That Day.

Autorstwa frvrxxodairable

5.9M 567K 74.4K

[TELAH DITERBITKAN] Hari itu benar-benar adalah sebuah awal dari plot-twist bagi hidup Hyeri. Sejak hari itu... Więcej

Prologue
Rain
Speechless
Help
Lucky or Not
Voice
Stuck
Screwed
Worried
Unreachable
Fate
Shine
Cute
Flashlight
Word
Right
There
Locked
Laugh
For Real
Forever
Alright
Two
Hands
Familiar
Again
Mind
Difference
Try
Butterfly
Trip
Byuntae
Safe
Regret
Sunset
Untrue
Horrible
Same
Stronger
Fall
Mine
1st Day
Enough
Blooms
Something
Promise
Desire
Kidding
Million
Heartbreak
Three
Drifting
Ruin
Her
Realise
Him
Him pt.2
Epilogue
Author's Note
Bonus Chapter
Announcement
Bonus Chapter pt.2
Informasi Penerbitan
QnA
Voting Cover
OPEN PO 'THAT DAY.'
PO 'THAT DAY.' PAYMENT 1 ✔️
Diskon & Info Toko Buku
YOUR MAGIC SHOP?
SEQUEL??!!

Stars

129K 12.2K 1.5K
Autorstwa frvrxxodairable

Taehyung POV

"Aku tidak punya orang lain."

Setelah aku mengatakan itu, Hyeri diam. Matanya menatapku dalam-dalam. Alisnya berkerut, mungkin sedang berusaha mencerna kata-kataku.

Aku menggembungkan pipiku.

"Kenapa kau tidak menjawab?" Tanyaku.

Hyeri terperanjat, tatapannya untukku lepas begitu saja. Ia segera memperbaiki rambutnya yang tidak berantakan sama sekali dan melihat kearah lain dengan cemas.

Mungkin permintaanku terlalu berat?

Tapi apa boleh buat, memang hanya ini satu-satunya jalan keluar agar karir BTS tetap mulus.

Ini bukan hanya untukku, tapi untuk member lainnya. Dan terlebih lagi, ini semua berawal karena rumorku. Aku sendiri yang harus memperbaikinya.

"Hyeri-ah" Panggilku.

Perhatiannya kembali padaku.

Aku menggigit bibir bawahku dan berusaha menunjukkan puppy eyes. Biasanya ini akan berhasil untuk para gadis. Aku sering mempraktekkannya ke fans-fans ku. Hahahaha.

"Entahlah, Taehyung.. Sepertinya aku harus memikirkannya baik-baik dulu. Oke?" Hyeri menaikkan alisnya, meminta persetujuan.

"Arasseo."

---

Hyeri POV

Taehyung mengantarku pulang karena dorm mereka searah dengan rumahku.

Selama diperjalanan aku tidak berani berbicara padanya. Mungkin lebih baik begini untuk sekarang.

Berbicara tentang tawaran Taehyung tadi, aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana.

Memikirkannya saja aku sudah pusing.

Lebih baik aku pergi mengambil segelas kopi untuk menemaniku dimalam yang suram ini. Tch.

Kupandangi langit malam dari jendela kamarku. Tidak ada bintang yang terlihat.
Mungkin karena cahaya kota Seoul mengalahkan mereka.

Ddrrrrt.

Handphoneku bergetar.

Random909: Hyeriii

Hyeri98: Yup? Kenapa?

Random909: Nothing haha. Lagi bahagia nih, hyungku punya pacar baru xD

Hyeri98: Jinjja?? (serius?) wah selamat deh.. ((: Ohiya aku mau nanya. Bisa?

Random909: Silahkan~

Hyeri98: Kalau seseorang minta bantuan sama kamu tapi kamu baru kenal orang itu, kamu mau bantuin ga?

Random909: Tergantung bantunya apa dan sepenting apa :))

Hyeri98: Kalau penting.. Tapi berat?? :(

Random909: Kalau menurut aku sih ya.. Pertama, liat apa keuntungan dan kerugiannya buat kamu sendiri. Habis itu baru pikir apa kamu bersedia untuk nanggung itu semua. Ikuti kata hati aja, Hyerin-ah~

Hyeri98: Hmm oke makasih yaa. Mau nanya lagi bisa?

Random909: Okeoke

Hyeri98: Nama asli kamu apa? Kita udah lama chat gini tapi kamu gapernah kasihtau nama.. Ayolah nama aja>< Pleaseee?

Random909: Aku kasih tau nanti aja deh. Nanti kalau timing nya tepat. Oke?

Hyerin98: Okelah.. Aku udah ngantuk nih. Gnite yaa ;D

Random909: Good night, Hyeri :)

---

School
Hyeri POV

Disinilah aku, dengan tubuh terlentang dilantai rooftop sekolahku pada jam pelajaran matematika.

Yup, aku bolos.

Angin berhembus kencang diatas sini. Suasana yang tenang membuat hatiku damai. Kututup kelopak mataku, berusaha menikmati moment ini.

