The Secret Life of The Loveab...

By wldstrs

91.7K 4.1K 115

Orang-orang dengan hidup yang mudah selalu berharap mendapatkan sesuatu yang lebih rumit untuk memberikan hid... More

Author's Note
Cover
Chlonder's Playlist
1. A True Friendship
Statement
2. Before All This
3. Your Feather Touches
5. Happy Go Buzzed
6. Where It Is
7. Before You Exit
8. Did Not Believe
9. A Louder Silence
10. Our Beating Heart
11. It Gets Harder
12. Your Good Radiance
13. Bite Your Tongue
14. You'll Find Me
15. Tree Of Secrets
16. Sharp as Knives
Probably Read This Already
17. Broken To Pieces
!!!
18. Hold Me Down
19. A True Heartbreak
20
20. He's My Prince
21. I Am Burning
22. Pieces You Left
23. A Concrete Heart
.
24. Jingle The Bangle
25. Knight To Remember
Intermezzo
26. Bliss Of Tomorrow
Cover
27. View Of Green
Uh Huh...
Please
28. The Inconspicuous Pothos
29. Troubles The Heart
30. Hotel Room Affair
31. Beneath Your Beautiful
31. Beneath Your Beautiful (Full Version)
32. Keep It Yourself
33. Set The Fire
34. As You Wish
Huh
35. The Deepest Point
36. Get Ready For
Promise.
37. Flock of Birds
Sequel: ??
Sequel: The Secret Life of The Innocent Daughter
38. I'm Only Yours (EPILOGUE)
Series

4. You're a Trendsetter

2.1K 97 1
By wldstrs

Woa!! Long time since the last update. Really sorry, I've been busy lately with everything going on in my life. But now I'm back!

Cheers to that 🍷🍾

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Saat Abigail lulus dan melanjutkan kuliahnya di luar kota, aku merasa seperti seseorang yang lain meninggalkan ku, seperti bagian dari ku pergi menghilang, aku merasa terkhianati olehnya, tapi seperti selalu, aku tidak menunjukannya, mempertahankan reputasi cuek ku yang sangat dikenal oleh Abigail sebagai ciri khas ku, karena itulah aku sanggup mengantarnya ke bandara, memeluknya, dan mengucapkan perpisahan padanya. Itu sungguh perasaan teraneh yang pernah aku rasakan untuk siapapun. Sepertinya kita lebih dekat dari yang aku kira..

"Kau ingin mendatangi pesta malam ini?"

"Tidak malam ini, Ryan, orang tua ku sedang di rumah" balas ku malas sambil bersantai di kasur

"Bagaimana dengan aku datang ke rumah mu?" Tawarnya

"Kenapa kau tiba-tiba ingin bergaul dengan ku?" Tanya ku curiga

"Aku membutuhkan saran" ucapnya

"Apa aku salah mendengar?" Aku tertawa ringan "karena aku baru saja mendengar seorang Ryan Jacson membutuhkan saran ku"

"Kau tahu kan aku masih 'in the closet'?" Balasnya "tidak seperti aku bisa bertanya pada sesama team ku bagaimana aku bisa menarik perhatian laki-laki"

"Hah.." Aku harus menahan tawa ku. Jadi mungkin aku memang baru saja melepaskan sahabat ku pergi, tapi sepertinya aku langsung menemukan penggantinya. Wait, tidak, aku tidak akan menggantikan Abigail, dia akan selalu menjadi sahabat aneh ku, jadi mungkin Ryan adalah.. Pengisi kekosongan yang Abigail tinggalkan? Ya.. Dia bisa saja. "Alright, kau boleh datang" putus ku mengangkat bahu "dengan satu syarat"

"Apa itu?"

