BELLAMIA

By ikavihara

1.3M 81.7K 3.3K

Dari penulis A Wedding Come True dan My Bittersweet Marriage: *** Gavin jatuh cinta pada Amia, pegawainya yan... More

BROKEN HEART IS NEVER EASY
THE BOSS
LIFE IS ABOUT CHOICE ANYWAY
EVERY RELATIONSHIP HAS MADE US BETTER PERSON
A SAFE SECURE FEELING IN THE HEART
PAST STAYS IN THE PAST
PEOPLE DON'T TAKE SHIT AND KEEP IT STORED
THE DANGEROUS TERRITORY
I WAS TESTING MY NINJA SKILL
NEVER HIT ON YOUR BEST FRIEND'S SISTER
SO I HEAR YOU LIKE BAD BOY?
OPPORTUNITIES ARE OUT OF CONTROL
FLIRTING WITH BOSS IS NOTHING NEW
YOU OWE ME A DATE
HOW WILL YOU GET TO KNOW ME IF YOU DON'T GO OUT WITH ME?
FIRST DATE
Attraction Is Not Like Grocery Shopping
Is It Possible To Deny Attraction To Someone?
SECOND FIRST DATE
TERMURAH! BELLAMIA + SAVARA

LOVE AND RELATIONSHIPS ARE INDESCRIBABLE

34K 3.3K 124
By ikavihara

####

"Kamu tidak adil, Amia. Aku harus punya kesempatan yang sama dengan yang lain." Gavin telanjur menandai hari itu dan akan izin setengah hari.

"Terserah."

"Jadi kamu setuju? Aku jemput kamu di rumahmu?" Punggungnya kembali tegak.

"Maksud saya, terserah apa pandangan Bapak mengenai keadilan dan kesempatan." Amia tidak mengerti kenapa Gavin sembarangan menyimpulkan.

"Dalam pandanganku, aku boleh menemanimu ke rumah sakit nanti."

"Saya pergi sama Adrien." Amia beralasan.

"Tidak mungkin. Adrien cuti dan ke luar kota." Yang diketahui Gavin, Adrien mengunjungi rumah mertuanya. Artinya, ini adalah kesempatannya untuk mengenal Amia tanpa harus bersitegang dengan kakaknya. Tidak akan dia sia-siakan.

"Ya ampun." Amia tidak tahu lagi harus bilang apa.

***

"Kenapa tiap lihat HP mukamu kusut gitu?" Vara menoleh ke arah Amia yang duduk di sampingnya.

"Gavin ... suka nelpon dan WhatsApp." Ragu-ragu Amia memberi tahu sahabatnya.

Tidak ada tanggapan apa-apa yang didapat Amia.

"Kok kamu nggak kaget sih?" Amia menoleh ke arah Vara.

"Amia, kamu pikir Pak Gavin tahu nomor HP kamu dari siapa?"

"Dari siapa?" Amia membeo.

"Sekretarisnya."

"Kenapa Kak Alin punya nomor HP-ku?" Sebelum ini Amia tidak pernah berurusan secara pribadi dengan sekretaris atasannya. Kalau ada urusan pekerjaan, mereka memakai telepon kantor.

"Nanya aku waktu kamu nggak masuk dulu."

"Kok kamu nggak bilang aku sih, Var?" Jadi Vara terlibat dalam hal ini?

"Kamu bukannya nanya sama Pak Gavin dulu?"

"Apa kata Kak Alin?" Salah Amia juga. Dia sama sekali tidak menanyai Gavin dari mana dia mendapat nomor ponselnya.

"Kak Alin nanya aja apa kamu sakitnya parah banget, sampe Pak Gavin minta nomer HP-mu. Aku hampir kelepasan bilang kalau kalian pacaran." Vara tertawa.

"Kami nggak pacaran!" Amia menegaskan. "Kenapa Gavin itu bego amat? Minta sama Adrien, kan, bisa. Kenapa harus sama orang kantor?"

