Transmigrasi Zea Keylard

By rechan0617

155K 6.5K 209

siapa yang akan menyangka jika Zea putri tunggal keluarga Keylard mengalami kecelakaan tunggal dimalam pesta... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

29

2.3K 97 9
By rechan0617

Lize bangun dari tidurnya yang tidak cukup untuk dikatakan tidur dengan baik. Bayangkan saja setelah kejadian itu ia bahkan menahan matanya agar kantuknya tak membawanya ke alam mimpi. Bisa saja kan Suaminya itu tiba-tiba masuk dan 'melakukannya' lagi saat pertahanan Lize lemah.

Ia memandang dirinya darinoantukan cermin.

"Sial.. Sangat berantakan, lihat....bahkan mata panda itu terlukis indah"

Lize menatap lingkaran hitam di area matanya. Ia menghilangkan kepalanya. Namun matanya membuat ketika melihat tanda kemerahan di ceruk lehernya.

"Si Haizen itu sebenarnya manusia apa lintah sih... Ini bahkan terlihat seperti gigitan vampir"
Ia mengusap-usap lehernya berharap tanda itu hilang.

.
.
.
.
Sementara diruang makan, Tuan Amerd berserta kedua anaknya sedang menikmati sarapan.

"Kakak dimana Kakak Ipar"??
Karin mencari keberadaan Lize yang sejak tadi tidak terlihat.

"Dia masih tidur"

"Dia"???kau berkata Dia?!!.Sangat tidak romantis sekali"??
Tuan Amerd menyela perkataan Putranya itu.

" Lalu ayah berharap aku mengatakan apa"???
Haizen menantang Ayahnya. Mereka berdua memang selalu berbeda pendapat sejak dulu.

"Kau bisa menyebutnya Istri , bukan"??!!

Karin hanya dapat tersenyum tipis. Ini cukup menghibur baginya.

" Terserah aku akan menyebutnya apa, Lize Istri Ku,Ayah"?!!!!!!

"Cobalah sedikit romantis, kau sangat Kaku"

Tiba-tiba saja Lize muncul dan segera duduk untuk ikut bergabung. Namun semuanya menatapnya heran. Di musim panas ini bagaimana mungkin Lize memakai pakaian serba tertutup , ia bahkan memakai turtleneck.

"Menantu Kau sedang sakit? "
Tuan Amerd tampak khawatir.

"Tidak Ayah Mertua, Aku baik-baik saja"
Lize tersenyum menatap Ayah Mertuanya, namun saat pandangannya bertemu dengan Haizen, wajahnya seketika berubah masam.

Karin sedikit menyadari sesuatu.
'Tak apa jika menabur bensin sedikit kan'
Karin menatap usil Haizen.

"Kakak Ipar... Tak perlu menyembunyikannya"

"Apa yang disembunyikan "??
Tuan Amerd sedikit penasaran.

" Tidak ada Ayah Mertua, hanya saja semalam aku bahkan ingin membunuh seekor lintah darat"
Lize menatap tajam Haizen.

Mendengar itu Karin tertawa kecil. Bagaimana mungkin Lize dapat menyamakan Kakaknya dengan seekor Lintah.

"Ekhm.. Makanlah kau pasti lapar"
Haizen berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Cih.. " Lize menyantap makananya dan tidak memperdulikan tatapan semua orang yang ada dihadapannya.

"Ya.. Ya.. Ya Haizen benar, makan yang banyak menantu, agar kau punya tenaga memberi ku cucu"

Seketika Lize terbatuk-batuk mendengar kalimat terakhir Tuan Amerd. Dengan cepat Haizen mendekatinya dan menepuk-nepuk punggung Istrinya. Namun, Lize menepis tangan Haizen.
"Jangan sentuh"

"Hei.. Aku hanya membantu mu"
Haizen tak terima dengan perlakukan Lize padanya yang tampak seperti jijik untuk disentuh oleh olehnya.

"Hahahahahah"
Tuan Amerd tertawa menyaksikan Putranya yang tampak menahan malu karena penolakan istrinya sendiri.

Mendengar itu Haizen memicingkan matanya. Ayahnya pasti sangat senang melihat dia diperlakukan seperti itu.

"Kenapa Ayah tertawa"

"Mememangnya salah jika aku tertawa"

"Itu terdengar menjengkelkan"

"Yasudah abaikan saja jika kau merasa begitu"

"Ayah...!!!!?? Bisakan tidak membuat ku kesal"

"Aku tidak membuat mu kesal, kau saja yang terlalu narsis, memangnya jika aku tertawa itu hanya untuk mu? "

"Sudahlah kalian membuat ku kesal"

"Dasar Pria Kaku"

"Ayah sebaiknya kembali saja ke New York"

"Kau mengusirku"

"Tidak, ayah saja yang terlalu narsis"

Haizen menatap kesal Ayahnya. Begitu juga Ayahnya.
Karin hanya menggelengkan kepalanya melihat pertengkaran kakak dan ayahnya. Ia tak berniat melerai. Hitung-hitung tontonan gratis di pagi hari.

Melihat itu Lize membuka suaranya.
"Haizen bisakah kita menikmati sarapan pagi ini dengan tenang? ? "

"Menangnya hanya aku yang salah?? "
Haizen menatap satu-saru anggota keluarganya dan hanya dijawab dengan anggukan tanda setuju.

"Kakak... Ayolah bahkan nasi yang masuk kedalam perut ku ingin segera keluar jika kalian terus begini"

"Wah.. Kalian benar-benar...?!!! "

Tuan Amerd tersenyum puas menjahili Putranya itu.

