Secret Key

By CahayaBohlam

48.8K 3.1K 114

Kalung mereka memang terhubung antara satu dan lainnya. Kalung pemberian seorang nenek tua saat awal awal mer... More

Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Dua Belas
Tiga Belas
Empat Belas
Lima Belas
Enam Belas
Tujuh Belas
Delapan Belas
Sembilan Belas
Dua puluh
Dua puluh satu
Dua puluh dua
Dua puluh tiga
Dua puluh empat
Dua puluh lima
Dua puluh enam
Dua puluh tujuh
Dua puluh delapan
Dua puluh sembilan
Tiga puluh
Tiga puluh satu
Tiga puluh dua
Tiga puluh tiga
Tiga puluh empat
Tiga puluh lima
Tiga puluh enam
Tiga puluh tujuh
Tiga puluh delapan
Tiga puluh sembilan
Empat puluh
Empat puluh satu
Empat puluh dua
Empat puluh tiga
Empat puluh empat
Empat puluh lima
Empat puluh enam
Enam puluh delapan
Empat puluh sembilan

Empat puluh tujuh

239 19 5
By CahayaBohlam

°
°
(Jessica, Keyla, Vanda)

.
.

🔑

Setelah turnamen basket berakhir, ruang ganti menjadi tempat di mana berbagai emosi bercampur aduk. Beberapa pemain tersenyum dalam kegembiraan karena prestasi yang mereka raih, sementara yang lain terlihat kecewa dengan hasil yang kurang memuaskan.

Suasana di ruang ganti dipenuhi dengan suara tawa, sorak sorai, dan obrolan antara rekan satu tim yang saling menguatkan dan merayakan kesuksesan bersama. Para pemain melepas seragam mereka dengan lelah, tetapi juga dengan rasa bangga atas usaha keras yang mereka lakukan di lapangan.

Pelatih berbicara dengan pemain-pemainnya, memberikan pujian atas perjuangan mereka dan menyoroti momen-momen penting dalam pertandingan. Di tengah-tengah semua itu, ada juga ruang untuk refleksi dan pembelajaran, di mana tim mengevaluasi kinerja mereka dan merencanakan untuk menjadi lebih baik di masa depan. Meskipun turnamen telah berakhir, semangat persaudaraan dan komitmen untuk terus berlatih dan berkembang tetap menyala di hati setiap anggota tim.

Disisi lain, Keyla  melangkahkan kakinya dengan langkah cepat menuju lapangan basket, matanya berbinar-binar dengan antusiasme yang tak terbendung saat dia mencari kekasihnya di antara kerumunan orang. Saat dia mendekat, senyumnya merekah begitu indahnya, mengisyaratkan kegembiraan yang sulit ditahan. Rambutnya tergerai anggun di belakang bahu, sedangkan wajahnya dipenuhi dengan sinar kebahagiaan yang memancar.

Ketika dia mendapati kekasihnya, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak memeluknya erat, menyampaikan rasa bangga dan dukungan atas pertandingan yang telah dia lakoni. Ekspresi mereka penuh dengan  kasih sayang, dengan percikan cinta yang terlihat di mata mereka yang saling bertatapan.

“Key bangga dengan Sam, selamat atas kemenangannya.” tutur Keyla, tersenyum kecil melihat ekspresi senang Samudera.

Wajahnya yang datar dan tenang memang sangat sulit di tebak suasana hatinya sekarang. Tetapi, Keyla yakin Samudera bahagia.

“Terima kasih, Sam rindu Key,” ucap Samudera memeluk kembali kekasihnya dengan erat, kedua matanya terpejam. Rasa rindu dan cintanya amat banyak kepada gadis di dalam dekapannya.

Keyla terkekeh, ia mengelus rambut Samudera yang basah.

“Pelukan terus, mau foto berdua engga? Gua fotoin.” ucap Riko, tersenyum menggoda ke arah   mereka.

Keyla mengangguk pelan, ia berdiri di samping Samudera. Sedangkan Samudera hanya memasang wajah datarnya.

