Only Yours (EPILOGUE)
Series

15. Tree Of Secrets

1.1K 87 0
By wldstrs

Hey you, if you still read this, just a heads up, there's a surprise for you. LOL.
P.S. You know who you are😆😉
--------------------------------------------------------------------------------

Skye tidak memberi tahu ku apapun kecuali kalau suaminya, kakaknya Alexander, telah meninggal. Dia tidak memberi tahu ku tentang siapa sebenarnya keluarga mereka, dia selalu mengalihkan topik, tapi aku terus mencoba. Memang Skye terlihat santai dan tertawa, tapi setelah lama aku menekan, aku bisa melihat kalau ia tidak lagi ingin membicarakannya. Sungguh aku tidak peka rasanya. Mungkin ia tidak ingin membicarakan keluarga Alexander karena kemungkinan membicarakan keluarga itu membuatnya mengingat mendiang suaminya yang sangat ia cintai. Aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan kalau aku ada di posisi Skye, apa aku akan bisa bertahan sepertinya? Atau aku mungkin sudah membunuh diri ku? Apa yang membuat seorang Skye bertahan menghadapi hal itu?

Kita berbicara untuk waktu yang lama, tapi kebanyakan aku yang berbicara dan dia yang menanggapi. Aku tidak keberatan berbicara banyak dengan Skye, dia sangat nyaman untuk diajak bicara saat aku baru saja bertemu dengannya kurang dari 3 jam yang lalu. Mungkin itu keahlian dia yang lain selain bersifat kuat, dia juga mudah ditoleransi.

Saat Alexander kembali muncul, dia datang dengan seorang bocah manis di tangannya yang sungguh sangat mirip dengannya sampai aku tidak tahu bagaimana bisa itu mungkin kecuali bocah itu adalah anaknya sendiri. Jujur saja, aku tidak begitu akur dengan anak kecil, untuk sebuah alasan yang aku tidak mengerti, mereka selalu tidak menyukai ku, bahkan saat aku tidak melakukan apapun, mereka selalu menemukan ku... Mengganggu mereka. Ada apa dengan anak kecil dan diri ku?

Kembali ke bocah manis di tangan Alexander, yang sekarang sudah berlari menuju Skye, yang selanjutnya ku temukan bahwa bocah itu adalah keponakan Alexander, dan, dia juga berbeda dengan anak lain, bocah itu menyukai ku! Dia tersenyum pada ku, dan mengajak ku berkenalan. Tidak ada anak kecil yang pernah menyukai ku di saat pertama mereka bertemu dengan ku, semua anak yang aku asuh untuk uang tambahan membutuhkan setidaknya 3 minggu untuk berhenti menjahili ku.. Dia membuat ku terharu..

"Kau baik-baik saja?" Tanya Alexander saat kita berjalan ke lift

"Tidak pernah ada anak kecil yang menyukai ku" balas ku menoleh padanya

"Kellen menyukai mu" ucapnya bingung

"Kecuali dia" balas ku tertawa kecil "tapi sepertinya hal itu mengalir di keluarga mu" lanjut ku menggumam

"Hey, apa maksudnya itu?" Ia menarik tangan ku

"Tidak ada. Hanya kata yang keluar secara acak" balas ku tak ingin mengaku

"Ini karena Skye ya?" Tuduhnya

"Ada apa dengan Skye?" Balas ku bingung

"Karena pekerjaannya dulu? Seorang rendahan?" Dia terlihat marah

"Tidak, sama sekali tidak" well... "Okay, mungkin awalnya memang iya, tapi setelah bicara dengannya, aku menemukan kalau Skye adalah wanita yang kuat, aku mengaguminya, sebenarnya" aku tersenyum pada diri ku sendiri "lalu Kellen, dengan senyumnya dan keceriaan" aku menggeleng "keteguhan hati. Itu maksud ku dengan mengalir di keluarga mu" aku memberanikan diri untuk menatapnya "Skye kehilangan suaminya yang aku sangat yakin sangat ia cintai, Kellen kehilangan ayahnya, seorang pemandu menjadi seorang lelaki untuknya, dan kau, Alexander, kau kehilangan kakak mu. Aku tidak tahu apa aku akan sekuat kalian kalau aku berada di posisi kalian" lanjut ku membuang muka "aku memuji kalian semua" tambah ku pelan "aku tidak bermaksud... Menyinggung mu"

"Kita semua harus, Chloe" dia membuang nafas lelah "kita semua harus" ulangnya lalu menggiring ku untuk memasuki liftnya. Apa tepatnya maksud Alexander dengan kalimatnya itu?

👻👻

Alexander tidak mengijinkan ku untuk tinggal di apartemen baru ku sampai 1 hari sebelum hari pertama kuliah ku. Dan selama itu, Skye menempati unitnya, jadi aku tidak begitu keberatan, sejak kurang lebih aku mengusirnya keluar karena aku ingin pindah kesana.

