I WANT YOU (END)

Від SriNNingsih

1.8M 140K 1.9K

Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak d... Більше

PROLOG
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
Extra Part 1
Extra Part 2
Extra Part 3
EPILOG
Persiapan untukmu, Ace!
Hello

70

10.5K 849 11
Від SriNNingsih

"Ibu!" Panggil Ricard yang sukses membuat kedua bola mata Ratu Julie melebar sempurna.

"Sejak kapan kau disitu?" Tanya Ratu Julie terkejut melihat Ricard berdiri di belakangnya.

"Tidak penting sejak kapan aku di sini, Ibu." Jawab Ricard. "Ada yang ingin aku tanyakan kepada Ibu." Raut wajah Ricard berubah serius.

"Duduklah Ricard! Apa yang ingin kau tanyakan?" Tanya Ratu Julie lembut, ia berusaha terlihat baik-baik saja.

"Tolong jelaskan padaku! Kenapa Kerajaan Renegades menyerang kita?" Tanya Ricard tegas. "Yang aku tahu, pemimpin Kerajaan Renegades itu cinta kedamaian dan tidak akan menyerang suatu wilayah tanpa alasan."

Ratu Julie terdiam menatap netra biru yang menatap dingin kearahnya, menuntut jawaban dari mulutnya.

"Jangan hanya diam, Ibu!" Ujar Ricard. "Apa ibu juga mengetahui permasalahan kerajaan kita itu ada hubungannya dengan penyerangan mereka?" Ratu Julie masih diam. Ricard memicingkan matanya berusaha menilik ekspresi diam Ibunya. "Ibu pasti tahu tentang pengedaran obat berbahaya yang bisa menimbulkan keguguran?"

Tubuh Ratu Julie menegang samar. Ia tak ingin putranya tahu dan rencananya hancur. Meskipun Ricard adalah seorang Raja. Tapi dirinya masih berstatus Ratu, istri dari Raja Liam. Jadi ia masih memiliki wewenang untuk mengatur kerajaannya.

"Apa yang kau bicarakan, putraku?" Tanya Ratu Julie sedikit kaku. "Kau menuduh ibu?"

"Aku tidak menuduh, Ibu." Ricard menggelengkan kepala. "Aku hanya bertanya."

"Tapi pertanyaanmu terlalu menyudutkan ibu. Seperti ibu ini pelaku saja!" Jawab Ratu Julie dengan nada tinggi sarat penuh amarah.

Ricard terkekeh, "Ibuku tidak akan menjawab pertanyaan orang lain yang menyudutkannya dengan nada tinggi. Ibuku selalu lembut meskipun ia terpojokkan."

Ratu Julie melirik kearah Smith, seakan meminta tolong kepada pria yang sedari tadi diam dengan tatapan datarnya.

"Aku memang merasa aneh denganmu, Ibu. Aku seperti menghadapi orang lain." Ricard melangkah duduk di singhasana milik Raja. "Ibuku pasti akan panik jika Ayah jatuh sakit. Apalagi sekarang Ayah tidak berada di Istana dan tidak tahu dimana keberadaannya. Ibu hanya diam di sini menunggu pengawal mencari Ayah. Seolah-olah Ayah sudah bukan prioritas ibu lagi." Ricard menopang dagunya. "Apakah Tuan Smith sudah berhasil mengambil perhatian ibu?" Tanya Ricard dengan senyum sinisnya masih terukir manis di wajahnya.

Pikiran Ratu Julie melayang dan terbagi menjadi beberapa cabang. Ia harus memikirkan ritual, kekuatannya, membendung kekuatan Kerajaan Renegades yang tiba-tiba menyerang, mencari cara agar bisa kembali ke dunianya dan sekarang bertambah satu yaitu menghadapi pertanyaan putranya yang sudah menaruh curiga kepadanya.

Ratu Julie tahu, seberapa besar kekuatan pasukan milik Kerajaan Renegades di bandingkan dengan pasukan miliknya sendiri. "Aku ibumu, Ricard. Sekarang dan selamanya!" Jawabnya dingin. "Lagipula sekarang kerajaan sedang dalam keadaan genting. Kenapa kau tidak fokus kepada pertahanan malah berdiri disini dan melontarkan pertanyaan sia-sia kepadaku?" Sambungnya.

"Kerajaan genting karena ada sebabnya, Ibu. Dan sekarang aku sedang menyelidikinya. Aku tidak mau kerajaan ini hancur karena ulah Ibu, jika memang benar ibu terlibat di dalamnya." Bantah Ricard.

