Let me kiss that divine fingers of yours.. Lemonade_bloom5
Yang mau ngirim Fanart Monggo DM saia //ngarep
Mohon maaf atas keterlambatan updatenya.. Six Tepar karena PKL... Masuk jam sembilan pagi pulang jam lima sore nyampe rumah pas Maghrib..
.
.
.
Awan gelap menutupi permukaan bumi, menghalangi sinar rembulan untuk menyinari permukaan, Gelapnya malam membuat suasana malam semakin mencekam...
Kalim terus berlari saat tangannya digenggam erat oleh wanita bertopeng yang menyelamatkannya dari tindak penculikan yang direncakan oleh musuh keluarga Al-Asim...
"Berhenti! Serahkan Al-Asim pada kami!!" Banyak orang yang mengejar mereka berdua, Kalim di paksa untuk bersembunyi di celah bangunan dengan wanita itu menahan tubuhnya di tembok..
"Cepat cari mereka!! Bawa anak Al-Asim itu padaku!!" Seseorang berteriak pada bawahannya untuk segera mencari Kalim..
Nafas Kalim menderu sangat cepat, adrenalin memuncak seiringnya kedua tangannya gemetar hebat..
Always surviving but never living..
Kalimat itu sangat pas untuk disematkan pada pewaris utama keluarga Al-Asim, yang bergelimang harta namun dihantui ancaman kematian dan penculikan, bahkan dari keluarganya sendiri...
Harta dan kekayaan benar-benar berkilauan, semua orang bisa buta karenanya...
Hahaha, dasar manusia bodoh..
Bodoh.. bodoh sekali.. semua gemerincing emas dan Kilauan permata tidak ada gunanya dihadapan hukum karma..
Namun manusia terlalu idiot untuk memahami konsep itu, benar?
Apa artinya semua ini..?
Kalim berjongkok dengan tangan gemetar, di hadapannya ada seorang wanita bertopeng, tapi dia tau wanita yang menyelamatkannya adalah seorang anggota SE.RA.PH.. atau mungkin Major Arcana, kelompok elit yang memliki otoritas tersendiri..
Darah menetes dari lengannya, karena melindungi Kalim dari tembakan..
Siapa..
Siapa kau..?
"Kalim?"
Suara Jamil menghentikan lamunan pemuda bermata Garnet tersebut, Kalim yang ketahuan sedang mengamati seorang lelaki berambut magenta yang sedang menemani seekor kucing jadi-jadian pun hanya menampilkan senyum lebar.
"Maaf Jamil! Aku melamun!"
Ucapnya tanpa dosa, senyumnya yang seterang matahari menunjukkan seberapa polos dan baik hatinya Kalim..
NRC bukan tempat yang cocok untuk seseorang seperti Kalim.. Kamu nyasar ya nak? Duh janganlah engkau mengikuti jejak Zoro..
Jamil cuma geleng-geleng kepala, tapi iris abunya melirik ke dalam kelas kosong yang hanya diisi oleh dua orang.. mungkin lebih tepatnya dengan seekor kucing jadi-jadian...
Jamil menyeringai tipis melihat pemuda bermata Sapphire yang sedang menopang dagu sesekali mengoreksi pekerjaan Magical beast tersebut...
Manik Sapphire (Y/n) mendelik tajam ke arah Jamil, seolah-olah berkata..
'Apa lo liat-liat?'
Jamil segera membuang muka dan pergi bersama Kalim, seringai tipis masih setia terpasang di bibirnya..
.
.
.
Keesokan harinya semua siswa berkumpul di Mirror Chamber, Dark Mirror sudah siap digunakan untuk memulangkan para siswa ke rumah mereka masing-masing..
Namun hal ini tidak berlaku bagi (Y/n), sang Aoi Bara-sama kedua yang terjebak di dunia itu...
Dikelilingi dongeng anak-anak yang selalu dia bacakan pada adik-adiknya di panti asuhan.. dan pada dua adik kembarnya yang sama sekali tidak bisa dia ingat..
Tapi itu kan sebelum (Y/n) modar ditabrak mobil, nah sekarang dia jadi manusia setengah Ayakashi, sungguh luar biasa kekuatan Nilakandi...
Kabur dari dunia Yokai, ketemu Tanjirou, dek Nezuko dan kawan-kawan lainnya melawan Muzan dan menciptakan Happy Ending yang sebenarnya (Y/n) impikan untuk mereka semua..
Keluarga Ubuyashiki adem ayem.
Kyoujurou gak jadi donat, dek Mui gak jadi kiko patah dua, Mitsuri sama pawang uler alias Iguro gak jadi afk, Shinobu gak jadi bahan mukbang, Sanemi dan Genya auto akur, bang haji Gyomei pun sama.
Jangan lupakan Bunda Tamayo dan mas Yushiro, serta si kucing unyu, Chachamaru.
Yah itulah Ending dari Panpic gaje berjudul Teach me How. Pokonya hepi ending lah.
Gak banyak drama kok...
Beneran deh..
Maybe...
(Promosi dikit gak ngaruh)
.
