DIA, BUNDAKU? [END]

由 glomyna

208K 19.8K 2.7K

Seorang ibu yang kehilangan anak semata wayang nya dan sangat rindu dengan panggilan "bunda" untuk dirinya Se... 更多

CAST
🐟 01 🐟
🐟 02 🐟
🐟 03 🐟
🐟 04 🐟
🐟 05 🐟
🐟 06 🐟
🐟 07 🐟
🐟 08 🐟
🐟 09 🐟
🐟 10 🐟
🐟 11 🐟
🐟 12 🐟
🐟 13 🐟
🐟 14 🐟
🐟 15 🐟
🐟 16 🐟
🐟 17 🐟
🐟 18 🐟
🐟 19 🐟
🐟 20 🐟
🐟 21 🐟
🐟 22 🐟
🐟 23 🐟
🐟 24 🐟
🐟 25 🐟
🐟 26 🐟
🐟 28 🐟
🐟 29 🐟
🐟 30 🐟
🐟 31 🐟
🐟 32 🐟
🐟 33 🐟
🐟 34 🐟
🐟 35 🐟
Something That I Made
Mau Tanya
SPALL SPILL
Yay or Nay

🐟 27 🐟

4.9K 572 100
由 glomyna

Libur panjang sudah usai, saatnya siswa siswi mulai mengikuti pembelajaran lagi di sekolahnya. Seperti saat ini, disebuah rumah terdapat dua gadis remaja yang rempong dengan keperluan sekolahnya.

Akibat terlalu santai dengan masa liburannya, mereka tidak sempat menyiapkan itu semua.

Orang tuanya pun ikut riweuh dengan kerusuhan anak-anaknya itu.

"BUNNN DASI AKU MANAAAA" Teriak Zee dikamarnya

Shani pun masuk ke kamar Zee dan memberikan dasi sekolahnya yang ada di balik pintu kamar Zee.

"Ini Zee, masa kamu ga liat" Ucap Shani

Zee hanya cengengesan sambil menerima dasinya itu.

"Heheheh maklum deh bun"

"BUNDAAA GESPER DEDE MANAAA" Teriak Christy di kamarnya yang memekakkan telinga Shani

Shani menghela nafasnya lelah. Setelah tadi urusan kaus kaki Christy, lalu dasi sekolah Zee, dan sekarang ia harus kembali lagi ke kamar Christy.

Dengan melangkah cepat, ia pun memasuki kamar anak bayinya itu.

"Tadi kan bunda udah bilang gespernya ada di sofa, dedeee. Nih"

Christy nyengir menunjukkan deretan giginya dan mengambil gesper tersebut dari tangan bundanya.

"Makasi bunda, muach" Ucap Christy mencium pipi Shani sekilas dan berlari kecil menuju meja riasnya

Shani mengambil sisir untuk menyisir rambut Christy hingga rapih.

"Udah semua kan ga ada yang kurang alat sekolahnya?" Tanya Shani

"Udah bunda" Jawab Christy sambil merapihkan sedikit rambutnya yang sudah disisir oleh Shani

"Langsung kebawah yaa buat sarapan" Ucap Shani lalu meninggalkan Christy

Saat ia keluar, ia tak sengaja berpapasan dengan Zee yang akan turun ke bawah dan sudah menggendong tas sekolahnya.

"Ga ada yang ketinggalan kan ka?" Tanya Shani sebelum Zee melanjutkan langkahnya

"Ga ada bunda, udah lengkap" Jawab Zee dengan yakin

"Yauda langsung sarapan biar bisa berangkat cepet dan ga telat"

"Siap bunda"

Shani pun menuju kamarnya untuk mengurus suaminya.

"BUNNDAA-"

"Berisik mas!" Potong Shani saat suaminya itu meneriakinya

"Lagian ih kamu lama banget" Ucap Cio dengan kesal bak anak kecil

"Udah tua gausa moodyan begitu" Balas Shani sambil memakaikan dasi ke kerah baju Cio

Setelah selesai mendandani suaminya hingga rapih, Shani menaruh handuk bekas Cio yang tergeletak di atas kasur ke gantungan khusus handuk.

Saat ia membalikkan badannya, tak sengaja ia menabrak dada bidang Cio yang entah sejak kapan berdiri di belakangnya.

