TRANSMIGRASI ICE GIRL [END]

By Okta_viani4

4.7M 374K 6.6K

Arasya Putri Ghustav, gadis yang meninggal tepat di umurnya yang ke-17 tahun karena membantu seorang nenek ne... More

00. Prolog
01. Berpindah jiwa
02. Kembali ke rumah
03. Awal perubahan
04. Peduli
05. Geng Aodra
06. Menemukan foto lama
07. Queen bullying is back
08. Sahabat masa kecil?
09. Fakta sebenarnya
10. Pertolongan ketua Aodra
11. Foto plat mobil
12. Kesepakatan
13. Arghaza Rayyan Danendra
14. Gio mengetahuinya
15. Mengobati
16. Penghianat?
17. Perhatian kecil
18. Dendam Rayyan
19. Penjelasan masa lalu
20.Kill
21. Sepasang kekasih?
22. Diajak uji nyali
23. Lega & usai
24. Rencana camping
25. Kecelakaan
26. Memory lama
27. Kenyataan dibalik cerita
28. Flashback
29. Mendekati akhir
30. Ending
31. Epilog
32. Extra chapter
Info Penting
SPECIAL CHAPTER I
SPECIAL CHAPTER III

SPECIAL CHAPTER II

21.9K 1.2K 33
By Okta_viani4

Kalo ada typo tandain ya.

Silahkan membaca semua!!

Follow ig: pineapple_vii
Tiktok: pineapple_vii

Mau next?

||Special chapter II

"Mama tau gak kalau yang bunuh ayah tiri kamu itu aku?" tanya Arasya membuat usapan di kepalanya terhenti.

Mereka tadi tidaklah langsung pulang, karena Arasya meminta Rayyan untuk berhenti sebentar di taman yang tidak jauh dari rumah mamanya Ray.

"Bukan kamu babe, tapi aku. Aku yang udah bunuh tua bangka itu dan aku juga yang buat seolah-olah dia di bunuh orang tidak bertanggung jawab saat perjalanan pulang dari urusan bisnis," timpal lelaki itu.

"Mama pasti kecewa kalau tau," ucap Arasya pelan.

Rayyan menggeleng tidak setuju, "Mama gak bakal kecewa kalau tau pria itu yang udah menghilangkan nyawa kembaran mu, bahkan kamu aja hampir jadi korbannya. Pria tua itu udah banyak membunuh orang yang tidak bersalah demi keuntungan bisnisnya dan dia juga selalu melakukan kekerasan pada mama," jelas Ray membuka fakta di akhir ucapannya yang tidak Arasya tau selama ini.

Gadis itu spontan mendongak ke atas menatap wajah lelakinya, "Dia pernah melakukan kekerasan sama mama?" tanyanya yang dibalas anggukan dari Rayyan.

Arasya sontak mengepalkan tangannya, "Bajingan tuh orang! Beraninya sakitin mama, untung dia udah mati kalau belum udah aku habisin dia sekarang," geramnya dengan tangan mengepal.

"Aduh takut," ejek lelaki itu saat melihat kemarahan gadisnya, sembari tangannya membuka pelan kepalan tangan itu lalu mengusapnya ringan agar emosi gadisnya kembali stabil.

Arasya spontan memukul paha kekasihnya.

"Kenapa kamu gak pernah cerita ha!"

"Karena aku gak mau bawa-bawa kamu ke dalam masalah keluargaku yang rumit, cantik," ucap Rayyan lembut.

"Ada saatnya aku bakal ceritain semuanya ke kamu," lanjutnya dengan membatin.

"Kamu beneran mau ketemu papaku? Gausah ya besok kan kita sekolah," ucap Ray saat mengingat ia sudah berjanji untuk berkunjung ke rumah papanya dengan membawa gadisnya juga.

Arasya seketika memasang wajah cemberutnya lalu melipat tangannya di depan dada, "Pulang sekolah kan bisa, atau malamnya juga gapapa," ujarnya kesal.

"Babe, aku gak mau kamu ketemu wanita gila harta itu," balas Rayyan dengan membujuk gadisnya.

"Mama tiri kamu?"

"Iya, jangan ya," ucapnya lagi.

"Aku mau ke-sana pokoknya atau aku aduin nih ke mama kalau kamu gak mau ajak aku ke rumah papa kandung kamu," ancam Arasya yang sudah mengambil ponselnya dari saku celana.

Rayyan akhirnya menyerah untuk membujuk gadisnya yang keras kepala itu, "Kita ke sananya sebentar aja ya, jangan lama-lama," ucapnya dengan nada sedikit memohon.

