Setelah masuk ke apartemen,Stefan menyerahkan Alvin yang sudah tertidur ke Andrea.
"Makasi ya,dek"ucap Briana kepada Stefan yang sudah membantunya menggendong putranya yang tertidur dari tempat parkir sampai ke rumah.
"Iya,kak sama sama.Selamat beristirahat,kak"ucap Stefan sambil tersenyum
"Kakak masuk dulu,kalian beristirahat juga"ucapnya pada Stefan dan Andrea "sini biar kakak yang gendong,kamu beristirahat saja"ucapnya meminta Alvin.
"Gapapa,kak,biar aku yang tidurkan di ranjang,kakak mandi dulu saja"ujar Andrea sambil masuk ke dalam kamar kakaknya.
Stefan yang berdiri di depan pintu langsung berbalik dan mendekati istrinya
"Kamu ngga boleh tidur di kamar kakak loh"bisiknya
"Biarin!!sana pergi!"sahut Andrea mengusir suaminya membuat Briana hanya bisa geleng geleng kepala melihat kelakuan suami istri itu.
Andrea masuk ke kamar Briana sambil menggendong Alvin yang sudah tertidur sejak masuk ke dalam mobil dan membuat Stefan tidak bisa menyusul ke dalam kamar kakak iparnya.
Stefan masuk ke dalam kamar dan segera mandi sementara Andrea setelah membaringkan Alvin segera duduk dengan santai di kursi depan meja rias kakaknya .
"Buruan balik ke kamar,dek,Stefan udah nungguin tuh"ucap Briana sambil berjalan ke lemari pakaian.Mengambil daster yang nyaman untuknya.
"Aku mau tidur di sini aja ah,kak"ucap Andrea "pengen tidur ama kakak".
"Kamu udah punya suami,dek,kalo ada masalah di bicarakan baik baik.Ngga baik menghindari masalah,dek!"ucap Briana sambil menasehati adeknya.
"Aku ngga ada masalah kok cuman lagi males ngomong ama Stefan aja"kilah Andrea
"Pulang ke kamarmu,dia sudah menunggu"ucap Briana "selesaikan salah paham di antara kalian"
Andrea mendesah malas tapi tak urung dia beranjak bangun dari sofa kamar kakaknya dan berjalan ke kamarnya sendiri.
Stefan yang sedang duduk di ranjang menoleh saat merasakan pintu kamar nya di buka lalu di kunci.
"Kok lama sekali,sayang?"tanya Stefan sambil meletakkan Ipad nya di bantal dan ia beringsut bangun ingin mendekati istrinya yang cemberut.
"Jangan dekat dekat!!"
"Kenapa?"
"Aku belum mandi,gerah!"jawab Andrea asal sambil berjalan melewati Stefan menuju ke lemarinya mengambil piyama tidurnya.
Stefan hanya bisa mendesah pelan lalu ia dengan patuh duduk di sofa dan kembali melihat laporan pekerjaan Fadly.
Sepuluh menit kemudian Andrea sudah selesai mandi,duduk di depan meja rias mengeringkan rambut lalu memakai skin care malamnya.
Stefan sedikit mengernyit melihat piyama istrinya yang serba panjang.Lengan panjang celana panjang..Apa apaan ini?
"Kenapa pakai lengan panjang?"tanyanya sambil mendekati Andrea yang hanya meliriknya saja.
"An,tadi siang biar aku jelaskan.."
"Ngga perlu!!"tolak Andrea sambil berdiri dari duduknya dan berjalan ke ranjang tapi Stefan dengan cepat memegang pergelangan tangan istrinya.
Grep!!
"Dengerin aku bicara dulu,An"pinta Stefan "aku ke cafe itu karena mama telepon aku katanya mama ada urusan penting dengan aku dan ngga bisa di tunda makanya aku kesana.Ngga taunya malah mama nyuruh Fiona teman sekolah Calvin menemui aku..Serius!"
Andrea menoleh dan menelisik wajah dan mata suaminya.Mata hitam itu menatapnya dengan jujur dan polos.
"Aku tidak selingkuh,An,beneran"ucap Stefan lagi "tolong percaya ama aku kali ini!"
Andrea menghela nafas pelan lalu ia mulai membuka mulutnya sambil memandang wajah suaminya.
Wajah pria yang tanpa ia sadari sudah memasuki hatinya dengan kelembutan dan perhatiannya yang membuat Andrea merasa terlindungi.
"Mas,mama kamu sepertinya tidak merestui pernikahan kita,dia tidak begitu suka aku menjadi istri kamu"ucap Andrea akhirnya "kemarin siang pun mama kamu chat aku dan menyuruh aku datang ke cafe itu lalu memergoki kalian".
Stefan mengangguk paham lalu ia menggenggam tangan Andrea
"Aku tidak peduli mama suka atau tidak tapi aku sudah memilih kamu sebagai istri aku dan tidak ada satu alasan pun yang bisa mengubah keputusanku itu".
