FIRST ROMANCE

By Srie_AdhaSAM

433K 27K 303

(Maaf, beberapa bagian di Private untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan). Silahkan follow untuk mem... More

1. MIMPI MASA KECIL
2. SEORANG PENGGANGGU
3. IMPIAN YANG PANJANG
4. SMILE OF DEVIL
5. MIMPI YANG HANCUR
HUBUNGAN BAIK
SISI LAIN DIRINYA
KESAL
BELIEVE ME
JALINAN BARU
WAKTU BERSAMA
STAND BY ME
ARTI FIRST KISS
PERASAAN INI
HE'S MY LOVE
PERHATIAN
HUBUNGAN YANG RENGGANG
PEDULI ?
KERJA KERAS
KENCAN YANG GAGAL
Note
A CHOCOLATE
PERNYATAAN CINTA
CAMPING
TEMAN BARU
ORANG KETIGA
JARAK
KECEWA
SALAH PAHAM
MENCARI JEJAK
KETAKUTAN
PENYELESAIAN
IMBALAN
INGIN DICINTAI
PERUBAHAN
TEMAN LAMA
HALANGAN
KEPUTUSAN
EMOSI
MENCINTAI ( MU )
SWEET MOMENT ( extra part 1)
SWEET MOMENT ( extra part 2 )
BECAUSE OF Y♡U

RASA BENCI

10.1K 677 0
By Srie_AdhaSAM

Jam istirahat kini telah selesai. Semua siswa diberi kebebasan jam pelajaran untuk dapat berkumpul menyaksikan pencarian vokalis baru band sekolah hari ini. Acara ini diadakan secara terbuka di aula sekolah. Setiap peserta yang tampil akan dinilai oleh siswa dan guru yang ada disekolah itu. Di akhir acara setiap siswa dan juga guru harus memasukkan satu kertas berisi nama peserta yang disukai. Nama yang paling banyak dipilih akan menjadi vokalis baru band sekolah untuk festival musik tingkat nasional nanti.

Acara pun segera dimulai, tiap - tiap peserta dipanggil secara bergiliran, menyanyikan sebuah lagu dan menunjukkan penampilan terbaiknya.

Dibelakang aula sekolah terdapat sebuah ruang khusus yang biasa dipakai siswa untuk kegiatan kesenian, ruangan itu dijadikan ruang tunggu para peserta yang mengikuti acara ini. Disana juga terlihat Sisi yang sedang mondar mandir ditemani oleh Michelle dan Mila.

" Udah Si... ngapain sih lu bolak balik kayak gitu... " ucap Michelle melihat tingkah Sisi yang berlalu lalang di hadapannya.

" Gue lagi bingung nih... gue nggak ada persiapan apa - apa buat tampil... " Sisi kelihatan gelisah.

" Ya udah lah Si... suara lu kan bagus, malah elu yang paling bagus dikelas, mungkin karena itu bu Rina rekomendasiin elu buat ikutan. Yakin aja deh lu pasti bisa" ucap Mila yang ingin menenangkan Sisi.

" Ini semua gara-gara Digo... Dia bikin gue kesel, terpaksa gue bilang ikutan... " teriak Sisi prustasi.

Belum sempat Michelle dan Mila menjawab. tiba - tiba pintu ruangan itu dibuka sangat keras oleh beberapa siswa perempuan. Semua yang ada di dalam ruangan hening seketika melihat siapa yang ada di depan pintu tersebut.

" Minggir, gue mau duduk " ucap perempuan itu yang ternyata Tasya dengan beberapa teman gengnya.

Banyak dari anak - anak lain yang sedari tadi menunggu giliran dipanggil keluar ruangan karena tidak mau ada urusan dengan Tasya. Kini Tasya duduk di belakang Sisi yang terlihat tambah gelisah.

" Ini juga nih yang gue pikirin. Gue nggak mau ah ada urusan sama Tasya " bisik Sisi kepada Michelle dan Mila yang ada disampingnya.

Tasya memandang Sisi dengan tatapan sinis. Teman - teman gengnya pun terkekeh sinis melihat kearah Sisi yang mungkin dari tadi mereka perhatikan.

" Ngga usah kawatir... yang dukung lu banyak kok " ucap Mila lagi sambil menepuk - nepuk bahu sahabatnya itu.

Tiba - tiba Tasya berdiri dan berjalan menuju kearah Sisi. Tasya dan teman - temannya kini berdiri tepat didepan Sisi.

" Sisi Adelsia... ternyata lu ikutan juga... " ucap Tasya dengan nada bicaranya yang sombong.

Sekali lagi teman-temannya tersenyum sinis memandangi Sisi yang masih duduk dihadapan mereka.

" Iya.... " jawab Sisi singkat. Dia tidak ingin mencari urusan dengan anak yang bernama Tasya itu.

