Adopted Child

By khaiangkasaa

233K 34.9K 8.5K

Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun d... More

Prolog
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
34
34.2
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61

33

3.7K 601 361
By khaiangkasaa

Kediaman megah milik Jennie hari ini ramai, bahkan rasanya menghangat ketika para sahabat Jennie berkumpul semua tidak ada yang terlewat

Iya, termasuk Irene. Akhirnya wanita cantik itu kembali menginjakan kaki di tanah kelahiran nya dan hal itu membuat Jennie dan yang lain bahagia bukan main atas kehadiran dirinya

Jennie bahkan sampai menangis memeluk Irene erat, merindukan wanita yang sudah ia anggap seperti kakak sendiri layaknya Jisoo, Seulgi dan Wendy

Rasa rindu yang mereka tahan selama ini kini bisa di keluarkan dengan leluasa, pelukan serta kalimat yang menjelaskan kerinduan mereka luapkan membuat Irene sedikit kewalahan

"Unnieee, omg" Jennie masih tidak menyangka bahwa Irene sekarang ada di depan mata

"Apa sih, unnie udah disini kan. Maaf ya selama ini unnie ninggalin kalian semua" Ucap Irene sembari terkekeh

"Kamu kemana aja Rene ?" Tanya Seulgi sembari menatap Irene yang mengalami perubahan

"Iya, unnie kemana sih ? Cerita dong" Ucap Yeri yang kini tengah sibuk memeluk lengan kiri Irene

"Aku sebenarnya pindah pindah negara"

"Then ? Suami sama anak unnie ikut ?" Tanya Rose, Irene menggeleng

"Unnie gak punya suami sama anak" Jawab Irene membuat mereka shock bukan main

"Bercanda ?" Tanya Jisoo

"Engga sama sekali" Irene menampilkan senyum tipisnya

"Eh ? Kenapa bisa ?" Tanya Wendy

"Sebenarnya aku cerai setelah dua tahun menikah"

"Whatttt" Joy menganga

"Terus selama dua tahun itu belum sempet punya anak ?" Irene menggeleng

"Kita waktu itu memutuskan untuk fokus menikmati waktu berdua sebelum punya anak, tapi ternyata ujungnya malah berpisah"

"J-jadi alasan unnie menghilang itu karena itu ?"

"Iya, unnie berusaha menyembuhkan diri unnie sendiri dengan cara menghilang bisa dibilang. Terus pindah-pindah negara juga cari ketenangan yang terbaik buat diri sendiri" Irene menampilkan senyuman nya

Semua speechless mendengar penjelasan Irene, mereka tidak menyangka bahwa hilangnya Irene selama ini adalah sebuah bentuk penyembuhan terhadap diri Irene sendiri

"Kenapa gak cerita sama kita sih dari awal ?" Ucap Yeri sendu, Irene hanya menggelengkan kepala nya

"Tidak semua hal bisa langsung di ceritakan Yeri, terkadang ada kala nya kita butuh memendamnya sendiri dalam jangka waktu yang tidak di tentukan"

"Unnie tau permasalahan yang di pendam itu tidak baik tapi ya mau bagaimana lagi"

"Tapi tenang aja kok, sekarang unnie udah balik lagi happy" Ucap si paling tua diantara yang lain

"Huh unnieee" Mereka semua memeluk Irene

"Oh ya anyway beardy bilang kamu punya anak Jen, mana ?"