“Key, lo engga usah sok kaku deh. Dan, lo Sam wajah lo engga usah datar datar amat.” tutur Riko.

“Ribet lo.” balas Keyla, dikejutkan oleh sebuah tangan merangkul bahunya.

“Nah, gitu. Satu... Dua.... Tiga...”

Cekrek!

Udara terasa lebih sejuk dari pada siang hari, memberikan kesegaran setelah panasnya matahari. Suara burung-burung yang pulang ke sarang mereka dan desiran daun yang ditiup angin menambah suasana tenang dan damai. Sore hari adalah waktu yang sempurna untuk refleksi, bersantai, atau bahkan untuk menjalani aktivitas fisik.

“Terima kasih Sam,” ucap Keyla sembari turun dari motornya.

“Sama sama Key,” balas Samudera “Key?” panggil Samudera membuat Keyla menghentikan langkahnya membalikkan badannya menatap Samudera yang turun dari motornya dan berlari menuju ke arahnya.

“Kenapa?” tanya Keyla, seingatnya ia tadi tidak menggunakan helm.

Keyla menautkan alisnya bingung, melihat kedua bola mata Samudera menatapnya intens.

“Sam?” panggil Keyla, mencoba menyadarkan Samudera. Entah kenapa kekasihnya itu justru diam sembari mengamati wajahnya.

“Key, Sam sayang Key selamanya.” tutur Samudera memeluk erat gadis itu.

Keyla tersenyum singkat, ia menepuk bahu Samudera.

“Key, Sam mohon kalau Sam buka mata besok orang yang pertama kali ada itu Key. Keyla mau kan?” tanya Sam, terdengar aneh dan membuat Keyla bingung.

“Maksud kamu Sam?” tanya Keyla.

Samudera menggelengkan kepalanya kecil, ia mengecup singkat dahi Keyla lalu tersenyum. “Sam sayang Keyla selamanya.” ucapnya, tersenyum semanis mungkin.

“Key juga sayang Sam.” balas Keyla, mengusap sayang rambut Sam.

“Sam pamit pulang dulu, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.” pamit Samudera melambaikan tangannya ke arah Keyla, saat dibalas lambaian tangan oleh Key. Samudera langsung mengendarai motornya menjauh dari rumah.

“Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.” gumam Keyla, tersenyum kecil.

Saat akan membuka gerbang rumah, suara dentuman keras membuat Keyla menghentikan langkahnya. Membalikkan badannya kaku, kedua matanya membola sempurna. Badannya terasa seperti jeli, jantungnya seperti berhenti sejenak mencerna semuanya yang terasa begitu cepat.

Suara sorakan warga sekitar, asap kendaraan, suara klakson membuat Keyla sadar dari lamunannya.

“SAM!”

°
°

 
Seorang gadis duduk di meja kayu di sudut perpustakaan, wajahnya tenggelam dalam buku yang sedang dibacanya. Rambutnya terurai, menyentuh bahunya dengan lembut, sementara matanya terfokus pada halaman-halaman buku di depannya. Cahaya remang-remang dari lampu-lampu di langit-langit perpustakaan menyoroti wajahnya yang penuh konsentrasi, menciptakan bayangan-bayangan yang menari-nari di sekitarnya.

Namun, tiba-tiba, suara halus sebuah buku yang terjatuh memecah keheningan yang tenang. Gadis itu terkejut, matanya melebar dan tangannya bergerak refleksif untuk menangkap buku yang jatuh di lantai. Sejenak, dia membeku dalam kebingungan, sementara hatinya berdegup kencang dalam kejutan.

Namun, kemudian, dia menghela nafas lega saat menyadari bahwa buku yang jatuh itu hanyalah buku biodata murid. Dengan lembut, dia mengambilnya dan menyelidiki apakah buku itu rusak atau tidak. Saat akan membalikkan kembali buku tersebut ke tempatnya sebuah foto siswa tiba-tiba jatuh.

