ARGALA

By Thsaa__

6.9M 293K 35K

On Going Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawak... More

GalAle : 01
GalAle : 02
GalAle : 03
GalAle : 04
GalAle : 05
GalAle : 06
GalAle : 07
GalAle : 08
GalAle : 09
GalAle : 10
GalAle : 11
GalAle : new cast ><
GalAle : 12
GalAle : 13
GalAle : 14
GalAle : 15
GalAle : 16
GalAle : 17
GalAle : 18
GalAle : 19
GalAle : 20
GalAle : 21
GalAle : 22
GalAle : 23
GalAle : 24
GalAle : 25
GalAle : 26
GalAle : 27
GalAle : 28
GalAle : 29
GalAle : 30
GalAle : 31
GalAle : 32
GalAle : 33
GalAle : 34
GalAle : 35
GalAle : 36
GalAle : 37
GalAle : 38
GalAle : 39
GalAle : 40
GalAle : 41
GalAle : 42
GalAle : 43
GalAle : 44
GalAle : 45
GalAle : 46
GalAle : 47
GalAle : 49
GalAle : 50
GalAle : 51
GalAle : 52
GalAle : 53
GalAle : 54
GalAle : 55
GalAle : 56
GalAle : 57
GalAle : 58

GalAle : 48

74.7K 3.5K 1.1K
By Thsaa__

HAPPY READING

!!!


Aleta membuka matanya, ia melihat disekelilingnya yang sangat banyak bunga, betapa indah tempat tersebut.

Aleta memberanikan melangkah untuk menelusuri tempat tersebut, Aleta ikut terheran-heran dimana ia saat ini.

"mama-mama..."

Aleta menoleh kearah sumber suara tersebut. Seorang anak lagi-lagi yang lucu datang menghampirinya.

Aeleta menggerutkan keningnya,  anak siapa ini,  dia sangat tampan dengan wajahnya yang polos.

"mama," anak lelaki itu menarik sedikit dres putih Aleta, "ayo,  papa nungguin."

Sekali lagi Aleta menggerutkan keningnya, mama? Anak laki-laki itu memanggilnya mama.

"ayoo... " bocah itu menarik Aleta kembali untuk mengikutinya, karena penasaran Aleta lun mengukuti apa yang diinginkan anak laki-laki itu.

Aleta berjalan melewati taman bunga tersebut,  hingga ia merasa ia sudah sangat jauh dari posisi awalnya tadi.

Hingga Aleta menyetop anak laki-laki itu. Anak laki-laki itu menatap Aleta.

"mama lelah?  Ayo istirahat," Aleta mengangguk setuju dan mereka berdua duduk bersebelahan.

Bocah laki-laki itu sangat menggemaskan saat sedang duduk di sampingnya. Aleta mengelus puncak kepala anak lelaki itu.

"nama kamu siapa?" ucap aleta tiba-tiba.

Anak laki-laki itu tersenyum, "nama saya..."

Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut anak laki-laki itu,  tiba-tiba telinga Aleta berdenging kencang, sampai ia sedikit kesakitan.

"Huhhhh... "

Aleta membuka matanya sekali lagi,  ia tadi bermimpi,  namun kenapa itu terlihat seperti nyata.

Saat ini Aleta benar-benar di dalam kamar, lebih tepatnya kamar Argala. Aleta melihat kesekeliling kamar tersebut, mengapa sangat sepi,  dimana Argala.

Aleta berusaha menyandarkan tubuhnta di pinggiran kasur,  Entah kenapa semua tubuhnya terasa sangat nyeri dan linu.

Aleta juga menatap pakaian yang ia kenakan saat ini,  kaos siapa yang saat ini ia pakai, kaos ini sangat kebesaran.

Aleta sedikit memegangi kepalanya yang sedikit pusing.

Ceklek

Pintu kamar dibuka oleh seseorang, Argala masuk dengan menbawa nampan yang berisi bubur dan teh hangat.

Melihtat itu Aleta langsung menutup wajahnya dengan selimut untuk menghindari Argala. Karena ia sedikit malu dengan kajadian tadi pagi.

Namun percuma saja Argala tidak dapat di bohongi, selimut itu ditarik oleh Argala. Aleta melotot lalu menatap wajah suaminya itu.

"Makan," ucap lelaki itu lalu ia duduk di pinggiran kasur di samping Aleta.

Aleta pun menuruti apa yang diprintahkan oleh Argala, ia mengambil nampan tersebut lalu membawa ke pangkuannya.

Aleta masih mengingat apa yang sudah dilakukan dirinya pagi tadi, itu sangat memalukan. Aleta menggelengkan kepalanya untuk menghapus ingatan memalukan yang masih melekat di pikirannya.

"buruan makan," pintah Argala sekalu lagi.

"i-iya,"

Aleta pun menyendok bubur putih itu lalu menyuapkan kedalam mulutnya. Aleta merasakan sesuatu yang kurang dari bubur tersebut lalu ia meminum teh yang sudah di buatkan oleh Argala.

