SAGARALUNA

By SyfaAcha

2.9M 141K 35.5K

Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak ber... More

PROLOG
Chapter 1 : SMA GALAKSI
Chapter 2 : SAGARA DAN ALUNA
Chapter 3 : RUANG BASKET
Chapter 4 : SAGARA ATAU GIVANO?
Chapter 5 : CLUB
Chapter 6 : KEMARAHAN SAGARA
Chapter 7 : PERTUNJUKAN
Chapter 8 : SIKSAAN
Chapter 9 : ALUNA IS TIRED
Chapter 11: HUKUMAN LAGI?
Chapter 12 : ALUNA ZIDAN DAN HUJAN
Chapter 13 : KAMAR MENJIJIKAN
Chapter 14 : PERNAH PUNYA HUBUNGAN
Chapter 15 : PEMAKAMAN
Chapter 16 : MULAI SADAR
Chapter 17 : CINTA SAGARA
Chapter 18 : JERUK NIPIS

Chapter 10 : SINTA VS TANIA

106K 6.2K 477
By SyfaAcha

Seperti biasa ya mol mol ku, jangan lupa untuk vote dan ramaikan kolom komentar cerita ini! Jangan lupa juga buat follow akun ig ku mol, kalau mau nanya nanya juga boleh ya, di ig juga boleh nanti aku jawab!!

Mari kita menemani perjalanan hidup Aluna!!

HAPPY READING MOLL!!🥰🫶💐❤️

***

Keringat yang sudah membanjiri tubuhnya tidak cowok itu pedulikan sekarang. Dalam benaknya hanya tertuju pada mamanya, Sinta.

Sudah sekitar dua jam lamanya Sagara mencari wanita itu, namun hingga saat ini belum menemukannya membuat ia semakin khawatir.

Setelah mendapat kabar dari rumah sakit tadi, cowok itu langsung bergegas. Tidak peduli apapun, yang penting sekarang adalah mamanya. Cowok itu harus menemukan wanita itu.

Sagara mengusap wajahnya kasar, jalanan semakin sepi karena malam yang semakin larut. Jam yang sudah menunjukan pukul dua malam itu tidak membuat Sagara kantuk sama sekali.

"Ma, mama dimana sih?" cowok itu terus menelusuri tempat dimana mamanya suka. Namun, wanita itu juga tidak ada disana.

Ting..

Abang, ke kantor papa.
Mama lagi ngamuk!!

***

Suasana sekarang semakin panas. Di dalam satu ruangan, lebih tempatnya ruang kantor Dino sudah berantakan. Kedua wanita itu terus berkelahi bahkan sekarang saling jambak menjambak.

Dino dan Aletta sudah kewalahan memisahkan keduanya. Tenaga mereka terkuras habis saat memisahkan kedua wanita itu.

Sinta tidak memberi ampun sama sekali. Wanita itu terus menarik rambut wanita didepannya hingga sekarang mereka berdua terjatuh kelantai. Wanita satunya tidak tinggal diam, wanita itu langsung mendorong Sinta ke belakang menjauh darinya. Tentu aksi itu membuat Sinta lebih marah.

Tania, wanita itu mundur beberapa langkah saat Sinta kembali mendekat kearahnya. Wanita itu berlari tepat dibelakang tubuh Dino.

"AWAS KAMU BRENGSEK!" sentak Sinta pada Dino yang menghalangi aksinya. Dino menghembuskan napasnya kasar, perlahan tangan pria itu meraih tangan Sinta istrinya.

"Udah."

"AWAS KAMU!" Sinta kembali memberontak.

Aletta yang melihat itu langsung mendekat kearah mamanya. "Ma, udah," ia menarik menjauh mamanya.

Sinta melihat kearah putrinya. Saat itu juga air mata Sinta turun membasahi pipinya. Wanita itu terlihat berantakan sekarang. Rambut yang acak-acakan, juga baju rumah sakit yang sudah sangat kusut.

"Wanita itu mengambil suami saya," lirih Sinta menunjuk Tania yang masih setia bersembunyi dibelakang Dino.

"Wanita itu membunuh anak saya. Dia wanita jahat," tubuh Sinta merosot kearah bawah. Aletta langsung memeluk tubuh rapuh mamanya.

Aletta menatap tajam kedua orang yang hanya berdiri disana. Bahkan Dino tidak membantu istrinya sama sekali.

"Ma, kita pulang ke rumah sakit ya," ucap Aletta. Cewek itu terlebih dahulu menghapus air matanya. Melihat kondisi mamanya semakin memburuk membuat hatinya terluka.

"Biarin abang yang urusin wanita itu. Biarin abang yang balas dendam," ucap Aletta lagi.

Sinta menggeleng. "Wanita itu harus mati di tangan saya. Dia sudah menghancurkan keluarga saya."

Aletta mengangguk. Cewek itu mengusap lembut punggung mamanya.

"Iya, dia harus mati."

"Tapi, sekarang kita ke rumah sakit ya?"

Sinta menatap tajam Aletta. "ENGGAK!" sentak cewek itu keras. Saat itu juga Sinta kembali berdiri. "SAYA AKAN MEMBUNUH WANITA ITU HARI INI!!"