"Adrien? Pak Gavin kenal sama dia?" Akhirnya Vara kaget juga.

"Kenal. Dia sama Gavin berteman di Amerika sana."

"Jadi kamu manggilnya Gavin selama ini?" Vara terkikik geli.

"Ya nggaklah." Meskipun Gavin menyuruhnya membuang kata 'bapak', Amia tidak bisa melakukannya.

"Yah, kurasa nggak ada salahnya kamu ikuti aja permainan Pak Gavin ini." Vara menurunkan jendela di sampingnya dan mengangguk pada satpam komplek.

"Biar kamu sembuh dari patah hati. Kalau kamu sibuk mikirin apa kamu mau memberi kesempatan sama Pak Gavin atau mau menjauh, kamu nggak akan ada waktu buat mikirin masa lalu." Vara memarkir mobilnya di depan rumah Amia.

Memberi kesempatan pada Gavin? Amia tidak akan memikirkannya. Jawabannya sudah pasti tidak.

Amia membuka pintu di samping kirinya dan Vara membantu mengeluarkan cast Amia dari kursi belakang. Sampai kapan dia akan merepotkan orang begini?

***

"Apa kata Adrien soal Pak Gavin itu?" Vara duduk di kursi Amia dan menyalakan komputer. Sedangkan Amia naik ke tempat tidur.

"Dia nggak suka. Kayaknya Gavin itu sama berengseknya sama Adrien dulu."

"Emang Adrien kenapa?" Vara menoleh pada Amia yang merebahkan tubuh di tempat tidur.

"Pacarnya banyak dulu sebelum menikah sama Daisy."

"Ya kali aja Pak Gavin juga jadi sadar kayak Adrien itu, setelah ketemu kamu." Vara melihat-lihat video cara ber-make-up di Youtube.

"Masalahnya, kan, bukan itu, Var." Amia menarik napas. "Gavin itu atasan kita."

"Kita nggak bisa tahu bakal naksir sama siapa, Am. Mau jadi apa dunia ini kalau atasan cuma boleh pacaran sama atasan? Jadi Gavin harus pacaran sama Peter?" Vara tertawa.

True. Amia juga merasa apa yang dikatakan Vara benar. Love and relationship are darn indescribable and very hard to logically understand. They just happen.

"Bukan gitu, Dudul. Maksudnya, Gavin itu sekantor sama kita. Kita nggak tahu di depan bakal seperti apa. Ya kalau hubungannya berhasil, kalau nggak? Kalau ada orang nanya yang mana yang namanya Amia, orang-orang akan bilang oh, gebetannya plant manager dulu. Setelah kami putus, aku akan dapat gelar mantan-gebetan-Plant-Manager selamanya. Menurutmu apa aku akan sanggup menghadapi orang-orang kepo yang nanya kenapa aku sama dia putus? Setiap hari?"

"Ya kamu jangan mikir buruk dong, Am. Optimis."

"Kalau hubungan kami berhasil, apa kamu pikir Erik akan tetap bisa bersikap wajar sama aku? Dia mungkin akan hati-hati buat nggak negur aku kalau aku salah atau bego. Karena siapa tahu, aku ngadu sama Gavin dan bisa mengancam jabatannya.

"Juga aku akan bingung dengan posisi kami. Kalau sudah pacaran, di kantor aku adalah bawahan Gavin yang paling bawah. Di luar kantor kami setara, aku bisa semena-mena sama dia. Gimana kalau jadi terbolak-balik? Aku mempengaruhi Gavin dalam pengambilan keputusan karena secara emosi kami ini dekat?

"Orang-orang yang sebelumnya nggak kenal sama aku, bisa jadi tiba-tiba mereka akan baik padaku. Karena mereka ingin dapat jalan buat dekat sama Gavin, pemilik kekuasaan. Itu semua yang akan terjadi kalau kami pacaran. Apalagi kalau semua orang tahu." Amia mengakhiri penjelasannya.

