Mendadak Kawin

By Febemaria86

369K 12.2K 201

"Suruh anak nggak jelas itu keluar dari rumah kita! " "Ardi!! Andrea itu adekku! " Pertengkaran demi pertengk... More

Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55

Part 24

6.4K 222 3
By Febemaria86

Stefan menepati janjinya,ia tidak terlambat satu menit pun menjemput Andrea.

Jiwa kedisplinan tak hanya soal pekerjaan tapi juga waktu mendarah daging dalam dirinya.

Mobilnya terparkir cantik di dekat pintu keluar perusahaan Andrea sehingga saat Andrea keluar ia bisa melihatnya.

Stefan duduk di belakang kemudi sambil memakai masker dan kacamata hitam yang membuat ketampanannya bertambah.Setidaknya itu menurut pemikiran Andrea.

Andrea tidak sengaja melihat sikap Stefan saat memindahkan persneling,mengendalikan kemudi dengan satu tangan.Sungguh sangatlah keren di mata Andrea.

Stefan membelokkan mobilnya ke sebuah mini market yang menyediakan aneka buah juga.

"Yuk turun"ajaknya sambil membuka seatbelt yang di ikuti oleh Andrea.

Mereka berdua berjalan beriringan memasuki mini market,Stefan membeli buah pear dan apel untuk kakaknya juga tak lupa makanan kecil dan beberapa mainan untuk Alvin.Ia kuatir anak usia 2 tahun itu pasti kesakitan  mendapat luka seperti itu setidaknya dengan bermain mungkin dia akan sedikit lupa dengan luka tubuhnya.

"Buat apa beli mainan sebanyak itu?ngga usah,Pak.."tolak Andrea saat ia melihat Stefan memasukkan banyak mainan ke dalam trolley.

"Untuk Alvin biar anak itu senang dan sedikit lupa dengan luka di tubuhnya"jawab Stefan santai lalu memasukkan anggur merah yang segar ke dalam keranjangnya "ayoo..kamu mau beli apa,ambil aja nanti aku yang bayar".

Andrea cuma memasukkan cemilan ke keranjangnya dan air mineral lalu Stefan membayarnya di kasir.

Banyak wanita yang menoleh melihat ketampanan wajah pria itu apalagi menilik dari pakaian dan penampilan pria itu sungguh bonafide.

Stefan menyodorkan satu kotak anggur merah yang ia beli ke Andrea "untukmu".

Andrea menoleh dan tidak sanggup berkata kata mendapat kotak anggur mahal itu.Stefan tahu benar yang ia mau.Tadi memang ia sempat melihat harga anggur kesukaannya itu tapi begitu melihat harga yang tertulis ia jadi mundur dan kembali meletakkan anggur itu.Rupanya Stefan melihat hal itu.

"Terima kasih,pak"ucap Andrea pelan sambil tersenyum lalu tanpa berpikir ia langsung membuka kotak itu dan memakannya dengan senang.

Stefan menoleh ke istrinya dan geleng geleng kepala melihat tingkah wanita itu tanpa sadar bibirnya melengkung ke atas.

"Oh ya,An,kamu jangan panggil aku pak...nanti semua orang heran"

"Lalu aku panggil apa dong?"

"Panggil mas aja"jawab Stefan sambil mulai mengemudikan mobilnya ke rumah sakit

Andrea bahkan tidak berhenti kagum pada suaminya saat ia tidak menemukan kakaknya di ruang rawat yang kemarin dan di ajak suaminya ke sebuah ruang vvip yang mewah yang membuat kakak dan keponakannya nyaman.

Stefan mengangguk pada kedua orang anak buahnya dan mereka berganti shift.Ada dua orang baru yang datang menggantikan tugas Bowo dan Mila serta orang yang berjaga di depan kamar rawat.

"Andrea,terima kasih untuk makan pagi dan siang nya yaa..kamu pasti menghabiskan uang banyak untuk membelinya karena kakak lihat tadi makanan itu dari resto ternama lullaby.."ujar kakaknya saat Andrea mengupas apel.