"MAMA!" teriak Aletta saat Sinta berlari kearah Tania. Dengan tenanganya wanita itu langsung menarik kuat baju Tania hingga wanita itu terseret.

"MATI KAMU WANITA JALANG!" sentak Sinta. Keadaan kembali tercengang. Dino tidak tau harus berbuat apa, disini ia tidak tau harus membela siapa.

"LEPASIN RAMBUT SAYA WANITA GILA!" sentak Tania marah. Wanita itu tidak lagi menahannya.

"Kamu telah membunuh anak saya. Dan mengambil suami saya!" sentak Sinta menarik kuat rambut Tania. Rasa sakit yang Tania rasakan sekarang semakin terasa. Kulit kepalanya seakan sudah lepas dari kelapanya. Sinta menariknya begitu kuat.

"Saya tidak membunuhnya!" sentak Tania. Wanita itu kini juga menarik rambut Sinta. Keduanya sama sama dalam keadaan marah.

Aletta semakin was-was. Cewek itu terus menatap kearah pintu berniat Sagara cepat datang.

"LEPASIN TANGAN ANDA DARI TUBUH MAMA SAYA!"

Suara itu langsung mengalihkan pandangan mereka semua kearah seorang cowok yang baru saja masuk kedalam ruangan itu. Seketika keadaan menjadi hening.

"ANDA DENGAR HAH! LEPASIN TANGAN ANDA!" Sagara menyentak tangan Tania kasar. Kini tatapan elang Sagara ia berikan pada Wanita yang telah menghancurkan keluarganya.

"Sayang," lirih Sinta. Sagara menatap mamanya sekilas kemudian kembali menatap Tania.

"Ngapain anda disini?" tanya Sagara pada Tania. Wanita itu tidak langsung menjawab. Tania membereskan rambutnya yang acak-acakan, juga menyapu bajunya yang sedikit terkena debu.

"Mengunjungi pacar saya."

Sagara terkekeh remeh mendengar itu. Wanita itu sungguh tidak tahu malu.

"Anda tidak malu mengakui dia sebagai pacar? Anda tau dia sudah punya istri dan anak kan? Ayok lah, ini udah kono banget, stop jadi penghancur keluarga orang," ucap Sagara tersenyum remeh menatap wanita itu.

"Saya hanya memperjuangkan cinta saya," ucap Tania.

"Cinta?" Sagara tertawa mendengar itu.

Sagara mendekat satu langkah kearah Tania. "Persetan sama cinta anda! Stop temui papa saya!"

"Sagara cukup." Dino yang sedari tadi diam kini mengeluarkan suara. Pria itu mendekat kearah Sagara dan Tania.

"Apa Pah? Papa masih mau ngebela pelakor ini hah! Papa cukup lah, papa udah banyak nyakitin mama," ucap Sagara memalas. Cowok itu tidak tau lagi bagaimana menyadarkan Dino jika ia sudah mempunyai istri.

"Dia wanita jahat, sayang," ucap Sinta menarik lengan Sagara. Cowok itu menatap Sinta dibelakangnya, seketika hatinya terluka saat melihat mamanya seperti itu.

Sagara menangkup wajah mamanya. "Kenapa mama bisa kesini? Sagara udah bilangkan, mama jangan pernah keluar dari rumah sakit."

"Mama pengen ngebunuh dia," Sinta menunjuk wajah Tania kasar. Sagara menghembuskan napasnya kasar.

"Mental mama lebih penting. Mereka biar Sagara yang urus," ucap Sagara. Sinta langsung menggeleng.

"DIA HARUS MATI!" sentak Sinta marah. Wanita itu tiba tiba ingin meraih Tania, untung saja Sagara menahannya.

"Dia udah nge bunuh kakak kamu Sagara! Dia udah ngebuat kita hancur kayak gini! ARRGHHHH!" Sinta menarik kuat rambutnya saat kejadian waktu itu terputar di otaknya.

"Mama!" Aletta berjalan kearah Sagara dan Sinta.

"Bang, bawa mama kerumah sakit dulu," ucap Aletta pada Sagara. Sagara mengangguk, cowok itu langsung membantu mamanya. Namun, baru saja ingin melangkah pergi Sinta tiba tiba berlari kearah sudut ruangan.

Sagara membulatkan matanya kaget saat Sinta terlepas dari tangannya. Wanita itu tersenyum penuh arti mengambil satu boneka yang ada di sudut ruangan itu.

Sinta tertawa lepas sekarang dengan boneka itu ia gendong di pelukannya. "Hei, liat anak saya. Dia cantik kan?" Sinta menunjukan boneka itu pada semua orang yang ada disana.

"Ma.."

"Liat, matanya sangat cantik. Dia putri pertama saya," ucap Sinta lagi. Wanita itu kini mengelus lembut boneka itu.

"Wanita gila," gumam Tania.

"Mama, lepasin," ucap Aletta mengambil boneka itu. Sinta langsung menepis tangan Aletta.

"Awas kamu! Jangan ada yang ambil putri saya!" Wanita itu kini bernyanyi sambil mengendong boneka itu.

