Winds ||| One Piece x OC

By almekzm

6.9K 1K 147

Tak selamanya jika memiliki wajah cantik akan membuatmu bahagia. •Alme Aphrodite • "Apa ini?" tanya si gadis... More

1. Alme Aphrodite
2. Ace, Pertemuan Pertama
3. Sabo, terbentuknya ASLA
4. Dadan, Ibu ASLA
5. Kabar buruk, Sabo!
6. Berangkat, Menuju Laut!!
7. Alvida. Wanita Tercantik?
8. Pemburu Bajak Laut, Zoro.
9. Kru Baru
10. Buah iblis Bara-Bara
12. Zoro Vs Cabaji
13. Menang, Buggy Terlempar!
14. Usopp, Sang Pembohong
15. Klahadore, Orang Mencurigakan
16. Kekecewaan Usopp
17. Penyerangan Salah Arah
18. Asal-usul Azemaru
19. Rencana Alme

11. Shushu, Anjing Setia

324 50 1
By almekzm

Winds - One Piece (11)





"Zoro..kau tidak apa-apa?" Tanya Alme khawatir.

"Menurutmu?" Tanya balik Zoro sambil berjalan kearah kerangkeng milik Luffy.

"Menurutku kau... kenapa-napa...hoi mau ngapain?!!!" Teriak Alme saat melihat Zoro akan menggotong kerangkeng Luffy.

"Hei, Zoro. Kau sadar kau terluka kan?" Tanya Luffy saat kerangkengnya berhasil di angkat.

"Dasar keras kepala! Kau berdarah...aduhh...bagaimana ini huhuu!! Zoro jangan seperti ini..biar aku yang mengangkat kerangkeng Luffy" Alme panik.

"Kalian diam saja! Aku akan melakukan sesuatu dengan caraku!" Ucap Zoro membuat Alme geram.

Akhirnya Alme membantu Zoro yang keras kepala dengan bantuan dari Azemaru. Azemaru bisa membuat kurungan itu terasa lebih ringan hingga Zoro mungkin bisa menggotongnya.

Nami terlihat bingung dan terkejut melihat Zoro. Dia seperti tidak percaya bahwa ada lelaki yang sudah terluka tapi masih bisa membawa barang berat.

Zoro yang merasakan keberadaan Nami pun bertanya kepada Alme, "Gadis penggoda, siapa dia?" Tanya Zoro sambil rengosan.

"Aku hanya tau namanya, dia adalah Nami!" Ucap Alme.

"Dia adalah navigator kita!" Ucap Luffy membuat Alme bertepuk tangan yang otomatis kekuatannya untuk membantu Zoro menghilang.

Kaki Zoro terdengar retak. Alme segera menggunakan Azemaru lagi untuk membantu Zoro, "Maaf Zoro"

"Serius! Siapa kalian?!" Tanya Nami.

"Minggir. Kau menghalangiku!" Ucap Zoro yang susah payah menggotong kerangkeng Luffy.

"Azemaru aku mohon, bantu Zoro.." Angin semakin berdatangan. Mereka benar-benar membantu Zoro.

Meski lukanya harus berdarah, Zoro akhirnya bisa membopong kerangkeng Luffy. Alme tersenyum bahagia melihat keberhasilan Zoro.

"Zoro Zoro...aku akan membantumu tenang..Azemaru masih ada" ucap Alme yang mengikuti langkah Zoro dari samping.

"Yah..itu sedikit membantu" ucap Zoro sambil berjalan.

"Mengapa kalian berusaha sekeras itu? Kau seorang bajak laut!" Ucap Nami meninggalkan Alme, Luffy dan Zoro.

"Zoro..Zoro...letakan kerangkeng Luffy dibawah, ini sudah bukan sebuah bangunan lagi" Zoro mengangguk lalu meletakan kerangkeng Luffy dibawah dan membawanya secara diseret. Alme ikut mendorongnya dari belakang.

Setelah berjalan cukup lama akhirnya mereka berhenti di depan sebuah pet shop. Alme langsung berlari kearah Zoro untuk melihat lukanya. Gadis itu meringis sendiri saat melihat banyaknya darah yang keluar dari perut Zoro.

"Sudah kubilang kau itu keras kepala!! Dasar rambut hijau!" Ucap Alme dengan nada yang sangat khawatir.

