KAROJA [KARO-JAWA] (Komplit)

By Rex_delmora

63.9K 7.9K 387

Maaf cerita ini hanya fiktif. Jika ada kesamaan nama, tempat dan cerita bukan hal kesengajaan. Mohon kebijaka... More

AWAL YANG INDAH
KEGELISAHAN HATI
MAPALA
KEKHAWATIRAN BENAR TERJADI
PERPISAHAN YANG TAK DIINGINKAN
AKU KEMBALI
INI SANGAT RUMIT
SELISIH PAHAM
KEMBALINYA CINTA
PERNIKAHAN BERUJUNG PERPISAHAN
KAU TINGGALKAN PILU
SESAKIT INIKAH MENCINTAIMU?
END

HARI YANG DIKHAWATIKAN TIBA

3.7K 557 25
By Rex_delmora

Pagi ini keluarga Kevin dan keluarga Sudradjat terlihat berkumpul di salah satu ruang yang ada di rumah utama keluarga Sudradjat. Tampak Mila dan Kevin telah rapi. Mila mengenakan kebaya merah maroon modern tertutup dengan toga begitupun Kevin dengan setelan jas hitam kemeja putih dasi merah maroon dibalut dengan blezer hitam. Terlihat pasangan ini sangat serasi. Hari ini adalah acara wisuda untuk Ali, Kevin dan Mila. Sudah dua hari yang lalu Ali tinggal bersama dengan keluarganya di penginapan yang mereka sewa. Keluarga Ali dari Tanah Karo datang untuk menghadiri acara wisuda.

"Dek, kamu kenapa? Ada yang kamu pikirkan?" tanya Mila saat melihat Prilly duduk di sofa ruang tengah dan terlihat sedang memikirkan sesuatu.

"Kak, aku takut pasti nanti di sana akan bertemu keluarga Ali," suara Prilly terlihat cemas dan dia meremas-remas tangannya sendiri.

Prilly merasa gugup dan dia bingung, harus bagaimana nanti saat bertemu dengan keluarga Ali?

"Kamu percaya sama Ali kan? Kalau kalian saling mencintai, kalian harus bisa melewatinya bersama. Kakak selalu mendukung, untuk kebahagiaan dan kebaikanmu Sayang." Mila memeluk Prilly, menyalurkan kekuatan dan menenangkan untuk hati adiknya.

"Makasih ya kak, aku akan berusaha kuat dan tegar menghadapi ujian yang akan datang, malah sudah ada di depan mata sekarang ini," ujar Prilly masih di dalam pelukan Mila. Mila menyeka air mata Prilly dengan tangannya.

"Hey, adik kakak sudah dandan cantik kayak begini masa iya nangis sih? Memangnya kamu mau malu-maluin kakakmu yang cantik ini, nanti di kampus?" Mila meregangkan pelukannya dan mencoba menghibur Prilly.

"Iya maaf, nhgaklah Kakak. Aku bangga punya kakak yang pinter, cantik dan baik hati kaya ibu peri ini. Apalagi sekarang udah jadi alumni UGM. Aduhhhh ... jadi makin sayang," puji Prilly yang kembali memeluk Mila.

Saat Prilly dan Mila saling memuji, suara dari ruang tengah menghampiri.

"Ehhh ... ehhh ... ehhh, anak Mama kenapa masih pada di sini? Ayo kita berangkat! Sudah pada nungguin di depan." Ternyata suara itu milik Azkia yang datang menghapiri kedua putrinya saat mereka masih berpelukan.

"Iya Mama kita yang cantik," jawab mereka bersamaan dan beranjak dari duduk ,lalu berjalan beriringan dengan Azkia ke luar rumah.