Sagara mengepalkan tangannya kuat. Ia menatap Tania tajam. Hatinya seakan hancur melihat mamanya seperti itu. Ia bener bener akan menghancurkan semua orang yang telah membuat mamanya seperti itu.

"Saya berjanji akan membuat keluarga anda merasakan apa yang keluarga saya rasakan,"ucap Sagara.

"Liat, liat apa yang sudah anda lakukan pada mama saya. Liat kondisi mama saya sekarang," ucap Sagara marah.

"Dan papa! Puas hah udah ngebuat istri papa seperti ini sekarang! Papa puas kan karena dengan kondisi mama seperti ini papa bisa berduan sama wanita jalang ini!"

Dino hanya menatap putranya itu. Ia bener bener tidak tau harus berbuat apa.

"Gue bener bener gak habis pikir sama lo berdua!" pekik Sagara marah. Wajah cowok itu memerah menahan amarah.

Sagara berjalan tepat di hadapan Tania sekarang. Wanita itu seketika menjadi takut, dengan cepat ia memegang lengan Dino. Dino yang melihat itu melepas tangan Tania dari tangannya.

"Mas, anak kamu udah sama gilanya sama istri kamu," bisik Tania pada Dino.

"Tunggu dan liat apa yang akan saya lakukan pada anak anda," ucap Sagara."

"Mau apa kamu sama putri saya?" tanya Tania. Sagara tidak lagi memerdulikan wanita itu dan Dino. Cowok itu berjalan kearah Sinta sekarang.

"LEPASIN BONEKANYA! ITU BUKAN ANAK MAMA!" sentak Sagara. Sinta langsung menunduk takut dengan suara Sagara. Sagara menghembuskan napasnya kasar melihat itu.

"Ikut Sagara," cowok itu menarik pelan tangan Sinta. Wanita itu hanya mengikuti putranya dengan terus menunduk takut.

"Aletta kecewa sama papa," ucap Aletta pada Dino kemudian mengikuti Sagara pergi darisana.

Dino mengusap wajahnya kasar. Ini diluar kehendaknya.

"Kamu bisa gak, gak usah ke kantor aku sementara. Ini semakin rumit," ucap Dino pada Tania. Tania memeutar bola matanya, wanita itu berjalan kearah kursi dan duduk disana.

"Gak. Aku harus selalu ada di samping kamu," ucap Tania.

"Kamu bener bener wanita manipulatif," ucap Dino.

***

Dinginnya malam tidak cowok itu pedulikan, kini Gerald memarkirkan mobilnya tepat di parkiran rumah sakit. Sebelum keluar mobil cowok itu merebahkan tubuhnya di sandaran kursi mengemudi. Memejamkan matanya sebentar kemudian menghembuskan napasnya kasar.

Cowok itu keluar dan berjalan masuk kedalam perkarangan rumah sakit. Di koridor rumah sakit, cowok itu tidak memerdulikan siapapun, dengan wajahnya yang datar cowok itu terus berjalan mencari ruangan seseorang.

Gerald menghentikan langkahnya saat sudah berada didepan ruangan tersebut. Cowok itu tidak berniat membuka pintu sama sekali, cowok itu lebih memilih melihat lewat jendela. Melihat siapa orang dalam ruangan tersebut.

Gerald mengerutkan keningnya bingung saat orang yang ia cari tidak ada diruangan tersebut. Dengan cepat cowok itu masuk kedalam. Pemandangan pertama yang ia lihat adalah seorang dokter yang sedang merapikan brankar.

"Dimana dia?" tanya Gerald dingin. Dokter itu membalikan tubuhnya, seketika jantung dokter itu berdetak lebih cepat saat menepati Gerald dibelakangnya.

"Maafkan saya tuan, dia memaksa untuk segera pulang," ucap dokter itu menunduk takut.

"Anda lupa ucapan saya?" tanya Gerald dingin.

"Maaf sekali lagi tuan. Non Aluna tidak ingin dirawat lebih lama. Katanya ia harus menjaga neneknya."

Gerald menatap dingin dokter itu. Kemudian cowok itu langsung keluar dari ruangan meninggalkan dokter itu. Sedangkan dokter itu kini merasa takut. Takut jika anak dari pemilik rumah sakit itu memecatnya.

***

Tidak tau mau nulis apa. Intinya Terimakasih atas antusias kalian sama cerita ini. Gak nyangka banyak dari kalian yang nunggu cerita ini!! Dan ya Terimakasih buat yang udah promosiin cerita ini di TikTok ya. Love you moll🥰🫶❤️💐

Continue Reading

You'll Also Like

573K 16.9K 21
Khusus area jenlisa 🔞🔞🔞🔞
AISLINN By faza

Teen Fiction

72.5K 3.6K 24
"Lo pernah bilang bakalan selalu ada buat gue sampai selamanya, kan?" "Itu dulu, Aislinn. Sekarang gue punya Serena yang jauh lebih penting." "Gue ga...
85.1K 4.2K 15
Gue yang bakal ngerubah lo - Kim Taehyung
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.3M 74.5K 53
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...