You're Mine✓

Af winandaaza

9.8K 1.3K 801

Layaknya orang kaya pada umumnya, singto mempunyai sifat yang sangat sombong, suka membully orang yang lemah... Mere

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Hii
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27 (end)

Part 14

316 46 32
Af winandaaza

Jam 8 malam krist pulang ke rumah, baru saja ia membuka pintu, krist di kejutkan dengan keberadaan singto yang menunggu dia di depan pintu, singto menatap krist tajam.

"Darimana saja kamu!?" Tanya singto dengan nada kesal.

"Mencari pekerjaan, bukankah aku sudah ijin tadi?" Ucap krist.

"Selama ini?" Ucap singto.

"K-kenapa?" Ucap krist.

"Mencari pekerjaan atau selingkuh, krist?" Tanya singto, karna dia mencium bau parfum wanita di baju krist.

"M-maksud mu?" Ucap krist.

"Bau perfum siapa di baju mu!?" Ucap singto.

"Oh... Mungkin bau parfum wanita yang--"

*Plak... Satu tamparan mendarat di pipi krist sebelum dia menyelesaikan ucapannya.

"Wanita!? Kamu benar-benar selingkuh!!" Ucap singto dengan mata yang memerah.

"Aku.. tidak.. ini hanya--"

"Aku membenci mu!!" Ucap singto sembari mendorong tubuh krist dan berlalu pergi dari sana.

Krist langsung mengejar singto ke kamar mereka, belum sempat ia masuk singto lebih dulu mengunci pintu kamar.

Singto menangis di dalam kamar, bagaimana bisa krist dengan berani bertemu seorang wanita tadi? Krist benar-benar jahat, apa krist lupa jika dia sedang hamil? Singto menangis dengan sangat kencang, dia menyesal menikah dengan krist, dia menyesal jatuh cinta pada krist, singto menyesal untuk semuanya.

*Ceklek... Pintu kamar terbuka, krist berjalan masuk ke dalam kamar, dia membuka pintu kamar menggunakan kunci cadangan tadi. Krist melihat wajah singto memerah, bahkan matanya membengkak.

"Kenapa kamu menangis?" Tanya krist lembut.

"Hiks... Hikss... K-kamu jahat, hikss..."

"Bisakah kamu mendengar penjelasan ku dulu? Kamu terus memotong ucapan ku tadi" ucap krist.

"Apa lagi yang harus ku dengar krist! Kamu pasti berpelukan dengan wanita itu sehingga bau parfumnya menempel di bajumu!!" Ucap singto.

"Aku membantu seorang wanita tadi di jalan, dia di ganggu oleh orang jahat. Lalu dia meminta aku untuk mengantar dia pulang. Aku tak selingkuh, sing. Percaya pada ku" ucap krist.

"Hikss... B-bohong..." Lirih singto.

"Aku bersumpah.. dan berkat bertemu dengan wanita itu, aku mendapatkan pekerjaan sekarang, besok aku boleh bekerja di kafe miliknya" ucap krist.

"Siapa wanita itu? Apa dia masih muda?" Tanya singto sembari mengusap air matanya yang membasahi pipinya.

"Huh.... Hmm... Dia sudah tua.. usianya bahkan sudah hampir 50 tahun... Apa kamu cemburu pada wanita tua?" Ucap krist.

Krist sengaja berbohong agar singto tak lagi marah, dia hanya takut singto akan berpikir hal aneh jika singto tahu wanita yang di tolongnya tadi masih muda bahkan seumuran dengan mereka.

"Benarkah?" Ucap singto sembari menatap wajah krist.

"Iya... Aku tak mungkin bohong padamu" ucap krist.

Singto langsung memeluk tubuh krist dan menangis di dalam pelukan krist.

"Baiklah, aku percaya padamu" ucap singto.

Krist mengusap punggung singto dengan lembut.

"Apa kamu sudah makan malam?" Tanya krist.

"Belum" gumam singto.

"Ayo makan, aku akan memasak untuk mu" ucap krist.

Singto mengangguk, keduanya beranjak dari ranjang dan berjalan keluar dari kamar.






*****
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali krist sudah bangun dari tidurnya. Dia melihat singto masih betah terlelap, krist beranjak dengan hati-hati dan berjalan keluar kamar.

Krist mandi sambil mencuci pakaian, setelah mandi dia menjemur pakaian yang di cucinya tadi, lalu berjalan ke kamar untuk memakai pakaiannya. Di lihatnya singto masih tertidur pulas, krist sengaja tak membangunkan singto.

Setelah berpakaian lengkap, krist memasak, membuat sarapan untuk mereka makan pagi. Setelah sarapan baru krist pergi ke kafe milik yada.

Saat ini krist sedang berada di ruangan yada, mereka bicara tentang krist.

"Baiklah, pertanyaan terakhir.. apa kamu sudah menikah?" Tanya yada.

"Huh... A-aku sud--"

"Ahh, tapi usia mu baru 20 tahun, kamu tak mungkin sudah menikah 'kan?" Ucap yada sebelum krist menyelesaikan ucapannya.

"Kenapa bertanya seperti itu?" Ucap krist.

"Huh... Syarat bekerja di kafe milik ku harus lajang dan tidak sedang kuliah" ucap yada.

"Kenapa?" Tanya krist.

"Aku hanya tak mau jika karyawan ku sudah menikah, pekerjaan mereka akan terganggu karna anak dan istrinya dan jika sedang kuliah, aku tak mau mereka tak fokus belajar karna harus bekerja" ucap yada.

"O-oh..." Lirih krist.

Sekarang krist bingung, apa dia harus mengatakan jika dia sudah menikah? Bagaimana jika yada tak menerima dia bekerja nanti.