Saat hari pertama ku kuliah datang, aku merasa sangat gugup, dan entah kenapa aku terus menerus meraba kalung pemberian Alexander kemarin, sepertinya aku menemukan ketenangan saat melakukan hal itu. Hal baik kalau begitu.

Memasuki kelas pertama ku, aku melihat kebanyakan kursi telah terisi dan semua siswa sudah terlihat akrab dengan satu sama lain. Sepertinya pilihan ku tinggal di baris paling depan atau 5 baris sebelum baris paling belakang. Aku memilih yang di depan.

"Transfer?" Tanya pria di sisi ku

"Maaf?" Balas ku tak mengerti

"Kau transfer kelas?" Ulangnya tersenyum

"Um, tidak" aku menggeleng dan membalas senyumnya "aku baru"

"Oh, aku tidak tahu mereka menerima murid lagi untuk tengah term ini" balasnya bingung "kau tidak meretas pendaftaran mu bukan?" Tanyanya menyipitkan mata, dia bercanda

"Tentu saja tidak" balas ku tersenyum

"Aku Denov"

"Chloe"

"Nama yang manis, seperti pemiliknya" oh.. Smooth talker

"Yeah... Nice line" balas ku mengernyit

"Aku serius" ucapnya meyakinkan "tidakkah seseorang pernah mengatakannya pada mu?" Baiklah, mari kita mainkan peran ini, kita lihat kemana hal ini akan menuju

"Tidak" aku menggeleng

"Well, sekarang kau sudah pernah mendengarnya, aku harap kau mempercayainya, Chloe" balasnya dan aku tidak bisa menahan senyum ku

"Mantan ku biasanya langsung mengatakan aku cantik" balas ku memainkan pulpen ku, mengingat Levy. Apa kabar dia? Apa dia masih membenci ku? Sudah 3 minggu berlalu

"Bagaimana dengan pacar mu sekarang?" Dia memancing ku. Kapan tepatnya sang dosen akan datang?

"Saat ini masih baru.. Jadi, entahlah" balas ku mengingat Alexander "sejauh ini dia sangat menawan" yeah, menawan dua kali saja..

"Kalau begitu aku tidak ada kesempatan ya?" Tanyanya tersenyum lemah

Tapi sebelum aku bisa menjawab, pintu terbuka dan sebuah suara berkumandang "alright folks!"

"Bicara lagi nanti?" Ucap ku pada Denov

"Tentu" tapi balasnya terdengar pahit. Tentu saja, dia gagal mendapatkan sesuatu dari ku. Menurut pengalaman ku, tidak ada pria yang berbicara dengan ku tanpa kemauan, mereka semua sama.

Kelas berakhir 2 jam kemudian, tapi sungguh, aku tidak merasakan 2 jam itu berlalu, yang aku tahu rasanya kelas pertama ku baru saja di mulai.. Mungkin inilah rasanya memilih jurusan yang tepat, kau tidak merasakan bebannya, walaupun secara teknis aku tidak memilih jurusan ku sendiri, melainkan Alexander yang memilihkannya untuk ku. Aku tidak tahu bagaimana Alexander bisa tahu, tapi jelas sekali bukan dari orang tua ku, karena mereka tidak tahu jurusan apa yang aku inginkan, aku tidak pernah memberi tahu mereka, setidaknya belum.. Aku selalu mengatakan belum memutuskan saat mereka bertanya pada ku. Tapi aku tidak akan memberitahunya kalau orang tua ku tidak tahu, aku ingin tahu seberapa banyak rahasia dan kebohongan yang ia rencanakan untuk disimpannya dari ku yang sebeneranya sudah ku ketahui aslinya.

Sebelum aku memasuki kelas ku yang selanjutnya, Denov mengajak ku ke sebuah cafe dekat kampus dan mengatakan ia akan mentraktir makanan atau minuman apapun yang aku mau didalam cafe itu, siapa yang akan menolak sesuatu yang gratis, huh? Jadi setujulah aku untuk pergi dengannya.

Aku mengagumi kegigihan Denov, aku memberitahunya aku sudah memiliki pacar, tapi tetap saja dia mencoba, dan ini bukan hanya aku yang terlalu merasa, tapi memang sebuah kenyataan. Dia menggoda ku, benar-benar menggoda ku, dan aku entah mengapa merasakan kefamiliaran caranya, dia mengingatkan ku pada Levy, dia memiliki metode yang sama, tetapi Denov sedikit kurang mulus, tidak seperti Levy. Hmm.. Apakah ini ada hubungannya?