"Ada lagi di kamar, bentar ya" Jennie beranjak dari duduknya

"Siap siap, anak Jennie tengil" Ucap Jisoo

"Hahaha masa sih ?" Tanya Irene

"Iya, banyak gaya"

Cklek

"Babyyy"

"Mommy" Lisa yang tengah asik bermain dengan Youra itu menoleh

"Turun yuk sayang, di bawah ada aunty Irene. Temen mommy juga, baby belum kenalan sama dia"

"Aunty Irene ? Aunty baru ?" Tanya Lisa

"Iya aunty baru, ayo"

Jennie turun menuntun Lisa menuju lantai bawah, sampai di living room kedua mata Lisa langsung menangkap satu orang asing

"Omg cantikkkk" Pekik Irene

"Itu aunty Irene, ayo kenalan"

"Sini sini" Ucap Irene senang, Lisa menghampiri Irene

"Nama nya siapa ?" Tanya Irene

"Emm Lalisa" Jawab Lisa

"Jen ah omg lucu banget" Irene memeluk Lisa, Jennie hanya terkekeh saja

"Salam kenal ya, nama aunty Irene"

"Umm, aunty mirip belle" 

"Mirip belle ?"

"Iya aunty cantik sekali, mirip belle princess disney" Jawab Lisa membuat Irene tersenyum lebar

"Jadi aunty mirip karakter disney itu ?"

"Umm"

"Oh ya kalau Lisa panggilan nya apa ?"

"Lili aja"

"Okay"

Hanya dalam sekejap Lisa sudah menempel kepada Irene membuat Irene tentu saja tidak merasa keberatan dan senang sekali

"Kenapa aunty baru kesini ?" Tanya Lisa yang tengah duduk di pangkuan Irene itu sembari memegang kedua tangan Irene

"Emmm karena aunty sibuk keliling dunia sayang"

"Keliling dunia ? Kerennn, Lili juga mau ah keliling dunia nanti berdua sama mommy"

"Sosoan mbul" Jisoo mencubit pipi Lisa

"Ish apa sih biarin aja" Lisa mendelik sensi

"Mommy nanti kita keliling dunia ya mommy"

"Iya sayang" Jawab Jennie

"Yeayyy"

"Gemas" Irene mencium kepala Lisa

"Lili tau Lili gemas" Jawab Lisa

"Kan, ini loh yang dimaksud anak Jennie tuh begini" Ucap Jisoo

"Apa apa apa" Lisa mengepalkan tangan nya ke arah Jisoo

"Dasar tom and jerry" Ucap Joy melihat Lisa dan Jisoo yang selalu cekcok

"Biarin Lili kucingnya, aunty Chu tikusnya. Tikus masuk got ewww"

"Yah" Jisoo mendelik

"Hahahaha masuk got" Yeri tertawa

"Kerjaan nya berantem terus kah ?" Tanya Irene

"Lili sih engga akan berantem ya kalau aunty Chu gak mancing mancing, tapi asal aunty Irene tau ya maniak chikin itu nyebelin banget" 

"Se nyebelin itu ?"

"Iya, padahal Lili adem adem aja tuh tapi dia itu hobi nya bakar bakar"

"Hahahaha" Irene tertawa 

"Kita gak musuhan sih tapi kadang kadang kemusuhan"

Kalimat Lisa sukses membuat gelak tawa mengisi living room tersebut

"Ya lagian mana bisa gumpalan daging kaya gini di anggurin, rasanya terlalu sulit" Ucap Jisoo, Lisa menganga ketika Jisoo menyebutnya gumpalan daging

Tanpa babibu Lisa berpindah ia meninju pipi kiri Jisoo dengan kepalan tangan nya membuat Jennie kaget dan menggendong Lisa dengan cepat

"Awww omg" Jisoo memegang pipi nya yang terasa sakit dan berdenyut

"Baby no"

"Tapi chikin itu nyebelin mommy, Lili ini sexy bukan gumpalan daging. Look Lili punya one pack sedangkan aunty Chu engga dan Lili itu engga gembul sama sekali" Ucap Lisa menarik ke atas tshirtnya memperlihatkan perutnya dengan menggebu gebu penuh kekesalan

"Pffffttt" Para aunty serentak memalingkan wajah melihat itu

"I-iya sayang, baby itu sexy"

"Berani panggil Lili gumpalan daging Lili pukul lagi"

