The Secret Life of The Loveab...

By wldstrs

91.7K 4.1K 115

Orang-orang dengan hidup yang mudah selalu berharap mendapatkan sesuatu yang lebih rumit untuk memberikan hid... More

Author's Note
Cover
Chlonder's Playlist
1. A True Friendship
Statement
2. Before All This
3. Your Feather Touches
4. You're a Trendsetter
5. Happy Go Buzzed
6. Where It Is
7. Before You Exit
8. Did Not Believe
9. A Louder Silence
10. Our Beating Heart
11. It Gets Harder
12. Your Good Radiance
14. You'll Find Me
15. Tree Of Secrets
16. Sharp as Knives
Probably Read This Already
17. Broken To Pieces
!!!
18. Hold Me Down
19. A True Heartbreak
20
20. He's My Prince
21. I Am Burning
22. Pieces You Left
23. A Concrete Heart
.
24. Jingle The Bangle
25. Knight To Remember
Intermezzo
26. Bliss Of Tomorrow
Cover
27. View Of Green
Uh Huh...
Please
28. The Inconspicuous Pothos
29. Troubles The Heart
30. Hotel Room Affair
31. Beneath Your Beautiful
31. Beneath Your Beautiful (Full Version)
32. Keep It Yourself
33. Set The Fire
34. As You Wish
Huh
35. The Deepest Point
36. Get Ready For
Promise.
37. Flock of Birds
Sequel: ??
Sequel: The Secret Life of The Innocent Daughter
38. I'm Only Yours (EPILOGUE)
Series

13. Bite Your Tongue

1.3K 83 1
By wldstrs

Aku masih belum ingin pergi meninggalkan New York. Dua hari bersama Abigail dan aku masih belum merasa puas. Walaupun memang secara teknis aku selama ini mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi beberapa tempat dalam waktu kurang dari satu tahun, aku masih merasa tidak ada yang bisa mengalahkan perasaan ku saat aku bersama Abigail, dan maksud ku adalah dalam cara yang sepenuhnya platonik dan menyenangkan, tidak dalam sisi romantis atau apapun yang sejenisnya. Tapi seperti selalu, Alexander datang dan menghancurkan apapun yang membuat ku senang. Dia harus memaksa ku kembali ke Washington dengan alasan dia memiliki kehidupan disana, begitu juga dengan diri ku, yang ku balas dengan aku tidak lagi memiliki kehidupan sejak ia sudah merampasnya dari ku, yang membuat dia marah dan berakhir menyeret ku di tengah bandara, literally.

Saat kita mendarat, pria bisu ada lagi disana, namun kali ini dia berbicara, walaupun tidak pada ku. Pria itu memiliki suara yang sangat berat yang bisa membuat mu merinding dan menganggap dirinya sebagai pembunuh berantai saat kau mendengarnya berbicara di telepon, di aslinya saja sudah cukup menyeramkan, apalagi saat aku menyadari lekukan tak normal di dalam jaketnya yang menunjukkan kalau ia membawa senjata untuk sebuah alasan, seperti Alexander membutuhkan penjagaan ketat saja..

Selama perjalanan kita kembali ke apartemen, Alexander tidak sekali pun mengajak ku berbicara sejak sesaat kita mendarat teleponnya sudah melekat di telinganya tanpa henti kecuali saat ia berbicara pada si pria bisu. Aku tidak mengerti apapun yang Alexander katakan sejak ia berbicara sangat cepat dan berapa darinya menggunakan kode. Aku curiga kalau Alexander itu bagian dari sesuatu yang ilegal. Maksud ku, dia meminjamkan uang sebesar yang ia pinjamkan pada orang tua ku.. Tidak ada yang meminjamkan uang sebesar itu kecuali kalau mereka adalah yang ilegal, bahkan bank pun tidak meminjamkan uang sebanyak itu, dan kalau iya, pasti sang peminjam menjamin sesuatu yang lebih sepadan dan bank tidak akan menerima seseorang sebagai jaminan, tidak seperti pria ini.. Aku sungguh berharap aku tahu nama belakangnya, mungkin aku bisa mencarinya di sekitar rumah nanti.

"Chloe, apa kau memiliki urusan diluar rumah?" Tanya Alexander mengejutkan ku

"Huh?" Aku menoleh "sepertinya tidak" balas ku bingung. Kenapa ia bertanya seperti itu pada ku?