"Kamu ngapain si ih"

"Hehhee, morning kiss dulu dong" Ujar Cio lalu menyentuh bibirnya di hadapan Shani

"Ga ada" Sahut Shani lalu melengos menghindari Cio

Dengan cepat Cio menarik tangan istrinya hingga berhadapan lagi

"Sekali doang pliss" Mohonnya

"Ck, banyak mau ya bapak"

Ia pun mencium bibir Cio sekilas. Namun, tak disangka-sangka suaminya itu menahan ciuman tersebut hingga lama bersentuhan.

Cio dengan lembut malah melumat bibir Shani dan menikmatinya. Shani terhanyut dengan ciuman hangat itu. Lama kelamaan ciuman Cio turun ke leher jenjang Shani.

Shani menggigit bibir bawahnya untuk menahan sensasi geli di lehernya.

Karna ia tidak ingin ini semua berlanjut lama, akhirnya ia mengangkat kepala Cio agar ciuman tersebut berhenti seraya berkata "Udah stop, omongan kamu tu emang ga bisa dipercaya ya. Tadi katanya sekali tapi malah lanjut kemana-mana"

"Kan semalem baru sebentar bun" Ucap Cio dengan nada sedihnya

Shani malas menanggapi dan langsung meninggalkan suaminya begitu saja untuk menyusul anak-anaknya dibawah.

"Lho kamu ga ke kantor sayang??" Tanya Cio sambil berjalan mengejar istrinya

"Nanti siangan" Jawab Shani

Setelah itu mereka pun sarapan bersama-sama di satu meja makan dengan tenang. Selesai sarapan Cio dan kedua anaknya berpamitan untuk berangkat.

Btw, Christy masih sekolah di tempat yang sama. Ia akan pindah ke sekolah Zee ketika kenaikan kelas nanti.

--------------------------------------------------------------

Di sekolah Christy masih santai karna hari pertama sekolah pelajaran belum terlalu aktif, jadi banyak jam kosong. Di dalam kelas pun ada yang bermain game, jajan ke kantin, gibah sesama temannya, dan ada juga yang tidur di lantai.

Christy dan teman-temannya memilih untuk mengobrol sambil menikmati jajanan yang mereka beli tadi di kantin.

"Eh lla, adek lo masih liburan sama nyokap bokap?" Tanya Jessi

"Iyaa masih" Jawab Olla santai

"Ko lo balik duluan?" Tanya Adel yang ikut memasuki topik pembicaraan mereka

"Males gua, kalo liburan sama adek gua tu bokap nyokap nyalahin gua mulu jir. Emosi gua makanya" Ujar Olla

"Tapi punya adek tu seru gasi lla?" Tanya Jessi

"Wahh, buat gua si ngga. Kayak ni ya lu sebagai kakak bakalan selalu di salahin, terus adek lo yang bakal lebih di sayang sama ortu lo, kalo mau apa-apa yang lebih diduluin ade lo, pokonya ga enak jir punya adek tuh. Semua perhatiannya jadi ke dia semua huhuu"

Muthe yang sedari tadi hanya memperhatikan Christy yang diam saja menyimak pembicaraan tersebut tiba-tiba berucap "Njel, bunda kamu kan baru aja nikah ya. Nanti kamu punya adik baru dong?"

"Nggaa! Bunda udah janji kalo dia ga bakal kasih aku adik" Bantah Christy

Hatinya kalut setelah mendengar keluh kesah Olla tentang dirinya yang memiliki adik. Christy tidak akan membiarkan itu terjadi padanya.

"Bunda gaboleh punya adek bayi lagi! Aku gamau punya adek, titik" Ucap Christy dalam hati dengan wajahnya yang memerah

Tanpa terasa bel pulang sekolah pun berbunyi dan para siswa mulai berhamburan keluar kelas dengan menggendong tasnya.

Cuaca sore ini terlihat sangat mendung. Sepertinya hujan akan turun dengan deras sore ini.

Christy menunggu jemputan di depan gerbang sekolahnya. Tak lama kemudian mobil bundanya pun tiba di hadapannya.

Namun, saat kaca mobil itu terbuka bukan bundanya yang menjemput dirinya melainkan Jinan.

"Dede ayo masuk" Ucap Jinan

Tanpa berpikir panjang, ia pun langsung masuk ke dalam mobil.

"Ko ka Jinan yang jemput aku?" Tanya Christy saat Jinan sudah menjalankan mobilnya

"Bunda kamu masih sibuk di kantor ngurusin kerjaan de. Jadi dia minta tolong ke kaka buat jemput kamu dulu buat pulang kerumah soalnya bunda mu itu gabisa ninggalin kerjaannya" Jawab Jinan sesekali melirik kepada Christy yang duduk disampingnya

"Jadi bunda masih di kantor?"