"Buntalan lemak" Ucap Jisoo sembari bersmirk, Lisa meronta di gendongan Jennie tangan anak itu mengepal kuat

"Sayangku sayang, udah udah" Jennie menahan tubuh Lisa sekuat yang ia bisa

"Chu aish" Wendy, Joy dan Seulgi kini terbahak bahak 

"Bilang kalau Lili sexy atau Lili kutuk aunty Chu jadi ayam warna warni" Teriak Lisa menatap tajam Jisoo

"Bahahaha mampus ayam warna warni" Saking nikmatnya tertawa Joy sampai menepuk nepuk lengan Wendy

"Gak mau. Kamu itu buntalan lemak, gumpalan daging, roti sobek beleber, maniak uyyu"

Lisa menjerit kesal dan akhirnya menangis, Jisoo merasa menang akan hal itu karena finalnya Lisa menangis membuatnya merasa puas

"Yah Jisoo" Irene menggelengkan kepala nya 

"Hwaaaa mommy, ayo kita potong manusia ayam itu hiks"

Jennie menghela nafasnya, mengapa Lisa dan Jisoo malah di takdirkan tuhan sulit untuk akur padahal umur mereka sangat sangat jauh

"Ssshhhtttt, udah udah" Jennie mendudukan dirinya di sofa

"Hwaaaaaa Jisoo nyebelin" 

"No baby no"

"Eheeee hiks"

"Udah udah"

"Mimi hiks"

"Iya ini mimi" Jennie membuka kancing baju nya dan memberikan yang Lisa mau

"Masih asi Jen ?" Tanya Irene

"Masih, masih belum bisa lepas" Jawab Jennie sembari memasukan nipple nya ke dalam mulut Lisa

"Pantesan bisa gemes kaya gitu"

"Bilang aja pantesan bisa jadi lemak berjalan" Ucap Jisoo

"Yahhhh Kim Jisoo" Jennie melempar majalah vogue yang ada di meja ke arah Jisoo

"Kekekekk ampun Jen"

"Pantesan Jen Jen juga padet banget ternyata ada isinya" Ucap Irene dengan tawa nya

"Aish unnie" Rengek Jennie

Lisa kini fokus menyedot uyyu nya dengan kedua kaki yang ia goyang goyangkan

"Mommy"

"Apa sayang"

"Lili engga mbul kan mommy, Lili itu cecy ya mom"

"Iya sexy banget, mommy juga kalah sexy sama Lili" Jawab Jennie

"Tuh denger tuh denger, makanya olahraga biar punya one pack kaya Lili"

"Mana ada one pack yang ada itu six pack" Jawab Jisoo

"Ihhh your eyesss, ini ada bukti nya makanya liattt"

"Itu mah lemak beleber"

"Isss"

"Sayanggg udah, baby mimi aja"

"Jen sama Kai itu gimana ?" Tanya Wendy

"Cuma media play, kalian pasti tau kan permasalahan di pemerintah kemarin yang bikin heboh banget"

"Iya tau tau, terus media play itu buat nutupin itu semua ?"

"Iya, banyak banget tuntutan yang mereka buat. Tapi sialnya aku gak bisa nolak karena daddy aja yang udah berusaha nolak masih kalah apalagi aku"

"Terus waktu kemarin kemarin di paris itu ?"

"Iya cuma sehari aja, ini boss kecil woah ngambeknya bukan main" Ucap Jennie

"Iyakah ?"

"Iya, minta pulang sampe minta jemput daddy"

"Untung aja kakeknya punya private jet ya" Ucap Seulgi

"Di media rame banget, delapan puluh persen setuju Kai sama kamu Jen sisa nya aku lihat-lihat gitu" Ucap Joy

"Pffftt, setuju setuju padahal aslinya gak ada hubungan sama sekali. Nanti juga abis dua bulan media bakal rilis berita broke up"

"Udah di susun banget sama mereka Jen"

"Iya lah"

"Mommy jangan bahas ituuu" Rengek Lisa

"Eh iya engga kok, udah udah"

Jennie menatap Lisa yang kini mata nya berubah sayu mengantuk, beranjak dari sofa Jennie menimang Lisa pelan agar rasa kantuk Lisa semakin melanda

"Kalau mau tidur harus kaya gitu ?" Tanya Irene

"Engga juga, kadang tidur sendiri kadang minta di kelonin sama susternya kadang juga harus di kelonin sama aku" Jawab Jennie

"Lili sering rewel gak Jen ?"