"Pertanyaan mu sebaiknya seharga dengan waktu ku" ucap ku santai

"Percayalah, pertanyaan ku akan pantas mengambil waktu mu" aku bisa mendengar senyum lebarnya dari suaranya "aku akan sampai di rumah mu dalam 10 menit"

"Berputarlah ke pintu belakang, orang tua ku tak boleh tahu aku memasukan seorang pria ke dalam rumah malam-malam, bahkan saat pria itu 'betting for the other team'" balas ku santai

"Got it" lalu ia menutup telepon

Ternyata, yang ingin Ryan bicarakan adalah James. Ingat dia? Anggota Summer Act yang Ryan taksir? Teman band dari si menyebalkan Levy? Ya, dia, Ryan datang malam ini untuk membicarakan dia. Ternyata selama ini, Ryan dan James tidak pernah berhenti kontak, dan sekarang, Summer Act sedang break dari european lag mereka sampai bulan depan, dan James menggunakan waktu itu untuk datang kemari dan menemui Ryan. Sepertinya mereka menjelang serius, karena itulah Ryan disini merasa panik, dia tidak tahu apa yang harus ia lakukan saat James menemuinya dalam 2 hari lagi, dan Ryan juga memberi tahu ku kalau pertemuan itu bukanlah hanya sebuah pertemuan, melainkan sebuah kencan yang secara terang-terangan diajukan James di salah satu pembicaraan telepon mereka. Sungguh manis mereka mencoba membuat semuanya bekerja di tengah rahasia dan kesibukan.

Pertanyaan tentang seberapa besar James tahu tentang Ryan sempat terucap oleh ku, tapi jawaban Ryan cukup simple, "dia tahu aku masih belum mengumumkan apa-apa tentang itu, dan dia menghormati itu", itu hal baik bukan? Itu artinya mereka melakukan setiap prosesnya secara perlahan, terutama saat ini adalah saat pertama Ryan dengan seorang pria.

Sungguh aku tidak tahu apapun tentang hubungan dan perkencanan, sehingga saran terbaik dari ku untuk Ryan hanya hal yang sungguh tidak penting dan klise "jadilah diri mu sendiri dan berpakaian lah normal" yang membuat Ryan mentertawai ku kerena ia adalah pria dan pria tidak mengkhawatirkan tentang pakaian. Mungkin aku terlalu mengandalkan stereotipe pria gay yang suka berdandan dan fashion saat tidak semua gay suka fashion ataupun berdandan, Ryan adalah salah satu contoh dari kesalahan stereotipe itu.

Dua hari kemudian, Ryan kembali datang ke rumah ku dengan emosi yang membuat ku bingung, dia sangat bahagia dan bingung 2 hari lalu, tapi hari ini, dia terlihat sedih, walaupun masih tetap terlihat bingung. Apa yang terjadi di kencan itu? Apa ada sesuatu yang terjadi yang menghancurkan mood bahagianya?

"Apa yang salah?" Tanya ku menatapnya bingung

"Tidak ada" balasnya menggeleng

"Lalu mengapa kau terlihat sedih?" Tanya ku bingung

"James mengajak ku untuk ikut tour dengannya, tapi aku tidak bisa, aku akan memulai kuliah bulan depan, di kampus yang dengan susah payah aku raih" jelasnya menghela nafas

"Tapi kau ingin pergi?" Tanya ku lagi, kali ini lebih untuk memastikan

"Tentu saja, dia adalah pria pertama yang.. Kau tahu.. Tahu" ucapnya menutup matanya pasrah

"Mintalah gap year" ucap ku santai

"Gap year?" Ia tertawa garing "apa kau sudah pernah bertemu orang tua ku?"

"Tidak aku belum pernah" balas ku datar

"Benar, kau belum, aku lupa" gumamnya "anyway, mereka sangat ketat dengan pendidikan, gap year jelas sekali bukan merupakan pilihan"

"Kau tidak akan pernah tahu kalau kau belum mencoba" aku mengangkat bahu ringan

"Aku sudah tahu" balasnya menggeleng

"Kalau begitu aku merasa kasihan untuk mu" ucap ku mengangkat bahu

Apa yang aku lakukan sekarang bukanlah gap year, tapi lebih seperti penyetaraan nilai-nilai yang terlewat karena aku memilih homeschooling, mereka bilang biasanya penyetaraan ini berlangsung selama 1-2 bulan, tapi saat ini, sudah masuk ke bulan ke-3 dan aku masih menunggu hasil. Payah sekali. Aku tidak sabar untuk beristirahat dari pembelajaran.

Aku di beritahu kalau Abigail akan pulang untuk liburan musim dingin, aku tidak sabar untuk kembali bertemu dengannya, dan tidak hanya itu saja, aku cukup terkejut saat ibu Abigail menghubungi ku dan memberi tahu ku ia akan mengadakan pesta kepulangan pertama Abigail. Terlalu berlebihan menurut ku, tapi kenapa tidak? Toh itu uang-uang dia juga, tidak seperti aku di rugikan kalau pesta di adakan oleh keluarga Abigail..

