Stefan uring uringan sehabis pulang makan siang dengan Andrea.Wajahnya di tekuk dan cemberut sepanjang hari.
Sampai Fadly dan Calvin pun takut menampakkan wajah mereka di depan Stefan.
Stefan kalo lagi marah beuhh...nyeremin!!mungkin hantu boongan yang di rumah hantu pun bakal ngacir kalo berhadapan dengan Stefan dalam mode marah kayak gini.
Ia bekerja sampai larut malam,bibirnya terkatup rapat dan ia semakin gila kerja.
Stefan menghela nafas dan menyandarkan punggung di kursi,dia memejamkan mata.
Jujur,hatinya benar benar kesal mendengar ucapan Andrea waktu makan siang tadi.
Jelas sekali wanita itu tidak memiliki usaha untuk mempertahankan rumah tangga mereka!!Jelas wanita itu tidak menginginkan dirinya!
Dan Stefan kesal setengah mati di buatnya!!
Stefan mengendurkan dasinya yang sudah beberapa kali ini ia tarik untuk setengah hari ini.Ia melihat ke arloji dan jam menunjukkan jam 9 malam.
Dan sampai sekarang pun wanita itu tidak meneleponnya!!benar benar bisa membuat orang mati kesal wanita itu!
Stefan terpaksa menyelesaikan pekerjaannya dan menyambar jas dan kunci mobilnya.Pulang walaupun tidak ada yang menunggu dan mencemaskan dirinya di rumah!.
Stefan membuka pintu apartemen dan hidungnya mencium bau masakan yang cukup kuat.Setelah melepas sepatu dan jasnya.
Ia berjalan ke dapur dan menemukan gadis yang membuat ia kesal sedang memasak di sana.
"Udah pulang?"tanya Andrea sambil menoleh.Gadis itu tersenyum memandang Stefan dan lenyaplah segala kekesalan hatinya yang sudah melanda dirinya selama setengah hari .
"Hmm"sahut Stefan sambil mendekat
Ia berdiri di belakang tubuh Andrea yang sedang memasak,ia bisa mencium aroma tubuh gadis itu.Entah kenapa ia suka aroma tubuh gadis itu aroma campuran dari sabun mandi dan minyak telon bayi.
Andrea benar benar membuat Stefan gila dan melangkahi semua prinsip dan kebiasaan Stefan setiap hari.
"Kamu masak apa?"tanya Stefan membuat Andrea berjengit kaget.
Tidak menyangka pria itu berdiri di belakangnya dengan jarak yang sangat dekat.
"Sejak kapan kamu berdiri di situ?ngagetin aku sih"protes Andrea.
Stefan diam saja tapi dalam hatinya ia tersenyum melihat wajah gadis itu memerah malu.
"Masak apa?"tanyanya lembut
"Aku masak capcay dan udang goreng,kamu mau kan?"
Stefan mengangguk.
Asal kamu yang masak,aku akan makan jawab Stefan dalam hati sambil tersenyum.
"Cuci tangan dulu atau kamu mandi dulu"sahut Andrea "kamu selesai mandi masakannya udah matang"
"Okey"sahut Stefan sambil berlalu masuk ke kamar.
Stefan keluar dari kamar memakai kaos putih dan celana pendek,rambutnya yang masih basah tersisir rapi dan aroma tubuhnya yang segar dan wangi memenuhi dapur begitu Stefan datang.
"Sudah matang?"tanya Stefan mendekat pada Andrea yang sedang memotongi buah apel dan menaruhnya di piring.
"Sudah..duduklah"jawab Andrea "tumben kamu pulang awal,mas,tadi aku mau telepon kamu loh padahal".
Stefan tertegun mendengar ucapan gadis itu.Padahal tadi ia mengira gadis itu tidak peduli dia pulang atau engga dan kenyataan itu membuat hatinya menghangat.
Ia tersenyum dan duduk di kursi makan yang biasanya.
"Kamu kok udah pulang?"tanya Stefan sambil menopang dagu memandangi istrinya yang cantik.
"Iya kan aku mau masakin kamu makanan"jawab Andrea sambil menyiapkan makan untuk Stefan.