"Ayo makan kembali, dan Kalian berdua, cepatlah memberi ku cucu. Aku ingin ada yang memanggilku kakek dirumah ini "

Mendadak raut wajah Tuan Amerd tampak serius.

"Ayah itu... " Haizen tampak sedikit terkejut atas permintaan ayahnya

"Tidak ada tapi Haizen, kau tau Ayah mu ini sudah tua"

Lize menghela nafasnya cukup berat. Permintaan Ayah mertuanya barusan mendadak membuat seluruh tubuhnya lemas. Ini bukan hal yang gampang. Hubungannya dengan Haizen saja tak pernah akur.

'Wah Lize kau dengar itu Ayah mertua mu meminta cucu' Zea bergumam dalam hatinya. Tak pernah terpikir olehnya akan mendengar kalimat itu secara langsung, biasanya ia hanya mendengarnya ketika ia menonton drama. Bertunangan saja dengan Ken adalah suatu penyesalan baginya sekarag. Zea menggeleng-gelengkan kepalanya.

Melihat itu Tuan Amerd melirik tajam Lize.
"Ada apa Menantu, kau tak ingin memberi ku cucu"

"I.. tuu.. Aku akan berusaha Ayah mertua"
Lize sedikit tertunduk.

"Baguslah.... Semoga kalian berhasil, aku akan keluar sebentar, sudah lama aku tidak keliling"
Tuan Amerd menyudahi sarapannya. Ia segera meninggalkan ruang makan.

"Ayah Aku ikut"
Karin mengekori Ayahnya, tak ingin melewatkan sedikit pun waktu bersama ayahnya.

"Kau serius, tadi malam saja kau hampir membunuhku" Sindir Haizen , ia menatap remeh Lize

"Lalu kau ingin aku mengatakan tidak, dan soal semalam itu karena Kau ingin memperkosa ku!! "

"Bagaimana mungkin hubungan suami istri itu dikatakan memperkosa, kau saja menikmatinya. "

"Akhh tutup mulut mu itu Haizen"
Lize menutup telinganya.

"Dasar wanita, dimulut berkata tidak tapi semalam saja dia bahkan mendesah"

Lize menatap tajam Haizen. Tangan terangkat hendak melemparkan sendok yang ia gengam.

"Wah... Jadi semalaman kalian sedang bertempur agar memberi ku seorang keponakan ? "
Karin muncul begitu saja

Seketika Haizen dan Lize terdiam. Ini kenapa Karin bisa muncul, bukannya tadi ia sudah pergi?

"Maaf jika aku menguping, Kunci mobil ayah tertinggal"
Karin berjalan dan mengambil kunci yang ada diatas meja.

"Kau menyebalkan"
Lize sangat malu sekarang. Rasanya ia ingin menghilang segera

"Hahahah.... Kalian lucu,dan satu lagi besok pagi ayah akan kembali ke New York dan ia berpesan agar kita mengantarkannya besok pagi, bye... "
Karin berjalan meninggalkan sepasnag suami istri yang tampak seperti kucing dan tikus sekarang. Mereka bahkan saling melempar tatapan kesal satu sama lain.

Salahkan saja mereka yang tidak tau tempat ketika bertengkar urusan ranjang.
.
.
.
.
.
.
Lize tiba di Kampus  dan segera memasuki kelasnya. Ia duduk dengan perasaan yang tidak karuan.

"Hei.. Jadi kau sudah mencobanya ya?? ""
Clara mendekatkan kursinya, ia melirik Lize.

"Apanya?? "
Lize berpura-pura tidak tau arah pembicaraan Clara.

Clara tersenyum jahil.
"Kau bahkan menggunakan turtleneck"

Sontak Lize memperbaiki pakaiannya.

"Hahahaha.. Jadi benar ya, bagaimana rasanya, apa kalian sudah berbaikan? "

"Ugh.. Aku bahkan ingin membunuh lintah semalam"
Lize kesal mengingat kejadian 'itu'. Samar-samar ia masih ingat bagaimana permainan Haizen semalam.

"Lintah,,, hahaha apa dia begitu menikmati ? ""

"Astaga Clara... Kau membuat ku merinding..., sudahlah lihat dosen sudah masuk"

Lize mengehela nafasnya. Lega.
Setidaknya Clara tidak menghujaninya lagi pertanyaan. Wajahnya bahkan terasa panas sekarang.

.
.
.
TBC

Halo semuanya...🙋🙋
Teruntuk readers yang masih setia menunggu cerita ini..
Maaf membuat kalian menunggu 🥲

Huhuhu.. Dalam beberapa minggu ini ada beberapa pekerjaan yang harus segera diselesaikan🥲🥲

Terimaksih untuk supportnya juga☺😊☺

Semoga kalian tidak jenuh yaa...

Terimaksih

Semoga kita sehat selalu☺

Continue Reading

You'll Also Like

39.4K 6.1K 26
[Fin] [17+] Seorang pembunuh seharusnya mengorbankan mangsanya bukannya melindungi. ❝Siapa kau sebenarnya?❞ ﹂©nissaynut, 2020
16.6K 1.9K 53
Rienraline Varasia Zoro, tunangan putra mahkota kekaisaran Abaru dan putri tunggal pemilik menara sihir. Rienra adalah aku. Status ku tidaklah main-m...
1M 152K 50
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
945K 87.8K 52
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...