Secret Key

By CahayaBohlam

47.8K 3K 108

Kalung mereka memang terhubung antara satu dan lainnya. Kalung pemberian seorang nenek tua saat awal awal mer... More

Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Dua Belas
Tiga Belas
Empat Belas
Lima Belas
Enam Belas
Tujuh Belas
Delapan Belas
Sembilan Belas
Dua puluh
Dua puluh satu
Dua puluh dua
Dua puluh tiga
Dua puluh empat
Dua puluh lima
Dua puluh enam
Dua puluh tujuh
Dua puluh delapan
Dua puluh sembilan
Tiga puluh
Tiga puluh satu
Tiga puluh dua
Tiga puluh tiga
Tiga puluh empat
Tiga puluh lima
Tiga puluh enam
Tiga puluh tujuh
Tiga puluh delapan
Tiga puluh sembilan
Empat puluh
Empat puluh satu
Empat puluh dua
Empat puluh tiga
Empat puluh empat
Empat puluh lima
Empat puluh tujuh
Enam puluh delapan
Empat puluh sembilan

Empat puluh enam

185 20 5
By CahayaBohlam


[Samudera dan Keyla]

(Lee Je-no dan Go Yoon Jung)
sumber gambar : pinterest


🔑

Suasana malam di balkon kamar terasa tenang, dengan udara sejuk yang menyegarkan dan gemerlap bintang yang menghiasi langit gelap. Seorang gadis duduk di kursi goyang, menatap langit dengan tatapan penuh kagum, sementara rambutnya ditiup oleh angin malam yang lembut. Dalam kesunyian, dia merenung, terpesona oleh keindahan alam semesta yang luas di hadapannya.

Bintang-bintang terlihat seperti permata berkilau yang tersebar di langit malam gelap, menciptakan pola-pola indah yang mempesona. Beberapa bersinar lebih terang dari yang lain, menonjol di antara kerumunan bintang lainnya, sementara yang lain tampak lebih kecil dan samar.

Gemerlap mereka memberi tanda tentang jarak yang jauh dan kebesaran alam semesta, menarik pandangan dengan pesona tak terlukiskan. Dari balik langit malam, bintang-bintang itu tampak seperti pencerita rahasia yang menunggu untuk diungkapkan kepada yang memperhatikan dengan seksama.

Keyla membuang napasnya pelan, angin malam yang lembut menyapu keheningan, memberikan rasa nyaman dan ketenangan yang mengalir melalui udara. Di tengah ketenangan malam, pikiran pun dapat bersantai, merenung, atau sekadar menikmati momen kedamaian yang langka.

Keyla menghentikan jemarinya yang sibuk menulis di sebuah note book. Ia tersenyum kecil, mengelus puisi yang dibuatnya.

Di bawah bulan redup yang berseri,
Tersembunyi di rerumputan yang sunyi,
Adalah kelinci kecil dengan langkah yang gemilang,
Menyelinap di antara bayang-bayang yang hilang.

Matanya berkilau di malam yang tersembunyi,
Menatap dengan rahasia yang tak terungkapkan,
Mengungkapkan teka-teki dari alam yang terlarang,
Dalam gerakannya yang cepat dan berubah-ubah.

Di mana ia menuju dalam kegelapan yang pekat,
Bisakah kita memecahkan misteri yang tersembunyi?
Apakah tujuannya, apa yang dia cari?
Di belakang langit malam, apa yang dia bawa?

Kelinci kecil, pesanmu tersembunyi,
Di alam gelap ini, cahayakan kami jalan.
Bawa kami ke dalam dunia yang tak terduga,
Di mana misteri menggelayuti setiap sudut.

Dalam gerimis malam yang lembut dan dingin,
Kelinci kecil, berikanlah petunjuk yang jelas,
Tunjukkanlah rahasia alam yang luas,
Dan biarkanlah kami terpesona oleh keajaibanmu.

Sebuah notifikasi pesan membuat Keyla mengalihkan pandangannya, merogoh saku celananya lalu terkekeh kecil membaca pesan dari kekasihnya.

Samudera
Keyy, aku merasa khawatir untuk besok
Apakah karena belum ketemu kamu :)

Anda
Turnamennya besok?
Semangat sayangg

Samudera
Sam rindu Keyla

Anda
Key sayang Sam
Tidur Sam besok kamu harus bertanding 
Istirahatkan badanmu, jangan bermain ponsel dulu

Samudera
Sam rinduu

Anda
Besok aku akan melihat kamu bertanding, temui Key dulu besok sebelum bertanding

Samudera
Engga sanggup, lama
Aku besok jemput kamu

Anda
Baiklah, selamat malam langitnya matahari

Samudera
Selamat malam mataharinya langit
Sayang keyla selamanyaaa

Keyla tersenyum simpul, gadis itu meletakkan handphonenya. Kedua matanya terpejam sesaat, saat merasakan desiran rasa aneh bersarang di hatinya. Sesuatu yang sangat sulit dijelaskan dan hanya bisa dirasakan.

