You're Mine✓

By winandaaza

9.8K 1.3K 801

Layaknya orang kaya pada umumnya, singto mempunyai sifat yang sangat sombong, suka membully orang yang lemah... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Hii
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27 (end)

Part 11

332 51 46
By winandaaza

Singto menatap rumah sederhana krist, apa dia yakin bisa tinggal di rumah kecil milik krist.

Krist dan singto turun dari motor dan berjalan masuk ke dalam rumah.

"Maafkan aku, semua salah ku" ucap krist yang akhirnya mengeluarkan suaranya.

Andai hari itu krist langsung pergi dari kamar singto, mungkin tak akan ada hasil sekarang, krist merasa sangat bodoh, hanya karna satu kali merasakan nikmat, dia harus mengorbankan masa mudanya dengan menikah muda, apa lagi dengan pria yang sering membullynya.

"Apa kamu sudah makan malam?" Tanya krist.

"Belum" ucap singto.

"Mau makan?" Ucap krist.

"Tidak, aku tak nafsu makan" ucap singto.

"Aku akan memasak apapun yang kamu minta agar kamu mau makan" ucap krist.

"Aku benar-benar tak nafsu makan, krist!" Ucap singto marah.

Baiklah, ini bahkan baru beberapa menit singto ikut dengannya namun singto sudah marah, krist sangat tahu dengan sifat singto yang memang suka marah, apa dia siap di marahi oleh singto setiap hari?

"Baiklah, ayo beristirahat" ucap krist.

Krist berjalan ke kamarnya dengan diikuti oleh singto dari belakang, ini kali pertama singto melihat kamar krist dan dia sangat terkejut saat melihat ukuran kamar yang begitu kecil bahkan lebih besar kamar mandi yang ada di kamarnya di banding kamar krist.

Air mata menetes membasahi pipi singto, rasanya benar-benar pengap saat melihat itu.

"Kenapa kamu menangis?" Tanya krist.

"Ini kandang ayam atau kamar, krist!! Dimana aku akan tidur!!" Ucap singto marah dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipinya.

"Disini bersama ku, bukankah kita akan menikah?" Ucap krist.

"Tapi ini sangat sempit!" Ucap singto.

"Tidak, ini cukup untuk kita berdua" ucap krist sembari duduk di ranjang.

Krist menarik tangan singto agar duduk di sampingnya.

Singto masih menangis meratapi nasibnya, bagaimana dia bisa tinggal di rumah kecil dan tidur di kamar yang begitu sempit!?

"Jangan menangis lagi" ucap krist sembari menghapus air mata singto.

"Hikkss... Hikss... Aku tak mau hidup miskin! Awas jika kamu tak bisa memberiku makan!" Ucap singto dengan wajah merahnya.

"Aku tak mungkin membiarkan kamu kelaparan 'kan? Apa lagi ada anak ku di perut mu" ucap krist.

Krist membawa singto masuk ke dalam pelukannya sehingga membuat singto menyandarkan kepalanya di pundak krist, krist mengusap lembut rambut singto. Meskipun singto menyebalkan dan selalu membullynya namun krist memang tak pernah benci sedikitpun pada singto.

"Apa kamu terpaksa melakukan ini?" Tanya singto.

"Huh?"

"Apa kamu terpaksa menikahi ku?" Tanya singto.

"Tidak" jawab krist singkat.

"Apa kamu tak membenci ku?" Tanya singto.

"Untuk apa?" Ucap krist.

"Aku sering membully mu?" Ucap singto.

"Aku tahu kamu hanya mencari perhatian ku" ucap krist.

"Kamu terlalu percaya diri!!" Ucap singto sembari mencubit perut krist.

"Tapi itu yang ku rasakan" ucap krist.

"Untuk apa aku mencari perhatian mu!!" Ucap singto sambil memukul lengan krist

"Itu karna kamu menyukai ku" ucap krist.

Singto mengambil bantal dan memukul krist dengan bantal sehingga membuat krist berusaha menghindar bahkan krist terbaring ke kasur karna serangan dari singto.

"Tarik ucapan mu itu!!" Ucap singto marah sambil memukul krist dengan membabi buta, tak peduli jika krist memohon agar dia berhenti.

"B-baiklah, maafkan aku" ucap krist sembari berusaha menahan bantal yang singto gunakan untuk memukulnya.

Krist memeluk tubuh singto sehingga membuat singto tak bisa bergerak banyak, keduanya saling menatap, krist tersenyum kecil melihat wajah merah singto, dia melepas bantal yang singto pegang sehingga membuat tubuh singto semakin menempel padanya karna sudah tak ada lagi penghalang.