"Tadi engga jenguk kakak?"
"Udah tadi sore,kakak titip salam untukmu"ucap Andrea "aku ngomong kamu ada urusan kerjaan yang nggak bisa di tinggal lagian kondisi kakak juga membaik".
"Syukurlah.."
"Yuk makan,mas"
Stefan dan Andrea makan malam dengan tenang lalu Andrea membersihkan meja makan sedangkan Stefan mencuci piring bekas makan berdua.
Setelah selesai dan mereka masuk ke kamar.Baru saja mereka membuka pintu tiba tiba halilintar menyambar dengan keras dan membuat listrik padam seketika.
"Aaaaa"jerit Andrea langsung berbalik badan dan menubruk Stefan yang ada di sebelahnya.
Stefan spontan dengan refleks ia memeluk Andrea yang gemetaran.
"Masss,aku takut..."bisik Andrea gemetaran.Sejak kecil dia takut suara halilintar dan lampu padam.
"Jangan takut,aku ada di sini"ujar Stefan sambil mengusap punggung gadis itu menenangkannya.
Stefan menuntun Andrea masuk ke dalam kamar "tidur di kamarku saja malam ini".
Andrea menempel erat ke dada Stefan ,tidak ingat dia bahwa ia tidak boleh berdekatan dengan pria itu.
Stefan menuntun Andrea ke tempat tidur lalu ia beranjak ingin mengambil lampu senter.
"Mas,mau kemana?"tanya Andrea memegangi tangan Stefan saat pria itu akan beranjak.
"Aku mau ambil senter dulu mau ambil minum"jawab Stefan
"Ikut"
"Sebentar,An"ujar Stefan sambil memegangi tangan Andrea "kamu di sini dulu,aku cuma sebentar"
"Ikutt"ujar Andrea sambil memegangi tangan Stefan,ia merapatkan tubuhnya ke belakang tubuh pria itu.
Stefan menghela nafas..
"Kamu keberatan?"tanya Andrea saat ia mendengar helaan nafas Stefan.
"Bukan keberatan tapi ya udah ayo"
Andrea menempel erat di belakang tubuh Stefan dan mengekori pria itu mengambil senter dan pergi ke dapur.
Kalo biasanya Stefan tidak suka dan malah jijik saat ada wanita yang menempel dan menyentuhnya se dekat ini tapi dengan Andrea tidak ada sedikitpun rasa jijik.
Hatinya malah menghangat dan dia dengan sabar menggandeng gadis itu ke dapur untuk mengambil minum lalu kemudian masuk ke kamar kembali.
Di luar hujan deras,kilat dan halilintar bersahut sahutan di luar sana.Sementara Stefan dan Andrea naik ke ranjang bersama.
"Tidurlah,aku disini"ujar Stefan
Andrea memegangi tangan Stefan "Jangan pergi kemana mana,mas,please aku takut "ujarnya berbisik lirih kepada Stefan.
"Iyaa"jawab Stefan sambil berbaring di samping Andrea.
Andrea merapatkan tubuh ke tubuh Stefan dan membenamkan wajahnya ke dada bidang suaminya.
Stefan diam diam menahan nafas merasakan sentuhan kulit Andrea yang lembut di kulitnya.Baru kali ini ia berdekatan seintim ini dengan wanita.
Jantungnya tiba tiba berdebar kencang membuat Andrea menjauhkan wajahnya dan ia mendongak.
"Jantungmu berdebar kencang sekali,mas?"tanya Andrea polos "kamu sakit?"
"Eng..engga"
"Ooo"lalu Andrea kembali menyurukkan wajahnya ke dada Stefan lagi mencium bau tubuh suaminya yang enak menurutnya.
Aroma parfum pria dan aroma sabun menjadi satu.Mungkinkah ini yang di namakan aroma maskulin??
Stefan memeluk Andrea lebih rapat lagi ke tubuhnya,ia mencium pucuk kepala istrinya.
"An.."
"Hmm"
"Apakah saat ini kamu sedang menyukai seseorang?"tanyanya
"Engga"jawab Andrea
"Pria yang kamu sukai itu tipenya kayak gimana,An?"