Jinan mengangguk "Iyaa masih"

"Aku mau ke kantor bunda aja. Ayo puter balik ka Jinan" Ucap Christy dengan memaksa

Seolah-olah tak menghiraukan permintaan Christy, Jinan terus saja melanjutkan perjalanannya tanpa mau puter arah.

"KA JINANNN IHH PUTER BALIKKK" Pekik Christy yang mulai tantrum

Dengan pasrah Jinan pun menuruti permintaan bocil itu.

Skip

Sesampainya di kantor Shani, dengan berlari Christy menuju ruangan kerja Shani.

Ceklek

"Bundaaa" Panggil Christy dengan kencang

Shani yang sedang fokus pada iPad nya langsung terlonjak kaget saat mendengar suara anak nya itu.

"Ko dede kesini?" Tanya Shani sambil menaruh kacamatanya ke atas kepala

Belum sempat dijawab, Jinan masuk ke ruangan Shani dan mengembalikan kunci mobil milik Shani.

"Nan, kan gue uda bilang anterin ke rumah. Kerjaan gue masih banyak kalo sampe malem gimana?" Ucap Shani dengan lesu

Jinan menghela nafasnya pelan "Ngamuk anaknya pas tau lo masih di kantor tapi gue mau anter dia pulang ke rumah Shan" Jawab Jinan seraya menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa

Mendengar ucapan bundanya yang membuat dirinya merasa tidak diinginkan disana, Christy pun menjadi sedih.

"Bunda gamau ya kalo aku disini? Hikkss.. hiks.. Aku pulang aja kalo gitu. Bunda ga sayang dede lagi, bunda lebih peduli sama kerja hikss.. Dede mau pulang" Ucap Christy dan melangkah menuju pintu

Shani yang tak tega dengan anaknya itu langsung berdiri dan menarik tangan anaknya.

Ia pun menyamakan tinggi anaknya dan menangkup kedua pipinya.

"Hei, bukan gitu maksud bunda sayang. Bunda cuma gamau dede nungguin bunda disini kelamaan. Bunda sayang sama dede. Tapi untuk kali ini kerjaan bunda lagi banyak dan ga bisa ditinggal sayang. Tanya sama ka Jinan deh, liat tuh ka Jinan aja sibuk di depan laptopnya. Bunda suruh dia lanjutin kerjaannya disini biar bunda ga sendirian" Jelas Shani dengan suara lembutnya

Christy mengucek matanya "Ta-tapi kan aku m-mau sama bun-da. Kalo b-bunda masih lama kerjanya, a-ku bisa nungguin ko"

Shani tersenyum manis dan menyingkirkan tangan Christy yang terus mengucek matanya lalu mencium kedua mata Christy dengan lembut.

"Yauda boleh, dede boboan di kamar aja ya"

Christy mengangguk lucu lalu pergi ke dalam kamar dan mengistirahatkan tubuhnya.

"Ga percaya si lu Shan, udah tau anak lu nempel banget mana bisa jauh-jauh dari bundanya" Ujar Jinan yang tetap fokus ke layar laptopnya

Pasalnya sebelum ia menjemput Christy, Jinan sudah mengira kalau anak dari sahabatnya itu akan menolak keras diantar pulang ke rumahnya karna tau bundanya itu masih di kantor.

"Yoii dong, bagus lah itu tandanya kan anak gue sayang banget sama bundanya. Makanya nan cepet nikah terus punya anak biar bisa ngerasain gimana rasanya dicintai anak lo sendiri" Sahut Shani yang langsung mendapat lemparan bantal dari Jinan

"Itu mulut kalo ngomong enteng banget" Ucap Jinan

Shani pun membalas Jinan dengan melemparkan bantal itu lagi ke arahnya.

"Awwsss, sakit anjir" Ucap Jinan

"Lo duluan ye kaleng rengginang"

"Dih kaleng rengginang. Jangan sekate-kate lu kerupuk kulit"

"Berisik lu botol kecap"

"Bodo amat susu bear brand tapi iklannya naga"

Tawa mereka pun pecah saat itu juga. Entahlah, dua orang ini memang diluar nalar dan sangat random. Apalah gitu aja receh banget.