Aku akan melewatkan kunjungan singkat Abigail yang dibatasi oleh keluarganya, walaupun memang Abigail masih menyempatkan diri untuk menemui ku bahkan untuk hanya sekedar pembicaraan tak penting seperti betapa menyebalkannya teman sekamarnya yang ternyata seorang pria. Kalau aku jadi dia, aku tidak akan mendorongnya menjauh, aku akan berteman dengannya dan mungkin suatu hari nanti kita bisa melakukan lebih.. Itu seperti tiket ekspres kau tahu? Konyol.

Saat Abigail kembali ke New York, aku tertarik untuk ikut dengannya, maksud ku, aku juga sebentar lagi lulus dari sekolah ku dan membutuhkan lanjutan pendidikan, aku tidak akan menjadi wanita yang nantinya berpendidikan rendah yang hanya bisa menggantung pada suami, tidak seperti aku ingin cepat menikah, mungkin nanti, tapi di jauh hari nanti, tidak di waktu dekat, kemungkinan di awal umur 30an? Yeah, mungkin saja.

👻👻

Untuk menenangkan diri, Ryan memohon pada ku untuk menemaninya pergi, dan saat aku menolak, dia memohon lebih lagi sampai aku menyerah dan setuju. Karena itu lah aku di sini, di Flawnzie, merasa seperti aku satu-satunya wanita non-lesbian yang datang dengan sukarela. Aku tidak bisa bersosialisasi dengan siapapun tanpa merasa dikritik dan digodai oleh yang wanita. Ternyata aku memiliki wajah lesbian..

Satu kalinya Ryan meninggalkan ku sendirian, aku berakhir hampir meninju seorang wanita yang terlalu banyak menyentuh, bahkan mengatakan "aku tidak menyukai wanita dengan cara itu" tidak membuatnya berhenti mencoba menggoda ku. Untung saja Ryan datang tepat waktu, kalau tidak mungkin wanita itu sudah menunduk memegangi hidung berdarahnya dan aku akan berakhir dengan tuntutan penyerangan dan label homophobic. Jadi sejak kejadian itu, Ryan tidak mengijinkan ku untuk pergi tanpanya di samping ku. Sangat seperti anak kecil.

Saat kita pulang, aku lebih kesal dibandingkan mabuk. Kenapa? Karena kehidupan percintaan ku sangat-sangat sangat buruk. Bahkan seseorang gay bisa menemukan seseorang, aku? Aku bahkan tidak bisa membuat siapa-siapa menyukai ku. Mungkin aku harus berubah gay, karena saat ini, kemungkinan memiliki kehidupan cinta di posisi wanita lesbian lebih tinggi dibandingkan dengan wanita normal. Bahkan pria normal lebih memilih wanita lesbian karena hal tersebut mengurangi kemungkinan terlalu terikat diakhir hubungan satu malam mereka, dan aku tahu ini berdasarkan fakta. Sungguh.

Tidak tahu kenapa, akhir-akhir ini sering sekali Summer Act muncul. Entah di iklan TV, media cetak, halte bus, mereka ada di mana-mana. Saat ini mereka sudah kembali dengan tour mereka, dan di hari pertama mereka, mereka merilis satu music video single bocoran dari calon album terbaru mereka, Louder Silence yang berjudul Arcade Lights. Sungguh, kalau kau hanya mendengarnya sekilas, kau tidak akan tahu maksud lagu tersebut, apalagi kalau kau hanya menonton music videonya karena efeknya. Yang sebenarnya lagu itu ceritakan adalah... Bagaimana dua orang bertemu di saat yang seharusnya tidak. Apa itu terdengar familier? Kau akan mengenalnya saat kau melihat siapa penulisnya. Sebuah gestur yang sangat manis dari James, sepertinya ia memiliki perasaan lebih dari hanya sekedar suka pada Ryan..