"kenapa?" tanya Argala merasa aneh.

Aleta menggeleng, "gak papa kok," ucapnya.

Melihat itu Argala langsung mengambil piring tersebut lalu memakan sedikit bubur tersebut.

Argala langsung melotot saat tau bubur yang ia buat itu terlalu asin. Argala menatap Aleta dengan tatapan bersalah.

Melihat itu aleta sedikit tertawa, bagaimana bisa Argala membuat ekspresi wajah seperti itu,  itu sangat lucu.

"kamu buat sendiri?" tanya Aleta. Argala pun mengangguk.

"kenapa kamu kasih garem?" tanya Aleta menarik satu alisnya.

Argala mengumpat dalam hatinya 'anjing si Sean! ' umpatnya. Kenapa dengan Sean?

Anak-Anak Suci

You
Buat bubur pake apaan?

Agil
Nasi

Sean
Sumpah lo bodoh banget
Pake tepung bego

Prince
Mau buat bubur lo, Ga?

You
Tepung terigu?

Prince
Sia anj gua di kacang

Sean
Pake tepung beras anj
Kasih gula ama garem biar gurih. Ga

You
👍

Argala menuruti apa yang dikatakan oleh Sean,  ia menambahkan garam kedalam bubur tersebut.

"Sorry,  habis ini gue, beliin yang baru," ucap Argala menyingkirkan piring dengan bubur asin itu.

Aleta hanya menganggukinya, kita maklumi saja karena Argala tidak bisa memasak.

gadis itu pun meminum teh hangat yang di buatkan oleh Argala tadi. Setelah itu ia inggin turun dari kasurnya.

Aleta sedikit meringis saat menggerakkan kakinya, rasanya sedikit perih. Melihat hal itu Argala langsung sepontan membopong tubuh Aleta ala bridal style.

"mau kemana?" Tanya Argala sambil menggendong Aleta. Dada Aleta berdebar saat ia menatap wajah Argala, takdir macam apa ini Tuhan.

Argala terkadang seperti iblis kadang seperti pangeran, Aleta tidak bisa memprediksinya, bahkan sekarang ia dibuat jatuh cinta kepada leaki itu.

"kemana?" tanya Argala sekali lagi karena Aleta tidak menjawab pertanyaannya.

Aleta sedikit tergejolak, "kamar mandi," gumamnya pelan. Argala pun mengantarkan Aleta menuju kamar mandi. Sesampainya dikamar mandi Argala pun ikut masuk kedalam.

"turunin aku, kak," pintah Aleta.

Argala pun menurunkan istri kecilnya itu. Aleta menatap Argala yang masih berdiri dihadapannya.

"kamu ngapain, kak? Keluar sana," usir Aleta.

"lo mau ngapain? " Argala bertanya dengan wajah tersenyum menatap Aleta.

"aku mau mandi, badan aku lengket," seru Aleta mendorong Argala untuk keluar.

Namun percuma Argala menggenggam tangan Aleta,  "badan kamu lengket?" Argala tersenyum menatap Aleta, gadis itu sangat lucu saat sedang dijahili.

"kak... "

"Badan aku juga lengket," Argala berjalan mundur hendak memojokkan Aleta.

"iihh... "

"sekali lagi?"

Astagaaa, Aleta mengerti apa yang di maksud oleh suaminya itu. "Gamau, cabul kamu, kak!" sentak Aleta.

Argala tidak suka di tolak lelaki itu terus memjokkan Aleta, "sekali janji," mohonnya.

"sakit kak!"

"yang ini gak akan sakit sayang... "

Argala langsung menutup pintu kamar mandi tersebut dan terjadi lah hal yang serupa dan mereka berdua yang tahu kejadian selanjutnya.

♥ ♥ ♥

Bruummm...


Motor sports datang lalu pemilik motor tersebut langsung memarkirkan motornya. Sean lelaki iyu melepas helmnya dengan keren.

"Woyyy... "

Seseorang menyapa Sean dari  warung tersebut, "Oiii... " balas Sean menyapa.

Sean menghampuri sekerumun Anak-anak muda, "lama lu an," celetuk Agil yang sedang asik menyantap mie ayamnya.

"minimal lo jemput gua anj," jawab Sean lalu duduk disamping sahabatnya itu.

"enak tu mie ayam, traktir gua, Gil."

Agil menatal Sean sinis, "lu kira gua bapak, lu!" Ucap Agil lalu ia kembali memakan mie ayamnya.

"yuee... Kolot lu ah, MANGG MIE AYAM SATU," Sean memanggil pemilik warung kopi tersebut.

"Tunggu An," jawab pembeli warung tersebut.

Sean pun mengangguk, lalu menatap Agil yang masih asik dengan mie ayamnya. Sean pun membuka ponselnya sambil menunggu mie ayam miliknya datang.

Brakk...

Sean tergejolak kaget, "Apaan si lu anjing!"

"air gua, cok!" dengan kesal Sean pun mengambilkan gelas air kepada agil. Agil pun menyaut gelas air tersebut lalu meminumnya dengan cepat.