"Kamu belum menikah 'kan?" Tanya yada memastikan sekali lagi.

"Ya, aku.. aku belum menikah" lirih krist.

"Kenapa kamu terlihat lemas saat mengatakan itu, apa kamu sudah sangat ingin menikah, huh?" Ucap yada.

"T-tidak... Apa aku di terima bekerja disini?" Tanya krist.

"Tentu, mulai hari ini kamu boleh bekerja disini" ucap yada sembari memberikan seragam kafe miliknya.

Krist menerima seragam tersebut sambil mengucapkan terima kasih.

"Aku keluar dulu" ucap krist.

"Ya" ucap yada.

Krist beranjak dari duduknya.

"Krist, kita belum bertukar nomor telpon" ucap yada sehingga membuat krist menoleh ke arah yada.

"Ahh... Ya... Apa itu perlu?" Ucap krist.

"Tentu, aku atasan mu disini!" Ucap Yada sambil cemberut. Apa krist tak mau bertukar nomor ponsel dengannya?



*****
Sekarang sudah jam 12 siang dan sekarang giliran krist beristirahat. Yada sudah menjelaskan jika jam istirahat di bagi menjadi dua, jam 11 dan jam 12, krist dapat giliran istirahat jam 12.

Krist memakai jaket, berniat untuk pulang. Jarak kafe dan rumahnya memang hanya 20 menit, jadi krist punya banyak waktu untuk pulang.

"Krist..." Ucap yada saat melihat krist keluar dari kafe.

"Ya?" Ucap krist.

"Kamu mau kemana?" Tanya yada.

"Pulang sebentar... Sekarang jam istirahat ku" ucap krist.

"Mau makan siang bersama?" Ucap yada.

"Huh? Maaf, aku tak bisa" ucap krist.

"Oh, kenapa?" Tanya yada.

"Aku--"

"Krist!?" Terdengar suara seorang pria menyapa krist sehingga membuat krist dan yada menatap ke arah pria yang baru saja datang.

"Gun..." Ucap krist dan yada bersamaan.

Gun menghampiri krist dan langsung memeluk tubuh krist dengan erat.

"Aku merindukan mu!! Kamu kemana saja? Kenapa ada orang lain tinggal di rumahmu!" Ucap gun.

Yada terkejut mendengar itu, dari mana gun bisa mengenal krist!?

"Gun, aku.. aku sudah menjual rumah itu dan sekarang aku tinggal di kota ini" ucap krist.

"Kamu benar-benar berhenti kuliah?" Tanya gun.

"Ya" ucap krist.

"Apa kamu tahu singto juga tiba-tiba tak pernah masuk kuliah lagi, menurut gosip yang beredar, singto pindah keluar negri" ucap gun.

"Huh... Oh... Apa yang kamu lakukan disini?" Tanya krist mengalihkan pembicaraan.

"Aku ikut mama berkunjung ke rumah tante ku, apa kalian saling mengenal?" Ucap gun sembari menatap yada dan krist bergantian.

"Aku bekerja disini" ucap krist.

"Gun adalah sepupu ku, krist" ucap yada.

"Huh... Oh..." Lirih krist.

Entah kenapa krist mulai takut sekarang, jika gun dan yada sepupu, dia hanya takut tiba-tiba gun tahu jika dia sudah menikah lalu gun mengatakan itu pada yada nanti.

Ponsel krist berdering sehingga membuat krist melihat layar ponselnya, singto menelponnya sekarang, krist berjalan sedikit jauh dari yada dan gun, lalu mengangkat panggilan dari singto.

"KAMU DIMANA SEKARANG, KRIST!!" Teriak singto di sebrang sana sehingga membuat krist langsung menjauhkan ponselnya dari telinganya.

"Aku bekerja, apa kamu lupa?" Ucap krist.

"Aku lapar, tak ada makanan di dapur" lirih singto.

"Sebentar lagi aku pulang" ucap krist kemudian ia langsung mematikan panggilan dari singto.

"Gun, aku pulang dulu" ucap krist.

"Kenapa? Bukankah kita sudah lama tak bertemu? Apa kamu tak mau bicara dengan ku?" Ucap gun.

"Nanti aku kesini lagi" ucap krist, lalu ia langsung pergi dari sana.

"Aku masih bingung dengan krist, kenapa dia tiba-tiba berhenti kuliah dan pindah rumah" gumam gun.

"Kamu terlihat sangat mengenal dia" ucap yada.

"Uhh, ya.. sebenarnya dia pria yang sering ku ceritakan padamu" ucap gun sambil tersenyum malu.

"Dia pria yang mencuri hatimu!?" Ucap yada.

"Ya" ucap gun.

"Dia memang pria yang baik" ucap yada.

"Jangan bilang jika kamu juga menyukainya!" Ucap gun.

Yada hanya tersenyum, bingung harus menjawab apa.















Tbc.

Mwehheeehe, jangan lupa untuk vote ya guyssss! Maksa nih gue 😃 🔪

Fortsæt med at læse

You'll Also Like

1.9K 232 5
Rasa ingin memiliki sangat besar membuat krist menjadi terobsesi dengan pria yang di cintainya, melakukan segala cara demi mendapatkan cinta singto t...
43.8K 1.3K 34
George is a simple college student who goes to a concert with his best friend after much persuasion. He meets Clay, a famous singer in the music indu...
11.3K 1.3K 19
Dingin, menyebalkan, semua orang selalu salah di mata seorang krist perawat, atasan singto di kantor. Namun bodohnya singto tetap bertahan dengan bos...
93.9K 2.1K 44
Samara Rose and Elias Kent have nothing in common, aside from the fact that they hate each other-oh, and that they both have crushes on one another's...