“Ini?” gumam Keyla, mengambil foto itu. “Satu maret? Bunny?” gumam Keyla, jantungnya berdetak kencang saat foto itu dia?

“Engga mungkin.” gumam Keyla, menggelengkan kepalanya tidak percaya.

Semua kejadian selama ini ia alami dalangnya dia? Apa motif di balik itu semua. Mengapa dia setega itu. Wajah polos dan baik itu. Membuat Keyla merasa tidak mungkin melakukan hal sekeji ini.

Niat Keyla membolos karena kedua matanya membengkak sehabis kejadian kemarin. Dengan kedua matanya sendiri Keyla menyaksikan kejadian dimana Samudera mengalami kecelakaan beruntun. Keyla dengan sigap langsung berlari ke arah kecelakaan itu.

Saat di rumah sakit, air mata dan suara tamparan itu masih terasa di pipi Keyla.

“Gara gara kamu, anak saya jadi seperti ini. Puas kamu?! Sekarang jangan injakan kaki kamu ataupun perlihatkan wajah kamu lagi di depan saya dan anak saya. Saya tau, kamu anak angkat yang tidak tau asal usulnya. Tidak tau diri, tidak tau malu adalah sifat kamu Keyla.” bentak Areta lalu menampar keras pipi Keyla.

Kedua mata Keyla terpejam, ia terisak. Sungguh hatinya sesak, Keyla meremas erat jantungnya yang sesak.

Samudera dinyatakan koma.

Adalah fakta yang sangat membuat Keyla merasa sedih. Samudera, kekasihnya dinyatakan koma. Setelah operasi, dikarenakan benda asing yang masuk ke mata selama kecelakaan, operasi mungkin diperlukan untuk mengeluarkannya dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada mata. Setelahnya Samudera dinyatakan koma hingga sekarang.

Everything is revealed.” bisik seseorang membuat Keyla menyeka kasar air matanya, menolehkan kepalanya menatap wajah Arsen yang tiba-tiba menyeringai.

Don't put too much hope into someone you think is good, in reality, they will turn out to be a snake that breaks you. Fortunately, I'm here to help you.” bisik Arsen.

“Sejak kapan lo tau?” tanya Keyla, kedua telapak tangannya terkepal.

“Kau sangat baik Key, hingga lupa ular berada di sebelahmu.” balas Arsen, mengusap sejenak rambut Keyla.

Don't touch her!” celetuk seseorang menyetak kasar tangan Arsen dari kepala Keyla.

“Ziko?” gumam Keyla melihat dua kembar berada di hadapannya.

“Dia sudah tau Ar, kau tidak bisa menjaganya. Perisainya sudah hancur, apa kau ingin hancur juga karena terlalu menampakkan diri?” tanya Arsen, tersenyum menyeringai saat Ziko menjadi perisai bagi Keyla.

Kedua telapak tangan Ziko terkepal. “Lo yang buat dia koma?!” tanya Ziko dengan nada rendahnya.

Arsen tertawa kecil, “Why should I dirty my hands?” Arsen menggelengkan kepalanya angkuh. “Dia yang buat sendiri, dia yang mengambil alih.” imbuh Arsen.

“Kenapa lo biarin dia? Kalau lo sudah tau semuanya? Bajingan!” Keyla memukul dada bidang Arsen menyalurkan emosinya, kedua matanya berkaca kaca. Hatinya sakit mendengar penuturan dari Arsen. Jika benar dia? Apa yang dia inginkan? Mengapa mengambil semua orang yang Keyla sayang?

“Key.” gumam Ziko, memeluk erat Keyla yang menangis tersedu sedu.

“Kamu. Kamu yang dia inginkan.”

Di sore hari, restoran dipenuhi dengan suasana yang hangat dan nyaman. Cahaya senja menyusup masuk melalui jendela-jendela, menciptakan sentuhan keemasan yang menambah keindahan ruangan. Meja-meja teratur dengan rapi, dihiasi dengan lilin-lilin yang menyala lembut, menciptakan nuansa yang romantis dan mengundang.