"Engga sih, tapi kalau udah rewel kadang susah di kendali kan"

"Kalau lagi sakit tuh rewelnya bakal awet, gak bisa jauh dari mimi juga. Dikit dikit pasti eheee mommy mimi, gitu aja terus"

"Udah coba di sapih ?"

"Udah, tapi ya bisa unnie liat sendiri hasilnya"

"Gagal" Irene tertawa, Jennie mengangguk

"Maniak uyyu kaya gitu susah buat di jauhin sama sumbernya" Ucap Jisoo

Ketika sudah terlelap Lisa melepaskan begitu saja pagutan nya, Jennie menahan kepala Lisa agar tidak terhuyung ke belakang

"Bentar ya guys" Jennie pergi dari living room

"Eheee"

"Iya sayang kita ke kamar"

Mendengar suara Jennie yang lembut seperti itu membuat para sahabatnya refleks menyunggingkan senyuman masing masing

"Kadang masih gak nyangka sama pilihan Jen Jen yang mau adopsi anak di umurnya yang masih muda" Ucap Seulgi

"Sumpah, kaget banget kan pas awal dapet kabar dulu. Tiba tiba di grup, guys aku punya bayi" Ucap Wendy

"Dikira bohongan ternyata bener" Timpal Joy

"Tapi kita langsung jatuh cinta gak sih pas liat muka Lili dulu, lucu banget soalnya. Lucu gak ada obat" Yeri sampai tersenyum sendiri ketika berbicara mengingat perihal dulu

"Bener, lucu nya kebangetan. Beruntung juga sih kita ikut menyaksikan tumbuh kembang Lili" Rose ikut bersuara

"Tapi gak expect kalau kelakuan nya bakal random"

"Iya"

"Gak expect juga si Jennie bakal ngelakuin induksi laktasi"

"Ih aku kaget banget pas awal jenguk Lili liat unnie lagi kasih mimi" Rose membulatkan matanya sembari terkekeh

"Tapi keren, Jennie unnie bener bener jadi ibu sepenuhnya buat Lili. Aku terharu banget sih"

"Bener Yer"

"Dia treat Lili kaya anak kandung seratus persen"

"Tapi kan selama ini juga Jennie unnie gak pernah mau bilang Lili itu anak adopsi nya, dia suka marah kan kalau ada yang sebut Lili itu anak adopsi nya"

"Pokoknya dia anak kandung aku, titik. Itu kata Kim Jennie ruby jane"

Di kamar Jennie tengah fokus mempuk puk Lisa yang tidur dengan posisi menyamping agar Lisa tenang dan terlelap damai

"Sus, nanti kalau bangun panggil saya aja ya" Jennie berbicara pelan kepada Youra

"Ndee miss"

Di rasa Lisa sudah tenang seratus persen Jennie pun pergi dari kamar Lisa membiarkan Youra yang menjaga

"Makan yuk" Ajak Jennie setelah ia kembali ke living room

"Gasss"

"Biiii" Jennie memanggil bibi Dae

"Nde non"

"Bi makan siang nya sudah siap ?"