***

Suasana di salah satu ruang yang ada di gedung UGM terlihat ramai. Acara demi acara telah di selenggarakan dengan baik dan sukses. Saat semua para mahasiswa ke luar dan berkumpul bersama dengan keluarganya masing-masing di halaman luas UGM, mata Prilly mencari-cari seseorang yang ia cinta.
Saat ia sedang sibuk menyapu sekelilingnya, tiba-tiba terdengar suara berat dari arah belakang.

"Cari siapa Sayang?" Prilly membalikan badan melihat orang yang bertanya kepadanya.

"Ehhh Papa, cari Ali. Prilly belum melihatnya sejak tadi." Ternyata yang tadi memanggil Prilly adalah Reza, papa Prilly.

"Kamu yang sabar ya sayang. Anak Papa pasti bisa melewati semuanya. Pupuklah kesabaran dan kepercayaan antara kamu dan Ali. Jika Allah menghendaki kalian bersatu, Insya Allah semua akan terlewati." Reza mengelus kepala Prilly penuh kasih sayang.

Saat Prilly sedang berbicara dengan Reza, mata Prilly tertuju pada sepasang manusia, seorang pria dengan setelan jas hitamnya, kemeja putih berdasi biru tua. Terlihat juga seorang watina melingkarkan tangannya kelengan pria itu. Dengan dress selutut berwarna biru muda. Terlihat tinggi, cantik dan rambut pirang sebahu bergelombang. Tiba-tiba mata Prilly terasa panas dan buliran air mata jatuh berlomba-lomba di pipi chubby-nya. Reza yang mengikuti arah pandang Prilly melihat Ali sedang mengobrol dengan segerombolan orang-orang. Tampak laki-laki dan wanita paruh baya, wanita yang sedang hamil bergelayut di lengan seorang pria, dan seorang wanita lagi menggandeng lengan tangan Ali.

Reza tak tega melihat kehancuran hati putrinya itu, lalu dia mengajaknya pergi dari tempat itu. Saat Reza membalikan badan dengan merangkul Prilly, tiba-tiba terdengar panggilan menghentikan mereka.

"Pak Reza!"

Reza dan Prilly berhenti melangkah, dan menoleh ke belakang. Ternyata terlihat segerombolan orang yang tadi mereka perhatikan, sekarang sudah berada di depannya.

"Ohhh iya Ali, selamat atas kelulusanmu ya?" Reza berusaha bersikap biasa saja. Dengan menepuk bahu Ali pelan tanda bangga dengan kelulusannya.

Prilly yang masih di dekapan Reza hanya dapat menunduk menyembunyikan wajahnya yang sudah basah berlinangan air mata. Ali menyadari sikap Prilly yang seperti itu. Ali merasa tak tega dan ingin rasanya langsung memeluk gadisnya itu.

"Oh iya Pak, perkenalkan ini Papa dan Mama saya." Ali memperkenalkan kedua orangtuanya.

Reza mengulurkan tangannya dan dengan senang hati papanya Ali menjabatnya.

"Wibowo sembiring dan ini istri saya Rosefa Ginting, Ini kakaknya Ali, Alya Adara Sembiring dan suaminya Cemal Farauq Ginting." Wibowo memperkenalkan satu per satu keluarganya. Wibowo sudah dapat mengerti siapa Reza sebenarnya dari cerita Ali, bahwa Reza adalah bosnya.

"Dan ini adalah Miciella Permata Ginting, calon istri Ali," tukas Rosefa menekan kata 'calon istri', membuat hati Prilly terasa dihantam berton-ton baja.

Rasa hatinya saat ini sangat hancur dan benar-benar ingin rasanya ia berlari pergi dari situasi itu.

Prilly Pov

"Dan ini adalah Miciella Permata Ginting calon istri Ali."

Saat aku mendengar mama Ali memperkenalkan wanita yang ada di sebelah Ali, rasanya aku ingin Tuhan saat ini juga menenggelamkanku kedasar bumi, yang aku pijak saat ini. Sejak tadi, sengaja aku tidak mengangkat kepalaku. Aku masih setia menunduk, tidak perduli pemikiran mereka tentangku saat ini. Aku tak mau mereka melihat air mataku yang tak bisa aku bendung lagi. Sakiiiiittt sekali hatiku.

