ARGALA

By Thsaa__

9.4M 392K 41.4K

On Going (Segera terbit) Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelay... More

GalAle : 01
GalAle : 02
GalAle : 03
GalAle : 04
GalAle : 05
GalAle : 06
GalAle : 07
GalAle : 08
GalAle : 09
GalAle : 10
GalAle : 11
GalAle : new cast ><
GalAle : 12
GalAle : 13
GalAle : 14
GalAle : 15
GalAle : 16
GalAle : 17
GalAle : 18
GalAle : 19
GalAle : 20
GalAle : 21
GalAle : 22
GalAle : 23
GalAle : 24
GalAle : 25
GalAle : 26
GalAle : 27
GalAle : 28
GalAle : 29
GalAle : 30
GalAle : 31
GalAle : 32
GalAle : 33
GalAle : 34
GalAle : 35
GalAle : 36
GalAle : 37
GalAle : 38
GalAle : 39
GalAle : 40
GalAle : 41
GalAle : 42
GalAle : 43
GalAle : 44
GalAle : 45
GalAle : 46
GalAle : 47
GalAle : 48
GalAle : 50
GalAle : 51
GalAle : 52
GalAle : 53
GalAle : 54
GalAle : 55
GalAle : 56
GalAle : 57
GalAle : 58
GalAle : 59
GalAle : 60
GalAle : 61
GalAle : 62

GalAle : 49

95.5K 5K 797
By Thsaa__

🤎🖤

Vote and Komen
---

Happy reading ✨

♡ ♡ ♡

___

Sore ini Agnes sedang duduk termenung di teras rumahnya, ia menatap langit. Langit biru dengan pasangannya awan itu sangatlah indah dan menenangkan hati.

Aldebaran yang melihat anaknya sedang sendirian tersebut membuat ia menghampirinya.

"Agnes," panggilnya.

Agnes pun menoleh menatap Daddynya itu, ia tidak menjawab Agnes mengabaikannya ia memilih kembali menatap langit yang biru.

"Daddy boleh duduk?"

Sekalian lagi Agnes tidak menjawab gadis itu hanya mengangguk pelan saja untuk mengiyakan.

Aldebaran pun tersenyum menatap putrinya lalu ia duduk di samping Agnes.

"Sudah lama kita tidak duduk bersama seperti ini," celetuk Aldebaran membuka obrolan.

"Daddy kan sibuk," jawab Agnes  dengan dingin.

Hati Aldebaran sedikit tergores dengan jawaban dingin Agnes, memang ini adalah salahnya sendiri, ia sering mengabaikan Agnes saat istrinya— ibu Agnes, meninggal karena ia tidak bisa menatap wajah Agnes yang sedikit mirip dengan almarhum istrinya.

Saat Agnes menginjak sekolah menengah pertama ia meninggal Agnes selama tiga tahun lamanya untuk menghindari Agnes.

Ini semua kesalahannya. Aldebaran merindukan putri kecilnya yang dulu selalu bermanja-manja kepadanya, andai waktu bisa berputar ia ingin melihat pertumbuhan Agnes dengan mata kepalanya sendiri.

Namun ini belum akhir, Aldebaran masih bisa memperbaiki hubungannya dengan Agnes putrinya itu. Lelaki paruh baya itu menatap Agnes dengan sedikit sendu.

"Oh.. iya, sebentar lagi hari ulang tahun kamu, Agnes mau apa dari Daddy, Daddy akan menuruti semua permintaanmu," ucap Aldebaran kepada putrinya itu.

Agnes terdiam sebentar, menuruti semua permintaannya?

Agnes menoleh kepada Daddynya itu, "kalo Agnes minta Daddy cerai'in tante Monica, gimana?" Tanya Agnes, dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kenapa harus itu?" Aldebaran sedikit tidak percaya dengan permintaan yang diberikan Agnes untuknya

"Kalau tidak bisa, tidak papa," Agnes kembali menatap kearah depan.