"Oi gadis penggoda, lihat itu" Alme melihat kearah yang ditunjuk oleh Zoro.

Alme bingung, "Anjing?"

"Wahh lihat Ame!! Ada anjing!" Teriak Luffy merasa senang.

Luffy menggerakkan kerangkeng nya sendiri untuk mendekati si anjing. Alme juga ikut mendekati si anjing dan mengelusnya, "imut sekali...kenapa dia ada di depan sini? Bahaya tau" ucap Alme.

Luffy membuat ekspresi lucu dengan wajahnya, berharap anjing itu akan tersenyum saat melihatnya. "Kau pikir dia seperti manusia, Luffy?" Ucap Alme yang pasrah dengan tingkah Luffy.

"Ah Zoro...kau mau duduk disana? Biar ku bantu" Alme berdiri memapah tubuh Zoro untuk duduk di tiang pet shop. "Jangan banyak bergerak..aku akan mengobati mu nanti saat aku menemukan kotak P3K oke?" Zoro hanya mengangguk.

"Oi Ame, Zoro..dia tidak bergerak sama sekali" ucap Luffy.

"Aku tidak peduli! Ia bisa melakukan apa pun yang diinginkannya" balas Zoro.

"Aku ingin tau apakah ia mati?" Luffy lalu menoyor kepala si anjing hingga membuat si anjing marah dan berakhir menggigit jari bahkan wajah Luffy membuat Luffy berteriak kesakitan.

"Aduh aduh aduh aduh!!! Amee tolong aku!!" Teriak Luffy.

Gadis itu berdiri dengan panik dan langsung menarik anjing itu dari Luffy. Setelah lepas, Alme langsung mengelus kepalanya dan mengembalikannya lagi di depan pintu pet shop.

"Kenapa saat bersamamu dia tidak kasar Ame?!!" Teriak Luffy ngambek.

Alme tertawa, "Kau itu mengganggunya Luffy!" Kesal Alme.

Di tengah kegaduhan itu, Nami yang tadi menghilang tiba-tiba muncul di hadapan mereka bertiga. "Hai, Navigator!" Sapa Luffy.

"Ohh Nami, kau kembali?" Sapa Alme.

"Kalau begitu, kau boleh memiliki ini karena telah menyelamatkanku!" Nami melempar sesuatu ke arah Alme.

Alme menangkapnya, "Wah kuncinya!! Ternyata kau pergi untuk mengambil kuncinya yah?" Alme tersenyum.

"Jangan salah paham! Aku hanya tidak ingin berhutang budi pada kalian." Ucap Nami.

"Kau seperti Zoro. Tidak mau seseorang mengetahui apa yang sesungguhnya hatimu ucapkan" Alme tertawa.

"Kenapa kau membawa-bawa diri ku gadis penggoda?!" Zoro terdengar tidak terima.

Saat Alme akan membuka kerangkeng Luffy, tiba-tiba anjing itu berlari dan langsung menelan kunci kerangkeng Luffy. Alme berteriak panik saat melihat kejadian itu!

"Anjing!! Kenapa kau melakukan ini?!!" Teriak Alme.

Sementara Luffy langsung mencekik si anjing dan mengorog-orog anjing itu dengan kedua tangannya karena kesal. "Itu bukan makanan!! Kembalikan! Buang!!" Teriak Luffy.

"Hentikan itu!!" Teriak seseorang membuat Alme, Nami dan Zoro menoleh. "Jangan mengganggu Shushu, anak muda!!" Teriaknya kembali.

"Shushu?" Bingung Alme dan Luffy bersamaan.

Pak tua itu mendekati mereka, "Siapa kau, pak tua?" Tanya Zoro.

"Aku walikota kota ini! Kau siapa?! Huh? Astaga, parah sekali lukanya! Pasti kalian jadi sasaran Buggy juga kan? Kami harus membawamu ke dokter!" Ucap pak tua itu sambil membawa Zoro.

"Umm aku ikut!" Mendengar itu Zoro langsung menggeleng.

"Tidak gadis penggoda, kau tetaplah bersama Luffy. Aku... baik-baik saja, tenanglah" Alme cemberut saat mendengar itu. Tetapi ia harus tetap melaksanakan apa yang Zoro minta.