"Backstreet sajalah, Am."

"Astaga! Jadul banget sih, Var." Amia tertawa terbahak-bahak mendengar istilah Vara.

"Hehehe maksudnya pacaran diem-diem aja."

"Entahlah, Var." Pacaran diam-diam, selama ini, belum ada dalam kamusnya. Bagaimana mungkin semua wanita boleh menganggap pacarnya masih single padahal sudah laku?

"Memangnya kamu nggak suka sama dia, Am?"

***

Mata Amia melotot saat melihat gambar yang dikirim Gavin lewat WhatsApp. Amia bangun dari posisi berbaringnya di kasur dan tanpa berpikir dua kali langsung menelepon Gavin.

"Hal...."

"Kamu sembarangan banget sih, ngapain kamu foto aku kayak gitu?" Semprotnya. Tanpa sadar sudah melupakan kata bapak dan menggantinya dengan kamu.

"Fotonya bagus, kan?"

"Hapus!" Amia tidak suka Gavin menyimpan fotonya.

"Aku hapus kalau kamu mau pergi sama aku." Gavin membuat penawaran.

"Iya. Ke rumah sakit, kan?"

"No! Date."

"Aku nggak mau."

"Kalau begitu aku akan upload foto ini di forum engineer-engineer itu."

Amia memijit pelipisnya, Gavin benar-benar membuatnya sakit kepala. Karena tidak ada sambungan internet di komputer kantor, engineer-engineer di kantornya membuat portal yang bisa diakses dengan intranet. Semacam Facebook tapi versi lokal dan internal.

"Kamu ngancam aku?!" Amia berteriak.

"Cuma sedikit mengajukan jalan damai saja." Gavin mengelak. "Oke, jadi kamu punya dua janji keluar denganku. Ke rumah sakit untuk lepas cast dan kencan. Then you'll be safe."

"Kenapa kamu seperti ini?" Amia frustrasi.

"Aku tertarik padamu. Kalau kamu mau bekerja sama, tidak akan melelahkan seperti ini." Sebaiknya Amia tahu apa yang sesungguhnya dirasakan Gavin.

"Tapi aku nggak suka sama kamu," tukasnya.

"Tidak masalah. Lama-lama kamu juga suka. It's just a matter of time." Tidak perlu buru-buru. Gavin punya banyak waktu.

"Pede banget sih." Amia langsung memutus sambungannya.

Baru kali ini dia merasakan di-blackmail orang. Atasannya sendiri pula. Gavin ini sempat-sempatnya mengambil foto, mengancamnya dan menjebaknya untuk berkencan dengannya. Dia tahu betul bahwa Amia mati-matian jaga image di depan semua orang di kantor mereka. Bagaimana mungkin Amia akan membiarkan fotonya dengan mulut terbuka lebar dan belepotan es krim seperti itu akan tersebar di setiap komputer di kantornya?

####


Continue Reading

You'll Also Like

4.3M 260K 40
From that first moment.. We made a connection Highest Rank: #1 in Humor P.S : cerita ini merupakan spin off dari cerita Will You Be Mother For My D...
1.4M 51.7K 9
[ Edisi PLATFORM ONLINE ] Apa enaknya jadi pemain cadangan? Biasanya tak terlihat, eh mendadak diperlukan banyak orang. Sumpah. Gak enak!
530K 50.9K 20
(Terbit) Sebagian cerita sudah dihapus. Andai Firli tahu jodohnya hanya sejengkal, mungkin dirinya tak perlu bersusah payah mencari sang pemilik hati...
3.9M 49.8K 38
Cerita Dewasa! Warning 21+ Boy punya misi, setelah bertemu kembali dengan Baby ia berniat untuk membuat wanita itu bertekuk lutut padanya lalu setela...