"Mas Al... Agnes... Disini rupanya, aku udah nyariin kemana-mana, kalian sedang melakukan apa?" Monica datang dengan santai menatap Agnes dengan Aldebaran bersama.

Agnes menatap malas wanita tersebut, ia tidak memperbldulikan pertanyaan yang di katakan oleh Monica, ia memilih berdiri dari duduknya pergi meninggalkan kedua orang tua itu.

Melihat Agnes meninggalkannya membuat Monica menjadi murung, ia menunjukkan wajah sedihnya kepada Aldebaran, walaupun sebenarnya didalam hati ia sangat geram dengan kelakuan Agnes yang semakin hari semakin melawan perintahnya.

"Sayang..." Panggil Aldebaran menyuruh Monica untuk duduk disampingnya.

Monica pun duduk di samping Aldebaran lalu ia menyandarkan kepalanya di sisi bahu suaminya itu.

"Seperti Agnes masih marah, mas, karena malam itu," eluh Monica

Aldebaran hanya diam lalu lelaki itu berkata, "sebentar lagi ia akan kembali seperti biasa," Jawab santai Aldebaran.

Agnes menaiki anak tangga untuk menuju ke kamarnya, setelah sampai ia langsung menutup pintunya dan mengunci rapat-rapat pintu kamarnya tersebut.

Agnes membantingkan dirinya kearah kasur, ia memeluk gulinga panjang yang sering ia peluk saat tidur.

Ting...

Notifikasi dari ponsel Agnes berbunyi, gadis itu pun mengambil ponselnya tersebut lalu melihat siapa yang mengiriminya pesan.

Agnes tersenyum melihat notifikasi tersebut, Argavi ingin menjemput? Sekali lagi ia terkekeh, entahlah nanti saja ia menjawabnya.

Agnes tersenyum entah sedang membayangkan apa, ia pun kembali memeluk gulingnya.

"Penyesalan itu di akhir, ya," gumam Agnes dengan dirinya sendiri.

✧✧✧✧

Argala sejak pagi terus menatap istri kecilnya itu, gadis itu masih terlelap tidur sejak tadi. Argala terus tersenyum menatap Aleta.

Ia terus mengingat apa yang terjadi kemarin, sungguh malam yang sangat indah untuk dirinya dan Aleta.

Argala menyelip sehelai rambut kebelakang daun telinga Aleta.

"Cantik," gumamnya dengan setia menatap wajah Aleta yang masih terlelap tidur disampingnya.

Drrttt... Drrtt...

Beberapa kali ponsel Argala berdering namun lelaki itu tidak memperdulikannya, ia menghiraukan panggilan tersebut, tidak penting menurutnya.

Drrtt...

"Ck..."

Argala berdecak sebal, mengganggu sekali ponselnya itu. Argala terus menghiraukan panggilan dari ponselnya tersebut.

Hingga beberapa saat kemudian bell rumah Argala berbunyi.

Tingg... Tingg... Tingg... Tingg .. Ting...

Argala geram mendengar bell rumah nya berbunyi, itu sungguh berisik, merusak suasana saja.

Argala pun berjalan menuju pintu rumahnya tersebut.

Ceklek

Pintu terbuka, sudah dapat di tebak siapa yang melakukan hal ini, mereka adalah Sean dan Prince.

Kedua orang itu berdiri didepan pintu rumah Argala, lelaki mengenakan jaket Asther tersebut datang tiba-tiba. Argala menatapnya ketus, "ngapain lu berdua?" Tanyanya.

"Ada tamu tuh di persilahkan masuk, kaga begini nyambut tamu mah, ya.. gak?" Celetuk Sean yang diangguki oleh Prince.

Argala menatap malas kearahnya, tampang Sean dan Prince seperti orang yang tidak memiliki dosa, masih pagi menganggu kehidupan orang saja!

Argala pun menyingkirkan dari pintu lalu mempersilahkan mereka berdua untuk masuk.

Sean dan Prince duduk diatas sofa Argala, " Lo kaga mau bikinin kita sesuatu?" Celetuk Prince

"Bener ni, mana minumnya? Parah lu Ga, mas—"

Perkataan Agil terpotong, semuanya menatap kearah Aleta yang baru saja keluar dari kamar, gadis itu berjalan terbata-bata sambil sedikit meringis.