Kakiku sangat lemas, seperti jelly yang kenyal, terasa seperti tak memiliki tulang. Untung saja Papa mendekap tubuhku, jadi aku merasa punya penopang.

"Baiklah Ali, saya dan putri saya permisi dulu. Kalau ada waktu ajaklah kelurgamu main ke rumah."

Apa?!!! Papa mengundang mereka ke rumah? Ohhh Tuhan, semoga Papa hanya basa-basi saja.

"Insya Allah Pak Reza. Lain waktu saja, kami tidak dapat berlama-lama di Yogja. Karena kami akan segera pulang ke Karo untuk mempersiapkan acara adat penyambutan calon mantu kami."

Ya Tuhan beri aku kekuatan. Ucapan papanya Ali kali ini benar-benar sungguh menohok ulu hatiku, apakah dia ingin membunuhku perlahan? Tapi kenapa Ali tak memberontak dan hanya diam saja? Apa yang sedang dia pikirkan? Apa dia saat ini tak melihat betapa hancurnya hatiku?
Ali, lakukan sesuatu. Aku mohon?

"Baiklah, saya permisi!"

Aku hanya mendengar Papa berpamitan dan membantuku berjalan. Aku tetap masih memunduk berlalu dari mereka tanpa memandang wajah mereka, apalagi Ali. Aku tak melihatnya sama sekali.

Ali Pov

Aku memandang kepergian gadisku dan papanya. Aku tahu, pasti saat ini hatinya sangatlah hancur. Dia dari tadi tak pernah mengangkat kepalanya. Aku dapat memastikan, dia saat ini sedang menangis. Maaf sayang saat ini aku tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi lihatlah nanti, aku akan melakukan sesuatu agar kita bisa bersama. Tunggu aku sayang, kamu sakit aku juga lebih sakit, sayang.

Micella Permata Ginting, dia adalah impalku. Kalian tahu apa itu impal? Dulu sebenarnya dalam sejarah Karo, impal adalah pembagian harta warisan. Seorang anak dinikahkan dengan impalnya supaya harta keluarga tak jatuh ke tangan orang lain. Secara genetik perjodohan impal yang notabennya adalah antar sepupu.

Jelas saja karena sebenarnya Miciel adalah sepupuku. Dia anak dari mamingudaku, kata lain bibiku. Adik dari mamaku. Dalam estetika masyarakat Karo, pengertian seorang jodoh lazim disebut impal. Maksudnya dari awal pihak laki-laki akan direkomendasikan untuk menikahi impalnya. Walau tidak tertulis, hal ini semacam peraturan adat yang tidak baku. Artinya, jika bisa laki-laki menikahi impalnya. Kalau tidak bisa, ambil beru yang sama dengan nandenya alias singumban nande. Kalau tidak bisa juga, yang penting asal wanita Karo.

Tapi itu bagiku tak berlaku. Ini bukanlah jaman siti nurbaya lagi. Bukan aku tak menghormati adat istiadatku. Namun aku memiliki kehidupanku sendiri. Apalagi aku memiliki cinta dari wanita Jawa. Itulah yang akan aku pertahankan hingga saat ini.

Kalau aku menikah dengan Miciel, sama saja aku menikahi adikku. Karena darah yang mengalir ditubuh kami secara ginetik sama dari satu keturunan. Dan itu pun, tak akan aku lakukan karena aku tidak mencintainya. Maafkan aku Ma, Pa, apa pun nanti yang terjadi, Ali akan tetap mempertahankan cinta Ali. Ali hanya ingin bahagia.

"Bang, apa tadi gadis Jawa yang Abang ceritkan waktu itu?"

Miciel tiba-tiba bertanya padaku saat kami di dalam mobil, perjalanan menuju pulang ke penginapan.

