VIENA {REVISI}

By Arlin338

681K 35.6K 755

Zelina anatasya gadis cantik, pintar, baik, sedikit barbar, periang dan berprestasi, namun keluarganya tak pe... More

Prolog (Revisi)
01|My Love For ana(Revisi)
02|Pulang (Revisi)
03|bertemu suami (Revisi)
04|sarapan
05|siapa Eksa?
06|mantan
07|jawaban
08|tarian monyet
09|Bertemu
10|izin xavier
11|pindah kamar
12|hari patah hati
13|tanpa sengaja menyakiti
14|Suami dari istrimu
15|protagonist wanita??
16|selingkuh?
17|Mari bercerai
18|Trauma & Pergi
19|Mantan sekertaris
20|Love or Obses?
22|Sekertaris baru
23|Buku yang hilang
24|Yang sebenarnya
25|Tidak mati??
26|pesta
27|pesta p2
28|kehilangan
My Antagonist Husband
29|pembalasan xavier
30|Not roseana
31|Aksa
32|Akhir untuk Aksa
33|Akhir untuk erick
happy eid mubarak
34| END

21|bukti

16.8K 854 12
By Arlin338

Happy reading

♡♡♡

Zee tersenyum matanya menatap ke arah pintu dan beralih menatap arah jendela yang terdapat balkon.

Dengan cepat gadis itu berlari dengan sekuat tenaganya walaupun badannya terasa remuk.

Brak

"ZEE!!"

Xavier berteriak saat melihat zee yang mencoba mendobrak pintu dengan tubuhnya.

Pria itu berjalan dan berjongkok di hadapan sang istri.

Shhh

Zee mendesis merasakan tubuhnya sangat sakit.

Xavier segera menggendong zee ala bridal style membawanya ke kasur dan membaringkannya.

"Ternyata istriku tidak sepintar dugaanku." ucap xavier menggeleng gelengkan kepalanya.

"Maksudmu aku bodoh gitu?" marah zee.

"Sedikit."

Sedikit pintar~batin xavier

"Ck menyebalkan, bila pintunya tidak di kunci aku pasti bisa pergi darimu." gadis itu mencebik kesal mendengarnya.

"Terima saja bahwa kau tak akan bisa pergi dariku." sombong xavier.

"Bacot." gadis itu membungkus dirinya di gulungan selimut dan memejamkan matanya.

Xavier menghela nafas,ia tadi sempat berpikir bahwa zee akan melompat dari balkon, ternyata istrinya terlalu bodoh untuk memikirkan itu.

Pria itu berjalan ke arah kamar mandi hendak membersihkan dirinya.

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka lalu tertutup,membuat zee membuka matanya.

Gadis itu berpikir apa yang harus ia lakukan nantinya.

"Ck, gue gak bisa kabur dari si xavier semudah itu, kekuasaan dia berkali kali lipat di atas keluarga zelina, dahh lah gue mah mending pasrah aja apalagi gue dah gak ting ting gara gara si xavier, gue takut terjadi sesuatu sama gue,dan gue gak boleh ceroboh kaya sebelum sebelumnya." ujar zee mencoba menerawang apa yang akan ia lakukan.

Beberapa menit sudah berlalu dan gadis itu emsih terus memikirkan hal hal yang mengganggunya.

"Aku pikir kau tertidur honey" zee tersentak kaget mendengarnya, menatap tajam sang empu yang menatapnya polos.

"Gu-

"Aku-kamu." ucap xavier tajam,pria itu mendudukan dirinya di samping sang istri.

"Ck iya iya, g-aku gak bisa tidur karna mikirin si marchel." ucap zee membuat xavier menatapnya tajam.

Pria itu mencengkaram selimut kuat mencoba menyembunyikan kecemburuannya.

"Siapa marchel?." tanya xavier mencoba sabar.

"Harus banget di jawab?" xavier mengangguk tegas mendengar pertanyaan istrinya.