Beberapa lama kemudian, pak walikota itu keluar dari rumahnya, "Bagaimana keadaan Zoro?" Tanya Luffy khawatir.

"Dia perlu ke dokter, tapi dia bilang dia hanya perlu istirahat dan pergi tidur." Ucap pak Walikota.

"Dasar orang gila itu!" Geram Alme.

Gadis itu menghela napasnya, ia berjalan menuju Shushu dan mengelus kepalanya. Nami juga ikut mengelus kepala Shushu.

"Jadi, nama anjing ini Shushu yah?" Tanya Nami.

"Untuk apa ia duduk di sini?" Tanya Luffy.

"Ia menjaga toko." Jawab pak walikota.

"Menjaga toko? Maksudmu toko ini?" Alme menunjuk pet shop dibelakang nya.

"Iya.." jawab pak walikota lagi. "Pemilik toko ini adalah teman baikku." Pak walikota pun mulai menceritakan tentang asal-usul Shushu dan kenapa Shushu bisa selalu duduk didepan toko itu.

"Ah..Shushu yang malang" Alme memeluk Shushu yang baru selesai menyantap makanannya.

Tiba-tiba tanah bergetar hebat. Terdengar auman singa dari kejauhan. "Seruan perang apa itu?!" Panik Nami.

"Kenapa ada suara singa?!" Panik Alme.

"Itu dia! Mohji si Penjinak Binatang!" Jelas pak walikota.

"Apa maksudmu dengan penjinak binatang?" Tanya Nami, tetapi ia langsung dibawa oleh pak walikota menjauh dari pet shop.

"Luffy, harus ku apakan dia?" Tanya Alme ke Luffy yang masih terlihat santai.

"Sebenarnya aku tidak ingin kau melakukan apapun, karena kau sudah berusaha keras saat melawan badut itu. Tapi, mungkin kau bisa menahannya" Luffy tersenyum mengelus kepala Alme. Alme mengangguk.

Singa itupun datang persis diatas kerangkeng Luffy. "Singa yang cukup besar" ucap Alme.

"Oh, aku lihat teman-temanmu telah meninggalkanmu. Padahal, kau baru berhasil melarikan diri" ucap seseorang yang berada di atas singa tersebut.

"Siapa yang kau bilang meninggalkan nya? Dan lagi pula siapa kau?!" Alme mengibaskan rambutnya sambil berkacak pinggang. Orang yang berada di atas singa itu terdiam sebentar sebelum akhirnya ia terpesona oleh kecantikan Alme.

"Oh..seperti nya kekasih Zoro masih ada disini. Apakah Zoro telah meninggalkanmu cantik?" Tanya orang itu.

"Tidak sopan! Aku menanyakan nama!" Geram Alme.

Dia tertawa, "Maafkan aku. Aku adalah Mohji si Penjinak Binatang, aku anggota bajak laut Buggy." Ucap Mohji memperkenalkan dirinya.

Luffy berbaring, "Kau memakai setelan binatang yang benar-benar aneh. Dan juga, Ame itu bukan kekasih Zoro.." ucap nya.

"Sekarang temanmu yang bersikap tidak sopan kepadaku! Ini rambutku!" Teriak Mohji terdengar kesal.

"Itu lebih aneh lagi" ucap Alme.

"Apakah kau pikir kau akan aman karena berada di dalam kandang itu?" Tanya Mohji.

"Ya, karena Ame ada bersamaku. Dia itu gadis kuat loh" Alme tersenyum mendengar pujian dari Luffy.

Shushu menggeram tak suka melihat Mohji dan singanya, Alme yang mengetahui itu langsung mengelus kepala Shushu untuk menenangkannya. "Tenang Shushu, aku dan Luffy akan mencarikan keadilan untukmu"

Mohji tiba-tiba mendekat, "Tolong minggir sebentar nona cantik. Hey anjing, ayo salaman" ucap Mohji mengulurkan tangannya.

Bukannya mengulurkan tangan kecilnya, Shushu malah menggigit tangan dari Mohji membuat orang itu kesakitan. Alme tertawa.