"Aku tidak pesan..."Andrea berhenti dan menoleh ke pria yang duduk di kursi dan sedang bermain dengan Alvin.

"Mas..kamu yang kirim?"

Stefan yang saat itu sedang merakit kereta bersama Alvin menoleh "iya"

Briana terharu melihat adik iparnya yang sangat perhatian dengannya dan juga anaknya

"Terima kasih,Stefan"ujar Briana lirih

Stefan tersenyum dan mengangguk "sama sama,kak"sahutnya lalu ia kembali bermain bersama Alvin.

Andrea ijin keluar sebentar ,ia akan ke ruang suster untuk membayar administrasi perawatan kakaknya.

Ia sudah membawa kartu ATM tabungannya,pasti biaya rawat kakaknya cukup mahal menilik ruang perawatan kakaknya yang mewah begini.

"Maaf,bu,untuk pasien Briana semua biayanya sudah di bayar sampai ibu Briana dan anaknya sembuh"

"Hah??siapa yang membayar,sus?"tanya Andrea heran

"Bapak Stefan namanya yang melunasinya,bu"jawab suster itu sambil menunjukkan bukti lunas dan ada nama Stefan di sana.

Andrea meneguk ludah melihat nominal yang tertera di sana,ia mengucapkan terima kasih dan kembali ke kamar kakaknya.

Andrea berkali kali melirik suaminya yang sedang membelai tangan dan kaki Alvin yang masih di perban.

"Ini sakit tidak,Alvin?"tanya Stefan sambil membelai kaki Alvin.

Alvin menggeleng,bibirnya tampak penuh saat menjawab pertanyaan Stefan.Keponakan kecil itu sangat senang mendapat mainan sebanyak dan sebagus itu dari Stefan.

Pria itu menyuapi keponakannya dengan roti isi ham yang baru ia beli tadi di mini market.

"Makasi ya,Stefan"ujar Briana sungkan melihat begitu banyak makanan dan mainan yang Stefan berikan.Pasti semua itu tidak sedikit nominalnya.

Stefan menoleh dan mengangguk "sama sama,kak,kita kan saudara".

Mata Briana berkaca kaca melihat sikap Stefan sangat berbanding terbalik dengan suaminya yang bahkan tidak peduli dengannya dan Alvin anak mereka.

Lagi lagi kiriman makan malam datang dan kini ada 4 kotak penuh untuk mereka dan empat kotak untuk anak buah Stefan di luar.

"Kamu ini banyak menghabiskan uang untuk kakak"ujar Briana semakin sungkan dengan adik iparnya.

"Bukan uangku,kak,ini uang Andrea"sahut Stefan sambil mengambil satu kotak untuk Alvin

"Alvin makan yuk biar om Stefan suapin"ujar Stefan sambil membuka makananya

"Wahhh enak ada ayam goleng"seru Alvin dengan suara cadelnya khas anak usia 2 tahun.

"Habisin yaa makannya biar Alvin cepet sembuh.Besok om belikan mainan lagi".

"Keleta ama mobil lagi ya,om Epan"ujar Alvin sambil menunjukkan jari dua ke Stefan "beli dua ya om"

Stefan tertawa dan mengangguk "tentu saja asal makanannya habis okey?"

"Alvin jangan terlalu di manja,Stefan"ujar Briana yang tersenyum melihat keakraban antara adik ipar dan anaknya.

Andrea pun diam diam terpesona melihat sikap Stefan yang menyayangi keponakannya dan kakaknya.

Pukul sembilan,mereka akhirnya pamit pulang karena mereka harus bekerja besok pagi.

"Terima kasih,Stefan,hati hati di jalan ya"ujar Briana "An,yang baik sama Stefan ya".

"Ish kakak ini kayak aku macam orang yang ngga baiklah sama suami"protesnya sambil cemberut membuat Stefan tersenyum.

"Om Epan besok datang kesini agi kan?temenin Alpin"ujar Alvin saat Stefan akan pamit pulang.