"Marchel itu ikan koi bang aksa yang sekarang hamil besar, aku kepikiran dia kira kira lahiran normal apa cesar." ungkap zee membuat xavier memijat kepalanya, ia pikir marchel itu seorang pria yang berhasil menarik perhatian istrinya, namun ternyata hanya sebuah ikan.

Xavier tidak bisa memikirkan bagaimana nanti ia bila marchel itu adalah manusia dan berjenis kelamin laki laki,mungkin xavier benar benar akan menggurung istrinya dan menghabisi lelaki yang menarik perhatian istrinya.

Mereka berdua saling bertatapan saat mendengar suara perut seseorang, dengan entengnya zee menggeplak lengan xavier dan menatapnya tajam.

"Apa liat liat!!." gadis itu melotot garang dengan rona pink di pipinya.

Xavier terkekeh kala mendengar suara perut sang istri yang berbunyi nyaring.

"Sepertinya anak anak ku lapar,ayo kita makan honey." ucap xavier menggenggam tangan zee dan membawanya keluar kamar.

"Matamu anak,baru sekali juga." zee mendelik mendengar penuturan sang suami.

"Kau mengode agar kita melakukannya lagi??" xavier menatap zee dengan tatapan sangat amat polos seperti anak ayam membuat zee tak tega bila harus menaboknya.

"Gak!!gue laper minggir." wanita itu dengan segera berjalan ke ruang makan yang di ikuti xavier di belakang.

"Sudah ku bilang jangan menggunakan gue-lo, gunakanlah kata Aku-kamu honey, aku tak mau nanti anak anak kita mencontoh perkataan ibunya." ucapan xavier hanya di anggap angin lalu oleh zee,wanita itu sudah terlampau lapar hingga hanya terlintas di otak nya untuk makan makan makan.

Zee akhirnya menemukan ruang makan dan langsung mendudukan bokongnya di salah satu kursi yang paling dekat untuk mengambil makanan apa saja yang ia mau.

Xavier mendorong kursi di samping zee dan duduk di sana.

Mereka makan dengan hening hanya terdengar suara sendok dan garpu yang beradu di atas piring.

Setelah menyelesaikan makannya dan minum wanita itu bertanya pada sang suami.

"Kau membawaku ke mana xavier?." tanya zee mantapnya dengan binar penasaran.

"Negara yang berada di wilayah timur." jawab xavier membuat alis zee manyatu pertanda bingung.

"Tidak usah memikirkannya karna kau tak mempunyai akses untuk keluar dari pulau ini kecuali bersamaku." lanjut xavier membuat zee memutar bola matanya malas.

"Bagaimana dengan orang tuaku?mereka pasti mencari keberadaan anaknya yang cantik dan bohay ini." ucap zee menunduk mengingat keluarganya.
"Pinjam handphone mu." zee mengadahkan tangannya pada sang suami.

Sementara xavier hanya menatap tangan itu tak sekalipun di benak nya untuk memberikan benda digital miliknya pada sang istri.

"Xavier..." gadis itu menggoyang goyangkan lengan suaminya dengan mata yang di kedip kedipkan.

"Tidak."

Zee mengkerucutkan bibirnya,ingin rasanya ia menghantamkan wajah tampan itu ke dingding, namun zee masih mempunyai akal.

"Ayolah sayang...aku hanya ingin mengabarkan keluargaku kalau aku baik baik saja." zee menatap xavier penuh harap sementara sang empu salah tingkah karnanya.

"Ekhem, cepat beri tahu." xavier memberikan handphonenya pada zee yang di balas tepukan tangan sang istri.

Zee hendak mengambil handphonenya namun xavier melah menjauhkannya dari jangkauan sang istri.

"Aku yang memegangnya kau cukup berucap saja." ucap xavier, zee hendak menolak tapi tatapan xavier membuat nyalinya ciut seketika.

Zee hanya bisa mengangguk pasrah.

Xavier mulai menyalahkan panggilan telepon, panggilan pertama tidak terjawab begitupun panggilan ke dua, saat panggilan ketiga ada seseorang yang menjawab di sana.

"Hallo." ucap seseorang di sana.

"Bang aksa!!."