Arasya mengangguk setuju, "Emang mau ngapain juga lama-lama di sana," timpal gadis itu yang langsung mendapat sebuah ciuman di sudut bibirnya, siapa lagi pelakunya kalau bukan kekasihnya.

"Heh!" sentak gadis itu seraya memukul lengan si pelaku dengan brutal yang disambut tawa dari Rayyan melihat kebrutalan gadisnya.

"Yaudah habis magrib aku jemput, gak usah dandan yang cantik-cantik. Biasa qaja," ucap Ray dengan nada memperingati di akhir kalimat nya, membuat Arasya menatap sinis kekasihnya. Masa ke rumah papa mertua penampilan nya disuruh biasa-biasa aja! Gak bisa dong!

Tapi karena malas berdebat akhirnya Arasya menganggukkan kepalanya saja, toh ia tidak akan melaksanakan ucapan kekasihnya itu karena ia sudah berencana untuk berdandan cantik nan elegan.

Biarlah nanti Ray marah, pasti disogok satu ciuman langsung baikan. Ups!

"Ayo pulang," ajak lelaki itu seraya merangkul pinggang gadisnya.

Selama perjalanan pulang Arasya meletakkan kepalanya di bahu kekasihnya seraya memejamkan matanya menikmati semilir angin malam, sedangkan Rayyan menyetir dengan satu tangan karna tangan yang satunya digunakan untuk mengusap pelan lengan gadisnya yang sedang memeluknya erat.

Motor Rayyan berhenti di depan gerbang rumah gadisnya, namun tiba-tiba ia merasa ada yang menepuk pundaknya dari belakang Rayyan mengira itu perbuatan usil dari gadisnya. Tapi saat melihat ke spion ternyata itu adalah Gio, sahabatnya.

Lelaki itu sepertinya habis dari luar terbukti di tangannya terdapat kantong plastik putih.

"Masuk lo, jangan jadi pengecut yang cuman berani antar adek gue sampai depan gerbang rumah aja. Modal tampang doang tapi gak berani izin ke orang tua gue," sindir Gio membuat Arasya menatap malas pada abangnya.

"Orang tua lo ada di rumah?"

"Ada, sana masuk!" suruhnya dan Rayyan pun mengangguk menyetujui, ia memang punya rencana untuk segera menemui orang tua dari gadisnya.

"Gausah lah ngapain juga ketemu sama mama papa," timpal gadis itu dan tidak ada yang menyahutinya, baik Ray maupun Gio hanya diam. sampai pintu gerbang di buka oleh satpam dengan Rayyan yang kembali menghidupkan mesin motornya untuk ia masukkan ke dalam.

Setelah memarkirkan motor nya di halaman rumah keluarga Fernando, Arasya mencekal tangan Rayyan, "Papa aku galak loh, mending kamu pulang aja deh temenin mama di rumah," bujuk gadis itu.

Tetapi tetap tidak ada sahutan dari Rayyan yang malah merangkul pinggangnya untuk diajak masuk kedalam rumah dengan Gio yang masih berada di belakang mereka.

Ceklek

Pintu di buka oleh Gio, lalu mempersilahkan Rayyan untuk masuk.

"Mah ada pacarnya Arasya nih," ucap Gio keras saat setelah menutup pintu.

Arasya memasang wajah garangnya pada sang abang.

"Pacar siapa?" itu suara mamanya yang bertanya.

Gio menghela nafas sejenak, benar juga. Jarak antara pintu utama dengan ruang keluarga kan lumayan jauh jadi pantas saja mereka tidak mendengarnya.

Kedatangan mereka bertiga saat masuk ke ruang keluarga, langsung mendapat tatapan bingung dari kedua pasutri itu ditambah Dio yang langsung memasang wajah tidak sukanya saat melihat kedatangan Rayyan di sana.

"Perkenalkan om, tante, saya Rayyan pacarnya Arasya," ucap lelaki itu seraya berjalan maju untuk menyalami kedua orang tua gadisnya.

"Eh kamu pacarnya Arasya, ganteng pisan. sejak kapan kalian pacaran?" tanya Kelly sedikit heboh, selaku nyonya Fernando.

"Udah lama tan," jawab Rayyan tenang.

"Loh tapi kenapa baru kesini temuin kita? dan setahu om, Arasya yang dulu masih jadi sosok yang tertutup dan gak pernah berani natap lawan jenisnya apalagi pacaran."

Arasya sudah membulat kan tekadnya dan memutuskan untuk jujur dengan memberi tahu pada keluarganya soal perpindahan jiwa yang ia alami.

Percaya atau tidaknya pokoknya Arasya sudah mengatakan suatu fakta yang sudah ia sembunyikan selama ini.