"Iya! Dia gadis Jawa yang aku cintai, Dek!" Aku jawab sejujurnya pada Miciel.

Memang dari awal saat aku tahu Miciel lah orang yang akan dijodohkan denganku, aku langsung menceritakan sejujurnya padanya. Dengan tujuan agar dia tahu kalau aku sudah memiliki kekasih dan aku tak mungkin bisa mencintai Miciel. Agar dia juga tidak berharap lebih padaku.

"Bang, aku wanita. Aku tahu perasaan gadismu saat ini sedang benar-benar sakit dan dia membutuhkanmu," seru Miciel membuat pikiranku semakin kalut. Sejak tadi aku memang memikirkannya.

"Terus aku harus bagaimana Dek?" sergahku menahan emosi agar tak meledak saat ini.

Rasanya ingin sekali aku marah dan berteriak keras sepuasnya, agar sesak di dalam dadaku ini lepas, tidak menghimpitku lagi.

"Mulailah jujur pada keluarga, Bang. Apa pun yang terjadi nanti, kalau dia memang sudah pilihanmu, perjuangkanlah. Apa pun taruhannya, jika memang Abang harus mencarikannya orang tua angkat agar dia dapat menyandang beru, lakukan Bang. Abang laki-laki, masih memiliki merga. Nanti keturunan Abang masih akan menyandang merga itu. Sedangkan aku, seorang wanita. Setelah nanti aku menikah dengan orang Jawa, aku tak bisa lagi menyandang beru di belakang namaku. Kita sekarang sama Bang."

Benar kata Miciel. Masih ada jalan lain untukku membawa Prilly masuk ke dalam keluargaku. Tapi, kita lihat nanti, bagaimana respon keluargaku dulu, jika mengetahui hubunganku dengan Prilly.

Aku tahu saat ini pacar Miciel juga dari suku Jawa. Miciel sering menceritakan pacarnya kepadaku. Walau aku belum pernah bertemu dengan pacarnya secara langsung. Namun dari cerita Miciel, mereka saling mencintai. Dan Miciel sudah bertekat akan mempertahankan cintanya. Walau taruhannya dia akan dicoret dari daftar nama keluarga 'Ginting'.

"Bang, ajaklah dia nanti untuk ikut makan malam bersama kita. Ini kesempatan yang baik untuk jujur soal hubungan kalian, Bang."

Benar kata Miciel, aku harus mulai jujur dengan keluarga tentang Prilly-ku. Aku dan dia sudah siap dari awal, saat awal kita berkomitmen pacaran, aku sudah menjelaskan ini akan terjadi pada kami. Aku rasa ini waktunya! Aku akan ajak Prilly nanti malam.

Perjuangkanlah apa yang pantas kita perjuangkan. Walau itu akan menyakitkan diri kita sendiri. Namun pada hasilnya nanti kita akan bahagia.

#######

Asyik, go! Go! Go! Ali!!
Aku mendukungmu. Semangat!!!!

Terima kasih vote dan komentarnya ya?

Continue Reading

You'll Also Like

75.5K 11.4K 56
Cover by : @ssinze Park Shin Hye adalah sosok wanita yang cantik, menarik, memiliki tubuh memukau dan yang paling penting kaya raya. Statusnya seba...
2.1K 328 58
[COMPLETED] Gadis itu berkalung permata, dengan sebuah kunci kecil berhiaskan berlian hijau menggantung sebagai bandulnya. Kalung itu membuka gerbang...
71.8K 7K 56
Aku tidak pandai menulis namun malam ini aku akan mencobanya dengan sebaik mungkin. Karena aku akan menulis ceritaku bersama Samudra Biru Darmawan, l...
6.8M 143K 16
Tipe cewek idaman Faris: 1. Langsing Cowok mana sih yang gak suka cewek langsing? 2. Pintar Hampir semua cowok suka sama cewek yang pintar dan bertu...