JEREMIA

נכתב על ידי milkymiuw

26.7K 3.8K 962

Hanya kisah tentang Jeremy si aktor idola remaja dan Mia si penulis. Dua manusia yang dulunya berteman dekat... עוד

Disclaimer!
Prolog
1. Alasan Konyol
2. Keluarga Ariendra
3. (Bukan) Pernikahan Impian
4. The Penthouse
5. Teka-Teki
6. Jeremy dan Emosinya
7. Tidak Setara
8. Please, Hug Me!
9. Tentang Mia
Pengumuman
11. Keluarga yang Lain
12. Keinginan II
13. Teman
14. Selalu Dibenci
15. Trauma Lama
16. Pukulan dan Amarah
17. You're The First!
18. Tidak Diakui
19. Suami dan Istri
20. Games and Traps
21. Kecemburuan Jeremy
22. I Love You
23. I Love You II

10. Keinginan

1K 160 42
נכתב על ידי milkymiuw

Pertanyaan Mia memang terlampau konyol.

Tapi bukan maksud Jeremy menjawabnya dengan narasi yang buruk.

Ah terserah lah!
Memangnya dia harus menjawab sangat amat bangga gitu?

Lagipula Mia seharusnya lebih awal menanyakannya. Sebelum pernikahan tentu saja.

Setuju atau tidak!

Mau atau tidak!

Dan malu atau tidak!

Bagaimanapun pernikahan mereka menang aneh. Tidak ada yang denial tentang fakta itu.

Mungkin lebih baik Jeremy menjawab dengan panjang dan lebar. "Gue malu kalau sampai terekspos ke publik. Lo tau posisi gue lah, Mia. Gak ada yang lo korbanin, sedang kan gue? Karir gue jadi taruhannya. Lebih dari skandal jelek itu pernikahan gue mungkin akan menghacurkan karir gue."

Mia justru akan terluka karena dia terlalu jujur kan?

"Arghh gue mikir apa sih? Ngapain dipikirin?!"

Jeremy mengacak rambut hitamnya. Dia menyadari rambutnya yang sudah lumayan panjang. Besok potong rambut habis script reading aja.

Bulan depan, selain menjadi model foto untuk produk shampo, Jeremy juga mulai menghadiri pembacaan naskah untuk series terbarunya dengan Karalyn.

Seharusnya series itu bisa tayang akhir
tahun ini. Beberapa pemain dan staff rumah produksi sudah kenal dengan dengannya.

Memikirkan pekerjaan dan berusaha tenang, Jeremy berhasil menyingkirkan pikirannya tentang Mia.

Karalyn
Gimana Jere, udah dapet ide kado buat Mia?

Pas sekali chat dari Karalyn masuk ke ponselnya. Mood Jeremy kembali membaik.

Haris lagi-lagi menjadi saksi Jeremy dengan dua mode yang berubah-rubah. Marah-marah sendiri dan tersenyum bagai orang gila.

Sebenarnya tidak masalahkan?

Bisa tuh orang marah-marah malam ini, besoknya udah tersenyum dan kembali beraktifitas seperti biasa.

Masalahnya ini hanya selang beberapa menit. Benar-benar seperti cewek yang mood-nya kadang sulit untuk dimengerti.

Jeremy
Belum nih, lo ada?

Meski pembahasannya tidak jauh-jauh dari Mia. Asal melihat nama Karalyn saja Jeremy sudah bahagia.

Karalyn
Hhmm, belum juga. Gimana nih pusing. Tanya Sagara coba.

Jeremy
Sagara perlu ditonjok dulu baru mau ngasih saran

Karalyn
Jangan ngaco!

Jeremy
Hahaha bercanda. Gue sama Sagara emang pernah berantem? Gak kan?

Karalyn
Iya sih, Sagara mah kalem nggak kayak lo😤

"Paling berantem kalau mau ngerebutin lo, Lyn." Jeremy terkekeh.

Oke back to topic. Mereka sedang membahas kado untuk Mia.