"Hhhahhaah kocak banget" Ucap Shani sambil memegang perutnya yang terasa sakit akibat tertawa ngakak

"Lagian ya gimana coba konsepnya hhahah. Udah jelas namanya bear brand eh iklannya naga. Kan aneh" Balas Jinan

Setelah itu mereka pun kembali serius lagi dengan kerjaannya masing-masing.

Hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Kantor Shani mulai sepi, hanya terdapat beberapa karyawan saja yang masih setia disana.

"Shan, gua duluan ya. Mau gua lanjut dirumah aja deh ini" Ucap Jinan seraya menutup laptopnya

Shani menatap Jinan dengan membenarkan kacamatanya yang bertengger di hidung mancungnya itu.

"Hah? Oh iya gapapa nan, duluan aja" Ujar Shani dengan wajahnya yang sudah terlihat kelelahan

Jinan pun merapihkan barang-barangnya dan menenteng tas serta laptopnya.

"Duluan ya Shan, jangan kemaleman lo pulangnya. Awas tu bayi nya lupa dibawa pulang" Ucap Jinan sebelum membuka pintu ruangan Shani

"Iyaa, btw makasih ya udah jemput anak gue tadi. Hati-hati nan"

"Yooi sans aja kali. Babaaii"

Tak lama dari Jinan yang sudah pergi meninggalkan dirinya seorang diri di ruangan kerjanya, Shani mendengar tangisan lirih dari dalam kamar.

Kening Shani mengerut bingung.

"Eh siapa yang nangis?" Monolognya

Sedetik kemudian ia pun baru ingat kalau di dalam kamar itu ada anaknya
"Dede? ASTAGA DEDEE"

Ia pun langsung menghampiri anaknya itu ke dalam kamar. Shani melihat posisi tidur Christy yang miring membelakangi nya.

Isakan tangis itu masih terdengar walaupun pelan.

"Hikss.. hiks.. papa, bunda udah ga sayang dede lagi. Bunda sibuk sama kerjanya hikss hikss.. Daritadi bunda ga masuk-masuk ke kamar buat temenin dede. Dede mau sama papa aja hikss.." Lirih Christy yang air matanya sudah membasahi bantalnya. Btw yang dimaksud dede tu papa Vino ya.

Shani yang mendengar perkataan anaknya itu antara sedih tapi juga ingin tertawa karna lucu.

Ia menyentuh kepala anaknya dan mengusapnya pelan

"Ko gitu si ngomongnya.. Kenapa dede ga keluar aja tadi pas bunda ga masuk ke kamar?"

Christy menggeleng tanpa membalikkan badannya

"Bunda ga sayang dede"

"Sayang kooo"

"Bunda sibuk terus"

"Iyaa maafin bunda dehh"

"Bunda jahat"

"Huum bunda jahat"

"Bunda gaboleh punya adek bayi"

Shani terkekeh pelan atas ucapan anaknya itu
"Kan bayi nya bunda kamu sayangku cintaku buah hatiku" Ucap Shani lalu mencium pipi Christy berkali-kali dari belakang

"Bukaann iii, maksud dede itu adek bayi yang baru. Dede gamau punya adik, titik"

Shani pun bertanya dengan menaruh dagunya di bahu Christy "Kenapa sih ngomong itu mulu, hm? Bunda kan udah janji sama dede kalau bunda ga akan kasih dede adik. Coba bunda tanya kenapa dede jadi bahas itu lagi?"

Christy pun membalikkan badannya dengan posisi telentang, sedangkan Shani menatap wajah anaknya dengan posisi tengkurap diatas kasur.

"Tadi waktu disekolah Muthe bilang sama dede kan bunda abis nikah sama papah cio, pasti nanti bunda sama papah bakalan punya anak lagi dan dedek jadi punya adik" Jelas Christy dengan matanya yang sudah berair

Shani menghembuskan nafasnya dengan geleng-geleng kepala.

"Pulang yuk, udah malem" Ajak Shani seraya bangun dari atas kasur

Mereka berdua pun langsung meninggalkan kantor Shani yang sudah sepi.

Skip

Sesampainya mereka di rumah, Christy sama sekali tidak membolehkan bundanya itu keluar dari kamarnya.

"Bunda kan harus mandi dulu de, ganti bajunya juga belum. Kan baju bunda ada di kamar bunda" Ucap Shani berdiri di hadapan Christy yang sedang menghalangi pintu kamarnya

"Yauda bunda ambil bajunya aku temenin terus langsung ke kamar aku lagi. Ayo"

Shani pun menurutinya saja dengan berjalan di belakang anaknya.