"Bagus" ucapnya mengangguk

"Xander--"

"Sudah ku katakan jangan panggil aku itu" balasnya tajam

"Kenapa?" Tantang ku melupakan keinginan bertanya ku sebelumnya

"Aku hanya tidak menyukainya" balasnya datar "panggil aku Alex atau Alexander, tapi tidak Xander"

"Siapa nama belakang mu?" Tanya ku tanpa berpikir

"Itu harus kau cari tahu sendiri" balasnya kembali sibuk dengan HPnya

"Kenapa 1 bulan?" Lalu HPnya berdering, dia baru akan mengangkatnya saat aku entah menemukan keberanian dari mana mengambil HP tersebut langsung dari tangannya

"Kembalikan HP ku" ucapnya mengancam. Tanpa melihat siapa penelponya, aku mematikan ringernya

"Tidak sampai kau menjawab pertanyaan ku" balas ku menggeleng

"Pertanyaan apa Chloe?" Tanyanya tak sabaran

"Kenapa kau memberiku waktu satu bulan" ucap ku kembali mematikan ringer saat HP mulai kembali berdering

"Karena kau memiliki kelas 2 minggu kemudian" balasnya singkat "sekarang kembalikan HP ku, setiap detik telepon itu tak terjawab aku kehilangan sesuatu"

"Kelas apa?"

"Kau akan kuliah Chloe" balasnya pasrah "kau akan mulai minggu depan"

"Aku tidak daftar di universitas mana pun" balas ku menggeleng "dan aku tidak mendapat tawaran dari manapun"

"Kau memang tidak mendaftar, aku yang melakukannya" aku menatapnya tak percaya. Kenapa ia melakukan itu? Apa untungnya aku kuliah untuknya? "Aku tidak bisa memiliki seseorang bersama ku hanya memiliki pendidikan terakhir SMA apalagi homeschooled"

"Kurang ajar sekali kau! Kau tidak tahu alasan ku, homeschooling sama sekali bukan pilihan ku!" Ucap ku menahan diri agar tidak menyerangnya

"Terserah apa alasan mu, kau akan kuliah" balasnya datar

"Apa kau bahkan tahu jurusan apa yang aku inginkan? Atau kau juga menentukan yang itu?" Tanya ku datar

"Programming" balasnya "orang tua mu mengatakan kau berminat"

"Oh, jadi orang tua ku masih peduli?" Gumam ku menyindir, tapi Alexander tidak mengatakan apapun tentangnya

"Sekarang bisa aku kembali mendapatkan HP ku?" Oh... Sungguh aku lupa aku memegang HPnya

"Sejak kau sudah menjawab pertanyaan ku" ucap ku mengulurkan kembali HPnya

Alexander mengecek HPnya yang alu yakin memiliki banyak missed call "damn it Chloe! Kau membuat ku melewatkan telepon penting" ucapnya ketus

"Kapan kau berencana untuk memberi tahu ku tentang pengaturan studi ku ini, Xander?" Tanya ku menatapnya "kalau memang aku akan memulai kelasnya satu minggu lagi?"

"Malam ini" gumamnya lalu kembali melekatkan HPnya ke telinganya dan kembali sibuk dengan siapapun di sisi lain telepon itu

Aku tidak sadar kapan tepatnya aku jatuh tertidur, yang aku tahu hanya saat aku dibangunkan, kita tidak berada di apartemen, namun kita berada di depan sebuah gedung familiar, mungkin lebih tepatnya kita di depan gedung utama WSU. Apa disinilah aku akan belajar? Wow..

"Umm.. Kenapa kita disini?" Tanya ku mengikutinya turun

"Kau harus membuat student ID sebelum masuk, seharusnya minggu lalu, tapi saat itu kita sedang di New York" balasnya menunggu ku turun

"Kau mendaftarkan ku ke WSU?" Ia hanya diam dengan tatapan 'tentu saja, bodoh' "tapi skor ku tidak masuk kualifikasi. Apa kau membayar admisinya?" Tuduh ku

"Tentu saja tidak, Chloe, bisakah kau berhenti berpikir yang terburuk tentang ku? Aku percaya dengan yang namanya keadilan dalam pendidikan, aku tidak curang dalam hal itu" ucapnya terlihat kesal

"Maaf, okay? Bukan itu maksud ku, aku hanya berpikir skor ku tidak cukup untuk ku lolos seleksi masuknya" balas ku mengerlingkan mata

Alexander menggiring ku menuju bagian admisi, saat kita sampai di dalam, wanita yang menjaga meja admisi langsung berdiri dan tersenyum pada Alexander, melupakan diri ku yang berdiri di depannya, literally. Ini sungguh sangat klise.