"Sudah non silahkan"

Mereka pergi ke ruang makan dan duduk bersebelahan juga bersebrangan, Rose dan Seulgi yang paling semangat dua manusia itu langsung diam penuh fokus untuk melahap berbagai menu makanan yang ada di meja

"Unnie aku mau udang nya" Pinta Yeri kepada Joy, Joy dengan segera mengambilkan udang untuk si bontot

"Selamat makan"

Namun baru saja tiga suapan Jennie telan, fokus Jennie terhadap makan siang nya teralihkan ketika mendengar rengekan Lisa yang semakin mendekat

"M-miss Jennie maaf" Ucap Youra tak enak ketika mendapati Jennie tengah makan

"Tak apa, come here" Jennie mengulas senyumnya

"Mommy"

"Kenapa tidurnya sebentar banget hem ? Baru lima menit" Tanya Jennie kepada Lisa yang kini sudah duduk di pangkuan nya

Lisa tak menjawab ia malah menguap dengan mata sayu nya menatap makanan di atas meja

"Mau makan ?" Lisa menggeleng tak mau lalu menyender di dada Jennie

"Lucu banget pipi nya merah" Irene ingin mengelus pipi Lisa namun ia urungkan

"Blush on alami"

"Mommy eheee"

"Apa sayang ? Mau mimi ?"

"Engga" Lisa merengut sendiri

"Baby masih ngantuk kan" Jennie menepuk nepuk pelan paha Lisa

Lisa memilih diam dan mengemut jempolnya dengan mata yang perlahan terpejam, Jennie membiarkan Lisa kembali terlelap 

Selesai dengan makan siang nya, Jennie membenarkan posisi Lisa di pangkuan nya dan menahan kepala Lisa agar tidak terhuyung ke belakang

"Kekekekk lucu malah hisap bibirnya sendiri" Ucap Joy ketika melihat Lisa tengah menghisap bibir atasnya dengan keadaan tidur

"Wangi Lili bayi banget ya"

"Iya dong itu harus, apalagi kalau pagi pagi baru bangun tidur wangi nya jadi khas banget" Jawab Jennie

"Bau asem bayi gitu ?"

"Iya gitu, tapi engga asem banget juga sih. Bau khas bayi baru bangun loh"

"Emang bayi bau asem ? Setau aku bayi gak pernah bau, kecuali poopnya" Celetuk Rose

"Bau asem bayi Jeh, tau gak" Tanya Wendy

"Engga asem, wangi"

"Ah tau lah terserah"

Cup

"Anak mommy" Jennie mencium bibir Lisa yang sedikit terbuka

"Mommy Jennie nih boss" Jisoo menepuk nepuk bahu Jennie pelan

"Mommy Jennie si paling the hottest mom" Wendy mengacungkan dua jempolnya

"Aura Jennie pas udah jadi mommy makin aur auran" Timpal Joy

"Gila" Jennie tertawa mendengar penuturan Joy

"Bener loh Jen, gak bohong sama sekali. Kalian juga setuju kan" Tanya Joy kepada yang lain dan diangguki oleh semua nya kecuali Irene

"Aku gak tau apa apa, sedih banget" Irene cemberut

"Sekarang kan tau"

"Iya sih"

"Mommy heeeee"

"Ssshhttt" Jennie menggendong Lisa dan menimangnya

"Engga itu mommy" Racau Lisa, sepertinya bocah itu bermimpi

"Engga itu apa mbul" Tanya Wendy

"Mimpi kayanya" Jennie terkekeh sembari menatap lekat Lisa

"Mommy engga itu" Ucap Lisa kesal dibarengi isakan pelan

"Gini nih kalau udah mimpi" Jennie mencium cium kepala Lisa

"Random ya, mimpi apa coba"

"Gak tau"

"Mimi aja hiks" Oceh Lisa

Jennie menempelkan punggung telunjuknya di bibir Lisa dan ketika di hisap oleh Lisa wanita pemilik gummy smile itu langsung mengganti nya dengan dada kiri nya

"Ini pengen tidur sambil mimi ternyata" Ucap Jennie

Jennie membawa Lisa ke living room diikuti yang lain, mereka kembali duduk di sofa mahal milik Jennie

"Kaya abis maraton ya mohon maaf" Seulgi terkekeh ketika mendengar decakan yang Lisa hasilkan