"huhh...  Kesedak kuah gua anjing," Agil bernafas lega setelag tenggorokkannya segar.

"kena azab pelit, lo, ahahhah," ejek Sean sambil tertawa menertawakan Agil.

"asu lah!" umpat agil.

"He, gua mau ngasih tau lo sesuatu," seru Agil tiba-tiba.

"Apaan?"

"gua kemarin nganterin si Arga pas dia mabok," Ucap Agil memulai pembicaraan.

"terus?" tanya Sean.

"gua sama si Melvin, pas di rumah si Arga, gelagat dia kaya lagi maling, curiga gua," Lanjutnya.

"lu curiga si Melvin maling?"

"iyaa..."

Sean bergeleng-geleng, "parah lu, masa iya anak pejabat maling kocak, pikiran lo doang kali," belum selesai dengan perkataannya, mie ayam Seanpun sudah jadi.

"nih An," ucal mamang yang memberikan mangkuk mie ayam Sean.

"nuhun mang."

"kemana ae si Aan sama Agil, gak pernah kesini, lama," Tanya Mamang tersebut.

"ya.. jarang kesini, mang, udah lulus smp kita mah," Jawab Agil.

"bener juga, ya, kumaha kabar temen-temen yang lain, yang dulu nongkrong disini?" Sean menggerutkan keningny.

"saha mang?" tanya Sean sambil memakan mie ayamnya.

"saha ya,  yang kembar pernah borong jajan sekeranjang,  saha itu?"

"ohhhh...  Yang borong borong mah, Argala mang," Jawab Agil.

"eta, dia teh, kaya raya, ya!"

"bukan kaya lagi mang,  tujuh turunan dia mah," sahut sean dengan terkekeh.

"gimana kabarnya, sekarang?" tanya si mamang.

"mau punya anak dia mang,  kita di tinggal," Jawab Agil.

"Alhamdulillah kalo gitu, kudunya bersukur mau punya anak."

"bersyukur mah bersyukur mang,  masalahnya, kita masih SMA."

Mendengar itu si mamang pun langsung reflek istigfar, "yang bener An? "

Sean terkekeh melihat pria tua tersebut, "lah begimana si mamang?"

"mamang kira udah kerja semua," seru mamang.

"yeuu si mamang, kita mah masih bocah, hahaha..." Sahut Agil.

"aya aya waee..  Euy,  yaudah mamag mau banti si ibu, monggo di nikmati."

Mamang tersebut pun pergi meninggalkan Agil dan Sean.

Sean dengan lahap menyeruput mie ayamnya hingga kuahnya pun tidak tersisa, "ahhh... Kenyang gua," kata Sean yang sudah menghabiskan mie ayamnya.

"Markas An," Ajak agil.

Sean menganguk, "Gas ah,  tunggu bentar, tunggu mie gua turun ke perut," Ucap Sean.

"lama lu anjing,' gerut Agil lalu lelaki itu membakar ujung rokonya.

"fuuuhhhh.... " Agil meniuplan asap rokok tersebut kesembarang arah, ia merokok sambil menunggu makanan Sean turun ke perutnya, ada ada saja!

"Bagi rokok," Sean langsung mengambil rokok milik agil yang ada di atas meja.

Agil membiarkan Sean mengambil rokoknya. Setelah mengambil satu batang rokok Sean langsung membakat ujung rokok lalu menghirupnyaa.

"fuhhh... Heh Gil,  kalo gua ngehamilin anak gua gimana? biar gua dapet pendamping hidup kaya si Arga."

Mendengar itu Agil langsung mematikan mutung rokok yanh sudah pendek.

"kaga udah bego, lo, urusin lima pacar lo sono,  butuh kepastian,"  jawab Agil.

"si anj, bukan pacar gua, cuma temenan gua anj," elak Sean.

"bukan pacaran lu baperin anj,  udah lah,  gua mua ke marka."

Agil pun berdiri, "tungguin gua, gel agel!"

Setelah membayar mie ayam, mereka langsung pergi menuju markas.

♡♡♡

Kalian pilih mana?

Mode Brandal 💀


Mode Suami 😌


Mode Bayi 😚

----

Komen Next uyy.... Vote jugaa yaaw

-----

~BERSAMBUNG~

Continue Reading

You'll Also Like

37.1K 1.3K 24
Lahir dari rahim seorang perempuan tanpa suami, membuat Zelkay mendapat banyak ejekan dari orang-orang. Di tambah kerjaan sang ibu yang merupakan pem...
2.8K 420 8
Mereka berhasil menjalani hidup dengan baik, mereka berhasil merubah diri menjadi lebih baik, mereka berhasil berkembang menjadi sosok yang lebih ber...
106K 5.6K 19
"Niat ku hanya ingin membantu seseorang yang terluka, dan sekarang aku menyesal telah menolong dia tau gitu aku tak akan mau menolong nya" Niat Hati...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.7M 64.9K 29
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...