Rafaelluna's Diary (silent lo...

بواسطة azaralunne_

2K 636 486

Ketika gadis yang dikenal periang dan pecicilan jatuh cinta dengan cowok yang soft dan ramah kepada semua ora... المزيد

˚。⋆Prolog♡⋆。˚
˚。⋆Cast♡⋆。˚
˚。⋆01. weekend ⋆。
˚。⋆02. about Korea⋆。
˚。⋆03. oh, it's too late⋆。
˚。⋆04. basketball⋆。
˚。⋆05. proposal⋆。
˚。⋆06. sorry⋆。
˚。⋆07. i miss you⋆。
˚。⋆08. who are you?⋆。
˚。⋆09. im super shy⋆。
˚。⋆10. school anniversary event⋆。
˚。⋆11. hm, curious ⋆。
˚。⋆12. where's my bf? ⋆。
˚。⋆13. truth or dare ⋆。
˚。⋆14. saturday night⋆。
˚。⋆15. cute girl in k-pop store⋆。
˚。⋆16. invitation cancelled⋆。
˚。⋆17. the longed for comes⋆。
˚。⋆18. remember it again⋆。
˚。⋆19. still hoping for that⋆。
˚。⋆20. im jealous, really⋆。
˚。⋆21. recovering from a coma⋆。
˚。⋆22. cast, again⋆。
˚。⋆23. shipment from Korea, Mom?⋆。
˚。⋆25. finally we meet, Mom⋆。
˚。⋆26. art competition⋆。
˚。⋆27. i really miss you, finally⋆。
˚。⋆28. confused to see it⋆。
˚。⋆29. until when like this?⋆。
˚。⋆30. need certainty⋆。
˚。⋆31. about your feelings⋆。
˚。⋆32. please, don't go again⋆。
˚。⋆33. be my friend⋆。
˚。⋆34. our past⋆。
˚。⋆35. our plan⋆。
˚。⋆36. meeting her⋆。
˚。⋆37. im sorry⋆。
˚。⋆Epilog♡⋆。˚

˚。⋆24. don't cry, you deserve it⋆。

46 18 6
بواسطة azaralunne_

Assalamu'alaikum, Annyeong
Siapa yang puasanya udah bolong?
Tarawihnya?
Tadarusnya? Udah dapet berapa juz?

Semoga istiqomah

Happy Reading 💐💞

Dika dan keluarganya telah sampai di Medan kemarin sore. Malamnya, mereka mendapat kabar tentang Lauren. Tetapi, Damian masih meminta untuk merahasiakan semuanya.

Pagi ini, mereka memutuskan untuk mengunjungi rumah Damian untuk melihat keadaan Lauren setelah 3 tahun koma.

Antara sedih dan bahagia, bahagia karena Lauren telah kembali di antara mereka, sedih karena gadis itu lumpuh dan sekarang duduk di kursi roda.

Gadis itu terlihat murung, tak mau berbicara yang membuat Dika merasa iba.
Dika mendorong kursi roda Lauren ke taman belakang rumah. Wajah gadis itu terlihat sangat bahagia karena bisa kembali melihat keindahan alam. Tanpa sadar, Lauren meneteskan air mata.

Dika berjongkok di samping sahabatnya. Tangannya tergerak mengusap air mata gadis cantik itu.

"Kamu kenapa, hm?" tanya Dika.

Lauren menggeleng, ia berusaha mencegah air matanya keluar lagi.

"Dika," panggil Lauren.

Dika menoleh. "Iya?"

"Indah banget, ya. Burung-burung, kupu-kupu, dan semuanya yang terbang bebas di atas sana. Indah banget langitnya, aku udah nggak lihat mereka selama 3 tahun, ya?"
Air mata Lauren kembali menetes.

Dika tersenyum menatap Lauren sangat dalam. Lauren menggigit bibirnya menahan tangis.

Dika memegang tangan Lauren yang masih lemas. "Nangis aja, jangan ditahan. Luapin semuanya sampai kamu lega, nangis aja."

Mendengar itu, Lauren melepaskan tangisannya. Ia menangis tersedu-sedu di depan Dika yang masih menatapnya sangat dalam.

"Dika," panggil Lauren lagi.

"Iya? Kenapa, hm?"