Ratu Julie menatap putranya dengan emosi tertahan. Ia memang bukan Ratu Julie, tapi ia tidak boleh membiarkan Ricard merusak apa yang sudah ia susun selama ini. "Kita bicarakan hal ini nanti ya, Nak! Sekarang kita fokus mempertahankan perbatasan. Smith dan pasukannya akan berangkat ke utara."

"Kenapa ibu melakukan ini?" Tanya Ricard dengan tatapan sendu.

Pria itu akhirnya yakin bahwa wanita di depannya ini bukanlah Ibunya, sejak lama ia mencurigai karena gelagatnya lebih lemah lembut padanya, acuh tak acuh kepada Raja Liam, berubah baik pada Nathalia, dan yang paling menonjol adalah menaruh rasa tidak suka pada Salsabila. Ricard tahu ibunya sangat baik pada Salsabila meskipun di luar sana tak ia tunjukkan dan lebih memperhatikan Nathalia karena gadis itu memiliki status tunangannya.

Ratu Julie menatap datar putranya "Karena Ratu Julie harus kembali agar aku bisa pulang, Nak. Jangan banyak membantah lagi! Lakukan apa yang sudah aku perintahkan kepadamu!" Jemari tangan Ratu Julie mengeluarkan asap hitam, ia melemparkannya ke Ricard.

Netra birunya melebar, refleks Ricard berdiri dan menghindari serangan sihir dari Ratu Julie. "Apa yang Ibu lakukan?" Tanya Ricard masih terkejut dengan serangan ibumya.

Senyuman miring menghiasi wajah cantik Ratu Julie. "Membuatmu patuh padaku, agar rencanaku tetap berjalan!" Jawabnya kemudian melemparkan lagi serangan sihirnya, kali ini asap hitam keluar lebih banyak dan hampir menutupi separuh ruangan. Ricard tak bisa lagi menghindar, ia terkena sihir Ratu Julie. Tubuhnya melayang sesuai dengan lambaian tangan milik Ratu Julie.

Wanita itu akhirnya melakukan sihir gelap untuk memanipulasi pikiran orang lain agar tunduk padanya. Seperti ia lakukan pada Raja Liam selama ini. "Jangan banyak berbicara dan membantah! Lakukan apa yang sudah aku perintahkan! Aku tidak mau semuanya gagal sia-sia yang membuatku gagal dan tidak bisa kembali ke dunia asalku." Kata Ratu Julie sambil merapalkan mantra di dalam hatinya, kedua netra yang berbeda warna pun menatap dingin ke tubuh Ricard yang masih melayang di udara, hingga kelopak mata Ricard terbuka. Kilatan sepersekian detik kedua netranya memutih sebagai tanda bahwa Ricard sudah di dalam genggaman Ratu Julie.

Tubuh Ricard terkulai di kursi singhasana Raja, kedua matanya kembali terpejam. ia tak sadarkan diri setelah menerima serangan dari Ratu Julie.

Perlahan wanita itu mendekati Ricard dan mengelus surai rambutnya. "Seandainya gadis bodoh itu berhasil menikah denganmu, Ricard. Maka, hal rumit seperti ini akan mudah aku hindari dan aku dapat membuat Duke Aaron bertekuk lutut padaku. Dan aku bisa menghambat serangan dari Kerajaan Renegades." Netra Heterochromia milik sang Ratu menatap Ricard teduh.

"Smith! Pimpin peperangan di perbatasan. Hancurkan gubuk yang selama ini kita gunakan untuk membuat obat, dan selamatkan jika masih adanya sisa. Aku tidak mau meninggalkan bukti apapun. Karena ritual ini tinggal sedikit lagi akan sempurna!" Kata Ratu Julie memberikan perintah.

Smith mengangguk. "Baiklah, Julie!"

Kedua matanya kembali normal, Ratu Julie menatap datar punggung Smith yang semakin mengecil dan menghilang 'Aku tidak boleh kehilangan semua obat-obatanku di sana.' Rutuknya dalam hati.

"Aku dan Ricard akan bertahan di istana. Sebentar lagi pemuda ini akan sadar, dia akan membantuku dan tunduk padaku!" Sambungnya tersenyum miring.

***___***

Ribuan pasukan berjejer rapi memakai baju zirah dengan lambang Kerajaan Renegades berwarna merah terpampang di dada dan bendera yang mereka bawa. Berbagai senjata pedang, tombak, alat panahan, serta perisai sebagai alat pelindung diri. Penyerangan di pimpin oleh Panglima Perang tersohor di Kerajaan Renegades.