"Kau bukan apa-apa selain pencuri tanpa nama. Aku tidak tertarik mengambil nyawamu, tapi aku cukup tertarik dengan kru cantikmu itu. Oh ya, katakan dimana Roronoa Zoro berada" ucap Mohji.

"Hah? Tentu saja tidak akan ku katakan!" Ucap Alme sambil mengibaskan rambutnya.

"Bunuh mereka, Richie!!" Teriak Mohji.

Richie, singa dari Mohji langsung meloncat untuk menyerang Luffy. "Ini kesempatan bagus!" Alme membawa Shushu ke dekapannya lalu ia naik keatas Azemaru untuk menghindari serangan Richie.

Dan yang terpikirkan oleh Alme terwujud, kerangkeng yang mengurung Luffy hancur karena serangan dari Richie. "Yatta!! Kerangkeng nya terbuka Ame!" Ucap Luffy bahagia.

"Awas Luffy!!" Karena keasyikan sebab kerangkeng nya telah hancur, Luffy malah terkena serangan kedua dari Richie yang membuat dirinya mental ke rumah warga.

"Dasar mahkluk aneh!! Terima ini" Alme mengeluarkan Azemaru yang kini berbentuk tajam, ia menyerang Richie berkali-kali tapi Richie bisa menghindari nya.

"Aku tidak ingin melukai mu nona cantik, tapi kau menyebalkan. Richie serang dia!" Richie melompat hendak menyerang Alme.

Alme yang terkejut langsung melepaskan Shushu ke atap rumah warga. Ia tak sempat untuk menggunakan kekuatan perubahan angin kepada tubuhnya, hal itu membuatnya terkena serangan dari Richie.

"Nona cantik itu tidak akan mati, dia calon istri Buggy-sama. Aku akan membawanya ke depan Buggy-sama. Tapi nanti, untuk sekarang mari kita temukan Zoro" ucap Mohji.

Untung saja Azemaru tepat waktu untuk melindunginya, alhasil ia hanya terluka dibeberapa tempat saja. Alme bangkit dari reruntuhan bangunan warga yang hancur karena tubuhnya.

"Wow tubuh sekecil diriku bisa membuat rumah runtuh? Yang benar saja!" Ucap Alme tidak habis pikir.

Alme naik keatas Azemaru lagi dan mencoba mencari Shushu. Alme yakin Shushu kembali ke pet shop itu lagi dan duduk disana. Tapi masalahnya Richie dan Mohji sedang berada dekat dengan toko itu.

"Aku harus cepat!" Alme menambah kecepatan pada Azemaru.

Saat sampai di pet shop, Alme melihat tangan Richie sudah mengenai plank nama dari toko itu dan membuat Shushu terpental.

"Shushu!!" Alme menangkap tubuh Shushu membuatnya ikut jatuh lagi untuk melindungi Shushu.

Shushu pantang menyerah, ia bangun kembali untuk melindungi toko nya dari jajahan Richie. "Tunggu Shushu!!" Teriak Alme. Shushu menggigit kaki Richie dan Richie menendang Shushu berkali-kali, bahkan Mohji membakar pet shop milik Shushu.

"Cukup!! Jangan sakiti Shushu lagi!!" Teriakan Alme memenuhi udara, disertai dengan kemarahan yang menggetarkan dirinya. Bahkan kini kekuatan anginnya nyaris tak terkendali.

Tubuhnya melayang, matanya bercahaya, dengan satu gerakan tangan yang mantap, Alme berhasil mendorong Mohji dan Richie menjauh berpuluh-puluh meter, hal itu juga menyebabkan banyak rumah warga yang hancur akibat terkena tubuh dari Richie. Alme mematikan api yang membakar pet shop Shushu dengan kekuatan anginnya yang mampu membawa air dari sumber terdekat.

"Apa-apaan gadis itu?! Dia monster!" Kejut Mohji.

"Cukup Alme..jangan sia-siakan tenagamu sayang" suara wanita yang Alme dengar itu membuatnya tenang. Ditambah ada suara seseorang yang ia tunggu akhirnya datang.

"Ame..tenangkan dirimu, aku sudah ada disini" ucap Luffy yang melihat perubahan Alme.

Alme tersenyum mendengar itu, ia menutup mata nya yang bercahaya. "Luffy.." kekuatan angin yang tadinya kuat perlahan mereda dan menghilang. Tubuh Alme jatuh ketanah, tidak sebelum akhirnya Luffy menangkap tubuhnya.