Lauren menatap netra Dika dengan mata yang sembab. "Aku ... masih pantaskah aku dicintai dengan keadaanku yang sekarang?"

Dika tersenyum. Cowok itu berdiri lalu mendorong kursi roda Lauren. "Kita mau ke mana?"

Dika tak menjawab. Dia membawa Lauren keluar dari lingkungan rumah. Di tengah jalan, mereka berhenti di depan sebuah rumah.

Dika berjongkok di samping Lauren. Ia menunjuk sangkar burung di halaman rumah itu. "Liat deh burung di sangkar itu." Seekor burung yang cacat sayapnya di dalam sangkar yang cantik.

Dika kembali mendorong kursi roda Lauren. Kali ini, mereka berhenti di depan sebuah rumah seorang lansia. Si penghuni rumah sedang bermain dengan seekor kucing kecil yang cacat matanya sehingga tidak bisa melihat.
"Liat deh kucing sama Nenek itu."

Lauren menoleh. Ia masih tidak paham dengan apa yang Dika maksud.

Tiba-tiba di jalan samping mereka, sepasang suami istri sedang berlari adu kecepatan mengejar anak mereka yang hanya memiliki satu tangan.
Mereka terlihat sangat bahagia.

Dika memetik bunga mawar putih di samping mereka, membersihkan durinya, lalu menyelipkan bunga itu di antara helaian rambut Lauren.

Dika kembali memetik beberapa tangkai bunga yang memang bebas dipetik di lingkungan itu. Kali ini ia memetik bunga mawar pink dan putih.

Cowok itu berlutut di depan sahabatnya, ia menggerakkan tangan Lauren untuk memegang erat bunga yang dibawanya.

"Ren, semua makhluk yang hidup di dunia ini pantas jatuh cinta dan dicintai. Nggak peduli apa kekurangan yang dimilikinya. Mereka yang mencintai, pasti menganggap kekurangan sosok yang dicintainya sebagai keistimewaan."

Dika merapikan rambut Lauren. "Ren, kamu cantik. Hati kamu bersih, baik banget. Kamu pantas mendapatkan cinta yang tulus, kamu pantas mendapatkannya. Please, don't cry. You deserve it, Mikha Laurencia."

Air mata Lauren kembali menetes mendengar tuturan sahabat masa kecilnya itu.

"Loh, kok nangis? Kan aku bilang jangan nangis, udah, ya?"

Lauren tak bisa mengucapkan sepatah kata pun saat ini. Dika membuat mulutnya terkunci.

"Kamu mau ikut aku ngelukis, nggak?"

Lauren mengangguk membuat Dika tersenyum begitu manis.

"Kita ke halaman rumah aku, yok. Cuma jarak beberapa langkah dari rumah kamu, kok. Mau?"

Lauren kembali mengangguk antusias. Dika mendorong kursi roda gadis itu sampai ke rumahnya. Ia masuk ke dalam gerbang yang tak terkunci.

Mereka memasuki rumah Dika yang terlihat sederhana tapi nyaman. "Assalamu'alaikum," ucap Dika.

Seekor kucing berlari menyambar ke pelukan Dika. Sambil mengeong, ia menoleh ke arah Lauren, lalu kembali melihat Dika. Seolah bertanya, siapa dia?

Dika mendekatkan kucing peliharaannya ke Lauren. "Liat deh, Ly. Ini Lauren. Gadis yang sempurna di mataku. Tapi, dia suka insecure. Coba deh kamu bilang ke dia buat jangan insecure lagi," ucap Dika pada Molly, kucing kesayangannya.

Seolah mengerti, Molly perlahan mendekati Lauren, kucing imut itu duduk di pangkuan Lauren. Bergelayut manja, lalu mengeong dengan gemasnya.

Lauren terkekeh melihat kucing imut itu. Tangannya tergerak untuk memeluk lalu mencium si kucing. "Lucu, gemes banget sii, Molly."

Masih asyik bermain dengan Molly, Lauren melihat Dika mengambil kanvas dan beberapa cat.

Lalu cowok itu menatanya di halaman samping rumah, di taman kecil yang terlihat segar dengan rumput taman yang hijau dan beberapa tanaman bunga yang indah.