Suara-suara gemerincing peralatan dapur dan tawa-tawa lembut dari para pengunjung menciptakan latar belakang yang hidup dan menggugah selera. Aroma makanan yang sedap mulai menyebar di udara, mengundang selera makan para pengunjung yang datang. Para pelayan sibuk bergerak dari meja ke meja, melayani pelanggan dengan ramah dan profesional.

Di sisi bar, bartender sibuk mencampur minuman yang segar dan menghidangkan minuman kepada para tamu. Keseluruhan suasana di restoran di sore hari memuaskan bagi para pengunjung yang datang mencari kenikmatan kuliner.

“Key, lo tau monyet di kos gua. Anjir tuh monyet masa di akui tetangga kosan jadi anak gua anjir.” ucap Vanda, tertawa kecil mencairkan suasana yang datar dan canggung.

Keyla yang termenung dengan pikirannya.
Sedangkan, Jessica yang sibuk dengan handphonenya membalas chat Andre.

“Key, ini enak kamu mau coba,” ucap Jessica, ikut mencairkan suasana, ia meletakkan handphonenya saat mendengar ucapan Vanda barusan.

Keyla hanya diam, ia tersenyum kecil. “Gua mau ke toilet dulu. Permisi.”

Jessica dan Vanda menghela napasnya lelah, tidak ada Keyla yang ceria membuat mereka canggung.

Keyla berdiri di depan wastafel, air mengalir dengan gemerincing lembut saat dia memutar keran untuk mengatur suhu yang nyaman. Dengan gerakan lembut, dia menyabuni tangan dan menggosoknya bersih, memastikan setiap sudut tercuci dengan sempurna.

Wajahnya yang cerah dipantulkan di cermin di atas wastafel, matanya yang lembut memancarkan ketenangan saat dia menyapu air ke wajahnya dengan lembut. Busa sabun mengalir turun ke pipinya, membawa bersamanya sisa-sisa hari yang telah berlalu. Dia menutup matanya sejenak, menikmati sensasi segar air yang menyegarkan.

Setelah selesai, dia menyeka wajahnya dengan lembut dengan handuk.

Keyla melangkahkan kakinya berjalan menuju kedua sahabatnya saat akan berjalan tiba-tiba dikejutkan saat sebuah buku tebal jatuh di hadapannya. Keyla berjongkok mengambil sebuah buku tebal itu, kedua matanya terarah pada nama pemilik buku.

Trian Rasyidin

“Ayah?” gumam Keyla, mendongakkan kepalanya, menatap pria berjas dengan wajah yang sangat mirip dengannya.

Pria tersebut langsung mengambil buku itu, kedua bola matanya melebar. “Saya bukan ayah kamu.” balas Tria. “Saya harap saya tidak bertemu denganmu lagi.” imbuhnya berjalan menuju wanita paruh baya dan seorang gadis.

“Angel?” gumam Keyla melihat ayahnya yang mencium gadis itu. Keyla meremas dadanya sakit.

Menyaksikan ayah kandungnya, yang sudah memiliki keluarga sendiri dan anaknya adalah adik kelasnya sendiri. Keyla meneteskan air matanya.

“Ayah.” gumam Keyla.

🔑

TBC

“Jangan lupa Vote dan komennya 🤎
Kalau berkenan bisa follow CahayaBohlam

Salam hangat dari AN 🤎

Continue Reading

You'll Also Like

2.3M 121K 39
Menjadi istri dari protagonis pria kedua? Bahkan memiliki anak dengannya? ________ Risa namanya, seorang gadis yang suka mengkhayal memasuki dunia N...
3M 322K 49
Canaria Adelia atau kerap di sapa Kana harus menjalani sisa hidupnya dengan cara yang menyakitkan, saat berada diambang kematian Kana dikejutkan deng...
3.3M 166K 25
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
2.4M 209K 32
Mati dalam penyesalan mendalam membuat Eva seorang Istri dan juga Ibu yang sudah memiliki 3 orang anak yang sudah beranjak dewasa mendapatkan kesempa...