Transmigrasi Zea Keylard

By rechan0617

155K 6.5K 209

siapa yang akan menyangka jika Zea putri tunggal keluarga Keylard mengalami kecelakaan tunggal dimalam pesta... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

21

3.8K 157 8
By rechan0617

Peter menatap heran Haizen yang sejak tadi seperti setrikaan. Sesekali Haizen menggaruk belakang lehernya yang tak gatal.

'Ini dia tidak salah minum kan atau terbentur lalat di lift tadi'
Pandangan Peter mengikuti setiap langkah Haizen, walau itu terlihat memusingkannya.

Haizen berhenti tepat didepan Peter dan itu mengejutkannya.

"Peter,sepertinya aku mulai gila"

"Ah ya ya sepertinya juga begitu"

Haizen memicingkan matanya.

"apa? " Peter menaikan sebelah alisnya. Ia tak terima ditatap sinis oleh sahabatnya itu. Memangnya apa yang salah dengan perkataannya.

"Kau tau, aku bahkan menciu... " Ucapkan Haizen terpotong , ia begitu malu mengingat apa yang telah dia lakukan pada Lize tadi.

"Kau mencium siapa? " Tatapan Peter menyelidik apa yang baru saja Haizen ucapkan.

"Itu... , "

"Kau mencium siapa? Singa?sapi atau istri orang"??

" Heiii... Aku tak segila itu"

"Jadi? Siapa, kau bahkan sudah satu jam berjalan kesana-kemari, jika kau sedang menyetrika pakaian mu maka itu sudah selesai sejak tadi"

Haizen berdecak kesal.

"Aku mencium Lize,Kau puas"
Haizen membuang wajahnya, ada semburat malu terpancar dari sana.

Peter yang mendengar itu, spontan bertepuk tangan dengan senyum jahilnya.

"Ada apa dengan wajah mu itu, kau tampak menjijikan"

"Hahaha apa Tuan Muda ini begitu malu sekarang "

"Apa maksud mu? "

"Kau bahkan bertingkah seperti orang yang baru saja mencuri pakaian dalam di jemuran"

"Heiii apa-apaan hipotesa mu itu, menggelikkan"

Haizen berjalan menuju meja kerjanya. Jika tadi ia tampak gelisah,sekarang dia kesal dengan apa yang Peter ucapkan.

"Lagi pula apa yang salah dengan menicum istri sendiri, jika kau mencium istri orang lain itu baru dikatakan salah"

"Ahh sudahlah kepala ku pusing, sebaiknya kau kembali bekerja dan selesaikan sekarang juga,aku akan memeriksanya setelah menyelesaikan ini"

Haizen mengambil dokumen yang akan ia periksa.

Peter bangkit berdiri dan segera keluar dari ruangan Haizen.

"Ini yang seharusnya pusing aku kan mengapa dia melampiaskannya padaku"

"Aku masih dapat mendengar itu Peter"

"Ya ya ya, maaf"
Peter menutup kasar pintu ruangan Haizen.
.
.
.
.

Lain halnya dengan Lize, setelah mendapat serangan dadakan dari Haizen, kini ia tampak seperti patung yang berjalan.

'Ada apa dengannya , apa otaknya terbentur' tanpa sengaja ia menabrak punggung seseorang yang ada didepannya.

"Maafkan aku"

"Wah,Hai kita bertemu lagi, nona"sapanya.

" Hei Joe, kalian sudah saling kenal? "
Clara menimpali.

"Kami hanya pernah bertemu tanpa sengaja"

"Jadi nama mu Joe? "

"Ya berhubung kita belum saling berkenalan, maka kenalkan nama ku Joe Alexander, kau bisa memanggilku Joe"

Lize menerima jabatan tangan Joe.
"Nama Ku Lize Amerd, semoga kita menjadi teman yang baik"

"Teman ya"

"Memangnya kau berharap akan menjadi apa? " Sarkas Clara.

"Lebih dari sekedar teman, mungkin"

"Kita bertiga dapat menjadi sahabat, bukan begitu Clara?

Clara menjawab dengan anggukan
'Sungguh, ini Lize sangat tidak peka'

Sebenarnya Clara tau maksud dari perkataan Lize, hanya saja ia tak ingin ikut campur. Baginya hubungan percintaan itu sangat rumit, terlebih lagi tadi saja ia sudah melihat 'supir' Lize yang tingkahnya tak tampak seperti supir.

Lize berjalan mendahului Clara dan Joe
"Ayo kita masuk, sebentar lagi kelas akan mulai"

Clara melirik Joe yang berdiri disampingnya yang sejak tadi berdiam diri.

"Kau tak ingin masuk? "

"Clara menurut mu... " Ucapan Joe dengan cepat dipotong Clara.

"Biar ku beri tau sebuah bocoran, tadi dia bahkan diantar seseorang dan kau tau bahkan didepan ku pria itu mencium nya"

"Siapa? "

"mana ku tau, tanya pada rumput yang bergoyang disana" Clara menunjuk taman kampus yang tepinya ditumbuhi ilalang. Clara menyusul Lize dan meningggalkan Joe.

"Sebelum janur kuning melengkung bukan kah masih ada kesempatan"???
Joe berlari menyusul Lize dan Clara.

.
.
.
Setelah jam kuliah berakhir,
Lize, Clara dan Joe berjalan bersama keluar. Namun langkah Lize terhenti ketika melihat sosok Haizen yang kini sedang bersandar disamping mobilnya, lengkap dengan pakaian kantor.