"Haus haus, maraton dalam mimpi" Timpal Wendy dengan tawa nya

Hampir 30 menit lama nya Lisa menyusu, akhirnya anak itu melepasnya sendiri. Jennie akhirnya memilih menidurkan Lisa di sofa

"Kan gimana ga mbul coba, kalau udah mimi selama itu"

"Jennie cuma bisa sabar aja punya anak maniak uyyu"

"Iam" Jawab Jennie dengan kekehan nya

One hour later

Lisa menggeliat dan langsung bangun begitu saja, ia mengerjap ngerjapkan kedua mata nya sambil sesekali menguap

"Mommy" Lisa menampilkan senyuman nya lalu naik ke pangkuan Jennie

"Kok cuma satu jam tidurnya"

"Emm" Lisa menggelengkan kepala nya dan memilih memeluk mommy nya

"Mommy Lili mau nugget dino jantan sepuluh"

"Hah, emang ada ?" Tanya Yeri shock

"Ada" Jawab Jennie

"Mommy Lili mau nugget dino jantan nya sekarang mommy"

"Iya sayang bentar, baby main sama aunty aunty ya"

"Umm" Lisa turun dari pangkuan Jennie dan beralih ke pangkuan Rose

"Eh iya Lili kan punya oleh-oleh buat aunty aunty"

"Mana, mau donggg" Ucap Rose

"Ayo aunty Jeh gendong Lili ke kamar, kita ambil"

Lisa kembali membawa delapan paperbag kecil berisi coklat, beruntungnya Lisa masih memiliki cadangan coklat dan paperbag nya karena jika tidak Irene tidak akan kebagian

"Ini ya aunty aunty" Lisa mulai membagikan satu persatu paperbag yang dibawa nya

"Thank you"

"Aunty Chu mana ?" Tanya Jisoo, Lisa mendelik sebentar

"Ini ya chikin"

"Hahahaha gak kuatttt"

"Thank you mbul" Again Jisoo memanggil Lisa mbul

"Anywayyy tadi Lili bilang nugget dino jantan ? Aunty baru denger, emang ada ?" Tanya Seulgi agar Lisa tidak kembali bertengkar dengan Jisoo

"Ada kok, nugget dino betina juga ada aunty" Jawab Lisa membuat para aunty melongo tak percaya

"Terus bahan dasar nugget nya itu pakai daging dino ?" Tanya Rose

"Iya lah, dino ayam"

"T-rex maksudnya ?" Tanya Wendy

"Bukan"

"Ayam kan evolusi dari t-rex"

"Bukannn, ayam itu bukan keturunan t-rex. Ayam itu anggota eumaniraptora yaitu kerabat dekat dari kelompok dromaeosauridae yaitu artinya ayam itu sepupu nya velociraptor"

"Ayam itu engga berevolusi dari dinosaurus tapi ayam itu dinosaurus yang sudah berevolusi lebih lama ketimbang dino dino lain yang udah punah"

"Emang iya ?"

"Bukannya para peneliti itu kebanyakan pro kalau ayam itu evolusi dari t-rex karena ada banyaknya kesamaan"

"Gak tau juga sih, Lili cuma pernah baca aja"

"Ah yaa jadi yang Lili jelasin tadi bener gak ?"

"Gak tau lah, sesuai pedoman masing-masing aja"

"Pedoman gak tuh"

"Iya lah"

"Anak Jennie baru bangun tidur otaknya langsung bekerja dengan baik kalau kita boro boro kaya gitu"

"Hahaha makanya jangan kebanyakan makan chikin nanti jadi otak ayam tau rasa" Lisa bersmirk ke arah Jisoo

"Yaaaahhh" Jisoo mendengus tak terima

"Kenapa mau marah ? Marah aja sini, atau mau adu kepintaran" Lisa menantang Jisoo, jika tadi ia kalah dan berakhir menangis tapi kali ini Lisa tidak mau seperti itu

