Di esok harinya, kerajaan berubah sangat menegang, Neo Emerland dipenuhi oleh energi hitam yang pekat dan sangat menyekik ditambah bulan purnama menggantung indah di atas awan.
Pagi yang terang berubah menjadi mendung yang sangat gelap, hingga malam mencekam datang menyapa semuanya, para warga menutup pintu rumah mereka dengan sangat rapat.
Sedangkan orang-orang di istana terlihat mempersiapkan segalanya untuk membersihkan energi hitam yang melingkupi dan memberantas roh pemakan jiwa yang akan datang.
"Mark kau jaga dari arah barat, Jeno dari arah timur, Sungchan arah utara dan aku akan menjaga dari arah selatan. Kita akan membersihkan semua energi buruknya dari empat arah mata angin dan bawa semua para pengawal kepercayaan kalian karena sebentar lagi roh pemakan jiwa akan bermunculan. Energi hitam ini sangat buruk dan memperkuat roh pemakan jiwa jika mereka menyerapnya." perintah Jaehyun dengan wajah seriusnya, semua anaknya mengangguk mengerti.
Lalu Jaehyun menatap omeganya, "Ratuku, tolong jaga istana ini dan juga Haechan, Jaemin dan Beomgyu dari arah luar aku yang akan melindungi kalian semuanya."
"Aku akan melindungi semuanya." ucap Taeyong yang percaya diri dan yakin.
"Jaga dirimu dengan baik, aku merasa jika kali ini kita akan sedikit sulit mengatasi roh pemakan jiwa yang berkeliaran dan aku juga sedikit bingung siapa yang telah berani menebar energi hitam yang begitu buruk seperti ini." ucap Jaehyun yang terlihat khawatir.
"Kau juga jaga dirimu my Alpha, jangan sampai terluka atau aku akan sangat marah denganmu. Aku mencintaimu." ucap Taeyong dengan lembut dan memeluk alphanya.
"Aku juga mencintaimu sayang." balas Jaehyun dan memeluknya erat.
Di posisi Mark, dia mengusap lembut perut omeganya dan menciumi wajahnya sampai membuat wajah Haechan memerah malu.
"Jangan pernah keluar dari istana apapun yang terjadi, tetap di samping bubu aku tidak ingin dirimu dan aegi terluka." ucap Mark dengan lembut.
"Tenanglah Yang Mulia jangan khawatir aku bisa menjaga diriku, jangan lupa jaga dirimu juga." ucap Haechan dengan lembut.
"Tentu aku akan sangat menjaga diriku dan dirimu dari arah luar." ucap Mark dengan lembut namun hatinya sangat gelisah, dia mengecup lembut bibir istrinya itu, mengabaikan semua orang yang ada di sana.
Haechan memerah malu, lalu semuanya setelah berpamitan segera keluar dari istana untuk menjalankan tugas masing-masing.
Dan benar saja roh pemakan jiwa mulai bermunculan dengan jumlah yang sangat banyak dengan energi yang kuat, mereka menyerang membabi buta.
Mark, Jeno, Sungchan serta ayah mereka Jaehyun segera bertarung mengeluarkan kekuatan mereka masing-masing untuk membasmi semuanya, element api serta ledakan dalam jumlah besar terdengar serta terlihat jelas membuat cahaya di atas kegelapan yang menerpa kerajaan Neo Emerlad.
ketika para pangeran serta raja Neo Emerlad itu berfokus melindungi rakyat dan membasmi semua roh pemakan jiwa yang sangat menggila kali ini, roh pemakan jiwa dengan level kekuatan yang lebih tinggi justru menyerang istana dan dinding pelindung seperti dihilangkan, membuat semuanya terkejut.
Taeyong tentu tidak tinggal diam dia segera melindungi para menantu dan anak bungsunya, "Berani sekali kalian mencoba masuk ke dalam istana ku, dengan langkah kaki kalian yang kotor dan aura buruk kalian yang membuat istanaku ternoda!"
"Kami hanya menginginkan nyawa janin dari menantumu, ratu Taeyong." jawabnya dengan tertawa mengerikan. "Jika kau ingin selamat lebih baik minggir, biarkan kami menyelesaikan tugas kami dengan cepat agar dewi roh pemakan jiwa senang dan tidak menunggu terlalu lama."