"Kayak kamu mungkin.."sahut Andrea asal sambil memejamkan matanya.Mencium aroma tubuh Stefan dan merasakan hangatnya dekapan pria itu membuatnya mengantuk.
Stefan terdiam tanpa sadar ia menjadikan lengannya sebagai bantalan untuk Andrea dan ia mengusap usap punggung gadis itu dengan lembut membuat gadis itu makin terbuai dalam tidurnya.
Stefan memberanikan diri mencium kening Andrea berulang kali dan pucuk kepalanya lalu ia mendekap gadis itu makin erat ke tubuhnya.
"Kamu cantik sekali,An"pujinya sambil menunduk memandang wajah Andrea yang sedang tertidur.
Stefan mengangkat kepalanya sedikit dan menunduk.Ia menempelkan bibirnya ke bibir gadis itu yang sudah menjadi candunya sekarang.
Mengulum lembut bibir gadis itu membuat Andrea melenguh tanpa sadar.
Stefan membelai bibir Andrea yang masih ada sisa sisa saliva nya disana.Lalu Stefan memeluk Andrea lebih erat.
Ia tidak tahu perasaan yang ada di hatinya ini.Yang ia tahu ia nyaman dan suka dengan gadis ini!!
Stefan tidak tahu cinta itu yang bagaimana tapi yang pasti ia senang dekat dengan gadis ini.Setiap berdekatan dan bersentuhan dengan gadis ini tidak ada rasa jijik atau alergi sedikitpun.
Ia mencium pucuk kepala Andrea dan makin mendekap gadis itu.
"Ssshhhh"gumam Stefan sambil mengusap usap punggung Andrea yang sedikit mengeliat sampai Andrea kembali tenang dan tertidur.Gadis itu menyurukkan wajahnya ke dada Stefan dan tangannya memeluk tubuh Stefan.
Stefan tersenyum dan ia memejamkan mata.
****
Andrea bangun di pagi hari,ia membuka matanya perlahan dan matanya langsung terbuka lebar saat ia melihat dada pria yang begitu dekat dengan dirinya dan bantal yang beda dengan biasa.
Andrea membuka matanya lebar dan melihat wajah Stefan yang sedang tertidur begitu dekat dengannya bahkan lengan pria itu menjadi alas kepalanya dan pria itu memeluk tubuhnya.
Andrea bangkit pelan pelan tapi langsung di tarik oleh Stefan lagi.
"Ssshhhhhh"Stefan mendekap tubuh Andrea lebih dekat dan mengusap usap punggung nya dengan lembut "ssshhhhh....sshhhhh"
Andrea diam saja,ia menggigit bibirnya saat ia di dekap dengan erat oleh Stefan.
"Mas.."panggilnya perlahan
"Sshhhh....tenang sayang ssshhh"gumam Stefan sambil kembali mengusap punggung Andrea sampai Andrea terpaksa menahan diri dan memejamkan mata.
Posisinya saat ini benar benar nyaman dan membuatnya mengantuk berat tapi ia harus bangun untuk menyiapkan sarapan untuk mereka.
Ia mengendurkan pelukan Stefan dan pelan pelan bangkit berdiri tapi baru saja pelukannya longgar,Stefan kembali menarik tubuhnya.
"Mass"panggil Andrea
"Hmmm"sahut Stefan dengan suara serak khas bangun tidur yang seratus persen lebih seksi di telinga Andrea.
"Aku mau bangun"
"Jam berapa ini?"mata Stefan memicing dan ia meraih handphone dan membuka nya.
Jam 4 subuh!!
"Masih pagi tidur lagi yuk sebentar"ucapnya sambil kembali mendekap istrinya.
"Aku harus bikin sarapan"
"Beli aja di bawah sekali kali"sahut Stefan sambil kembali menyurukkan wajahnya di rambut Andrea "tidur lagi aku masih ngantuk".
Andrea terpaksa menurut ,ia diam saja saat di peluk Stefan.
Apa begini rasanya di peluk oleh seorang laki laki?batinnya.
Nyaman dan hangat!!