"Kau terus menyentuh kalung mu, ada apa dengan itu?" Tanyanya menunjuk kalung ku

"Hanya sebuah kebiasaan" balas ku melepas tangan ku

"Dari orang tua mu?" Tebaknya yakin

"Tidak, pacar ku" sungguh rasanya masih janggal memanggil Alexander sebagai pacar ku

"Yang kau bilang masih baru itu?" Tanyanya penasaran

"Yep, yang itu" aku mengangguk

"Pria macam apa yang memberikan perhiasan saat masih awal hubungan?" Sindirnya tertawa

"Pria yang yakin kalau hubungannya akan berjalan panjang" balas ku menatap Denov. Apa Alexander adalah pria jenis itu?

"Pria terlalu percaya diri menurut ku" balasnya "atau sok"

"Atau mungkin dia sudah jatuh cinta pada ku sejak awal" aku tertawa, menyadari kemustahilan kemungkinan itu. Dia Alexander, dia tidak pernah memperlakukannya seperti layaknya seorang wanita. Pria jatuh cinta tidak melakukan itu pada wanitanya

"Tidak ada pria yang pernah jatuh cinta pada pandangan pertama" balasnya berdecak

"Atau mungkin kalian lah yang terlalu tinggi hati untuk menyadarinya" balas ku tersenyum sinis

"Kau menghancurkan ego ku"

"Bukankah itu yang selalu wanita lakukan?" Balas ku jahil

Denov tertawa lalu menggeleng "sangat benar"

10 menit kemudian, kita sudah kembali ke wilayah kampus, kita tidak memiliki kelas yang sama, jadi kita berpisah ke kelas masing-masing, tapi sebelum itu, dia membuat ku, memaksa ku, untuk kembali bertemu di cafe tadi setelah kelas selesai. Kenapa pula aku harus kembali ke cafe itu saat aku bisa langsung kembali ke apartemen ku yang berada di lawan arahnya?

Aku dikejutkan saat aku tengah berjalan ke cafe sebelumnya—ya, aku memutuskan untuk bersikap ramah pada Denov dan melakukan permintaannya—saat tiba-tiba tangan ku di tarik. Tebak siapa yang melakukan itu?

"Apartemen mu ke arah sana" sudah jelas bukan?

"Aku ingin bertemu dengan teman ku dulu, Xander" balas ku menarik tangan ku

"Pria yang bersama mu tadi di jam jeda?" Tebaknya

"Well, well, aku tidak tahu kau juga seorang, penguntit, Xander"

"Berhenti memanggil ku Xander" ucapnya ketus

"Tidak kah kau memiliki hal lain yang lebih penting untuk kau lakukan?" Ucap ku tidak menghiraukannya

"Tentu saja" balasnya bersedekap

"Kalau begitu lakukan lah" balas ku mengerlingkan mata

"Aku sedang melakukannya" aku menatapnya bingung "aku menjaga pacar ku agar tidak berselingkuh"

"Oh, sungguh kau memiliki kasus kecemburuan yang sangat buruk, Xander" aku menepuk pipinya pelan "aku tidak berselingkuh, aku mencari teman. Aku diperbolehkan memiliki teman bukan, bae?"

"Bae?" Tanyanya bingung, tapi aku hanya tertawa

"Teman ku sudah menunggu" ucap ku berbalik

"Aku ikut" ucapnya. Kemana Alexander yang biasa menempati tubuh pria ini?

"Tidak, kau tidak akan melakukan itu" ucap ku menahan tubuhnya di tempat, tidak seperti itu bekerja "jangan kau menjadi pria itu" lanjut ku menatapnya malas

"Pria apa?"

"Aku cukup yakin kau tidak setua itu sampai tidak tahu" balas ku mengerlingkan mata

"Tidak, Chloe, aku sungguh tidak tahu, jadi tolong beri tahu aku" balasnya lambat dalam cara sarkastis

"Pacar cemburuan, kalau kau bahkan benar pacar ku bukan hanya status" ucap ku malas

"Kita tidak perlu mempermasalahkan hal itu" ucapnya datar "fine. Temui teman mu" ucapnya lalu pergi meninggalkan ku. Kadang Alexander sangat aneh.. Aku tidak mengerti dirinya. Sungguh

Continue Reading

You'll Also Like

24.3K 4.4K 24
❝No matter how long you're gone, i'm always gonna want you back❞ Is it real or just bacot? © 2018, Uangreeceh
5.9K 440 9
BISA DIBACA GRATIS SAMPAI TAMAT Forest sedang berteduh di pinggir jalan, saat melihat seorang wanita kehujanan dan menangis. Awalnya dia tidak mau pe...
114K 3.2K 35
Di dunia ini, mempertahankan kepolosan bukanlah hal yang mudah, banyak godaan dan gangguan yang datang silih berganti. Namun, ada satu hal yang bisa...
346K 14 2
#1 in Somplak 17++ [Cerita ini banyak mengandung umpatan-umpatan kasar dan Adegan Dewasa. Harap Bijak Dalam Memilih Bacaan!] [Private acak harap foll...