"Tidak akan kubiarkan, aku akan melindungi menantu, anakkku dan cucuku hingga napasku terhenti, kalian itu hanya segumpal hama kecil yang dapat kubasmi dengan cepat." Taeyong berbicara sombong, meskipun dia tahu jika dia tidak akan mungkin menang tapi dia sudah berjanji dengan alphanya jika dia akan melindungi istana serta menantu, cucu dan anaknya, dia tidak akan lemah serta ingkar janjinya begitu saja
"Bubu aku akan membantumu." Beomgyu bersiap mengeluarkan element apinya.
"Tidak, kau lindungi Haechan dan Jaemin Hyung, serta keponakanmu biarkan bubu yang mengatasinya sendirian." larang Taeyong dengan wajah seriusnya.
Taeyong mulai mengeluarkan seluruh kekuatan element apinya, peperangan dimulai dan dia berhasil mengenai beberapa roh pemakan jiwa, membakar sebagian dengan api pembersih jiwanya, para prajurit alpha segera membantu dan menyerang roh pemakan jiwa dengan pedang mereka, tapi itu juga masih tidak cukup membasmi semuanya.
"Yang Mulia permaisuri aku akan membantumu." izin Haechan dan mulai mengeluarkan kekuatannya dengan ombak air besar yang mengalir, lalu dia mengambil salah satu busur panah dan anak panah milik prajurit, dia menarik busur panahnya lalu melepaskannya dengan kekuatan penyembuhnya hingga cahaya terang sangat menyilaukan mata dan membakar semuanya.
Haechan tidak bisa diam saja melihat Taeyong yang kesulitan membasmi roh pemakan jiwa, ditambah Taeyong sudah hampir mencapai batas kemampuannya, dia tidak mau ratu dan ibu mertua kesayangannya kenapa-napa, dia ingin Taeyong tetap hidup dan melihat tumbuh kembang anaknya.
Haechan juga merasa jika kekuatannya pulih seperti biasa jadi itu tidak akan mempengaruhi keadaannya yang sedang hamil.
"Haechan Hyung tidak apa-apa?
"Iya Haechan kau tidak apa-apa, kau tidak terlukan bukan?"
Beomgyu dan Jaemin terlihat khawatir, lalu Haechan tersenyum kecil, "Aku baik-baik saja, tolong lindungi bubu aku akan membereskan semua yang ada di sini."
"Tidak Haechan, itu berbahaya untuk dirimu." tolak Taeyong dengan napas yang terengah-engah, mananya terkuras habis.
"Aku akan baik-baik saja permaisuri, percayalah denganku. Aku tidak akan terluka." Haechan tersenyum dan sangat yakin.
Setelah mengatakan hal itu Haechan berdiri di hadapan para roh pemakan jiwa, dengan wajah angkuhnya serta yakin dia bisa mengalahkan roh pemakan jiwa yang jelek itu.
"Makanan dewi roh pemakan jiwa, datang sendiri rupanya, aku yakin dia akan menyukai janinmu." ucapnya dengan menyeringai.
Haechan sedikit takut serta khawatir bahkan dia menyentuh perutnya, "Kenapa kalian menginginkan nyawa anakku, bukannya dulu kalian menginginkan nyawaku?"
"Kami masih menginginkan jiwa serta manamu yang cukup kuat, kau terlahir dari dua kekuatan element tapi anakmu justru memiliki tiga kekuatan element bagaimana anakmu tidak special bagi dewi pemakan roh." jawab salah satu roh pemakan jiwa itu.
Tanpa mereka sadari terlihat seseorang menyeringai, dia masih mengingat ucapan dewi roh pemakan jiwa yang sangat dia puja, "Omega dengan dua kekuatan itu mempunyai anak dari alphanya pangeran Mark jung dengan element api yang nantinya mereka ditakdirkan untuk membunuhku, bunuh omega itu ambil mananya dan ambil jantung janinnya bawa ke hadapanku, energinya lebih kuat dari ibunya."
Sedangkan Mark dari arah luar, terlihat juga kelelahan karena memberantas roh pemakan jiwa serta menghilangkan energi hitam yang berubah sangat pekat, tapi perhatiannya teralihkan pada istana setelah terjadi ledakan dan dia mengenali energi mana dari omeganya, Mark panik seketika.