"Apa kau sudah mendengarnya, Ryan?" Aku sedang mengunjungi kampusnya sekalian mencari informasi pendaftaran

"Mendengar apa?" Ia menatap ku bingung

"Arcade Lights, single terbaru Summer Act" balas ku balas menatap

"Sejak kapan kau menjadi fans mereka?" Ia menyipitkan mata curiga

"Aku bukan.. Video mereka entah bagaimana ada di discovery YouTube ku, dan aku tertarik, jadi aku bukalah" jelas ku mengedikan bahu

"Kenapa aku harus mendengar single baru mereka?" Apa ia sungguh seclueless itu?

"Karena lagu itu tentang mu, dummy!" Ucap ku mendorong kepalanya pelan "James menuliskannya untuk mu"

"Dia tidak memberitahu ku" ucapnya membuang muka

"Apa yang terjadi, sebenarnya?" Tanya ku menarik tangannya, membuatnya berhenti berjalan

"Kita bertengkar sebelum ia pergi melanjutkan tour, dan kita semacam 'putus'" balasnya menghela nafas lelah

"Well, dia jelas sekali ingin mendapatkan maaf mu" balas ku santai "dia menuliskan mu sebuah lagu! Hati ku akan setidaknya sedikit tergerak kalau aku ada di posisi mu, tidak seperti setiap harinya ada pria yang mau menuliskan aku sebuah lagu dan mempublikasikannya apa lagi sampai membuat music video, aku sungguh tidak seworth it itu"

"Chloe! Jangan kau menganggap diri mu rendah! Kau adalah wanita yang cantik dan sangat menarik, kalau aku tidak gay, aku sungguh akan mengencani mu, sungguh. Maksud ku, lihat saja bokong mu!" Dia melirik ke bokong ku secara terang-terangan dan mendesis lalu ke bagian yang lain "man, sungguh kau memiliki lekukan di setiap tempat yang tepat"

"Apa kau yakin kau tidak bi?" Tanyanya menyipitkan mata

"Untuk mu, mungkin saja" ia mengedipkan sebelah matanya jahil

"Lebih seperti untuk Abigail" gumam ku membuang muka

"Hey.." Ia menarik wajah ku untuk menatapnya "kau pacar ku lebih dahulu, aku memilih mu dari lautan wanita, tidakkah itu mengatakan sesuatu?" Lanjutnya pelan

"Ya, kau putus asa" balas ku datar

"Tidak, itu mengatakan kalau kau, Chloe Law, bisa menarik perhatian pria siapapun, bahkan yang gay sekali pun, kepadanya" ucap Ryan yakin, menatap ku di mata dalam-dalam

"Katakan apa yang kau katakan, buktinya sudah ada Ryan" desah ku lelah "aku tidak akan pernah secantik wanita-wanita pirang"

"Ya, kau tidak akan pernah" ucapnya menggangguk, aku sudah akan protes saat ia menghentikan ku "karena kecantikan mu tidak bisa dibandingkan dengan wanita manapun, kau cantik dalam cara mu sendiri. Berhenti membandingkan diri mu dengan Abigail, karena menurut ku, kau lebih menarik, manis, dan cantik di bandingkan dengan Abigail dan rambut pirangnya" hmm.. Ryan pintar bicara juga ya..

"Sungguh perasaan mu berbalik, Ryan," dia terlihat bingung "aku akan sungguh mengencani mu kalau kau tidak gay" jelas ku tertawa ringan "well, Ryan, terimakasih untuk peptalknya, kau teman yang sangat baik" tapi ia hanya ikut tertawa dan menggeleng seolah mengatakan "itu bukan apa-apa, kau akan lakukan hal yang sama kalau ada di posisi ku"

Continue Reading

You'll Also Like

1M 2.7K 6
Kisah Perselingkuhan penuh gairah, dari berbagai latar belakang Publish ulang di wattpad!
1M 14.8K 19
●Masuk katagori "populer" pada 23 nov 2019 [Cerita di PRIVATE, FOLLOW untuk membaca!] Vivian dijodohkan oleh orangtuanya dengan Samuel, seorang...
346K 14 2
#1 in Somplak 17++ [Cerita ini banyak mengandung umpatan-umpatan kasar dan Adegan Dewasa. Harap Bijak Dalam Memilih Bacaan!] [Private acak harap foll...
24.3K 4.4K 24
❝No matter how long you're gone, i'm always gonna want you back❞ Is it real or just bacot? © 2018, Uangreeceh