"Lize supir mu itu terlihat seperti akan menerkam mangsanya"

Joe mengikuti arah pandangan Clara dan Lize.

"Dia sangat menyebalkan" Lize masih kesal mengingat tingkah Haizen tadi pagi

"Jadi dia orangnya" Joe menatap tak suka Haizen.

Haizen berjalan mendekati Lize, namun tatapannya menatap sinis Joe yang sejak tadi menatapnya tak suka.

"Ayo" Haizen merangkul bahu Lize, menuntunnya berjalan memasuki mobil.

Lize tersenyum kearah Clara dan Joe yang hanya dibalas anggukan.

"Joe, semoga kau beruntung"

"Tentu saja" Joe mengepalkan tanganya.

.
.
.
.
Selama diperjalanan baik Lize maupun Haizen tak ada yang membuka suara. Namun ketika lampu lalu lintas menunjukkan warna merah, Haizen melirik jemari Lize.

"Dimana"??

" Apanya? "

"Cincin mu, dimana? "

Lize memeriksa jemarinya.

'Cincinnya mana ku tau dimana, aku saja tersadar sudah berada di tubuh istrimu tau' Zea bahkan lupa dengan benda kecil itu, mana dia tau jika cincin itu harus setia dipakai, Haizen saja tak memakainya.

Haizen yang melihat gerak-gerik Lize berdecak kesal.

"Kau tidak menjualnya kan? "

"Heii kau pikir aku semiskin itu? "

"Lalu dimana? "

"Kau saja tidak memakainya, mengapa memaksa ku"?

" Jangan mengalihkan pertanyaan dengan pertanyaan Lize"

"Kau kenapa sih, tingkah mu sangat aneh"

"Besok kau harus memakai cincin mu, jika tidak kau tak usah kuliah lagi"

"Heii mengapa begitu, kau mengancam ku, sedangkan kau sendiri juga begitu"

"Aku memakainya"

"Kau pikir aku buta"
Lize teramat kesal sekarang.

"Tapi aku memang memakainya" Haizen membuka sedikit kerah bajunya dan dari sana muncul sebuah kalung yang dimana ada sebuah cincin bertengger disana.

Lize yang melihat itu dengan cepat menarik kalung dan melihat cincin yang disana terukir nama Lize Amerd.

"Sudah"?? Haizen menatap Lize dengan penuh kemenangan.

" Mana ku tau jika kau memakainya disana, lagi pula orang-orang juga tidak akan tau jika kau telah menikah"

"Jika mereka ingin tau, mereka bisa bertanya pada ku, untuk apa mulut diciptakan jika tak digunakan untuk bertanya. "

Haizen tak ingin kalah berdebat dengan Lize.

"Yang ku tau, jika seseorang menyimpannya begitu, itu artinya orang tersebut ingin menyembunyikan statusnya"

"Astaga, pikiran mu sangat dangkal, dimana kau belajar akan hal itu"

"Pikiran mu saja yang dangkal" Lize tak Terima dikatakan berpikiran dangkal.

Suara klakson dari belakang memecah perdebatan mereka. Haizen kembali fokus mengemudi.

.
.
Sesampainya di rumah, Lize keluar dan berjalan mendahului Haizen. Namun langkahnya berhenti ketika Haizen menarik tangan Lize.

"Apalagi"?? Sungguh Lize sangat lelah saat ini.

" Ingat kau harus memaki Cincin mu"

"Kau saja tak memakainya di jemarimu "

Haizen menarik nafasnya kasar. Dengan cepat ia merik kalungnya dan mengeluarkan cincinya dari sana.
Ia memakainya di jari manisnya.

"Puas"???

Zea yang melihat itu menyerah. Ia tak ingin berdebat lagi. 'Aku harus menemukan cincin Lize'

.
.
.
TBC


Halo semuanya, tak terasa sudah sejauh ini,hihihihi.

Awalnya aku berfikir cerita ini tak akan ada peminatnya. Apalagi ditulis oleh seorang amatiran yang suka berkhayal seperti ku 😅😅

Terimakasih untuk semua teman-teman yang telah meluangkan waktu nya untuk membaca cerita ku ini

Terimakasih untuk teman-teman yang selalu menunggu cerita ini update

Terimakasih untuk teman-teman yang sudah memberikan Votenya pada cerita ini

Dan juga Terimakasih untuk teman-teman yang menitipkan komentarnya dicerita ku

Ahh sekali lagi terimakasihh 😊😘
Kalian luar biasa..... 😁☺🥰

Semoga kita sehat selalu









Continue Reading

You'll Also Like

235K 12.6K 38
Elleonore Veronica Axelrod, sang gadis cantik malaikat maut. Karena sebuah kecelakaan, membuat dirinya harus berpindah raga ke Achera Grizelle Willia...
39.4K 6.1K 26
[Fin] [17+] Seorang pembunuh seharusnya mengorbankan mangsanya bukannya melindungi. ❝Siapa kau sebenarnya?❞ ﹂©nissaynut, 2020
30.1K 2.6K 27
sebuah pernikahan yang berlandaskan hitam di atas putih TayNew bxb
140K 11.1K 21
Lily yang merupakan gadis penggemar berbagai novel dan komik merasa bingung sekaligus tak percaya dengan apa yang telah dirinya alami. Berawal dari d...