.
.
Tapi ujung-ujungnya (Y/n) malah nyasar di Twisted Wonderland, dipaksa jadi siswa dadakan di usianya yang sebenernya udah ribuan tahun.
Tapi ya gimana ya...
Tydack bermaksud nyinyir, tapi 90% isi Sekolah NRC adalah siswa gak waras nan arogan yang mengalahkan keangkuhan Maling Kandang...
Eh Malin Kundang maksudnya.
Beruntung kalean gak dikutuk jadi batu sama (Y/n)... Paling cuma dapet salam olahraga ala kang Mus dari sinetron Preman (belum)Pensiun.
Karena gabut gak ada kerjaan jadilah dia mengantar dua sohibnya bersama siswa-siswa lain yang ingin pulang.
Beberapa siswa dari asrama yang berbeda seperti Wade dan Gale juga mengucapkan salam pada (Y/n), sepertinya (Y/n) makin punya banyak teman..
"(Y/n)!"
Deuce melambaikan tangannya, "Kami akan kembali ke rumah, bagaimana dengan kalian?"
"Seperti yang kau tau, aku tetap disini, meratapi nasib yang samasekali tidak ada faedahnya seperti tingkah kalian yang begitulah kelihatannya.." (Y/n) menjawab asal-asalan membiarkan Grim nyomot permen di sakunya.
Mendengar itu Deuce dan Ace cuma cengengesan dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal...
"Ayolah, begitu-begitu kau betah berteman dengan kami" Ujar Ace tertawa tanpa dosa, memang macam tak betol budak ni...
"Sulit di akui tapi memang itu faktanya" (Y/n) terkekeh kecil..
Tidak bisa dipungkiri bahwa (Y/n) mulai menikmati rutinitas nya sebagai siswa cowok jadi-jadian.
Meskipun kadang-kadang suka ribet kalo pengen ke toilet..
"Sepertinya gesrek bersama kalian tidak ada buruknya.." (Y/n) tersenyum lembut dengan background cahaya dan bunga-bunga dari langit..
Deuce melongo dibuatnya..
Jarang-jarang teman mereka yang selalu sarkastik menunjukkan senyuman tulusnya..
'Astaga Deuce ingatlah sahabatmu itu lelaki!!' Deuce berteriak dalam hati.
"Eeeh! Coba katakan lagi!! Hahaha!!"
Ace dan Deuce merangkul duo Ramshackle begitu riang, sepertinya setelah semua yang terjadi ikatan persahabatan Trouble Maker itu makin erat.
"Nyah!! Jangan pegang-pegang!"
Grim meronta-ronta saat badan mungilnya dihimpit tiga kuda Nil jadi-jadian.
Tega ya kamu nak..
Grup pembuat masalah itu tertawa geli diantara siswa-siswa yang mau pulang kampung, tawa mereka mengundang perhatian dari kakak kelas mereka yang luar biasa berakhlak mulia..
Mungkin.
Trio Octavinelle pasti tertawa histeris membaca kalimat diatas. oh tentu saja Azul akan menyangkal! Dia kan baik hati seperti ibu peri..
Mak lampir film Angling darma aja kalah lho..
"Yahooo kalian semua!"
Cater berlari ke arah (Y/n) dkk..
"Whoa.. kau membawa cukup banyak barang, Cater-senpai" ujar Deuce melihat koper dan barang bawaan pemuda diamond itu.
"Tentu saja, Followers ku di Magicam selalu menunggu update dari Cay Cay!" Seru Cater seantusias anak-anak SD nungguin sample Milo gratis.
"Seperti biasa, Cater. Tiada hari tanpa update Magicam..." Celetuk Trey terkekeh kecil dari belakang.
"Oh, kegiatan apa yang kau punya dihari libur musim dingin, Trey-senpai?" Tanya Ace pada pria berambut hijau tua tersebut.
"Yah, toko kue keluargaku ramai di hari libur, jadi seperti biasa aku akan membantu mereka disana" jawab Trey apa adanya, tapi manik hazelnya tak lepas dari (Y/n) yang lagi main bensin impek.
Trey masih ingat kejadian tiga tahun lalu, saat dia sedang berjalan pulang tiba-tiba ada wanita yang terluka parah dengan memar dan perban berdarah tidak sengaja menabraknya.
Wajahnya memang dihias memar dan perban berdarah.. tapi mata Sapphirenya masih berkilauan diatas luka yang di alaminya..
Setelah itu dia tidak pernah terlihat lagi, Sampai Trey melihat (Y/n) di upacara penerimaan siswa baru.. tapi (Y/n) kan laki-laki!
Ya kan..? Ah sudahlah..
Dipikir-pikir malah kepikiran.
"Lalu (Y/n).. bagaimana kalau kapan-kapan kau ikut denganku ke toko kue? Sebagai kakak kelas yang baik hati aku anak mentraktir adik kelasku yang baik" Trey terkekeh geli.
"Hah? Apa itu!? Kenapa cuma (Y/n) saja!? Uuu! Trey-senpai curang!" Ejek Ace memanyunkan bibirnya..
