Ziana Second Life

By snowy_chocolate

673K 49.1K 1K

Follow dulu sebelum membaca!! Xixixixi :3 Ziana, seorang anak yatim piatu yang seumur hidupnya di sibukkan ha... More

Ziana
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
TOKOH BOCIL
17
18
19
20
21
22
mau tanya
23
24
25
26
27
28
30
31
32
33
34

29

7.2K 717 26
By snowy_chocolate

Seminggu telah berlalu setelah kejadian yang tak mengenakan itu.

Sejak hari Aziel yang terlihat sangat rapuh, Zia mulai sangat memperhatikan Aziel.

Ia tau, bagaimana rasanya tumbuh tanpa kasih sayang orang tua.

Terutama seseorang yang disebut 'ibu'  namun sebegitunya membenci anak kandungnya hingga seperti itu, memikirkannya saja membuat Zia menangis karna tak tahan.

Baby ana yang asli juga memiliki kehidupan yang sangat menyedihkan karena terlantar di negara asing di usia dini. Hingga terpaksa bertahan hidup hingga usia 9th. Jika dipikirkan kembali, rasanya sangat menyakitkan kehidupan baby ana selama ini.

Bahkan ketika tubuh miliknya bisa bertemu orang tua aslinya pun, jiwanya telah pergi, dan di gantikan oleh Zia.

Terkadang, ketika sedang menyendiri, Zia akan merasa bersalah. Ia merasa, jika kehidupan ini tak adil pada baby ana. Kenapa dunia sangat tak adil pada baby ana? Sepanjang hidupnya ia hanya merasakan penderitaan di jalanan hingga ajal menjemput.

Bahkan ketika kehidupan nyaman itu hadir, jiwa asing sepertinyalah yang merasakan kenyamanan ini. Bukan baby ana.

Jika bisa, Zia ingin bertukar tempat dengan baby ana, meskipun mustahil. Namun setidaknya sehari saja. Hanya sehari, biarkan baby ana merasakan kasih sayang sosok Daddy yang mungkin telah pudar dari ingatan masa kecilnya.

Namun, seberapapun Zia berharap. Hal itu sangat tak mungkin. Baby ana pasti telah bahagia bersama Aleena di atas sana.

Ternyata bukan hanya baby ana yang memiliki masa kecil menyedihkan. Aziel pun tak beda jauh.

Setelah kejadian saat itu, Aziel mulai terbuka padanya dan papanya, Robert.

Ternyata sedari kecil anak itu telah banyak mendapatkan kekerasan. Terutama karna Robert yang jarang di rumah dan lebih mementingkan pekerjaan kantornya.

Aziel semakin terabaikan. Liliana yang setiap hari akan selalu menyiksa tubuh kecilnya, jika sedang merasa kesal.

Hal yang membuat ibunya kesal tak perlu di pertanyakan lagi. Tentu saja ketika melihat kehidupan Leonzio dan keluarga kecilnya bahagia, sudah mampu membuat ibunya itu bagaikan orang gila.

Perasaan iri dan dengkinya sudah sangat mendarah daging hingga berimbas ke anak kecil yang tak mengerti apapun seperti Aziel.

Bahkan untuk sekedar makan pun, Aziel tak mendapatkan makanan yang layak. Mendapatkan makanan sisa di dapur pun ia sudah merasa beruntung.

Hal itu berlanjut hingga usinya 5 tahun, melihat sang papa yang jarang dirumah. Semakin membuat seluruh maid bahkan bodyguard di mansionnya mengabaikan bahkan turut merendahkannya.

Selain diluar mansion, Aziel hampir tak pernah mendapat makanan yang layak di mansionnya sendiri, kecuali ketika sang papa berada di rumah. Itupun dapat di hitung jari perbulannya.

Karna Robert yang masih terpuruk pada rasa sakit hatinya, membuatnya lupa, jika ada anak yang memerlukan perhatian dan kasih sayangnya.

Mungkin, hanya Robert yang tak pernah menatap hina pada Aziel, bahkan tatapan kasih sayang itu ada untuk sang putra saat itu.

Namun Aziel kecil merasa, Sebagai anak ia tak ingin mengadukan semuanya pada sang papa. Aziel takut jika nantinya tatapan sang papa juga akan berubah seperti milik ibunya, yang menatap benci padanya, jika ia banyak mengeluh dan menjadi pengecut karna mengadu.

Tak heran Aziel kecil selalu memakai pakaian tertutup dimanapun itu, mereka semua kira, anak itu memang menyukai pakaian seperti itu.