“Key, mohon lindungi selalu orang orang yang Key sayang.”

Di pagi yang gerimis, udara terasa segar dan bau tanah basah memenuhi udara. Langit ditutupi awan kelabu yang menggantung rendah, menyebarkan cahaya matahari yang redup. Suara gemericik hujan menambah kedamaian suasana, sementara tetesan air yang jatuh secara perlahan menari-nari di tanah dan pepohonan. Suasana pagi yang gerimis memberikan kesan menenangkan dan membangkitkan kenangan nostalgia yang  hangat.

Keyla, gadis berhoodie putih menatap burung merpati yang sedang mencari makan di balkon kamarnya. Entah mengapa Keyla merasa sedih dengan hari ini. Merasakan sesuatu akan terjadi entah sekarang ataupun selanjutnya.

Keyla menghela napasnya sejenak, lalu membuka handphonenya saat notifikasi pesan dari Sam.

Samudera
Sam di depan, ayoo turun Sam rindu

Anda
Baiklah, Key juga rindu
Otw Samm

Keyla berjalan pelan menuruni tangga rumahnya, saat melewati dapur. Kedua mata Keyla menyipit seperti ada yang janggal di rumahnya. Ada sesuatu yang kurang.

“Beberapa hari ini, gua engga lihat Mbak Titin.” gumam Keyla.

Sudah beberapa lama ini Mbak Titin menghilang dari pandangannya. Entah pergi ke mana orang tersebut.

“Keyla,” panggil seseorang membuat Keyla mengalihkan pandangannya ke arah Ayah angkatnya dan Samudera?

Samudera??

“Sini, malah ngelamun,” ucap Dirga membuat Keyla tanpa sadar mengangguk dan tersenyum canggung.

Keyla berjalan menuju Ayahnya dan menatap bingung Samudera yang tiba-tiba tersenyum semanis mungkin membuat Keyla mengernyitkan dahinya bingung.

“Mau jalan sama Samudera kamu Key?” tanya Dirga mengelus sayang surai rambut Keyla.

“Lebih tepatnya melihat Sam tanding basket,” ucap Keyla, membuat Dirga tersenyum.

“Samudera, konsentrasi dalam bertanding.” tutur Dirga menepuk dua kali bahu Sam.

“Pasti Yah.” balas Samudera mengangguk semangat.

Di jalan raya, suasana saat membonceng pacar bisa terasa hangat. Angin menyapu wajah dengan lembut, menciptakan sensasi kebebasan yang menyenangkan. Suara mesin kendaraan yang bergetar memberikan latar belakang yang berirama bagi percakapan ringan atau diam-diam menikmati kebersamaan.

Pemandangan sepanjang jalan, dengan lampu-lampu jalan yang berkedip-kedip dan gedung-gedung yang menjulang tinggi, menciptakan suasana romantis yang mempesona. Di bawah langit terbuka, di balik roda, terdapat hubungan yang kuat dan koneksi yang mendalam, menciptakan kenangan indah yang akan dikenang bersama.

“Udang?” tanya Samudera sedikit berteriak membuat Keyla membuang napasnya jengah.

“Udah lah engga usah di bahas.” balas Keyla dengan suara santainya.

“Iya Key, I love you.” jawab Samudera membuat rona merah muncul di pipi Keyla.

I love you too.” balas Keyla, tersenyum kecil melihat Samudera yang tertawa kecil.

Di saat turnamen basket, atmosfernya penuh dengan kegembiraan dan antusiasme. Sorak sorai penonton memenuhi ruang stadion, menciptakan energi yang memabukkan. Lampu sorot berkilauan, menyoroti lapangan yang siap untuk menjadi panggung aksi yang mendebarkan.

Pemain-pemain berkumpul di tengah lapangan, wajah mereka dipenuhi dengan determinasi dan semangat kompetitif yang membara. Suasana di sekitar lapangan dipenuhi dengan aroma popcorn dan teriakan penggemar yang menghidupkan suasana.

Setiap tembakan, umpan, dan blok menjadi pemandangan yang menegangkan, diiringi sorak sorai dan tepuk tangan yang gemuruh dari penonton. Semangat persaingan dan kekompakan tim menciptakan suasana yang tak terlupakan, di mana setiap momen adalah potensi untuk keajaiban dan kemenangan.

“Kami Adalah Pemenang. Sorakkan Blaze Titans Menuju Kemenangan!”

“GO... GO Blaze Titans GO.”

Blaze Titans akan menang membawa piala~ Semuanya akan senang Basket SMANSTRA akan juara~”

Rowrr!”