"Pah, mah, dan bang, ada yang mau aku omongin sama kalian semua. Ini sebenarnya rahasia yang selama ini aku sembunyikan dari kalian," ucap gadis itu yang langsung disuruh untuk duduk ditengah-tengah karpet.

"Sini duduk di tengah-tengah, dan kamu duduk disitu jangan dekat-dekat Arasya dulu," ucap Morgan selaku kepala keluarga Fernando menatap Rayyan dan menyuruh lelaki itu untuk duduk di samping Gio.

Arasya menghembuskan nafasnya sebentar, "Kalian percaya sama yang namanya perpindahan jiwa gak?" tanya gadis itu menatap satu-satu wajah anggota keluarganya.

"Itu kan cuman takhayul sayang," jawab mamanya.

Arasya menggelengkan kepalanya lalu menatap sang mama, "Itu bukan sekedar takhayul mah, karena aku sendiri yang mengalami kejadian perpindahan jiwa itu," jawab Arasya membuat mereka kontan terkejut.

Mereka menunggu lanjutan yang akan diucapkan si bontot, "Sosok Arasya yang cupu, selalu memakai kacamata dengan sikapnya yang tertutup, dan gak berani menatap mata lawan bicaranya adalah sesosok jiwa asing yang masuk kedalam tubuh ini setelah kecelakaan mobil yang aku alami sama kembaran ku dulu."

"Sedangkan aku? Aku masuk kedalam tubuh seorang gadis yang memiliki nama sama denganku, lalu kejadian naas kembali terjadi padaku saat aku ditabrak oleh truk. Lalu beberapa hari kemudian tubuh ini juga ditusuk oleh seseorang, berkat itu jiwa asliku bisa kembali ke tubuh ini," jelas gadis itu tersenyum manis pada keluarga kandungnya.

Mama Arasya dengan tangan gemetar sontak langsung memeluk putrinya erat, ia memang menyadari perubahan putrinya setelah insiden penusukan itu. Jadi ini adalah jawaban kenapa ia lebih nyaman bersama putrinya yang sekarang daripada yang dulu, dan itu disebabkan oleh jiwa asing yang masuk kedalam tubuh putrinya.

Wanita itu bersyukur tuhan mau mengembalikan jiwa anaknya pada tubuh aslinya, papanya juga ikut mengusap kepala Arasya. Mereka sungguh tidak tahu kalau yang selama ini bersama mereka adalah jiwa asing seseorang, tapi yang terpenting sekarang adalah putrinya sudah kembali seperti saat semasa gadis itu kecil dulu.

Putrinya yang memiliki aura kepemimpin sejak kecil, memiliki mata tajam dan selalu bersikap dingin pada orang yang tidak ia kenal.

"Tapi bukannya lo yang udah nusuk adik gue," sela Dio menuding Rayyan yang tidak mengelak.

Lelaki itu malah mengangguk satu kali, "Itu benar, tapi ada alasan dibalik kenapa gue nusuk Arasya," timpal Rayyan.

Arasya membantu Rayyan untuk menjelaskan alasan lelaki itu menusuknya tempo hari, setelah dijelaskan oleh Arasya inti dari alasan Rayyan menusuk tubuh ini dikarenakan jiwa asing itu berencana untuk membunuh Arasya yang dulu dan ya rencana itu berhasil menghilangkan nyawanya. Membuat Rayyan tentu tidak terima dan berakhir menusuk gadis itu dan menumbalkan Dio sebagai pelakunya.

Arasya tidak memberitahukan siapa pelaku dibalik kecelakaan nya dulu waktu kecil yang membuat kembarannya sampai meninggal karena tidak mau menambah masalah baru, biarlah ia dan kekasihnya saja yang tahu siapa pelakunya. Toh pria brengsek itu sudah tiada.

TBC.

Kalau ramai aku up secepatnya chapter selanjutnya.

Continue Reading

You'll Also Like

148K 9.2K 65
Seorang wanita hanya dipandang sebelah mata dalam dunia mafia, namun tidak bagi cucu seorang Arthur De Lavega, putri dari Leonardo De Lavega. Alaizya...
8M 993K 63
[FOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA, BUAT TANDA PARKIR] Seorang Villain yang jahat dan suka menindas tiba-tiba menjadi seorang yang polos,cengeng dan childis...
2.8M 159K 40
DILARANG PLAGIAT, IDE ITU MAHAL!!! "gue transmigrasi karena jatuh dari tangga!!?" Nora Karalyn , Gadis SMA yang memiliki sifat yang berubah ubah, kad...
3.8M 446K 54
Amara Auristela Smith. Gadis yang dikaruniai wajah yang sangat indah, mahir dalam bela diri, dan kepintaran yang bahkan mampu membuat siapapun iri de...