Karalyn
Gimana kalau dirayain aja bareng-bareng di penthouse lo? Berlebihan ya?

Jeremy
Ide bagus. Gapapa banget, main gih ke tempat gue.

Karalyn
Bahaya kalau sampai jadi gosip

Jeremy
Ya gapapa sih kan sebentar lagi kita ada project bareng. Lagian temenan model apa yang gak ngebolehin temen main ke rumahnya?

Karalyn
Gak ah, resiko karir lo Jere. Kalau di rumah kakek gimana?

Jeremy tersenyum tipis. Kenapa Karalyn malah mengkhatirkan karirnya dibanding dirinya sendiri. Ah, Karalyn itu memang sangat pengertian.

Jeremy
Bareng sama ulang tahun lo? Makan malam bulan depan setiap tanggal 15

Karalyn
Minta sama kakek aja diajuin jadi tanggal 10 pas ulang tahun Mia. Gimanapun Mia kan istri lo Jere... gue pikir itu gak masalah.

Jeremy
Oke, gue coba. Thanks sarannya Lyn❤️

Karalyn
Anytime, Jere 👐

•••

"Tidak bisa."

"Kek! Dengerin ucapan Jere dulu sampai selesai!'

Robert menatap Jeremy datar. "Tradisi makan malam keluarga kita tidak bisa dirubah, apalagi asal mengganti tanggal! Kamu pikir! Tante, om, dan sepupumu itu nggak punya jadwal lain?"

"Tapi-"

"Apapun alasannya, tidak bisa!"

"Cih! Dasar tradisi sialan!'

"Jeremy!!"

Begitulah Jeremy berakhir kesal. Dia sama sekali tidak bisa merubah pendirian kakeknya.

Sebenarnya tidak buruk juga karena mereka bisa merayakannya bersama ulang tahun Karalyn seperti dulu-dulu.

Memang Karalyn beberapa ikut makan malam dan sekalian merayakan ulang tahunnya. Menyenangkan kalau memang kalau diingat-ingat. Selalu ramai dan meriah!

"Lo pengen apa?"

"Hah?"

Mia menatap Jeremy yang tiba-tiba saja duduk di sampingnya dan bertanya. Mia sedang memangku laptopnya dan duduk santai di sofa sambil melihat video youtube.

Pertanyaan Jeremy barusan selain membuatnya terkejut, dia juga harus mencerna ulang karena takut salah dengar.

"Budeg lo? Hah heh hoh mulu kalau diajak ngomong."

Perasaan baru sekali deh. Hadeh Mia sungguh tak mengerti cowok ini.

"Lo pengen apa? Ada sesuatu yang pengen lo beli?"

Memangnya pertanyaan Jeremy aneh ya?

Salahkan saja dia yang tak pernah bisa to the point kepada Mia. Padahal tinggal bertanya, "lo mau dikado apa buat ulang tahun nanti?"

"Enggak ada," jawab Mia cuek, kembali dia menyalakan tontonan mukbang di youtubenya.

Saat kehilangan nafsu makan, Mia memang biasanya menonton orang makan. Tzuyang itu channel yang selalu dia tonton di setiap kesempatan.

Mia bahkan berandai-andai jika ada kehidupan kedua dia ingin sekali terlahir sebagai seseorang yang bisa melahap banyak makanan sekaligus.

Jeremy mengambil alih laptop Mia dari pangkuannya. Benda itu langsung ditutup dan dibanting ke samping tubuh Mia tanpa perasaan.

"Jeremyyy!"

"Buruan bilang lo pengen apa!"

Jeremy memaksa. Dia mencondongkan tubuhnya untuk mengurung Mia diantara sofa.

"Kalung? Gelang? Baju? Cincin? Atau yang lain? Bilang Mia bilang!?" Semakin dekat tubuh besar Jeremy menghimpitnya.

Cincin ya? Cincin pernikahan mereka saja Jeremy tak tau dia letakan dimana. Mia juga tidak memakainya.

Huh, dia yang mengajak menikah tapi dia juga yang gamau memakai cincin itu. Dasar!