Andrea sampai terdiam tidak memiliki kata kata untuk menimpali ucapan suaminya.Ucapan yang paling tulus yang pertama kali pernah ia dengar dari seorang pria dan ia berharap apa yang di ucapkan oleh suaminya benar benar tulus.
Karena sejak pernikahan kakaknya yang selalu mendapat makian dan perbuatan jahat kakak iparnya,ia jadi sedikit tidak percaya dengan lelaki.
Ia melihat bagaimana sikap awal mula kakak iparnya terhadap kakaknya pada masa pacaran.Bagaimana lembutnya tutur kata maupun perbuatanny,betapa dulu mas Ardi sangat menghargai dan menyayangi kakaknya namun setelah menikah dapat berapa bulan sikap itu mulai berubah dan perlahan hilang.Apalagi setelah kelahiran Alvin sikap kakak iparnya berubah 180%.
Mas Ardi yang lembut dan sayang kepada kakaknya berubah menjadi kasar ,perhitungan,dan suka main tangan kepada kakaknya.
Ia takut..sangat takut kalo suatu hari Stefan akan sama dengan suami kakaknya itu di saat ia benar benar mencintai dan bergantung pada pria itu apalagi dengan statusnya hanya anak pungut.
Andrea mendecih "gombal"
Hanya itu yang bisa ia lakukan untuk mengingatkan dirinya supaya tidak terlena oleh sikap manis suaminya.
Andrea menyentak tangan suaminya dan ia segera berbalik berjalan ke tempat tidur.Ia segera merebahkan diri membelakangi suaminya.
Stefan menghela nafas lalu ia masuk ke ranjang bagian dia tidur biasanya.Ia menatap wajah istrinya.
"Aku mencintaimu,An,biarpun mungkin aku tidak bisa seperti laki laki lainnya yang romantis atau yang bisa merayumu tapi aku bisa jamin cintaku penuh buatmu."
Lalu Stefan cuma membelai pipi istrinya pelan lalu ia memejamkan mata.Membiarkan hening yang menguasai mereka berdua.
Andrea membuka matanya perlahan saat ia tidak mendengar pergerakan dari suaminya.
Ia memutar badannya menghadap Stefan yang sedang memejamkan mata.Ia bangkit lalu ia mencium bibir suaminya sekilas lalu ia kembali membelakangi suaminya.
Stefan yang belum tidur sama sekali tentu saja terkejut mendapat ciuman mendadak dari istrinya cuma bisa tersenyum sambil membelai sudut bibirnya yang terkena bibir Andrea.
Ia segera berbaring menyamping dan ia mengulurkan tangan meraih pinggang istrinya lalu ia menariknya mendekat ke dadanya.
Ia menyurukkan wajahnya ke rambut istrinya yang tergerai.Ia menghirup aroma shampo Andrea yang ia sukai lalu ia membalikkan tubuh istrinya sehingga terlentang.
Stefan langsung bangkit menindih istrinya "sayang,aku akan memuaskanmu malam ini sampai kamu merintih nikmat dan tidak cemberut lagi bagaimana?"bisiknya.
Andrea menutup matanya rapat rapat.Dadanya berdesir dan tubuh bagian bawahnya berkedut dan bergetar mendengar bisikan suaminya.
"Kamu siap?"bisik Stefan lagi saat melihat istrinya masih belum mau membuka mata.
Andrea tetap diam!
Stefan membuka kancing piyama tidur istrinya sehingga terbuka lebar dan karena ini akan tidur tentu saja Andrea tidak memakai penutup dada sama sekali sehingga keindahan tubuhnya terpampang di depan mata Stefan yang lapar.
Stefan langsung mencium dan menempelkan lidahnya yang basah dan hangat di sana mengitari pucuk dada istrinya membuat Andrea terpaksa menggigit bibirnya untuk menahan desahan lolos dari bibirnya.
Andrea bagai magnet yang sangat kuat bagi Stefan.Pria itu selalu lupa diri dan begitu menggilai istrinya.
"Kamu terlalu candu buat aku,Sayang"Stefan mendesah di telinga Andrea membuat Andrea meremang dan menimbulkan sensasi yang memabukkan.
"Mas,,,oke oke aku kalah"teriak Andrea akhirnya membuat Stefan tertawa.
"Oke..oke cukup.."cegah Andrea saat Stefan ingin membuka kain penutup tubuh bagian bawahnya.
"Sayang sekali sudah terlambat..kamu sudah memancing macan yang tertidur di dalam diriku dan sekarang dia sudah siap memangsa dan mengoyakmu"sahut Stefan dengan suara serak yang langsung mencium bibir Andrea.
Dan apalagi yang bisa di perdebatkan kalau sang pemangsa sudah mulai menargetkan mangsanya?
***
Hallo
Happy reading teman teman
Jangan lupa tap love yaa