BONNIE

By dusty151

968K 95.9K 4.7K

Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia malah menemukan bayi polos yang baru... More

1.Bayi?
2. Rencana memonopoli
3. Hukuman
4. Tamu tak diundang.
5. Bonnie
6. Bertemu
Character Cast
7. Kemarahan Daddy
8. Keluarga baru
9. Nenek sihir.
11. Tuan katak
12. Jangan rebut punyaku!
13. Anak perempuan yang licik
14. Gula-gula
15. Kakek tua
16. Ketegangan
17. Ingin merebut perhatian
18. Hadiah
Chap baru Bonnie gk bisa di open?Baca ini.
19. Selamatkan Daddy!
20. Akibat
21. Where is my mommy?
22. Ikut kuliah
23. Boneka hidup
24. Mister Alfabet hilang?!
25. Balita yang cerdik
26. Pergi ke kantor daddy!
27. Perdebatan dan hadiah baru
28. Wanita jahat datang lagi!
29. Penyelamat
30. Perlahan terungkap
31. Pembullyan.
32. perlawanan
33.Hukuman bagi yang bersalah.
34. Putra kesayangan Daddy!
35. Menutupi Lebam.
36. Api yang mulai tersulut.
37. Pemberontakan!
38. Tipu muslihat
39. Sandiwara
40. Sebuah rahasia
41. Ayah minta maaf
42. Perdamaian
43. Akhir dan awal baru.
BONNIE S2
44. Hari pertama masuk sekolah.
45. Bonbon tidak keren?
46. Rencana menurunkan berat badan

10. Keluhan

25.9K 2K 57
By dusty151

Holla!

I ∟OⅤ∈ Υ〇∪.....φ(。・ω・。 )

Supaya penulis makin happy♡ sebelum membaca tekan bintang dulu yukkk (っ˘з(˘⌣˘ )
.
.
.
.
Elmer masuk dengan raut wajah buruk diikuti oleh anak-anak Dominic yang lain Abel dan Ace.

Melihat kakak-kakaknya masuk, si gembul yang sedang diobati oleh Devan makin menjerit.

"kakakk--Huwaa catitt huwaa." Bonnie merentangan tangan meminta gendong. Elmer dengan sigap menggendong adiknya, Ace dan Abel memandang sang kakak sinis. Bisa-bisanya mereka keduluan.

Elmer meniup pergelangan yang memerah itu dengan pelan. "Sebentar lagi sakitnya akan hilang." Elmer menenangkan.

"Onty penyihil jahat hiks, dia cengklam tangan Bonbon campai melah." Bocah gembul itu sibuk mengadu. Ace yang tidak tahan lantas mengambil Bonnie dari tangan kakaknya Elmer.

Pemuda tampan itu dengan cepat kabur. Abel dan Elmer melotot ke arah sang adik yang membawa Bonnie kabur.

Abel kemudian mengalihkan padangan ke arah sang ayah. "Apa yang terjadi daddy?!" ujar Abel sambil memandang Dominic meminta penjelasan.

"Wanita itu datang lagi--," Dominic menghela nafas namun Abel tau ayahnya sedang menahan amarah.

"Kenapa kita tak membunuhnya saja?" Timpal Elmer enteng. "Dengan begitu daddy akan terbebas dengannya."

"Tidak semudah itu, selama paman kalian ada dibelakangnya daddy tidak bisa berbuat seenaknya pada wanita itu."

"Ahh orang bau tanah itu lagi, kenapa ia tidak cepat mati saja." Elmer mengeluh. Sedangkan Abel hanya diam dengan tatapan rumit.

.
.
.
.
Ace membawa Bonnie ke taman mansion mereka. Ace memperlihatkan banyaknya bintang malam agar bocah gembul itu lupa akan sakitnya,

"Uwahh, langitnya baguc cekali," ujar Bonnie benar saja balita itu sepenuhnya melupakan tanganya yang sakit.

Ace menghapus sisa air mata di pipi gembul itu. "Pintar, jangan menangis lagi okay--"

"Um--."Balita itu mengangguk patuh, mata bulat Bonnie tidak sengaja melihat pergelangan sang kakak yang sedang mengusap bekas air mata dipipinya.

Disana terdapat bekas luka memerah sama sepertinya namun milik Ace sedikit lebih parah. "Melah cepelti punak Bonbon. Apakah cakit?" Tanyanya.