"Maaf Ame, kau berhasil menahannya..aku bangga padamu. Sekarang beristirahatlah" ucap Luffy mengelus surai hitam bergelombang Alme.

Alme terbatuk dan tersenyum, "aku senang mendengarnya" tiba-tiba darah mengalir dari kepala Alme, itu adalah darah akibat kuku tajam Richie yang sebelumnya mengenai Alme yang hendak menyelamatkan Shushu.

Melihat darah yang mengalir itu membuat mata Luffy menghitam pekat. Luffy marah! Ia merasa bahwa ia telah gagal menjaga Alme. Laki-laki bertopi jerami itu menaruh tubuh Alme di samping Shushu. Anjing itu langsung mengelus pipi Alme dengan kepalanya.

"Tolong jaga dia Shushu, aku akan segera kembali" ucap Luffy tanpa nada bicara yang terdengar halus meskipun ia mengatakannya dengan pelan.

"Ame.." panggil seorang wanita sambil mengelus pipi Alme.

Gadis itu merasa terganggu dengan elusan pipi dari si wanita, ia langsung membuka matanya dan saat ia membuka matanya, Alme langsung tersenyum lebar dan memeluk si wanita.

"Tante Reia!" Seru Alme.

Reia tertawa sambil memeluk balik tubuh Alme, "Tante kemana aja?" Tanya Alme.

"Tante ngga kemana-mana kok, Tante selalu ada di dekat Ame" ucap Reia sambil membelakangkan beberapa helai rambut Alme.

"Bohong! Tante Reia tiba-tiba ngilang pas udah ngasih Azemaru" rengek Alme.

"Azemaru ya? Nama yang lucu. Yah, Azemaru adalah kenang-kenangan dan permintaan maaf dari Tante buat Ame" ucap Reia.

"Azemaru berguna banget, makasih tan...ngomong-ngomong, Tante kenapa disini?" Tanya Alme.

Reia tampak berpikir sebelum ia tersenyum dan menjawab, "Tante mau ngasih Alme hadiah lagi" ucap Reia membuat Alme berbinar.

"Hadiah apa itu Tan?!" Riangnya.

"Tutup matamu nak" Alme menuruti perintah Reia, ia menutup matanya. Alme bisa merasakan bahwa tangan dari Reia berada di depan dahinya.

Saat itulah Alme bisa merasakan ada hawa sejuk yang mengalir ke seluruh tubuhnya. "Buka matamu Ame.." pinta Reia.

Alme membuka matanya. "Coba kau panggil Azemaru, apa yang kau rasakan?"

"Azemaru.." panggil Alme pelan.

"Yaa? Kau memanggilku?" Ucap Azemaru.

Alme membuka mulutnya kagum saat mendengar suara asli dari Azemaru. Alme menatap kearah Reia dengan tatapan berbinar. Reia senang melihat Alme senang.

"Azemaru bicara Tante!!" Ucap Alme.

"Azemaru memang bisa berbicara, tapi Ame tidak bisa mengaktifkan nya, hanya beberapa orang saja yang bisa mengaktifkan Azemaru. Dan selama ini Ame hanya bisa merasakan terpaan dan suara kecil dari Azemaru" jelas Reia.

"Tapi kenapa waktu itu, Ame bisa denger suara mendiang Sabo dari Azemaru Tan?" Tanya Alme.

"Hanya itu yang bisa di lakukan olehmu" Reia mengelus rambut Alme.

"Yah..waktu itu aku hanya mendengar anak itu memanggil nama majikanku, dan aku hanya mengantarkannya saja padamu, Ame" ucap Azemaru.

"Bagaimana dengan Luffy nak?" Tanya Reia.

Tatapan Alme menghangat, "Dia adalah kakak, teman dan sahabat yang sangat baik bahkan terlalu baik. Saat bersama dia aku merasa nyaman, Tan" ucap Alme sambil senyum sendiri.

"Itu artinya kau menyukainya Ame" ucap Azemaru.

"Ngaco! Aku hanya menyukai nya sebagai kakakku saja!" Elak Alme.