Namun nyatanya, banyak bekas luka di sekujur tubuhnya yang tak bisa di hilangkan.

Aziel kecil merasakan kebahagiaan hanya ketika sang papa mengajaknya keluar bersama, dan satu-satunya waktu yang papanya miliki untuknya adalah ketika mereka berkumpul di rumah Leonzio untuk saling memperkenalkan anak Mereka.

Aziel kecil iri, melihat anak-anak teman papanya sangat di sayangi orang tuanya. Terutama ketika melihat baby Ziana yang sangat di sayangi oleh semua orang karena sangat menggemaskan dan cantik seperti peri.

Lambat laun, Aziel sadar jika keluarga baby Ziana lah yang menjadi sumber kemarahan ibunya. Hingga selalu melampiaskan kemarahan itu padanya.

Namun meski begitu, ia tak pernah membenci keluarga baby Ziana.

Terutama mommy Aleena, beliau sangat perhatian dan baik kepada dirinya. Ziana kecil juga selalu mengenggam jari-jari kecilnya untuk bermain bersama, dan memanggilnya "kak zie!".  Perasaan hangat selalu melingkupi Aziel setiap kali ia berkunjung ke mansion mereka.

Menghilangnya baby Zia menjadi pukulan terbesar untuknya. Satu-satunya orang yang membuatnya merasakan hangatnya sebuah rasa kekeluargaan, namun hilang entah kemana, membuat perasaan Aziel hancur berantakan dan hal itu di susul oleh kabar meninggalnya mommy Aleena. Aziel kecil benar-benar merasa dunianya runtuh. Ia semakin pendiam dan menyendiri.

Bahkan kebencian pada ibunya semakin mendalam. Entah kenapa, Aziel kecil mencurigai jika sang ibu pasti ada hubungannya dengan hilangnya Baby Zia. Namun, dirinya yang masih kecil ini lah yang membuatnya tak dapat melakukan apapun. Bagaimanapun ia hanyalah anak kecil tak berdaya saat itu, dan belum tentu kecurigaannya itu benar. Meskipun semakin hari ia selalu melihat ibunya yang sangat bahagia setelah menghilangnya baby ana dan meninggalnya mommy Aleena. Hal itu semakin membuatnya membenci wanita yang menjadi sosok ibu kandungnya itu.

Melihat putranya yang hanya mengurung diri di kamar bahkan semakin suram dan penyendiri, perlahan Robert mulai sering berada di rumah.

Menghabiskan beberapa waktu bersama putranya, walau hanya sekedar makan bersama setiap hari dan sesekali tidur bersama, walaupun tak ada cerita dongeng pengantar tidur untuknya.

Dan perlahan-lahan Aziel mulai meminta pada sang papa agar ia bisa belajar beladiri dan juga persenjataan. Yang tentu saja di setujui oleh sang papa.

Namun, meskipun Aziel termasuk cerdas dan mampu membela dirinya. Nyatanya anak itu masihlah anak kecil yang tak berdaya di bawah kendali trauma yang ia miliki.

Tekanan psikis yang ia lalui sedari kecil tak mampu dengan mudah untuk ia lewati.

"Hahhhh!! Hidup di rumah mewah tak menjamin jika salah satu penghuninya bahagia" lirihnya saat mengingat cerita Aziel.

🐑🐑

"Ini" acuh Justin.

Setelah menyerahkan berkas tersebut pada Zio yang saat ini berada di ruang keluarga bersama Zia, zero dan Jackson. Tak lupa ia juga meletakkan laptop miliknya pada mereka semua.

Justin mendudukan dirinya di karpet bulu ruangan itu dan bermain bersama white miliknya.

"Jadi, benar mereka berhubungan selama ini?" Ucap Jackson setelah melihat beberapa potret dari cctv yang berada di laptop Justin.

"Kurasa ia. Kita terlalu bodoh karna tak pernah mencurigai seseorang di sekitar. Haha! Aku bahkan tak mengira jika Liliana mampu melakukan ini. Tak heran memang, melihat seseorang di belakangnya saat ini" sarkas zero.

Leonzio meremas berkas ditangannya kuat. Merasa bodoh karna tak mampu melihat celah seperti ini karna terlalu terpuruk kala itu.

"Perusahaan miliknya di Rusia hanyalah pengalihan untuk kalian semua. Selama ini pria itu berada di negara ini. Ia tak pernah kemana-mana. Bahkan pria itu tak pernah benar-benar menetap di negara itu. Kalian semua benar-benar tertipu" suara Justin tiba-tiba membuat mereka semua tertampar kenyataan.