"Sakit tapi kakak tidak menangis karena kakak laki-laki." Ace berujar sedikit membanggakan dirinya.

"Uwahh, kakak kelenn! kalau cepelti itu Bonbon tidak mau nangic lagi." Bonnie mengusap mata sembapnya.

"Baguss! laki-laki harus berani kau tau. Kalau ada yang melukaimu maka pukul balik" Ace kemudian mencium pipi Bonnie gemas.

Bonnie mengarahkan jempol gembulnya pada Ace. "Oke! Bonbon akan ingat."
.
.
.
.
.
Ace kembali ke dalam mansion 30 menit kemudian, sebenarnya Ace enggan membawa buntalan imut itu masuk kedalam, Ace malas yang namanya berbagi. Namun Bonnie merengek ingin masuk sebab diluar banyak nyamuk.

'Nanti namuk demam beldalah gigit Bonbon cama kakak.' Ace tertawa geli mendengar itu padahal mansion Alexander termasuk bersih dari larva nyamuk karena Dominic rajin memanggil petugas kebersihan.

"Daddy!" Bonnie merentangkan tangan ke arah Dominic ketika sampai didalam namun segera dihalangi oleh putra-putranya.

Dominic menghela nafas beginilah kalau tidak sengaja melukai sesuatu yang dianggap milik mereka.

"Ih kakak Bonbon mau daddy--,"ujarnya setengah merengek.

"Tidak boleh!" jawab mereka bertiga kompak.

Balita itu cemberut namun sedetik kemudian Bonnie tersenyum ia tau cara memberi tahu daddynya tentang hal keren.

"Daddy-daddy." Bonnie melompat-lompat di balik kaki kakak-kakaknya meminta perhatian Dominic. "Liattt tangan Bonbon kembal dengan tangan kak Ace." ujarnya riang. Mahluk gembul itu dengan bangga menunjukan pergelangan tangannya yang memerah.

Elmer yang melihat itu tidak mau kalah, lelaki tampan itu segera menunjukan tanganya juga pada Bonnie. "Kakak juga punya!" serunya.

Abel hanya diam namun diam-diam ia menggulung lengan bajunya, agar bekas di pergelangan tangan miliknya juga tampak dan terlihat.

"Wahhh kita belempat kembal kelennnn!" Bonnie menatap berbinar ke arah pergelangan kakak-kakaknya. Kemana bayi gembul yang menangis dan merengek tadi? cepat sekali berubah.

Diam-diam mereka bertiga tersenyum karena pujian tidak langsung dari sang adik.

Tidak tahu saja bahwa bekas merah itu adalah bekas rantai, dari hukuman kakak-kakaknya kemarin.
.
.
.
.
.
Bonnie menerjapkan matanya pelan, balita itu terbangun tengah malam. Bonnie melirik ke samping kiri dan kanannya, kakak-kakaknya tidur menemaninya minus Abel. Bahkan dapat mata bulat itu tangkap kakaknya Ace tidur dengan dengkuran yang paling keras.

Bonnie turun dengan pelan dan hati-hati tanpa membangunkan kakak-kakaknya. Balita itu mulai berjalan dengan membawa botol susu yang sudah kosong dan Boneka beruang dipelukannya.

Bonnie berjalan ke arah dapur dengan sedikit mengantuk. 'Bonbon mau cucu,' batinya.

ia ingin membangunkan kakak-kakaknya namun sepertinya mereka berdua kelelahan. Bonnie juga tidak melihat kakaknya Abel. Kemana kiranya kakak tampannya itu pergi?

Belum sampai dapur ia melihat para uncle berwajah sangar serta badan yang besar sedang berjaga. Bonnie menarik salah satu baju dari penjaga itu.

"Ada apa tuan muda kecil?" tanyanya.

"Cucu--" Bonnie menyodorkan botol susu kosong miliknya ke arah uncle bodyguards itu.

Seketika pria sangar berwajah datar itu nampak kelabakan dan bingung ia lantas menoleh ke arah teman di sampingnya.

"Pssttt. Kau bisa membuat susu?" tanya pria itu ke temannya yang saat itu kebagian jaga malam bersama dirinya.

"Aku tidak bisa, tapi kalau meracik racun aku bisa," ujar bodyguards satunya dengan tampang bodoh.