Reia tertawa mendengar ucapan Alme, "Kuharap dia adalah laki-laki yang akan selalu ada untuk melindungi mu nak, mungkin laki-laki berambut hijau itu juga bisa melindungimu. Maafkan tante tidak bisa lebih lama denganmu sayang.." Reia perlahan menghilang.

"Tante mau kemana?! Ame masih mau ngobrol sama Tante!" Teriak Alme yang memegang erat tangan Reia.

"Tante akan selalu ada di dekat Ame..selalu" Reia mencium kening Alme sebelum akhirnya ia menghilang berganti cahaya terang yang membuat Alme terbangun.

"Kau akhirnya bangun!" Nami memegang pergelangan tangan Alme dengan erat.

Alme bisa melihat di samping nya sudah ada Nami, Shushu dan pak walikota. Saat Alme hendak duduk, kepalanya menjadi sangat sakit, ternyata ia sudah terperban.

"Maaf mengkhawatirkan kalian" ucap Alme.

Shushu naik keatas pangkuan Alme, "Jangan salah paham! Aku tidak mengkhawatirkan mu! Bajak laut itu sama saja! Semua sama saja! Mereka mengambil apa yang orang-orang sayangi tanpa berpikir panjang!" Ucap Nami.

Alme tersenyum, "Hei Nami, kau ingat? Aku juga bajak laut"

Luffy terdiam di tempat saat melihat Alme yang sudah siuman dengan kepala terperban, "Oh, kau masih hidup, Bajak Laut?! Aku kira kau telah di makan singa! Sebagai bajak laut, kau akan melakukan hal yang sa-"

Ucapan Nami terhenti kala Luffy berlari kencang kearah Alme dan memeluk Alme serta Shushu dengan sangat erat.

"Syukurlah kalian selamat!" Ucap Luffy.

Alme tersenyum dan memeluk kembali tubuh Luffy, "Maaf membuatmu khawatir"

Setelah itu Luffy menyerahkan barang yang bisa ia selamatkan dari pet shop itu kepada Shushu. Hal itu membuat Nami dan pak walikota terdiam dan terkejut.

"Hanya ini yang bisa aku ambil. Bajingan itu memakan semuanya!" Ucap Luffy.

"Benarkah? Sayang sekali aku tidak bisa ikut menghajarnya, kalo bisa aku akan langsung melemparnya ke dalam Grand Line" Alme tertawa.

"Kalian berjuang dengan baik. Meski aku hanya sekilas melihat pertarungan Ame, tapi aku tau!" Ucap Luffy mengelus kepala Alme yang terperban lalu berlanjut mengelus kepala Shushu.

Shushu mengambil makanan hewan terakhirnya dan berjalan pergi meninggalkan Luffy dan Alme. Shushu memberikan salam terakhirnya kepada mereka berdua.

"Ya! Semoga kau juga sukses!" Teriak Luffy.

"Aku akan merindukanmu Shushu" ucap Alme.

Hal itu membuat Nami tersenyum dan tertawa karena lega.

"Nee..maaf untuk yang tadi" ucap Nami kepada Alme.

"Hmm?" Bingung Alme.

"Aku tidak bermaksud mengucapkan itu" ucap Nami.

"Tidak masalah kok.." Alme tersenyum.

"Ya..lagipula kau telah menyelamatkan Ame dan diriku" Luffy membantu Alme untuk berdiri.

"Jangan terlalu dipikirkan, Nami" Nami tersenyum melihat itu.

Pak walikota terlihat geram, "aku sangat menyedihkan!Shushu dan anak-anak muda ini sudah berjuang dengan sangat keras, tapi mengapa aku sang walikota harus duduk dan melihat kota ku dilenyapkan?!"

"Dia pasti merasa sangat sedih karena tidak bisa menjaga kota kesayangannya, benarkan Ame?" Ucap Azemaru.

"Wohhh kau benar-benar bisa berbicara padaku sekarang, Azemaru" gumam Alme.

"Tentu saja! Apa kau pikir Reia itu berbohong?" Tanya Azemaru.

"Kau tau tentang Tante Reia?" Tanya Alme masih menggumam.

"Sedikit..." Ucap Azemaru.

"Aku akan sangat bahagia jika kau mau menceritakan itu padaku, Azemaru" gumam Alme.