Sampai ia tidak menyadari bahwa teman-teman Argala saat ini sedang berada di ruang Tv.

Melihat istrinya berjalan sempoyongan Argala pun langsung mendekatinya dengan sigap lelaki itu langsung menggendongnya.

"Kak..."

"Mau kemana?" tanya Argala saat Aleta sudah berada di gendongannya.

"Mau ambil minum," jawabnya.

"Ada temen-temen, gue." Aleta melotot saat mendengar perkataan Argala, gadis itu langsung menatap ke berbagai arah sampai ia mendapati Sean dan Prince  yang juga sedang menatapnya.

Aleta menyengir kearahnya untuk menyapa, mereka pun ikut menganggukkan kepala membalaskan sapaan dari Aleta.

"Balik kekamar, gue ambilin minum." Argala pun menggendong Aleta kembali untuk kekamar.

"Temen-temen kamu bikinin kopi kak, masa gak kamu kasih apa—"

Cup

Belum selesai menyampaikan apa yang akan Aleta sampaikan Argala langsung mencium bibirnya sekilas membuat Aleta langsung diam dan menatap masam kearah Argala.

"Masih pagi," gerutnya.

Argala terkekeh, "morning kiss or s**?" Tanyanya dengan tatapan menggoda.

Aleta menghela nafas, "mesum!" Ucapnya dengan kesal.

Argala sekali lagi tertawa melihat reaksi Aleta, "kalo gak gitu perut lu gak masuk angin," ucap Argala dengan santai.

Aleta memutar bola malasnya, apakah menyebalkan ini masih pagi, ia pun memalingkan wajahnya kesamping.

Argala pun mengelus pucuk rambut Aleta, lalu ia mendekat dan mencium keningnya.

Cup

"Jangan keluar, habis ini gue ambilin minum oke?"

Pipi Aleta bersemu karena perlakuan Argala kepadanya, ini bukan kali pertama ia diperlakukan seperti ini.

Argala pun keluar dari kamarnya lalu ia berjalan menuju dapur, membawakan kopi untuk Sean dan Prince.

Dua kopi kaleng diletakkan Argala di atas meja untuk menyuguhi teman-temannya. Lalu ia kembali duduk.

"Heh... Ga," panggil Sean pelan.

Argala menaikkan satu alisnya, "apaan," tanyanya.

Prince yang ikut penasaran pun langsung mengatakan unek-unek didalam dadanya.

"Habis jenguk anak ya lu?" ucapnya yang penasaran.

Argala tidak bisa mengulum senyumnya, lelaki itu hanya mengangguk untuk menjawabnya.

"Gilaakkkkk... Jadi pengen nikah gua kalo kaya gini," celetuk yang iri dengan Argala.

✯✯✯

Jangan tanya mana dobelnya, author ketiduran 😔

Komen nextnya, kalo bisa hari ini up aku bakal up ya cinta ❤️🤩

~~~Bersambung~~~

Continue Reading

You'll Also Like

9.5K 450 34
Season 1 Gadis berambut sebahu ini bernama Vira, ia siswi Hanlim highschool kelas 10 IPA 3. Ia menemukan cinta pertamanya, tetapi balasannya tidak s...
80.4K 2.8K 39
(COMPLETED) "Hai cantik, sendirian aja. Nanti malam gimana? Kosong kan?" Siapa sangka, satu kalimat berdasar keisengan dari seorang Rainer Samuel Wir...
21.2K 1.1K 7
Pinky harus menerima takdirnya di perlakukan secara kasar oleh seorang cowok bad boy yang bernama Regan, karena sebuah kesalah pahaman yang di lakuka...
354K 9.9K 41
"Lo adalah gadis yang masuk ke dalam kehidupan gue." Stop🔞 Konten dewasa, bocil menjauh. (jika ingin lanjut silakan. Tapi dosa tanggung sendiri ya)...