Terpikirkan kembali olehku tawaran yang diberikan idol papan atas bernama Kim Taehyung padaku kemarin.

Jika aku menerima tawaran tersebut, kerugiannya adalah hidupku bisa saja terancam karena fangirl ganas yang bisa menikam siapa saja pacar idolanya. Itu cukup sulit.

Keuntungannya? Aku bisa meminta upah seperti dengan konsep 'kontrak' yang dikatakan Taehyung.

Eehh.. Tidak. Memangnya aku apa dibayar-bayar begini?

Aku bisa saja menolaknya dan melanjutkan hidupku dengan tenang.

Ya, tentu saja.

Kenapa tidak?

Hm.

Tapi saat melihat ekspresi putus asanya, aku sedikit tidak tega. Apalagi ditambah dengan kata-kata 'aku tidak punya orang lain'.

Entah kenapa kalimat itu memberikan efek besar kepadaku.

Bukannya dia seorang idol? Seseorang yang terkenal? Lantas mengapa dia tidak punya orang lain?

Jika itu benar, apakah semua idol se-sengsara itu?

Pertanyaan yang bermunculan dikepalaku berkembang semakin banyak bagaikan teori-teori ARMY's untuk comeback BTS kali ini. Haha.

Kringg.

Sudah bel masuk. Saatnya kembali.

Aku membuka mataku.

Cahaya matahari segera mengagetkan retina mataku. Silau sekali.

Aku berdiri dan merapihkan seragamku dan kembali ke kelas.

---

Akhirnya bel pulang sekolah telah berbunyi.

Setelah berkemas dan memasang headset ketelingaku, aku berjalan ke gerbang sekolah.

Saat tiba di gerbang sekolah, aku melihat seseorang dengan pakaian serba hitam yang familiar.

Tidak mungkin itu dia.

Jadi aku terus berjalan. Namun, orang itu berlari menghampiriku.

Dia mengangkat topinya sedikit, memperlihatkan mata cokelat yang berkedip padaku.

Kim Taehyung. Ya. Tidak ada yang tidak mungkin.

"A-apa yang kau lakukan disini?"

Dia berusaha merangkulku tapi aku mendorongnya.

Orang lain mulai memperhatikan kami.

"Tenanglah atau orang lain mengira aku adalah penculik" Taehyung berusaha merangkulku.

"Aku tidak peduli" Aku berusaha melepaskan diri.

"Jika orang-orang tahu identitas asliku, kita berdua akan mati disini" Dia mempererat rangkulannya.

Dia benar.

Aku menyerah. Lagipula dia lebih kuat dariku.

Taehyung berjalan dengan merangkulku atau lebih tepat dianggap menyeret karena dia membawaku ke tempat mobilnya secara paksa.

Aku membuka pintu mobil dan naik dengan kesal.

"ADA APA LAGII??" Teriakku begitu duduk dikursi mobil.

Taehyung membuka topi dan maskernya.

"Situasi darurat" Matanya membesar dan bibirnya membentuk garis tipis.

"Mwo??"

"Bang-PD Nim memberiku waktu satu minggu untuk memperbaiki semua ini."

"Jadi.. Kau menyeretku kesini untuk memberitahu bahwa waktuku untuk berpikir hanya seminggu? Begitu?"

"Wow.. Yah! Hyeri-ah! Kau pintar sekali!" Ia tersenyum lebar dan menepukkan tangannya seperti anak kecil.

Aku memutar bola mataku. Seriously?

"Geuraeseo.. (Jadi) kau harus memberitahukan keputusanmu secepatnya" raut wajahnya kembali serius.

"Ehm.. Oke"

"Kapan kau akan memberitahukannya?"

"Hmmm...."

Taehyung menunggu jawabanku dengan tenang.

"Aku akan memberikan jawaban saat..."

Taehyung menaikkan alisnya. Mengantisipasi jawabanku.

"Saat aku melihat bintang dilangit."

--to be continued--

Helloooow my fellow readers!
Maaf jarang update hehe soalnya semesteran udah dekaat><

COMEBACK BTS JG UDAH DEKEET!1!
H-4 AAAAAAAAAAA><

Teori teori ARMY juga bikin puyeng ya.. Atau cuma gue doang yang ga sanggup mikirin teori mereka? ><

Ohiya udah nnton trailer mv nya BTS - Run belum?
Abang2 kita tambah ganteng aw!

Yaudah jangan lupa vote dan comment yaaa <33

PS: DON'T FORGET TO VOTE BTS IN MAMA 2015

Xxo,
Jysa.

Czytaj Dalej

To Też Polubisz

31.8K 2.4K 22
Oneshoot meanie and samhwi. ✅boy x boy ▪ ▫ ▪ ▫
220K 33.3K 60
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
6M 177K 40
[CERITA SUDAH TERSEDIA DALAM BENTUK BUKU SEHINGGA SEBAGIAN BESAR BAB SUDAH DIHAPUS] Orion Febriand Devan, pemuda tampan dan populer berusia 17 tahun...
427K 8K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.