"Pagi, Miss" ucap Alexander memecah fokus wanita itu

"Ya. Apa yang bisa di bantu?" Ia menggeleng kecil, masih tersenyum

"Kita ingin mendaftar ulang" ucap Alexander mewakili ku

Lalu untuk pertama kalinya wanita itu menyadari keberadaan ku "pendaftaran ulang sudah ditutup minggu lalu"

"Saya sudah berbicara dengan admisi" ucap Alexander datar "apa Anda Ms. Nouvil?"

"Oh, Yes! Kau pasti Chloe Law" ucapnya ceria lalu berubah cemberut, menatap pada Alexander "apa kau yang kemarin menelpon?" Aku merasa Alexander mengangguk di belakang ku "kau kakaknya?"

"Saya memang yang menelpon, tapi Chloe bukan adik ku" dan untuk pertama kalinya aku penasaran, siapa aku baginya? Status apa yang akan aku dapatkan dengannya di mata publik?

"Oh" senyumnya tak lagi sampai ke matanya "kau sudah selesai dengan pendaftaran ulang, kau hanya tinggal foto dan kau sudah siap menjadi mahasiswi disini"

"Kapan aku bisa melakukan itu?" Tanya ku sebelum Alexander berbicara

"Kau bisa melakukannya sekarang. Kau ingin melakukannya sekarang?" Tanyanya

"Kalau bisa" balas ku mengangguk

"Kalau begitu, ikuti aku" aku menoleh pada Alexander yang entah kenapa memilih untuk berdiri di belakang ku saat di kedua sisi ku lebar

"Ikuti dia, aku akan menunggu mu disini" ucapnya menduduki sofa yang telah disediakan untuk para penunggu

Pengambilan foto tidak memakan waktu yang lama, begitu juga dengan pencetakan kartu mahasiswa. Setelah kita selesai dari admisi, Alexander mengajak ku kunjung kampus, menunjukkan dimana nantinya aku akan belajar. Untuk sebuah alasan, dia bersikap sangat baik pada ku. Apa mau dia? Aku sudah tahu sekarang, apapun yang ia lakukan memiliki imbalan, jadi apa yang ia mau sekarang? Pasti sesuatu yang besar, karena ia tidak mungkin baru saja mengirim ku untuk kuliah secara cuma-cuma, itu sungguh investasi besar untuk seseorang seperti ku.

"Xander, tolong katakan aku tidak akan tetap tinggal dengan mu saat aku akan berkuliah di sini" ucap ku beberapa meter dari mobil

"Tentu saja kau akan tinggal dengan ku" balasnya

"Perjalanan 1 jam!" Ucap ku tak percaya

"Kau tidak akan tinggal di asrama" balasnya menggeleng "tidak seperti kau harus memakai kendaraan umum, Chloe"

"Kau tahu, bagaimana kalau kita buat perjanjian?" Usul ku setengah tak mau mengalah

"Aku mendengarkan" ucapnya bersedekap

"Kau tidak mau aku tinggal di asrama dan aku tidak mau tinggal di tempat yang berjarak 1 jam dari sini, jadi bagaimana kalau kita mengambil opsi tengah-tengah? Jadi kita sama-sama menang" ia menatap ku menunggu "carikan aku apartemen di dekat sini"

"Tidak, itu tidak sama-sama menang" balasnya menggeleng

"Bagaimana bisa tidak?" Tanya ku tak mengerti "aku tidak akan tinggal di asrama"

"Kau akan tinggal sendiri, tanpa pengawasan" balasnya datar

"Demi tuhan, Alexander! Aku sudah 19 tahun, aku tidak butuh pengawasan, dan kau juga bukan orang tua ku!" Balas ku kesal

"Tidak" keras kepala sekali dia!

"1 bulan" ucap ku membuat Alexander bingung "berikan aku 1 bulan untuk membuktikan aku bisa bertanggung jawab"

"Bagaimana aku tahu kau bisa dipercaya?" Ucapnya menatap ku dalam

"Aku berjanji tidak akan membawa siapapun ke apartemennya" balas ku bernegosiasi

Alexander terlihat berpikir, dan aku hampir saja berpikir ia akan tetap kera kepala dan mengatakan tidak, tapi ia mengejutkan ku dengan mengatakan "deal"

"Aku kira ini akan lebih sulit" ucap ku pelan

"Dengan dua syarat" ucapnya datar

"Tentu saja ada syaratnya" gumam ku menghela nafas "apa?"