"Zee, kau kemana saja sayang apa kau baik baik saja?"

Zee menengok ke arah xavier yang terus menatapnya, wanita itu menghela nafas.

"Iya bang, zee baik kok bang sampain sama yang lain gak usah cari zee,zee baik baik aja di sini." ucap zee.

"Oke, tapi sekarang zee dimana?"

"Aku ad-

Brak

Sebelum zee meneruskan ucapannya benda digital itu sudah hancur berkeping keping karna ulah seseorang.

Mata zee melotot menatap sang empu tajam yang hanya di balas acuh tak acuh.

"Kenapa kau banting tuhh handphone!!." marah zee berkacak pinggang.

"Hanya memberi tau kalau kau baik baik saja, bukan memberi tau kau ada di mana." ucap xavier tajam, zee menghela nafas walaupun tak di sangkal bahwa wanita itu marah namun apa boleh buat? ia tidak bisa melawan sang suami.

Gadis itu terduduk dengan mulut yang mengunyah buah alpukat

Arsen tiba tiba datang dari arah selatan, pria itu membungkuk hormat.

"Cepat jelaskan." perintah xavier yang di angguki arsen.

Pria itu mengeluarkan laptopnya memeberikan bukti cctv yang menunjukan bahwa xavier tidak berselingkuh.

Di mulai dengan punggung bawah pria itu yang terluka, di lanjut dengan xavier yang mengobati punggungnya sendiri dan memutuskan untuk tidur.
Pintu kamar hotelnya terbuka menampilkan perempuan berpakaian kurang bahan yang memotret nya dan segera keluar.

"Sudah jelaskan? aku tidak pernah berselingkuh, jadi jangan berpikir untuk pergi dariku." ucap xavier menatap istrinya itu.

"Ck iya iya, walaupun kau benar benar berselingkuh sepertinya aku tau kau akan tetap akan menahanku." xavier terkekeh mendengar ucapan istrinya itu.

"Kalau sudah tau, maka jangan berusaha pergi dariku, atau aku tak segan segan memotong kakimu honey.." ucapan xavier sontak berhasil membuat zee terdiam membeku.

"Pergilah." ucap xavier pada tangan kanannya itu.

"Maaf tuan saya juga ingin menyampaikan bahwa saya sudah mendapat sekertaris baru untuk anda." ucap arsen yang di angguki xavier.

Zee mendongak perasaannya canpur aduk sekarang, wanita itu gelisah memikirkan siapa sekertaris baru xavier.

"Siapa namanya." tanya zee pada bawahan suaminya itu.

"Roseana Kiara Isabella, nyonya."

Deg

Sudah aing dugong~batin zee

♡♡♡

Huhu maaf baru up🤧

Rin keasikan nonton Drakor jadi lupa buat up.

Siapa yang puasa?semangat puasanya,ada salam dari xavier.

Xavier:selamat berpuasa dan selamat kelaparan💋💋

Terima kasih yang sudah menunggu.

Rin sudah berusaha buat chapternya panjang tapi tidak bisa kawan,aku ngelag jadi mon maaf

Ayo vote miskah,gratis kok tinggal pencet bintang di bawah.

Terima kasih yang sudah vote dan komen.

Double up??ayo komen

🥑👇

Continue Reading

You'll Also Like

1M 74.7K 74
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...
346K 21K 24
❗Follow akun sebelum membaca❗ JANGAN REPORT! INI KELANJUTAN TRASMIGRASI MOMMY GRIL TAPI DIAKUN YANG BARU! 🔫Tidak menerima Plagiat🔫 Serena penga...
335K 20K 111
Semua kehidupannya seakan tak berarti apa-apa,setelah sang istri meninggalkannya untuk selamanya Terus bekerja demi membalaskan dendamnya atas keperg...
RUBY By aliza

Teen Fiction

649K 45.3K 50
Ini tentang Ruby. Tentang Ruby yang ingin merasakan di manja oleh sang ayah. Namun harus tertelan karena ayahnya sudah tiada. Fakta pahit yang baru t...