"Lho, mau kemana sayang?" Tanya Cio saat istrinya itu hendak keluar lagi setelah mengambil bajunya.

"In-"

"Bunda bobo dikamar aku. Papa jangan ganggu dan ga boleh masuk kamar aku" Potong Christy dengan menatap datar kepada Cio

Cio menatap Shani dengan tatapan bertanya. Namun, sang istri hanya mengedikkan bahunya dengan tersenyum kecil.

"Terus papa tidur sendiri dong?" Ucap Cio dengan lesu

"Ya emangnya kenapa? Udah gede juga masa takut tidur sendiri" Sewot Christy

"Emang kenapa sih ko bundanya gaboleh bobo disini?" Tanya Cio dengan pembawannya yang santai

"Biar papa sama bunda ga kasih adik buat aku. Ayo bunda ke kamar aku" Jawab Christy dan langsung mendorong bundanya agar keluar dari sana

Sedangkan Cio dibuat menganga dengan ucapan anaknya itu.

Seusai mengganti pakaiannya, Shani kembali sibuk dengan pekerjaannya. Terlihat saat ini ia duduk di sofa depan kasur anaknya dan membuka laptop serta iPad nya.

Christy menggerutu di kasurnya "Kerja lagi kerja lagi, kerja aja terus sampe lupa semuanya"

Karna sudah terlalu lama menunggu bundanya yang tak kunjung selesai, Christy mulai menendang-nendang selimut dan bantalnya.

"Bundaaaaa kapan selesainyaaaa" Rengek Christy dengan hampir menangis

"Sebentar lagi sayang, tunggu ya"

"Bunda daritadi bilang sebentar terusssss tapi ga selesai-selesaaiiii" Mulai tantrum

"Huuuaaaa hikss...hikss.. Oma, opaa, papaaa" Racau Christy dengan menangis histeris

Shani yang sudah mendengar tangisan kencang anaknya jadi tergesa-gesa mengurus kerjaannya. Jarinya bergerak dengan cepat dan akhirnya ia bisa menyelesaikannya.

"HUUUAAAAA"

"Uttuttuu sini sayang" Ucap Shani seraya mengangkat tubuh Christy dan menggendongnya

"Eitts ko mau pukul bunda?" Sambungnya saat tangan Christy mengepal dan hendak memukulnya namun segera ia tahan

Christy pun memeluk leher Shani dengan erat
"Huuaaa hiks hikss.."

"Sssttt sstt udah yaa.. Dede udah kebanyakan nangis lho hari ini, suaranya udah serak gitu"

Tanpa disangka-sangka, Cio malah masuk ke kamar Christy.

Christy pun langsung mendongakkan kepalanya dan memberontak di gendongan Shani

"PAPAH GABOLEH KESINIIII" Larang Christy dengan berteriak

"Mas, kamu ngapain sih?" Tanya Shani dengan menahan tubuh anaknya agar tidak jatuh karna ia terus bergerak

"PAPA KELUARRRR"

Cio menatap Shani dengan wajah memelas "Masa aku tidur sendiri si bun?"

"Ck, udah lah gapapa. Ngalah kenapa si sama anaknya" Balas Shani

"Udah sana ke kamar, ga liat nih anaknya marah sampe ga bisa diem" Lanjutnya sambil mengusap-usap punggung Christy

"Bunda disini aja sama dede hikss.. hikss.. dede gamau punya adik bunda"

"Iyaa ngga ko"

Tapi Cio malah merusak suasana yang dengan sengaja mengatakan "Biarin aja  nanti papa sama bunda bikin adik buat kamu" Ia langsung berlari keluar dari kamar Christy

"HUUUAAAAA NGGGAAAA, GAMAAUUU" Tangisannya semakin kencang

"MAS CIIOOO!!!!" Pekik Shani pasalnya setelah ini pasti Christy akan susah ditenangin

"Sssttt sstt ngga sayang ngga, papa bercanda aja ko" Sambungnya

Shani pun mengayun-ayunkan Christy agar cepat tertidur.

"Dede bobo dong sayang, ini udah malem. Mau bobo jam berapa besok kan sekolah nak" Ucap Shani yang masih terus mengeloni anaknya di dalam gendongannya

"Gamau bunda, nanti kalau dede bobo takut papa bakal ajak bunda keluar dari kamar dede"

"Nggaa, bunda disini temenin dede bobo sampe pagi. Bobo yaa? Mata kamu udah merah"

Christy menggeleng dibahunya. Shani pun memindahkan Christy ke atas kasur dan ikut berbaring disampingnya.