"Saat aku meminta mu datang, kau akan datang, tidak ada alasan" ucapnya bersedekap

"Bahkan kalau aku sedang di kelas atau akan ada tes?" Tanya ku menatapnya miring

"Bahkan kalau kau sedang di kelas atau akan ada tes" ulangnya mengangguk

"Apa yang kedua?" Tanya ku mempersiapkan diri untuk syaratnya

"Aku yang memilih apartemennya" ucapnya singkat

"Bagaimana kalau aku tidak menyukainya?" Tanya ku panik, sungguh aku tak tahu mengapa aku harus panik

"Selera ku tidak seburuk itu, jadi aku cukup yakin kau akan menyukainya" ucapnya menatap ku "lagi pula, kau bisa mendekor interior apartemen mu sesuka hati, kau tidak perlu menyukai luarnya, kau tinggal di dalam, bukan di luar" lanjutnya ringan

"Okay" ucap ku mengangguk, menyodorkan tangan ku, tapi Alexander hanya menatapnya tanpa kata-kata "kau seorang businessman, bukankah kalau kau mencapai kata setuju kalian saling berjabat tangan?" Dan lagi, ia mengejutkan ku dengan memberikan ku sebuah senyuman sebelum menjabat balik tangan ku

👻👻

Kita menemukan apartemen 2 blok dari kampus, lokasi yang sempurna dan tidak begitu jauh dari pusat kehidupan, namun sayangnya, tidak ada unit kosong dan gedung ini memiliki manajer gedung yang sangat menyebalkan, 5 menit dengannya aku sudah merasa ingin meninjunya. Tidak hanya sikapnya yang menyebalkan, dia juga menganggap ku seperti aku hanya angin! Dan lebih menyebalkannya lagi, dia menggoda Alexander saat aku jelas sekali bukan adiknya! Maksud ku, ya aku memang bukan pacarnya Alexander atau apa, tapi setidaknya dia bisa menghargai ku dengan tidak menggoda Alexander! Lagi maksud ku, Alexander mencarikan apartemen untuk ku, dia sudah mengatakan itu dengan jelas padanya, jadi sudah jelas aku bukan hanya seorang bukan siapa-siapa! Please!

"Chloe" panggil Alexander

"Yes?" Balas ku memaksakan senyum dan menoleh padanya

"Kau ingin melihat apartemen baru mu?" Tanyanya menangkap nada ku

"Aku ingin melihat unitnya dulu sebelum aku setuju untuk tinggal di dalamnya" balas ku datar "dan bukankah kau mengatakan semua unit sudah terisi 5 menit yang lalu?" Tanya ku kearah si jalang

"Aku mungkin sedikit melebih-lebihkan" oh, dan ia menjawab ku! Dia tahu aku nyata!

"Itu bukan salah satu cara baik untuk mendapatkan penghuni.." Aku berdecak "tapi mari kita lihat seberapa baik unit yang kau coba sembunyikan ini, huh?" Aku mendorong kursi ku untuk berdiri, diikuti oleh Alexander yang menatapi ku aneh dan terakhir si jalang mengikuti

"Apa yang salah dengan mu?" Alexander menarik ku mendekat dan berbisik di telinga ku

"Dia menganggap ku tak nyata!" desis ku ketus

"Kapan?"

"Selama kalian berbicara" balas ku mengerlingkan mata ku

"Kau sangat kekanak-kanakan" ucapnya menggeleng

"Aku berubah pikiran, aku tidak menyukai gedungnya" ucap ku cukup keras untuk didengar "aku ingin mencari yang lain" lalu aku berbalik

"Chloe...." Panggilannya dengan nada mengancam

"Apa? Kau akan mengancam ku lagi, Xander?" Aku menyipitkan mata ku "lakukan saja dan lihat apakah aku peduli" lanjut ku. Sungguh aku sedang berjalan di atas es yang sangat tipis. Apa yang aku lakukan?

"Kau belum melihat unitnya" Alexander bersedekap

"Aku tidak ingin" tanpa mendengarkannya lagi aku berjalan keluar gedung

Apa yang salah dengan ku tiba-tiba menjadi seperti orang gila seperti ini? What the hell?

Continue Reading

You'll Also Like

1M 2.7K 6
Kisah Perselingkuhan penuh gairah, dari berbagai latar belakang Publish ulang di wattpad!
239K 6.2K 15
Aku memang terlalu rendah.. Jika aku pergi apa Kau akan sedih?
9K 1.3K 12
Cinta tidak memandang dari rendah atau tingginya derajat seseorang. Tetapi, cinta akan datang sendirinya mengisi jiwa yang kosong. Hati yang hampa, d...
38.2K 4.6K 22
COMPLETE STORY ✔️✔️✔️ Perjuangan seorang fans untuk bertemu idol favoritnya , berjuang untuk bisa saling bertatap dan juga dekat satu sama lain Cast:...