Beryllium MacHades pria muda yang masih berusia 25 tahun, bertubuh kekar dan memiliki stuktur wajah tegas dan rupawan. Pria itu memiliki netra yang langka seperti pemilik metra merah, kedua matanya berwarna Aquamarine. Sangat cerah dan dapat mengeluarkan pesona kepada kaum wanita jika melihat tatapan matanya tajam yang cantik di waktu bersamaan.

Pasukan Kerajaan Orthello yang hampir sama jumlahnya sudah bersiap. Karena penjaga perbatasan sudah melihat dan memperhatikan adanya pergerakan mencurigakan dari Kerajaan Renegades. Jadi, mereka bisa mempersiapkan pasukan meskipun dalam keadaan terdesak. Pimpinan peperangan di pegang oleh Duke Herry yang memang menjadi wilayahnya bertugas.

"Apakah kita akan menyerang terlebih dahulu, Tuan Duke?" Tanya ksatria yang berdiri di sampingnya.

Duke Herry mengamati pasukan lawan. "Tidak, kita dalam posisi bertahan. Biarkan mereka menyerang terlebih dahulu, aku yakin pasukan kita mampu menghadapi mereka. Sekaligus kita menunggu bantuan dari Istana."

Ksatria itu mengangguk, "Baik, Tuan Duke!" Jawabnya.

"Ada kabar dari Istana?" Tanya Duke Herry.

"Ada, istana telah mempersiapkan pasukan untuk membantu kita. Duke Smith yang memimpin." Jawabnya.

"Lalu, apakah istana tidak ada yang menjaga?" Tanya Duke Herry yang melemparkan tatapan mata terkejut.

Ksatria tersebut terpaku. "Raja Ricard memerintahkan sebagian pasukan lagi untuk menjaga wilayah istana."

"Bagaimana dengan Duke Aaron?" Tanya Duke Herry.

Ksatria menggelengkan kepalanya. "Sepertinya Duke Aaron berniat meninggalkan pihak kerajaan, Tuan! Karena pernikahan antara Raja Ricard dan Nathalia telah batal."

"Aku berharap Duke Aaron mau mendukung Kerajaan, karena memang kekuasaan Duke Aaron lah yang paling menonjol." Gumam Duke Herry.

Kembali ke barisan lawan yang telah bersiap menunggu komando dari panglima perang. Netra Aquamarine menatap tajam tembok tinggi di depannya sebagai batas wilayah antar dua kerajaan. Panglima Beryllium mendapat tugas untuk menyerang perbatasan, mencari serta mendapatkan bukti, dan menghabisi manusia yang ada di dalam hutan terlarang tersebut.

Ia tak mendapati pergerakan dari lawan, senyum miring tercetak di wajahnya. "Sepertinya mereka akan bertahan dan lebih menunggu untuk kita menyerang." Ujar Beryllium sang Panglima Perang.

"Apa kita akan maju menyerang sekarang, Panglima?" Tanya Ksatria di belakangnya.

"Jangan ragu, buat posisi bertahan dan pasukan pemanah bidik lawan yang mengintai serta menyerang dari kejauhan. Pasukan pemegang Trebuchet bersiap di posisi, Pasukan Baterring Ram maju dan hancurkan dinding pertahanan mereka yang sudah keropos itu." Ujar Panglima Beryllium.

"Siap!" Sahut semua pasukan kompak.

"Bersiap! Serang!" Seruan bernada tinggi menggema disambut dengan suara terompet tanda peperangan pun berbunyi.

📝📝📝

Heterochromia : Kondisi langka ketika warna mata kiri dan kanan berbeda.

Продовжити читання

Вам також сподобається

71.5K 3.3K 38
Seorang istri sah yang bahkan derajatnya lebih rendah dari seorang simpanan? Akulah Laurent, aku seorang yang naif akan cinta hingga membuatku sa...
697K 48.8K 37
Ketika seorang mahasiswa kedokteran bernama Astrella Hunter yang hobi membaca novel tiba-tiba mengalami kejadian yang tak terduga dalam hidupnya. Set...
824K 93.1K 72
Warning, Red flag ML! Maylafaisha meninggal karena keselek mie dan ketika dirinya membuka mata BAAM! ia menjadi ibu tiri dari novel yang ia baca bern...
1.3M 182K 38
Ketika aku tertabrak, Aku pikir, Aku akan terlahir kembali sebagai babi. Ternyata aku Menjadi Marchioness.