Krist mengusap pipi singto dengan lembut, memandang indah wajah singto. Singto terlihat berkali-kali lebih cantik saat diam seperti ini.

"Krist, jantung mu berdetak kencang" ucap singto saat merasakan itu.

Perlahan krist menuntun singto agar mendekatkan wajahnya pada dirinya, bibir keduanya bertemu, krist melumat bibir singto dengan lembut tanpa ada nafsu di dalamnya sedangkan singto hanya diam membiarkan krist melumat bibirnya, beberapa menit kemudian krist melepas ciumannya.

"Ayo tidur" ucap krist.

Singto mengangguk, dia ingin beranjak dari atas tubuh krist namun krist tetap mengeratkan pelukannya.

"Tidur dengan posisi ini" ucap krist.

"Apa aku tak berat?" Tanya singto.

"Tidak" ucap krist.

Singto menjadikan dada krist sebagai bantal, dia memeluk krist erat, memejamkan matanya berusaha untuk tidur, detak jantung krist seakan menjadi musik penghantar singto tidur, apa krist mulai merasakan apa yang di rasanya? Sejujurnya jantung singto juga sering berdetak kencang saat bersama krist seperti detak jantung krist sekarang.








****
Pagi-pagi sekali krist sudah bangun dari tidurnya, dia tersenyum kecil saat melihat singto yang masih terlelap tidur di atas tubuhnya, krist memindahkan tubuh singto dengan perlahan agar tak mengganggu singto.

Hari krist di mulai seperti biasa, sebelum mandi dia membuat sarapan, krist memasak dengan porsi yang sedikit banyak untuk singto juga, setelah masak baru krist mandi dan bersiap untuk berangkat bekerja.

Singto membuka matanya saat mendengar suara berisik di sekitarnya, dia menatap krist yang sepertinya sudah rapi.

"Mau kemana kamu?" Tanya singto.

"Bekerja" ucap krist.

"Jadi aku sendiri di rumah!?" Ucap singto.

"Tentu saja"

"Kenapa kamu tega sekali meninggalkan ku bekerja, krist!!" Ucap singto marah sembari melempar bantal ke arah krist.

"Jika aku tak bekerja dari mana aku akan mendapatkan uang untuk kita makan dan menikah nanti?" Ucap krist mencoba untuk memberi pengertian pada singto.

"Kamu benar-benar jahat!!" Ucap singto.

Krist menghampiri singto dan duduk di samping singto.

"Aku bukan orang kaya sama seperti mu, jika aku ingin makan, aku harus bekerja, sekarang aku tidak hanya menanggung diri ku sendiri, tanggungan ku sudah bertambah, ada kamu dan calon anak kita yang harus ku bahagiakan dan ku beri makan. Tolong mengerti aku, sing" ucap krist.

"Aku juga harus mengumpulkan uang agar segera bisa menikahi mu, jika aku tak masuk kerja, gaji ku akan di potong nanti" ucap krist lagi.

"Jam istirahat pulang, bawakan aku makanan, kamu tahu sendiri aku tak bisa masak? Apa yang akan ku makan nanti!?" Ucap singto.

"Ya, aku akan pulang nanti siang untuk membuatkan mu makan siang, aku berangkat bekerja dulu" ucap krist.

"Hmm" ucap singto dengan wajah datarnya, sejujurnya singto sangat kesal karna di tinggal bekerja oleh Krist.

*Cup... Krist mengecup kening singto singkat lalu tersenyum.

"Jangan lupa untuk sarapan, aku tak mau kamu dan calon anak kita kelaparan" ucap krist.
















Tbc.

Continue Reading

You'll Also Like

11K 1.5K 32
Krist perawat seorang aktor papan atas, setiap harinya di habiskan dengan bekerja, dia juga selalu di kejar wartawan membuat krist jengah, hal itu me...
2.2M 115K 64
↳ ❝ [ INSANITY ] ❞ ━ yandere alastor x fem! reader ┕ 𝐈𝐧 𝐰𝐡𝐢𝐜𝐡, (y/n) dies and for some strange reason, reincarnates as a ...
5.7K 138 12
Taekook fic လေးများ စုစည်းရာပေါ့နော်.. စိတ်ဝင်စားရင် ဝင်ရောက်ဖတ်ရှုနိုင်ပါတယ်ဗျ..
1.9K 232 5
Rasa ingin memiliki sangat besar membuat krist menjadi terobsesi dengan pria yang di cintainya, melakukan segala cara demi mendapatkan cinta singto t...