Setelahnya, Dika mendorong kursi roda Lauren keluar. Kini, Lauren berada di bawah sebuah pohon bersama Molly yang masih setia di pangkuannya.

Sementara Dika, cowok itu mulai melukis di depannya. Dika terlihat sangat tampan ketika sedang melukis. Lauren kagum melihatnya. Tanpa sadar, gadis itu tersenyum.

Dan tanpa mereka sadari juga, Rizal dan Andini memotret momen itu. Rupanya, mereka sudah berada di depan gerbang sejak Dika menata peralatan melukisnya tadi.

Pasutri itu memilih masuk ke dalam rumah dan tidak mengganggu interaksi mereka. Rizal mengirimkan gambar hasil jepretannya kepada Damian. Agar pria itu tak perlu mengkhawatirkan suasana hati Lauren setelah 3 tahun koma.

Dalam waktu 1 jam, lukisan Dika telah selesai. Lukisan seorang gadis yang sedang duduk di ayunan dan teman laki-laki di belakangnya, mereka berdua sama-sama memegang pesawat kertas dan bersiap menerbangkannya ke langit yang cerah.

Lauren kagum melihat hasil lukisan Dika. "Cantik banget."

"Keinget siapa?"

Lauren mengernyitkan keningnya.
"Emm, Habibie-Ainun?"

"Bener, Ren mau coba take sama aku?"

"Mauuu!"

Dika mengambil ponselnya lalu mengatur posisi ponsel itu sebaik mungkin. Ia memberikan pesawat kertas kepada Lauren. Lalu mengatur posisi gadis itu menghadap ke cahaya matahari.

Setelahnya, Dika berlutut di samping Lauren. "Hitung barengan, yok!"

"Satu ... dua ... tiga." Mereka menerbangkan pesawat kertas masing-masing. Pesawat itu terbang beriringan lalu jatuh saling berhadapan di atas bunga anggrek.

Mereka tertawa lepas melihatnya. "Seru nggak?" tanya Dika.

Lauren mengangguk. Gadis itu masih mempertahankan senyumannya. Dika sangat bahagia melihat gadis itu ceria setelah sebelumnya linglung di rumahnya.

Lauren tak bisa mengatur suasana hatinya sendiri sepulang dari rumah sakit. Gadis itu sering tantrum dan menangis, apalagi jika mengingat Rafael. Cintanya di masa SMP. Lauren tak bisa menerima kenyataan kalau sekarang, Damian membatasi, bahkan melarang interaksinya dengan Rafael.

Dika tau, Dika tau tentang Rafael dan Lauren dari informasi yang ia dapatkan dari orang sekitarnya, oleh karena itu, ia ingin memperbaiki suasana hati Lauren agar tidak larut dalam kesedihan. Meskipun dirinya sendiri sekarang juga sama seperti Lauren, merindukan orang spesial di Tasikmalaya.

"I miss you, really," batin Dika.

Lukisan Dika


Dika mengambil ponsel yang dia gunakan take video tadi. "Ren mau aku fotoin? Lagi cantik banget soalnya."

"Mauuu."




Ternyata ujian lebih nyaman diselingi sama wattpad, biar ngga stress banget.

Ujianku tinggal 4 hari lagi

See you next part 🌷

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

KailAziel بواسطة amalia

قصص المراهقين

42.9K 2.1K 10
[ Follow Sebelum Membaca -! ] Kaila Adelyn Anandyta, seorang gadis cerdas dengan sifat angkuh dan sombongnya. Kaila sangat di idolakan oleh para guru...
1M 55.7K 35
Millie Ripley has only ever known one player next door. Luke Dawson. But with only a couple months left before he graduates and a blackmailer on th...
KALBE SAPLANAN OK بواسطة Ebru

قصص المراهقين

16.9M 651K 64
Bitmiş nefesi, biraz kırılgan sesi, Mavilikleri buz tutmuş, Elleri nasırlı, Gözleri gözlerime kenetli; "İyi ki girdin hayatıma." Diyor. Ellerim eller...
Riptide بواسطة V

قصص المراهقين

317K 8.1K 115
In which Delphi Reynolds, daughter of Ryan Reynolds, decides to start acting again. ACHEIVEMENTS: #2- Walker (1000+ stories) #1- Scobell (53 stories)...