Teriakan dari supporter SMA Negeri Semesta Raya, memberikan semangat bagi pemain basket yang dinamakan Blaze Titans. Sedangkan supporter dari SMA sebelah.

DRAGON! Rowrr!” teriak supporter dari SMA lawan membuat tawa dari kedua SMA. Tidak ada rasa tegang ataupun permusuhan justru mereka mengutamakan solidaritas.

Karena solidaritas inti dari keberhasilan tim dalam setiap bidang, seperti basket. Solidaritas memperkuat hubungan antar anggota tim, menciptakan rasa saling percaya, dukungan, dan komitmen yang diperlukan untuk mencapai tujuan bersama. Dengan menjaga solidaritas, tim dapat mengatasi rintangan, menghadapi tantangan, dan merayakan kemenangan bersama sebagai satu kesatuan yang kuat.

“WOW!” teriak Keyla dan beberapa supporter lainnya saat Samudera mencetak skor.

“Pacar lo semangat banget,” ucap Vanda, gadis itu dengan santainya memakan popcorn sembari menonton live streaming pertandingan bola. “Udah di kasih vitamin C nih, Key.” goda Vanda.

“Adik lo engga ikut tanding? Bukannya dia salah satu anggota Dragon?” tanya Keyla mengabaikan godaan dari Vanda.

“Dikira dia pintar apa? Dia itu beban, masa anggota jarang berangkat. Dribble bola aja bolanya sampai lari lari.” tutur Vanda, adiknya memang sangat pemalas.

Seharusnya saat melakukan dribble, menggiring bola menggunakan satu tangan dan tidak boleh menggunakan kedua tangan sekaligus tetapi adiknya justru melakukan hal yang salah.

Keyla terkekeh kecil, “Jess tangan lo kenapa?” tanya Keyla melihat tangan Jessica di balut.

Jessica tersenyum kecil, ia mengelus tangan kirinya. “Engga sengaja kemarin jatuh dari motor.” balas Jessica.

“Itu masih mending gua dulu pas jatuh dari motor jadi menonong, gara gara nabrak tembok.” celetuk Vanda, mengingat dulu dia pernah menabrak tembok rumah Bu Kos.

Keyla dan Jessica tertawa kecil, pantas saja Vanda selalu menggunakan poni ternyata menutupi bekas cunongnya.

Dengan hati yang berdebar, seorang wanita melangkah dengan hati-hati menuju pintu kamar anaknya. Setiap langkah terasa berat, seperti menapaki tanah yang penuh dengan ketidakpastian. Dengan gemetar, tangannya menggenggam gagang pintu, dan dengan napas yang terhenti, ia menarik pintu kamar anaknya perlahan-lahan.

Cahaya yang redup membanjiri ruangan, mencerahkan setiap sudut ruangan yang penuh dengan kenangan masa kecil. Namun, di tengah-tengah kerinduan itu, terdapat sesuatu yang membuatnya terbelalak dalam kekagetan. Di pojok ruangan, tergeletak buku buku tebal yang berserakan di lantai.

Areta, wanita itu untuk pertama kalinya setelah meninggalnya anak pertama ia tidak pernah menampakkan kedua kakinya lagi di kamar Samudera. Ini untuk pertama kalinya setelah kejadian itu Areta memberanikan masuk ke kamar Samudera.

Areta menatap penuh kepada trofi dan sebuah foto keluarganya dulu. Foto satu satunya kenangan keluarga bahagia Areta dulu. Areta kira tidak ada foto kenangan tersebut nyatanya Samudera menyimpan baik baik foto itu. Memajangnya di antara trofi kemenangannya.

Areta mengalihkan pandangannya kepada sebuah foto bingkai yang pecah. Ia lupa, niat awalnya hanya ingin mengecek apa yang terjadi di kamar Samudera saat mendengar pecahan kaca.

Dengan hati hati Areta berjongkok mengambil foto tersebut, saat foto itu dibalik tampak wajah bahagia jagoannya. Denyut jantung Areta berdetak kencang, rasa khawatir merogoti perasaannya.

“Jangan lagi.” gumamnya.

🔑

TBC
.
.

“Jangan lupa Vote dan Komen.”
🥧

Salam hangat dari AN 🤎

Continue Reading

You'll Also Like

6.4M 272K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
2.2M 198K 37
Aurora tersenyum tipis, menatap Aric tanpa benci sedikitpun. "Aku harus apa, Ar?" Lirihnya. Aric tertegun. "Aku harus apa untuk benci kamu, Ar?" Tany...
944K 67.8K 36
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...
28K 1.6K 15
Ini second karya ku😊 Semoga suka..💕 Happy reading!! Menurutnya komitmen memang tidak penting, tapi menurutku?, bukan hanya wanita yg membutuhkan ke...