Dia menyuruh Lucas untuk membereskan di area barat, dia akan kembeli ke arah istana dia khawatir terjadi sesuatu dengan omeganya, ibunya serta adik ipar dan adiknya.
Kembali di posisi Haechan terlihat sudah bersiap mengeluarkan energinya, dia akan melawan semua roh pemakan jiwa itu, dia akan melindungi aeginya, sesuai ucapannya pada Mark.
"Aku tidak akan membiarkan kalian menyentuh anakku, aku akan melindunginya hingga napas terakhir karena dia adalah milikku!" mata Haechan berubah biru, dia mengeluarkan seluruh kekuatannya dan mengarahkannya pada roh pemakan jiwa.
Element air yang berguna membersihkan energi hitam dia keluarkan dalam jumlah besar, hingga membuat energi hitam secara perlahan menghilang, lalu mengeluarkan gumpalan bola air yang dapat meledakkan roh pemakan jiwa jika terkena bola air energinya.
Menarik busur panahnya dan mengeluarkan seluruh energi element penyembuhannya dengan kuat yang dapat membakar seluruh roh pemakan jiwa meskipun level kekuatan mereka berada diatas, ledakan besar terjadi dan menghancurkan sedikit bangunan istana.
Pertarungan itu sangat sengit, roh pemakan jiwa tidak mau mengalah, mereka menyerang Haechan membabi buta tapi Haechan masih bisa menghindarinya, tapi saat dia sedikit lengah karena terlalu lelah pundaknya terkena sulur tajam milik roh pemakan jiwa, hingga mengeluarkan darah.
Haechan jatuh terduduk dan muntah darah, "Bertahanlah aegi, tolong bantu ibu."
Saat Haechan lemah dengan cepat Mark datang tepat waktu dan melindungi omeganya, dia menghunuskan pedangnya yang diselimuti api pembersihan tepat di depan roh pemakan jiwa yang akan menyerang omeganya.
Mata Mark berubah memerah, artinya dia sangat marah dia tidak akan membiarkan siapapun menyakiti omeganya, "Berani sekali kalian menyentuh omegaku!"
Mark mengeluarkan element apinya dengan membabi buta dan membakar seluruh roh pemakan jiwa, dia juga memanggil hewan pelindungnya untuk membunuh dan membakar seluruh roh pemakan jiwa, energinya yang terlepas begitu kuat juga hampir membakar seluruh kerajaan tapi Mark tidak peduli dia terlalu kalut.
Tentu terlihat Mark unggul dan yakin akan menyelesaikan semuanya dengan cepat, karena roh pemakan jiwa yang berada di istana terdesak membuat seluruh roh pemakan jiwa lainnya pergi ke arah istana dan memusatkan seluruh energi mereka untuk melawan Mark.
"Yang Mulia tenanglah, manamu akan habis Yang Mulia itu akan berbahaya untuk dirimu." Haechan khawatir dan berusaha bangun tapi Mark masih terbakar emosinya.
Dari arah lain seseorang yang bersembunyi terlihat memasang wajah kesal karena rencananya sepertinya akan gagal untuk membunuh Haechan karena kekuatan Mark yang sangat kuat, "Sialan, pengeran muda itu suka sekali menggagalkan rencanaku!"
Lalu tak lama dia menyuruh seseorang untuk mengikuti langkah terakhir rencananya dalam membunuh Haechan.
"Akh, Yang Mulia...." pekik Haechan kesakitan, saat merasakan anak panah terkena dada kanannya, semuanya terjadi begitu cepat dan energi hitam yang menyelimuti anak panah juga sangat kuat berbeda dari biasanya.
Benar saja anak panah terlayang kuat dan kali ini berhasil mengenai Haechan hingga membuat Mark tersadar, dan berubah khawatir pada omeganya, "Haechan!"
"Yang Mulia sakit...." keluh Haechan dengan energinya yang menipis.
"Jangan tinggalkan aku sayang, aku akan mencoba mengobatimu. Ini mungkin akan sangat sakit tapi aku akan menarik busur panahnya, bertahanlah demi aku dan aegi." Mark sangat bingung dan takut, tapi dia tidak boleh ragu untuk segera mencabut anak panah itu, tentu dia tidak asal.