"Ayo Chu berani gak" Seulgi tertawa

"Gak dulu, lawan bocil terlalu gampang"

"Lili kasih pertanyaan yang gampang deh, orang dewasa pasti tau ini"

"Apa ?" Tanya Jisoo

"Rasi bintang yang paling populer itu ada apa aja"

Jisoo menjilat bibir bawahnya. Sial, ia hanya tau cygnus saja dan Jisoo tau itu pun karena dia pernah melihat cover buku tentang cygnus yaitu salah satu diantara rasi bintang yang paling populer

"Cygnus" Jawab Jisoo

"Then ?" Lisa semakin menantang Jisoo

Katakan Lisa berterimakasih banyak kepada Jennie karena mommy nya itu membelikan nya berbagai macam buku juga memberi pengetahuan banyak tentang constellation

"Ada banyak loh aunty"

"Hayo loh Chuuu"

"Ada hercules, ophiuchus, hydra, canis major, andromeda, ursa minor, ursa major, pegasus, crux. Atauuu mau Lili sebut semua nya ?"

"Anak Jennie" Joy, Wendy dan Seulgi serentak bertepuk tangan

"Dari sekian banyaknya rasi bintang dan aunty Chu cuma tau cygnus. Minimal tau lima rasi bintang sih" Ledek Lisa

"Skak mat" Seulgi terbahak bahak

"Dan oh Lili juga gak yakin kalau aunty Chu tau cygnus itu apa"

"Lili juga yakin aunty Chu gak tau gimana cara lihat cygnus"

"Emang kamu tau bocil ?"

"Tau, cygnus rasi bintang yang bisa di lihat secara jelas di langit bagian utara sepanjang musim panas dan gugur" Lisa menampilkan senyum tengilnya

"Woaahhh daebakkkk"

"Mau Lili jelasin lebih banyak tentang cygnus atau mitos nya cygnus itu kaya apa, mau mau ?"

"Tidak terimakasih" Tolak Jisoo

"Fyuuh, kalah jauh boss" Lisa menoel hidungnya memakai jempol nya

"Yah"

"Baby tau darimana sedetail itu ?" Tanya Yeri

"Mommy" Jawab Lisa

"Lili juga sering baca baca sendiri"

"Bohong, selama ini kamu kan keliatan nya cuma main main aja" Ucap Jisoo

"Ya ngapain harus di liatin, Lili liatin tengilnya Lili aja. Kalau bagian serius itu untuk konsumsi pribadi"

"Ngapain Lili umbar umbar kalau Lili lagi baca buku, atau Lili lagi cari tau tentang cara menguasai dunia misalnya. Kalau kaya gitu, itu namanya sombong"

"Tapi barusan juga Lili sombong tuh mentang mentang tau banyak"

"Aish ini nih, ini nih. Haduhhh, gak ngerti lagi Lili" Lisa menepuk dahi nya sendiri

"Lili itu bukan sombong, Lili cuma pengen tau kalau aunty Chu yang nyebelin itu harus di counter pakai cara apa dan ternyata harus di counter pakai pengetahuan"

"Ha ha ha ha" Lisa tertawa meledek

"Argh" Jisoo merengut

"Kamu kalah, kita satu sama"

.

Sekitar pukul lima sore, ketika rumah keadaan hening dan Lisa tengah asik menonton bersama Jennie. Mereka kedatangan seorang tamu yang tak lain adalah Kai

"Apa ?" Tanya Jennie

Tanpa basa basi Kai menunjukan sesuatu di ponselnya kepada Jennie

"Aku gak bisa" Ucap Jennie

"Sekali lagi"

"Engga Kai, aku bilang engga ya engga. Lagian semua permasalahan juga udah tertutupi sama berita kita di paris kemarin kemarin"

"Tapi Jen, ini bukan perihal kamu aja. Tapi ini penting juga bagi karir aku"

"Maksudnya ?"