Kalau Jeremy mah rasanya wajar, makin-makin tambah brutal gosip di luar sana nanti kalau dia ketahuan pakai cincin di jari manis.

"Lo kenapa si bodoh!" Mia menahan dada Jeremy kuat-kuat. Persis seperti yang dia lakukan malam itu.

Ah, sekarang Jeremy mengerti. Dia terlalu mengintimidasi cewek ini.

"Tatap mata gue!" perintah Jeremy menarik dagu kecil Mia dan mencengkeramnya dengan lembut.

"Lo harus mulai terbiasa sama tubuh gue ini."

"Mau gue diatas lo, di bawah lo, di samping lo atau di belakang lo—lo cukup ngelihat gue. Kayak gini! Ngerti, Mia?"

Melenceng jauh dari topik awal, Jeremy justru mengatakan sesuatu yang membuat Mia teringat akan ucapan Jeremy malam itu.

"Belajar sama gue. Lo nggak akan nyesel."

Jadi maksudnya di atas, di bawah, di samping, dan di belakang itu tidak lain dan tidak bukan pasti merujuk ke sana kan?

Mia makin keras mendorong tubuh Jeremy, membuat cowok itu mau tak mau menyingkir.

Mia membenarkan kaosnya lalu berkata, "lo tanya kan gue mau apa?"

Jeremy mengangguk dengan cepat.

"Gue pengen pergi ke Dubai dan melihat di Burj Khalifa." jawab Mia serius.

Tidak ada yang dia inginkan selain itu. Pergi ke Dubai dan melihat Burj Khalifa adalah cita-cita kecilnya. Cita-cita dalam list kecilnya yang belum bisa dia wujudkan sampai sekarang.

Hening.

Beberapa detik keheningan melanda diantara mereka. Lalu Jeremy yang pertama memecah keheningan itu dengan tawanya yang meledak-ledak.

"Lo bercanda ya?!

Krik!

"Hahahahaha! Anjir Mia!"

Jangan katakan Mia itu terobsesi dengan gedung dan bangunan tinggi? Bukan matre atau semacamnya? Dia cuma menyukai bangunan tinggi karena bisa leluasa menatap langit.

Anjir!

Jeremy tak bisa berhenti tertawa. Sampai muncrat air liurnya, bahkan perutnya sekarang ikut bergetar karenanya.

"Gue nggak bercanda. Suatu saat nanti gue harap bisa berdiri dan menatap gedung tertinggi di dunia itu dengan mata kepala gue sendiri." ucap Mia dingin lantas berlalu dari sana dan membawa laptopnya.

Jeremy menatap punggung kecil Mia yang semakin menjauh. Dia menyeka air yang keluar di ujung matanya.

Astaga, Mia sukses membuatnya tertawa sekaligus menangis. Sungguh hiburan sekali.

Yey, Jeremia update nihh!!! Yang mau baca di KK udah gue upload yah.

Chapter 11 - 20 gak tuhhh🔥
Hmm yang 21-30 minggu depan aja kali yaaa🤭🤭
10 chapter udah puas ituuu.
Oiya jangan lupa balik ke sini buat kasih review. Review tanpa spoiler maksudnyaa😭😤

Btw ada berapa kataaa deh di KK tuh? Gue gabisaaa lihat weh. Harusnya 10 ribu lebih yaaa












Out of topic gue mau bilang kalau AESPA KERENN BANGETTT!!
AESPA JJANG!!
GRUP FAVORITE GUEEEE BANGETTT🔥❤️‍🔥

המשך קריאה

You'll Also Like

1.8M 8.5K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
3.4M 26.6K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
1.6K 202 8
"Jadi kita menerimanya?, tanpa paksaan dan atas kemauan bersama?" "Iya, tanpa paksaan dan atas kemauan bersama. Kita menerimanya" Perjodohan tidak se...
21.8K 3.4K 22
: Yang dingin juga bisa meleleh kalo di angetin terus tiap hari. TSUNDARE ⓒ CIRIEKINNA