"Akh...." teriakan kesakitan Haechan membuat siapapun yang mendengar akan merasa meringis serta sakit, Mark juga tidak tega tapi dia harus segera mencabutnya, dia memberikan sebagian mananya pada Haechan agar dapat sedikit mengobatinya lukanya.
Taeyong, Jaemin dan Beomgyu terlihat sedih dan merasa lemah karena mereka tidak bisa membantu Haechan dan melakukan apapun, ditambah Haechan membuat pelindung kuat yang di mana mereka tidak bisa keluar dan musuh juga tidak bisa melukai mereka, Haechan sangat memikirkan keadaan mereka tanpa memikirkan keadaannya sendiri, dia bahkan melawan seluruh roh pemakan jiwa yang kuat sendirian.
Element api milik Mark semakain membara karena raga dan jiwa pengendali mereka benar-benar terbakar dalam rasa marah, takut, khawatir juga kesedihan, tidak peduli mananya akan habis atau dirinya yang akan terbakar dalam kekuatannya, Mark akan melindungi omeganya.
Tapi saat itu juga roh pemakan jiwa tiba-tiba semakin banyak yang datang mereka berebut ingin mengambil Haechan dan menyerang Mark tapi tidak ada satupun yang berhasil menjangkau Haechan serta Mark.
Hingga bubuk emas dengan energi hitam yang begitu kuat menyebar dan membuat semuanya lemas hingga ada yang jatuh pingsan begitu pun dengan Mark yang tidak sengaja menghirupnya, tapi alpha kuat itu masih bertahan sekalipun dia tidak bisa bergerak banyak.
Kekuatannya melemah, hewan pelindungnya menghilang dan Mark tidak bisa fokus ditambah Haechan juga terlihat tidak sanggup untuk membuka matanya, dia ingin terlelap lalu terdengar suara langkah kaki seseorang yang mendekati mereka berdua.
"Akhirnya lumpuh juga dirimu pangeran muda, izinkan aku membawa omegamu setelah ini aku akan menarik seluruh roh pemakan jiwa, istanamu akan kembali tenang seperti semula dan sebentar lagi juga akan pagi." ucapnya tersenyum miring, lalu seorang roh pemakan jiwa merebut tubuh Haechan secara paksa dari pelukan Mark.
"Bajingan kau!" teriak Mark lirih sebelum akhirnya ada seseorang yang menghantam bagian belakang kepalanya, "Jangan bawa omegaku, dia milikku!"
Setelahnya mata Mark tertutup, Haechan yang melihat Mark dilumpuhkan seperti itu tentu saja dia juga sedih, sebelum akhirnya matanya juga ikut tertutup, "Yang Mulia Mark...."
"Kau melakukan yang terbaik nak, sebentar lagi akan menjadi kemenangan kita." ucapnya dengan begitu senang dan segera pergi dari istana neo Emerlad dengan seluruh roh pemakan jiwa yang masih tersisa, dan semua orang sudah jatuh pingsan.
Seseorang yang memukul bagian belakang Mark terlihat menasang wajahnya sedih karena seseorang yang dia cintai, dia lukai dengan kedua tangannya padahal alpha itu hanya ingin melindungi omeganya, miliknya, dia merasa sangat bersalah.
"Maafkan aku pangeran Mark." ucapnya penuh sesal lalu ikut pergi bersama ayahnya, ya dia adalah Mina dan seseorang yang membawa Haechan adalah perdana menteri Mino.
tbC
Maafkan typo dan lainnya.
Maaf lama up ya😭🙏🙏
Oh ya satu lagi, Dian mungkin akan up part khusus di karyakarsa🤭 hehehe nantikan ya.
Menurut kalian nama yang cocok untuk gantinya Mark dan Haechan apa ya, ada saran enggak?
Dian pingin pakai nama Harsa buat Haechan, dan Mark itu Marvi, kalau kalian ada saran yang lainnya enggak😭
Satu lagi Dian akan hiatus satu bulan, sampai bertemu di bulan april nanti waktu lebaran Dian up semuanya kalau bisa sampai tamat🥰🥰
Selama menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankannya ya 🥰🥰🥰