"Kalau aku engga mau menjalani hal ini yang terakhir kali, mereka ancam aku bakal hancurin reputasi aku. Mereka bakal bikin hal yang engga engga demi turunin diri aku di dunia entertain"

"Terus ? Apa hubungan nya sama aku" Sinis Jennie

"Ya kamu harus bantu aku Jen, kalau tanpa kamu ini gak akan terlaksana"

"Aku gak mau"

"Jen"

"Aku gak mau, lagi pula Lili juga engga bakal izinin aku. Dia gak suka mommy nya jadi pembohong"

"Biar aku yang bujuk Lili"

"Silahkan, semoga berhasil" Jennie menampilkan senyuman kesalnya

"Baby ayo ikut uncle sebentar, kita mengobrol"

"Sshhh" Lisa mendengus kesal, ia mempause film nya lalu mengikuti Kai

Di ruang tamu Kai berusaha mengajak Lisa mengobrol, demi mendapatkan izin agar Jennie di perbolehkan untuk menjalani media play terakhir kali nya

"Engga, Lili engga akan izinin mommy"

"Please sekali ini aja"

"Engga, Lili engga mau mommy bohong bohong"

"Sekali lagi aja please"

"Engga uncle, udah cukup ya. Lili muak banget liatnya"

Kai terus berusaha membujuk Lisa berulang kali namun hasilnya tetap sama, Lisa dengan pendirian nya yang kekeuh menolak

"Dengar ini baik-baik oke" Ucap Kai kepada Lisa

Lisa terdiam setelah Kai mengucapkan kalimat panjang lebar yang di tujukan untuk dirinya, bocah kecil itu benar benar membeku

Setelah itu Kai kembali membawa Lisa ke living room, Lisa langsung duduk dan kembali melanjutkan menonton nya

"Aku pamit pulang" Ucap Kai begitu saja dengan wajah datarnya membuat Jennie menaikan sebelah alisnya dan membiarkan lelaki itu pergi dari rumahnya

"Ganggu kita berdua aja ya" Ucap Jennie sembari meringsek merebahkan kepala nya di paha Lisa

Lisa hanya diam saja ketika Jennie tiduran di paha nya, ia memilih fokus untuk kembali menonton sampai film nya habis

"Baby"

Jennie sedikit bingung dengan Lisa yang tiba tiba menjadi diam, bahkan ketika diajak mengobrol di sela sela menonton film Lisa hanya diam saja tidak menjawab

"Sayang, mommy ada salah ?" Tanya Jennie lalu bangun dari posisi nya

"Baby"

"Baby kebiasaan ah kalo udah diemin mommy, mommy nangis nih"

Tidak menjawab, Lisa malah memilih pergi begitu saja meninggalkan Jennie di living room

"Tuhkan ish gara gara Kai kesini" Gerutu Jennie

Lisa masuk ke dalam kamar nya bersama Youra, sebelum nya Lisa menyempatkan memanggil suster nya itu dan mengajaknya ke kamar

"Suster"

"Ndee baby"

"Apa bener Lili anak adopsi ?"

"Anak adopsi itu apa ?"

"Kalau suster gak mau jawab, Lili mau cari tau sendiri"

Bagai di sambar petir adalah yang Youra rasakan, jantung nya berdegup kencang bukan main. Youra mendadak blank dalam secepat kilat mulutnya juga terasa kelu tidak tau harus menjawab apa, bahkan Youra sendiri belum siap dengan pertanyaan ini

•••

👶

Continue Reading

You'll Also Like

233K 34.9K 63
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
1K 78 32
walaupun jauh dari keluarga tapi kekuatan cinta dalam keluarga tidak ada yang menandinginya
48.4K 3.1K 9
Tentang cinta beda kasta. Yang satu harus banting tulang untuk bisa bertahan hidup seorang diri, sementara yang satu lagi cukup ongkang-ongkang kaki...
465K 46.6K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...