" Kata anak - anak... elu direkomendasiin sama bu Rina karena Digo yang minta..." ucap Tasya lagi, namun dengan tatapan nanar yang membuat Sisi dan Michelle menjadi tegang. Namun Sisi hanya membalas dengan tersenyum kecil kepadanya.

" Gue mau tau, emang nya sebagus apa sih suara lu? Sampai Digo nyaranin ke bu Rina buat rekomendasiin elu..." tambah Tasya dengan sinisnya.

" Suara Sisi itu emang bagus keles. Lagian apa urusannya sama lu? Suka-suka Digo dong mau ngapain.... " Jawab Mila yang dari tadi sudah terlihat kesal melihat tingkah Tasya.

Diantara tiga sahabat ini, Mila lah yang paling pemberani. Wataknya juga sedikit pemarah namun sangat menyayangi teman-temannya. Mila sudah berteman dengan Sisi sejak mereka masih SMP. Awalnya Mila lah yang sering membantu Sisi apabila sedang bertengkar dengan Digo. Namun sekarang Mila lebih sering tertawa melihat tingkah Digo dan Sisi yang menurutnya adalah bentuk perhatian mereka masing-masing.

" Denger ya cewek-cewek cupu, gue yang bakal jadi pemenangnya, dan jangan berharap elu bisa masuk kedalam band sekolah ini. Apalagi bisa deket lebih dari ini dengan Digo, karena Digo itu cuma punya gue, TAS-YA A-MO-RA " ucap Tasya setengah membentak Sisi.

Tasya pun berjalan keluar meninggalkan ruangan tersebut. Nampak Sisi yang masih tidak dapat berucap sepatah katapun. Pikiran Sisi sekarang campur aduk. Dipikirannya kini ada rasa takut, cemas, grogi dan bingung dengan ucapan Tasya yang menyebutkan bahwa Digo yang menyarankan kepada bu Rina untuk mendaftarkannya.

" Ih... sebel banget gue liat anak songong kaya dia... Mentang - mentang anak ketua yayasan... " Mila menggeram menahan marah kepada Tasya.

" Udah lah Mil, lagian gue juga enggak tertarik masuk ke band sekolah. Ini gue lakuin cuma mau buktiin sama Si Devil tengil itu doang... " ucap Sisi yang berusaha menenangkan Mila yang emosi.

Selain teman-teman Sisi, cuma Digo dan Rio yang tahu bagaimana suara Sisi. Sejak kecil Sisi sering bernyanyi bersama Rio diiringi gitar yang dimainkan oleh Digo. Sisi mempunyai suara yang bagus, namum Digo tidak pernah mau mengakui itu. Digo sering kali mengejek suara sisi dan hanya membuat mereka bertengkar.

Dibalik perilakunya yang ceria, Sisi tidak pernah ingin tampil di depan orang banyak karena dia tidak begitu percaya diri dengan suara dan postur tubuhnya yang memang sedikit pendek.

Tidak lama kemudian terdengar panggilan untuk Tasya. Giliran Tasya pun tiba, dia tampil dengan penuh percaya diri. Dan suara tepuk tangan riuh dari siswa yang melihat terdengar mengiringi berakhirnya penampilan Tasya. Sisi pun semakin tidak percaya diri dengan keadaan ini.

Sisi melihat Tasya turun dari panggung dengan menyunggingkan senyum sinis kepada Sisi. Sisi pun masih menunggu giliran di belakang panggung yang ada diruang aula tersebut ditemani dengan Mila dan Michelle.
Digo sebagai ketua OSIS dan ketua panitia acara, punya banyak kesibukan untuk mengatur acara tersebut. Namun ternyata Digo selalu menyempatkan untuk memperhatikan Sisi dari sekitar panggung.

Sekarang giliran Sisi sebagai peserta terakhir. Sisi pun dengan ragu - ragu berjalan di temani Mila yang mengantar Sisi hingga samping panggung. Sisi pun naik ke atas panggung dengan wajah yang grogi. Sisi mencocokkan lagu yang ingin dibawakannya kepada pengiring musiknya. Sisi membawakan sebuah lagu berjudul You Belong With Me Dari Taylor Swift.

Sisi mulai bernyanyi dengan memejamkan matanya, takut melihat wajah orang - orang yang sedang memandangnya. Musik pun berhenti dan Sisi sudah selesai bernyanyi, sesaat hanya diam yang terasa. Namun akhirnya semua orang yang berada di ruang tersebut bertepuk tangan mendengar suara Sisi yang indah.

" Si.. Sisi... Buka mata lu " ucap Mila yang dari tadi berada disamping panggung.

Sisi pun mulai membuka mata dan melihat semua orang didepannya memberikan tepuk tangan. Percaya diri Sisi pun perlahan muncul. Senyumnya mengembang saat melihat Mila yang berada disamping panggung dan orang - orang didepannya yang terlihat senang atas penampilannya. Namun disudut lain ruangan, terlihat beberapa orang dengan wajah marah menatap Sisi. Mereka saling bisik dan kemudian salah satu temannya langsung pergi setelah itu.