"Bukan begitu, (Y/n) kan berasal dari dunia lain, bukankah bagus jika dia diajak berkeliling Twisted Wonderland?" Trey bersilat lidah, niatnya sih bagus...
"Entah kenapa aku ragu..."
Bisik Deuce pada Ace dan Grim..
"Sedang apa kalian disini? Bukankah seharusnya kalian sudah pulang?"
Tanya Riddle dengan tegas sukses membuat semuanya minus (Y/n) terkejoed.
"Eh!? Ketua!?" Pekik AdEuce melihat kemunculan Riddle, masa sudah mau pulang hari itu kena kerah lagi sih!?
"Kenapa setegang itu? Aku tidak marah" balas Riddle menghela nafas lelah.. mata abu-abunya melirik pada (Y/n).
"Jadi.. kalian berdua tetap disini? (Y/n) dan Grim.." tanya Riddle ragu-ragu meskipun sudah tau jawabannya.
"Seperti yang kau lihat, Senpai"
(Y/n) memasukkan smartphone nya kedalam saku jaketnya.
"Baiklah.. untuk siswa Heartslabyul, akan aku ingatkan lagi untuk mengerjakan tugas dan tugas rumah"
Riddle berucap tegas diangguki teman-temannya.
"Hee? Kalian belum pulang? Pantas saja sangat berisik" Ruggie terkikik seraya membawa banyak tas pendingin berisi makanan..
"Fgnna!? Kau mencuri dimana--"
Ucapan Grim terpotong saat (Y/n) menyumpal mulutnya dengan kerupuk. "Kau berniat membagikannya pada tetangga mu?"
Tanya (Y/n).
"Yap! Daerah tempat tinggalku termasuk sulit ditinggali karena sangat panas dan tandus, setidaknya anak-anak di sana bisa makan ini meski hanya sesekali" Ruggie tersenyum lebar, terlebih saat (Y/n) memberikan bungkusan kerupuk mentah yang masih utuh.
"Buat kriuk kriuk, lumayan dimakan pake nasi sama kecap, digoreng dulu tapi" (Y/n) mengangkat jempolnya.
"Whoa!? Sungguh!? Akan aku coba! Terimakasih!" Ruggie dan (Y/n) terkekeh kecil...
Sungguh, (Y/n) bisa lebih santai dengan Ruggie karena dia pernah merasakan apa yang Ruggie rasakan..
Ya, saat (Y/n) masih manusia biasa, tinggal bersama ibunya yang jahat dan dua adik kembarnya yang masih kecil hingga--
Nyuut!!
(Y/n) meringis saat kepalanya berdenyut nyeri, mengingat kejadian masa lalunya saja sudah cukup membuatnya migrain setengah mati.
"(Y/n)? Kau kenapa?"
Tanya Jack membawa kaktus kesayangannya, Leona diam tanpa suara tapi terus memperhatikan bersama siswa Heartslabyul lain..
"Tidak apa-apa.. pusing dikit gak ngaruh" Ucap (Y/n) memijat pelipisnya.
"Baiklah.. kami pergi dulu, kalian jaga diri baik-baik ya? Kalau ada apa-apa hubungi saja kami!!" Ace berucap tegas dengan Deuce yang mengangguk setuju.
Akhirnya mereka semua pulang ke rumah masing-masing melalui Dark Mirror..
Sampai..
"Ahaa!! Koebi-chan!!"
Floyd menerjang (Y/n) dengan pelukan erat, Grim langsung menghindar, arwah imajiner seolah keluar dari mulut (Y/n)...
"Yo.. Flyod-senpai, Jade-senpai.."
(Y/n) berucap kecil setelah berhasil melepaskan diri dari pelukan Floyd..
Tapi iris Sapphirenya seketika menajam saat melihat Pack kepsek tercjintah sejuta umat alias pak Crowley pake baju pantai dan bawa koper.
"Mau kemana pak? Kayaknya kok buru-buru banget sih? Ahahaha.."
(Y/n) menendang tembok hingga retak guna menghalangi Crowley untuk masuk Dark Mirror..
"Ka-Kantokusei... Aku sedang ingin liburan jadi--"
"Jalan pulang gue mana?"
(Y/n) memotong ucapannya tanpa rasa hormat sedikitpun, bahasa formalnya pun hilang entah kemana jika sudah bicara dengan Crowley..
"Ja-Jangan khawatir Kantouksei-san! Aku akan menemukannya! Sampai jumpa!!" Crowley ngacir ke Dark Mirror..
"Kantouksei-san, sekarang apa yang akan kau lakukan?" Tanya Jade, trio Octavinelle tetap berada di sekolah karena permukaan laut yang membeku..
Tapi (Y/n) tidak menjawab..
Mata Sapphirenya fokus pada sekeliling.. semua siswa sudah pulang terkecuali yang punya keperluan tapi..
Kenapa tidak ada satupun siswa Scarabia yang terlihat pulang?
Bonus!
Kayak kenal..
Netflix edition nih pasti...