Duakkk. " Kau ingin meracuni tuan muda kecil?" keduanyapun mulai berdebat dan saling pukul-pukulan.

Bonnie memandang pertengkaran itu dengan raut bingung. "Uncle ctoppp! tidak boleh tengkal, doca nanti macuk nelaka." ujarnya sok menasehati.

"Maafkan saya tuan muda--."

"Ada apa ini?" Devan menghampiri kedua penjaga yang ribut itu. ia terbangun karena ingin mengambil minum.

"Papa!" Bonnie berseru ke arah Devan.

Devan lantas berkacak pinggang sambil sedikit menatap tajam buntalan imut itu.

"Kenapa tidak tidur?"

"Cucu habic!" Bonnie menyodorkan botol susu kosongnya ke arah Devan.

Devan menepuk jidatnya kemudian pria tampan itu menggendong Bonnie lalu membawanya kedapur untuk membuatkan susu.

"Kenapa tidak bangunkan kakak-kakakmu?" Devan bertanya disela-sela kegiatannya membuat susu.

"Kakak cepeltina lelah, jadi Bonnie tidak bangunkan." Balita itu menggoyang-nggoyangkan kaki sambil memakan cokies pemberian Devan tadi.

Seketika Devan punya ide cemerlang!
.
.
.
.
.
"Daddy aku minta kau jangan lengah bisa saja kita membesarkan singa yang akhirnya menerkam kita sendiri." Abel lagi-lagi memperingkati ayahnya tentang kejadian 3 tahun lalu.

"Aku sudah menyelidikinya namun ular ini sangat licin kau tau." Dominic menompang dagu pria itu sibuk berpikir.

"Aku hanya merasa kalau penghianat itu berada disekitar kita," ucap Abel sembari melangkah keluar dari ruangan Dominic.

Dominic menghela nafas, pria itu mulai keluar dari meja kerjanya untuk menghirup nikotin yang barang kali dapat menenangkannya.

Dominic memandang langit. "Aku merindukanmu , tapi wajahmu sudah sedikit pudar dalam ingatanku dan anak yang tak berdosa itu malah mengingatkanku denganmu--." Tak ada jawaban, hanya suara sunyi malam yang membalas curhatan hati Dominic.
.
.
.
.
.
Abel berjalan memasuki kamar Bonnie ia ingin tidur disana juga, namun saat membuka pintu dan melangkah masuk betapa kagetnya Abel saat tak mendapati adik bulatnya di ranjang. Hanya ada kakaknya Elmer dan Ace yang tertidur dengan pose tidak karuan, kepalanya terbalik hampir menyentuh lantai!

Perasaan tadi saat keluar Abel masih melihat adiknya tertidur pulas dengan posisi tengkurap lucu. Namun kemana balita gembul itu pergi? kenapa cepat sekali hilangnya?!

Dengan tidak sabaran dia menendang Ace dan juga membangunkan Elmer.

"Bonnie kemana hah? dia hilang?!"

"Apa?!."
.
.
.
.
TBC.

Drama mini.

Devan : Malam ini kau tidur dengan papa saja?! okay.

Bonnie : Ummm...( Masih sibuk berpikir.)

Devan : (mengeluarkan bungkusan jelly di depan Bonnie.)

Bonnie : Uwahh oke papa!

Devan : "Muda sekali membujuk mahluk bulat ini hehe."

Siapa yang mau double up?
ヽ('∀'*)ノ

Continue Reading

You'll Also Like

1M 99.5K 31
Kaylan Saputra anak polos berumur 12 tahun yang tidak mengerti arti kasih sayang. Anak yang selalu menerima perlakuan kasar dari orangtuanya. Ia sel...
1.2M 122K 52
THE STORY OF VAREL : Varel, anak manis berusia 5 tahun yang mendapatkan keluarga adopsi overprotektif. Tinggal bersama Daddy dan 7 kakak laki-la...
HERRY By lia

Teen Fiction

321K 20.7K 24
[Jangan lupa votenya temen temen] [Follow juga jangan lupa] Menceritakan seorang anak kecil yang kehidupannya sangat keras dipaksa untuk menjadi dewa...
1.4M 101K 31
Bocah berpipi bakpao yang kadar gemasnya sudah tak bisa lagi diukur. Bersama Ayah dan abang-abangnya yang tampan, Arion menyusuri hidup dengan penuh...