Tidak berapa lama setelah Sisi selesai bernyanyi. Tiba - tiba semua orang dikejutkan dengan kejadian yang ada diatas panggung. Seketika baju serta badan Sisi basah kuyup diguyur air yang tumpah dari atas. Sisi pun terlihat terkejut dengan kejadian itu. Dia melihat dirinya basah kuyup sampai keujung kaki. Sayup-sayup terdengar suara tertawa beberapa orang diruangan tersebut.

Sisi tidak bisa bergerak, dia hanya tertunduk malu dengan kejadian ini. Seluruh anak-anak melihat kejadian itu. Dan pasti seluruh orang disekolah pasti membicarakannya. Air matanya mulai menetes. Namun tiba - tiba seseorang menyelimutkan jas sekolahnya ke badan Sisi yang sedang berdiri mematung. Sisi pun menoleh kearah orang tersebut.
" Di... Digo " ucap nya lirih menahan isak tangisnya.

Digo hanya diam dan membawa Sisi turun dari atas panggung. Suasana itu kini seketika menjadi riuh. Bu Rina yang menjadi salah satu pembina acara itupun akhirnya membubarkan acara setelah memberikan sebuah peringatan kepada semua yang ada diruang tersebut, bahwa yang melakukan hal itu akan diberikan hukuman yang berat. Akhirnya acara itupun dibubarkan, namun pemungutan suara tetap berlangsung diluar ruangan aula.

Sementara itu Digo membawa Sisi pergi keruang olahraga, Sisi terlihat menunduk sambil sesekali menyeka air matanya yang ingin sekali tumpah, namun dia berusaha menahannya. Sesampainya didalam ruangan itu, Digo berjalan menuju lokernya dan mengambil handuk yang biasa disimpannya untuk ekskul basketnya. Dia pun meletakkan handuk yang terbuka itu ke bahu Sisi yang sudah melepaskan jasnya.
" Cepet keringin badan lu. Nanti lu sakit... " ucap Digo pada Sisi yang masih saja terlihat menghapus air matanya.

" Kenapa ? Kenapa elu bikin gue malu kaya gini ?" dengan suara yang serak Sisi menanyakan hal yang membuat Digo tidak mengerti.

" Apa maksud lu?" ucap Digo yang terkejut dengan ucapan Sisi.

" Elu nggak usah bo'ong sama gue Digo, semua ini rencana lu buat ngejahilin gue kan?" Kini Sisi benar-benar emosi. Kekesalannya memuncak, air matanya pun mulai membanjiri pipinya tanpa bisa dia tahan lagi.

" Gue nggak ngerti apa maksud lu, lu jangan nuduh orang sembarangan dong" jawab Digo sedikit kesal dengan tuduhan yang tidak dia lakukan.

Sisi pun kemudian berdiri, menatap Digo tajam dengan matanya yang basah.

" Selama ini elu yang sering gangguin gue, ngejahili gue. Dan acara ini, elu juga yang nyaranin sama bu Rina buat rekomendasiin gue ikutan kan? Dan setelah gue tampil, elu ngerjain gue dengan cara kayak gini. Elu sengaja mau bikin gue malu, iya kan?" kata Sisi dengan tangisan yang makin menjadi - jadi.

Belum sempat Digo menjawab perkataan Sisi, Sisi melanjutkan kata - katanya.

" Gue benci sama lu Digo ..." Sisi belari meninggalkan Digo yang ada diruangan tersebut.

Ketika Mila dan Michelle berjalan menuju ruang olahraga untuk mengetahui keadaan Sisi. Terlihat Sisi berlari meninggalkan ruangan tersebut dengan menangis.

" Si... elu kenapa ?" tanya Mila kaget.
" Si... sebenarnya apa yang terjadi..." Michelle pun masih terlihat bingung melihat kondisi sahabatnya itu.

Sisi tidak menjawab apapun, dirinya masih saja menangis. Akhirnya Mila dan Michelle meminta ijin kepada guru untuk mengantarkan Sisi pulang dengan alasan tidak enak badan.

Continue Reading

You'll Also Like

499K 14.3K 106
"aren't we just terrified?" 9-1-1 and criminal minds crossover 9-1-1 season 2- criminal minds season 4- evan buckley x fem!oc
1.2M 52.2K 98
Maddison Sloan starts her residency at Seattle Grace Hospital and runs into old faces and new friends. "Ugh, men are idiots." OC x OC
331K 11.6K 52
𝐈𝐍 𝐖𝐇𝐈𝐂𝐇 Ellie Sloan reunites with her older brother when her hospital merges with his jackson avery x ellie sloan (oc) season six ━ season se...
126K 3.5K 54
Daphne Bridgerton might have been the 1813 debutant diamond, but she wasn't the only miss to stand out that season. Behind her was a close second, he...