"Bobo" Ucap Shani dengan menyentuh hidung Christy pelan menggunakan jari telunjuknya

Lalu Shani pun bangun untuk menuju kamar mandi.

"Bunda mau kemana?" Tanya Christy seraya menahan lengan bundanya

"Ke kamar mandi sebentar dede" Jawab Shani

"Ikutt"

"Kamar mandinya kan deket, itu tu disitu"

"Hikss...hikss.. ikutt bunda ikutttt" Rengeknya

"Iya yauda ikut" Shani pun menggendong Christy lagi masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah selesai Shani mendudukkan Christy ke tepi kasur.

"Huuaaaa huuaaaa..." Tangis Christy pecah saat Shani beranjak ke pintu kamarnya hanya untuk mengunci pintu tersebut

Alih-alih agar membuat anaknya percaya kalau papanya itu ga akan bisa masuk, tapi ia malah membuat anak itu menangis histeris. Sepertinya saat ini anaknya itu sedang tidak ingin dilepas sama sekali olehnya.

Saat Shani berjalan ke arah nya, Christy sudah mengulurkan tangannya untuk meminta digendong lagi. Tapi sang bunda malah berbelok arah menuju kamar mandi lagi.

"Huuuaaa bunndaaaa huuaa.. hikss...hikss huaaa"

Beberapa menit kemudian Shani pun menghampiri nya lagi.

"Udah sini bobo" Ucap Shani seraya menarik anaknya untuk berbaring

Ia menarik selimut nya untuk menutupi tubuh mereka.

"Hikss.. hikss.. b-bunda"

"Apa sayang?" Sahut Shani dengan lembut

Lantas ia langsung mengarahkan nipplenya untuk Christy.

Christy pun menyedotnya dengan menatap wajah Shani. Sedangkan bundanya itu menyeka air mata anaknya yang penuh membasahi kedua pipi mulus anaknya itu.

"Bobo yaa, udah jam 4 pagi sayangku. Bunda ga kemana-mana ko" Ucap Shani yang seakan meyakinkan anaknya itu dengan rasa takutnya yang terbayang jika dia dan cio berduaan, maka Christy akan mempunyai adik.

Perlahan kedua mata Christy mulai sayu dan terpejam sempurna.

"Segitu takutnya ya kamu kalau bunda sama papa kasih adik. Tingkah kamu yang kayak gini aja tu masih bayi banget de, gimana bunda mau punya bayi lagi kalau sekarang aja bunda punya kamu yang lebih bayi daripada bayi"

"Gemesss deh. Hari ini bunda beneran ngerasain sisi bayi nya kamu banget. Yang rewel lah, yang nangis terus lah, yang minta di gendong terus, dan sampe bikin bunda begadang cuma buat nungguin kamu bobo. Itu tu sama kayak kelakuan bayi-bayi di dunia ini. Kalo bisa kamu jadi bayi selamanya aja juga bunda gapapa banget ko. Ga rela aku tu kalo kamu cepet gede"

"Sleep well and sweet dream my baby cutie pie. Cintanya bunda, sayangnya bunda, bahagianya bunda, hidupnya bunda, nafasnya bunda, belahan jiwanya  bunda, harta berharganya bunda, dunianya bunda, everything i need, it's all in you"


TBC

Maap yak up nya malem² hehe.. Eh tapi ini malem apa pagi dah??
Suka gaaa???? Ga juga gapapa siee
btw b inggrisnya ngasal ges, maklumin aja lah ya hehe

Tap untuk vote ☆

继续阅读

You'll Also Like

384K 39.5K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
Si Bungsu Zee 由 fnf

青少年小说

62.9K 3.9K 26
Ini cerita pertama. Jadi, langsung saja dibaca yaa. Maaf jika tidak bagus untuk menuliskan cerita. On Going
5.2K 372 22
menceritakan rahasia yang disembunyikan bertahun-tahun oleh papahnya kyla langsung baca aja Jessica Chandra sebagai Kyla Ricky Harun sebagai Reza ...
455K 3K 7
Bagaimana rasanya memiliki dua orang kakak yang begitu posesif dan galak? mari kita cari tau lewat cerita si anak bungsu yang merasakannya. warning! ...