Transmigrasi Zea Keylard

By rechan0617

137K 5.7K 207

siapa yang akan menyangka jika Zea putri tunggal keluarga Keylard mengalami kecelakaan tunggal dimalam pesta... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

18

3.4K 154 7
By rechan0617

Bibi Cha dengan telaten mengobati luka di punggung Lize. Ia tak banyak bertanya atas apa yang terjadi diantara majikannya itu. Yang jelas saat ini Lize terlihat menyedihkan. Setiap hari ada saja hal yang menimpanya.

"Bibi maaf merepotkan mu lagi"

"Tak apa Nyonya ini sudah tugas saya"
Bibi Cha tersenyum

"Bibi jika sudah selesai tolong tinggalkan aku"

"Baik Nyonya"

Setelah selesai, Bibi Cha keluar dan meninggalkan Lize yang meringkuk dikasur.

'Ahh payah, jika saja aku tak mengeluarkan air mata buaya mungkin saja aku akan berakhir dirumah sakit
Sesekali ia mengelus punggungnya.

Lize hanya wanita lemah yang penurut. Biasanya ia hanya akan mengabaikan perkataan para pelayan yang tak menyukainya, walau terkadang itu terlalu menyakitkan untuk didengar.

Zea tak menyangka bagaimana seorang Lize dapat mengatasi seisi rumah ini dengan sabar, hanya mendengar gosip para pelayan saja emosinya bahkan tersulut dengan cepat.
Disini kesabarannya bahkan seperti tissu dibelah dua dan disiram air.

Saat matanya akan terpejam ia mendengar langkah kaki memasuki kamar, dengan cepat ia menutup rapat matanya dan merapatkan selimutnya.

"Kau pasti sangat marah bukan"?

Haizen memasuki kamarnya, setelah pertengkarannya dengan Lize, ia segera memasuki ruangan CCTV dan memeriksa   nya, disana ia melihat Jika Istrinya itu bertengkar dengan beberapa palayan.

Ia memanggil salah satu pelayan yang ada disana dan meminta penjelasannya.
Setelah itu ia memanggil kepala pelayan dan memintanya untuk mengganti  pelayan yang terlibat pertengkaran dengan istrinya.

Diam.

Walau sebenarnya Lize tidak tidur namun ia enggan untuk membuka matanya.

"Maafkan aku jika selama ini pelayan bahkan merendahkan mu"
Tangannya bergerak tanpa diminta, membelai dan turun pada dagu Lize.

"Pasti sangat menyakitkan bukan, maaf aku menyakitimu"

Lize hanya diam mendengarkan setiap kalimat yang diucapkan Haizen. Sejak kapan Haizen pandai meminta maaf padanya.

Cup

"Istirahatlah "
Haizen berlalu meninggalkan Lize.

Setelah memastikan Haizen meninggalkan kamarnya, Lize dengan cepat mengusap keningnya.
'Apa-apaan itu tadi, dasar mesum'

Ia melirik sesuatu yang ada dimeja.

"Apa dia sedang mencoba meminta maaf"?
Lize melihat segelas coklat hangat dan roti lapis disana.

.
.
.
.
Setelah bangun dari tidurnya, Lize dengan cepat meninggalkan kamar Haizen dan berpindah ke kamarnya.
Ia tak nyaman berlama-lama disana.

Suara ketukan pintu memecah lamunannya.

"Masuk"

"Nyonya saya akan membantu nyonya membersihkan diri"

"Ehmm"

Bibi Cha dengan cepat membantu Lize, sesekali ia manarik nafasnya kasar.

"Bibi tak usah risau, aku baik-baik saja"

"Maafkan saya Nyonya"

Lize tersenyum seperti tak pernah terjadi apa-apa.
.
.
.
Lize turun dan bergabung dimeja makan, hari ini ia mengenakan pakaian yang sangat sederhana dan sedikit riasan. Anggap saja sedang menata kehidupan baru.

Ia tak memperdulikan pandangan Karin dan Haizen padanya, ia hanya fokus pada makananya. Baginya makanan lebih penting dibanding mereka berdua.

Namun, pandangannya tertuju pada sekretaris Haizen.
Mendapati tatapan itu Peter dengan cepat membuka suaranya.

"Selamat Pagi, Lize. Apa kau juga melupakan ku"?

Lize hanya diam.

" Ahh sepertinya iya, baiklah mari berkenalan, Aku Peter, sekretaris dan sekaligus sahabat Haizen. "

"Oo Hai,,, jadi namamu Peter, ku dengar kau telah menyiapkan dokumen ku"

Peter melirik Haizen yang hanya dijawab dengan anggukan.

"Ya, semuanya sudah beres"

"Wah bagus lah, terimakasih Peter kamu yang terbaik"
Lize mengakat dua jempol nya pada Peter.

"Apa kau hanya akan berterimakasih padanya"?
Haizen tak terima dengan reaksi yang Lize berikan pada Peter.

Lize melirik Haizen sekilas dan tak mengatakan apa pun, ia kembali menyibukkan mulutnya dengan makanan yang tersaji diatas meja.
Mengabaikan Haizen begitu saja.

Karin yang menyaksikan pemandangan didepannya hanya tersenyum.

"Sepertinya ada yang diabaikan, hahaha"

Peter yang juga melihat itu terkejut. 'Mengapa pagiku harus diawali dengan prahara rumah tangga orang ini'

Lize benar-benae mengbaikan Haizen, setelah ia selesai makan, ia meninggalkan ruang makan begitu saja dan tak menghiraukan tatapan Haizen padanya.

Seketika Haizen melirik sinis Peter. Bagaiman bisa ia diabaikan sedangkan sekretarisnya saja diberi senyuman oleh istrinya itu.

Mendapati tatapan sinis Haizen Peter berdecak kesal.
"Kau jangan menarik ku dalam permasalahan mu dengan istrimu "

Haizen memutar malas bola matanya.
.
.
.
. Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 62.5K 69
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
1.7M 81.7K 54
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
1M 4.3K 15
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
I'M BABY?! By nndptri

General Fiction

189K 17.7K 19
"Aku sangat berterimakasih padamu karna sudah mengenalkan berbagai macam luka padaku hingga membuat hatiku mati rasa" "Kau memberikan ku cinta untuk...