"Ini semua salahmu. Kenapa kau harus tiba-tiba pergi begitu saja hah?!" Marah Zero

" Aku? Apa salahku?" Bingung Justin

"Tentu kau salah. Kau pergi begitu saja tanpa kabar, tanpa membawa handphone. Tanpa bisa di hubungi. Seandainya kau masih disini, pastinya masalah ini tak akan berlarut-larut hingga bertahun-tahun seperti ini" ungkap zero.

"Tidak ada yang salah dengan kepergianku. Aku memang merasa bersalah karena tak ada ketika kejadian malang itu terjadi. Namun, dibandingkan aku! Kalian semua harusnya lebih tau siapa-siapa saja yang sekiranya menjadi musuh kalian. Terutama Leonzio! Kalian semua hanya fokus pada musuh-musuh yang terlihat. Tanpa merasa curiga sedikitpun pada orang itu. Terutama wanita licik itu, hanya karna ia wanita dan berada di pengawasan Robert, kalian tak pernah curiga jika ia ada hubungannya dengan ini. Entah apa yang membuat kalian semua menjadi bodoh seperti ini! Jangan menyalahkan orang lain jika ternyata kalian lah yang tidak benar-benar ketika menggali sesuatu" ucap Justin dingin. Justin mungkin terlihat gila, namun jika sedang marah ataupun terpancing ia juga bisa sangat menyeramkan.

"Lalu! Apa menurutmu aku bisa melakukan itu semua? Mencari informasi tidak mudah, bahkan di saat aku tidak mengerti sedikitpun tentang bahasa pemrograman. Kau yang sangat bisa di andalkan justru menghilang begitu saja demi khayalan konyolmu" marah Zero

"Tentu saja kau tak bisa menemukan itu Semua. Kalian terlalu bodoh hingga tak menyadari berapa banyak Mata-mata yang menjadi anak buah kalian. Terutama kau zero! Entah kemana kecerdasanmu itu. Kau mempercayai para peretas di bawah pengawasanmu ketika mereka mengatakan tak menemukan celah?! Betapa bodohnya? Kalian tak sadar jika selama ini kalian di permainan oleh pria itu dan anak buah kalian sendiri. Pertama-tama lebih baik temukan semua pengkhianat itu sebelum mengejar pria itu. Hahhh~ pusing sekali, seperti ini saja Kalian tak mampu memecahkannya" ucapnya kemudian bangkit sambil menggendong white menuju kamar miliknya. Semakin lama berdebat dengan zero yang ada hanya akan membuat salah satu dari mereka terluka, itu sering terjadi dulu.


Leonzio hanya menundukkan kepalanya, mengakui betapa bodohnya ia selama ini. Justin tak salah, mereka memang bodoh.

Tak heran di kehidupan seperti ini mereka semua di larang memiliki kelemahan. Karna sekali saja kelemahan mereka ditemukan, hal itu mampu membuat mereka yang pintar dan cerdas pun menjadi orang bodoh seketika.

TBC~
👇Awas typo! Jangan lupa komen dan votenya. Sudah snow cakap dari awal, snow tak pintar bikin konflik. Jadi apa adanya saja lah. Konflik hanya pemanis saja eh peasin sih bukan pemanis xixiixxi.

Maaf juga baru up. Pekerjaan snow sangat banyak apalagi akhir2 ini sering stress karna masalah pekerjaan. Doakan saja semuanya baik-baik saja ya.

See u 🤍

Continue Reading

You'll Also Like

14.3K 2.1K 12
#Story 3. [Squel Back To Baby] Gavin telah di beri kehidupan ke tiganya. Dan saat kehilangan cinta pertamanya, yang saat ini menjadi ibunya. Ia sudah...
48.7K 2.1K 23
Senja Maharani (17), seorang gadis yang bercita-cita ingin dinikahi pria kaya raya. Menjadi sosok yang memiliki gemilang harta adalah keinginannya. S...
264K 31.6K 33
⚠️ BUKAN SQUELβ˜‘οΈ 🍁🍁🍁 "Appa iyit." (Papa pelit.) "Serah gue dong." "Appa ahat!" (Papa jahat!) "Bodo amat." "Appa eyek!" (Papa jelek!) "Minta di gam...
143K 10.2K 66
Hal gila yang telah di lakukan Kiran telah membuat kehidupan Iliya semakin kacau. Mungkin satu hal yang membuatnya bahagia, keluar dari rumah mengeri...