"Saat ada waktu, aku akan menceritakannya kepadamu" ucap Azemaru membuat Alme tersenyum.

"ZORO KAN TIDUR DISANA!!!" teriak Luffy membuat interaksi antara dirinya dan Azemaru terbuyarkan.

"Kenapa Luffy?!" Bingung Alme.

"Zoro, anak muda itu sudah mati sekarang." Ucap Pak walikota.

"Apa?" Tubuh Alme melemas.

"Hei!! Zoro! Kau masih hidup?!!" Teriak Luffy.

"Itu adalah cara yang buruk untuk membangunkan seseorang." Ucap Zoro dari balik reruntuhan.

Alme dan Luffy tertawa lega. Alme berjalan cepat kearah Zoro dan langsung memeluknya. Ia benar-benar lemas saat mendengarkan berita kematian Zoro tadi.

"Jangan terlalu lebay, aku saja bisa tau kalau si rambut hijau itu tidak akan mati semudah itu." Ucap Azemaru sambil tertawa.

"Tenanglah gadis penggoda, aku hanya tidur terlalu pulas" ucap Zoro.

"Bagaimana kau masih bisa hidup?" Tanya Nami.

"Untunglah! Kau hidup!" Ucap Luffy.

"Jika kau mau mati, maka kau harus mati di tanganku!" Ucap Alme.

"Aku tidak akan membiarkan mereka lolos begitu saja! Aku tidak tahan lagi! Bajingan itu tidak berhak menghancurkan usaha 40 tahun kami begitu saja! Aku walikota kota ini, aku akan melindungi kota ini!" Teriak pak walikota.

"Azemaru tahan dia dong!" Pinta Alme.

"Sekarang kau bisa menyuruhku tanpa harus menggerakkan tanganmu! Dasar pemalas" meskipun merutuk, Azemaru tetap menahan tubuh Pak walikota.

"UPS...sepertinya aku tidak bisa menahannya lebih lama..dia punya semangat muda hahaha!!" Ucap Azemaru yang dengan sengaja melepas pertahanannya dari pan walikota.

Alme membantu Zoro bangun dan berjalan ke arah Luffy. Alme melepas tangannya dari lengan Zoro dan beralih ke sisi kanan Luffy.

"Kalian juga akan ikut pergi? Dengan luka kalian itu?!" Teriak Nami.

Zoro memakai bandana hijaunya, "luka pada namaku lebih sakit daripada luka di ususku!" Ucap Zoro sambil tersenyum puas.

"Bahkan luka di kepalaku belum bisa membalas penghinaan kehormatan ku yang sudah Luffy jaga" ucap Alme sambil mengibaskan rambutnya dan melepas perban di kepalanya.

"Tujuan kami adalah Grand Line. Jadi, kami akan mencuri peta itu sekarang!" Luffy berjalan kearah Nami sambil tertawa.

"Bergabunglah dengan kru kapal kami, Nami!" Ucap Luffy mengulurkan tangannya

"Aku tidak akan pernah menjadi bajak laut." Nami menepuk tangan Luffy, "Bagaimana kalau kita bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama?" Nami menyarankan.

Luffy tersenyum hingga giginya terlihat, "Bagaimana Ame?" Tanya Luffy.

"Terserah padamu saja, Kapten" ucap Alme.

"Shishishi! Ayo menuju ke pusat kota!" Teriak Luffy.

• To be continued...

Continue Reading

You'll Also Like

1.7K 315 7
mengapa aku harus kembali ke dunia ini warning! claudineharem, lowercase, typo bertebaran & slow flow sider? go away! baca elite komen elite vote sul...
3.4M 434K 36
"Aneh, kok gue jadi cantik?" ketika gadis yang memiliki IQ yang tinggi, namun bar-bar, tiba-tiba tersesat di tubuh seorang gadis cantik yang bodoh, e...
667K 87.3K 200
Novel ini bukan karya saya. THIS STORY AND NOVEL Isn't Mine I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS SELURUH KREDIT CERITA NOVEL INI MUTLAK MILIK AUTHOR (PENGARANG...
1.5K 327 8
[ One Piece x Fem! Reader. ] Yosei-Yosei no Mi, setiap pasang telinga yang mendengarnya pasti hanya bisa tertawa lalu sesekali menepis fakta tentang...