"Iyaa,Alvin bobok ya jangan nakal dan rewel okey?nurut sama mama besok om datang lagi"

"Oke,om"sahut Alvin senang sambil melambaikan tangan.

"Kami pulang dulu,kak"pamit Stefan

Briana mengangguk dan melambaikan tangan pada pasangan suami istri itu.

Andrea berjalan di samping Stefan,mereka diam saja selama perjalanan hingga setelah mereka sampai di apartemen barulah berani membuka suara.

"Stefan ehmm maksudku mas..terima kasih ya"ujar Andrea menghampiri Stefan yang sedang duduk di sofa membuka sepatu dan kaos kakinya.

Stefan menoleh ke Andrea "untuk?"

"Hmm?"Andrea mengerutkan alis mendengar ucapan suaminya yang singkat padat dan ambigu itu.

"Untuk apa terima kasihmu itu?"

"Ohh untuk semuanya makanan yang dimakan kakak dan Alvin,ruangan rawat kakak dan juga biaya Kakak yang sudah kamu lunasi"jawab Andrea "berapa yang harus aku transfer ke rekeningmu?"

"Ngga usah...ngga seberapa ini!"sahut Stefan sambil berdiri.

"Ngga seberapa apa maksudmu?nominalnya cukup besar loh"tanya Andrea tidak percaya dengan ucapan suaminya yang berjalan masuk ke kamarnya.

Tiba tiba Stefan berbalik mendadak sehingga Andrea yang tidak menyangka akhirnya menabrak dada bidang suaminya.

Stefan memeluk pinggang Andrea dan tanpa di komando ia menempelkan bibirnya ke atas bibir yang sudah menjadi candu untuknya yang berulang kali mengganggu malam malamnya.

Andrea yang tidak menyangka mendapat ciuman dari Stefan hanya bisa melotot kaget dan merasakan bagaimana hangat dan lembut bibir pria itu menyentuh bibirnya.

Matanya yang terbuka bisa melihat bagaimana mata hitam tajam Stefan begitu cemerlang di hiasi dengan bulu mata yang cukup lentik dan alis hitam yang tebal terbuka memandangnya.

Lalu saat Andrea akan mendorong dada bidang pria itu untuk menjauh,pria itu mengubah ciumannya menjadi panas dan menuntut.

Stefan memeluk Andrea dan menyudutkannya ke tembok dengan satu tangan memeluk pinggul wanita itu dan satu tangan berada di belakang kepala wanita itu.

Bibirnya mencecap bibir Andrea dengan panas sementara tangannya yang berada di pinggul naik mengusap punggung wanita itu dari balik blouse kerja wanita itu dengan penuh perasaan sayang.

Lidah pria itu masuk dan membelit lidah Andrea.Andrea tidak tahu kapan tapi tangannya yang ada di dada pria itu naik ke belakang leher pria itu.

Andrea dan Stefan yang sama sama minim pengalaman dengan lawan jenis itu tiba tiba karena terdorong oleh sesuatu yang mereka sendiri tidak tahu apa namanya mengikuti nalurinya.

Berciuman dengan panas di ruang tamu.Stefan tidak melepaskan pelukannya,lidahnya kini menyusuri leher dan pinggiran rahang istrinya membuat mata Andrea makin terpejam.

Tangannya menahan tangan Andrea ke atas dan ia terus menciumi leher dan telinga wanita itu membuat Amdrea melenguh pelan.

Bingung dengan respon tubuhnya yang begitu liar menyambut ciuman Stefan pria yang sudah halal menikahinya.Tubuh Andrea terasa panas dan bergejolak juga menuntut lebih dari ini.

"Andreaa"Stefan menyebut nama wanita itu bergetar.Dimatanya Andrea begitu sangat cantik mempesona.Mulutnya berkali kali menyebut nama wanita itu.Wanita yang sah untuk ia miliki saat ini.

Stefan mendorong Andrea masuk ke dalam kamarnya dan merebahkan Andrea ke ranjangnya.

Matanya sudah berkabut dengan gairah.Ciuman yang semula hanya ia inginkan untuk menggoda wanita itu kini malah membuat tubuhnya panas dan meronta ingin di lepaskan.

Ia akui bibir Andrea pernah dua kali ia cicipi dan ia menyukai bibir itu.Lembut dan kenyal juga hangat.Kadang saat malam malam ia tidak bisa tidur ia memimpikan dapat mencium dan merasakan bibir ini kembali.

"Aghhhhh"desah Andrea saat Stefan menciumi bawah lehernya sementara tangannya di pegangi oleh Stefan di sisi tubuhnya.

Stefan menciumi leher dan permukaan dada Andrea lalu kembali lagi ke bibir dan pipi Andrea.

"Andrea"panggilnya lirih sambil terus menciumi leher wanita itu.

Ia ingin lebih!!panas tubuhnya menuntut lebih dan harus malam ini!

Tapi tiba tiba ia ingat sesuatu,ia membuka mata dan melepaskan ciumannya.Dia berguling ke samping!

Andrea yang sedang terlena pun jadi tersentak membuka mata.

Apa yang ia lakukan???gila hampir saja mereka melakukan hal yang terlarang!Untung saja pengendalian diri Stefan sangat bagus,ia sadar pada saat yang tepat.

Stefan telentang memandang langit langit kamarnya di samping Andrea yang sudah acak acakan.

Nafas mereka berdua ngos ngosan dengan perasaan campur aduk.

"Maaf aku khilaf"ujar Stefan menyesal sambil mengatur nafas.

Jujur berciuman dengan Andrea mampu membuatnya lepas kendali dan bergairah.

Andrea bangkit dari tidurnya dan tanpa sadar melihat di pusat tubuh Stefan ada yang menonjol besar di balik celana hitam Stefan.

Andrea sampai meneguk ludahnya dengan kasar lalu ia segera bangkit berdiri dan berlari keluar dari kamar Stefan.

Stefan memandang langit langit kamarnya dengan perasaan aneh.Dia selama ini selalu gila kerja dan kerja.Ia tidak pernah memberinya waktu untuk sekedar memikirkan cinta.

Tapi sekarang perasaan yang ada di hatinya sekarang apa itu cinta??ahh pasti bukan!!ia hanya ingin main main saja mencium wanita itu tapi karena ia pria normal makanya jadi seperti ini!!Tubuhnya bereaksi dengan sangat hebat dan rasanya ia harus mandi sekarang juga!!

Stefan melepas jas,dasi dan kemejanya dan memasukkan ke keranjang pakaian kotor yang akan di ambil oleh asisten rumah tangga keluarga Wijaya untuk di cuci dua hari sekali.

Lalu ia segera mengguyur tubuhnya di bawah air shower.Untung saja ia segera dapat menguasai dirinya kalo saja ia terlambat entahlah apa jadinya!

Bisa bisa ia akan terikat dengan Andrea,ia sebenarnya tidak masalah toh Andrea adalah wanita yang ia nikahi secara sah di mata hukum di negara ini dan menikmati tubuh wanita itu adalah haknya sebagai suami demikian juga wanita itu berhak menikmati tubuhnya tapi kalo ia belum secara pasti mengetahui wanita itu seperti apa.Dan sebelum ia yakin ia tidak mau melanggar batas yang ia sudah tuliskan pada awal pertama pernikahan mereka.

Continue Reading

You'll Also Like

30.5K 1.5K 31
Alexa Adira. Pelayan cantik disebuah toko roti yang bertemu dengan seorang anak kecil dengan permintaan aneh. Bocah tampan yang ingin roti dengan ras...
2.4M 36.5K 49
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
3.4M 36.5K 31
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
400K 19.4K 54
Kara tidak pernah menyangka bisa jatuh cinta dengan seorang duda beranak 2. Sejauh apapun dirinya berusaha untuk menghapus rasa cinta itu, tetap saja...