Rafaelluna's Diary (silent lo...

By sheraaasc

3.2K 655 488

Ketika gadis yang dikenal periang dan pecicilan jatuh cinta dengan cowok yang soft dan ramah kepada semua ora... More

˚。⋆Prolog♡⋆。˚
˚。⋆Cast♡⋆。˚
˚。⋆01. weekend ⋆。
˚。⋆02. about Korea⋆。
˚。⋆03. oh, it's too late⋆。
˚。⋆04. basketball⋆。
˚。⋆05. proposal⋆。
˚。⋆06. sorry⋆。
˚。⋆07. i miss you⋆。
˚。⋆08. who are you?⋆。
˚。⋆09. im super shy⋆。
˚。⋆10. school anniversary event⋆。
˚。⋆11. hm, curious ⋆。
˚。⋆12. where's my bf? ⋆。
˚。⋆13. truth or dare ⋆。
˚。⋆15. cute girl in k-pop store⋆。
˚。⋆16. invitation cancelled⋆。
˚。⋆17. the longed for comes⋆。
˚。⋆18. remember it again⋆。
˚。⋆19. still hoping for that⋆。
˚。⋆20. im jealous, really⋆。
˚。⋆21. recovering from a coma⋆。
˚。⋆22. cast, again⋆。
˚。⋆23. shipment from Korea, Mom?⋆。
˚。⋆24. don't cry, you deserve it⋆。
˚。⋆25. finally we meet, Mom⋆。
˚。⋆26. art competition⋆。
˚。⋆27. i really miss you, finally⋆。
˚。⋆28. confused to see it⋆。
˚。⋆29. until when like this?⋆。
˚。⋆30. need certainty⋆。
˚。⋆31. about your feelings⋆。
˚。⋆32. please, don't go again⋆。
˚。⋆33. be my friend⋆。
˚。⋆34. our past⋆。
˚。⋆35. our plan⋆。
˚。⋆36. meeting her⋆。
˚。⋆37. im sorry⋆。
˚。⋆Epilog♡⋆。˚

˚。⋆14. saturday night⋆。

62 19 15
By sheraaasc

Malamm🙈
Update satu dulu, itung-itung ngisi hari jeda sebelum ujian sekolah

Happy Reading, cintaa🎋

"Mampusss, argh, sialan," umpat Lunna mengacak-acak rambut cantiknya.

"Gila, langsung pusat. Mental aman?" tanya Shakira.

Lunna menatap Shakira tajam. "PAKE NANYA!"

"Cepetan, ah. Dichat Rafael!" Kanaya ikut mendesak.

"Sabar atuh, Neng Naya geulis na. Abdi teh belum punya foto Rafael."

"Cari di instagramnya, Lun. Ada banyak," ucap Desta. "Nih, usernamenya." Desta menunjukkan akun instagram Rafael.

"Ada foto sama cewe juga?"

Shakira yang hendak menyantap camilan seketika menatap tajam Lunna. "Ngapain lo cari foto Rafael sama cewe?" tanyanya.

"Kan di liriknya gitu, Sha," jawab Kanaya.

"Nah, pinter."

Lunna mengambil ponselnya dan membuka akun instagram Rafael. Ia mencari beberapa foto yang sekiranya cocok untuk tantangan ini. Namun, jari Lunna tiba-tiba berhenti di salah satu postingan yang menunjukkan foto Rafael bersama seorang gadis. "Anak ini kan ...."

"Lun, ngapain? Cepetan!"

"Eh, iya, maaf." Setelah mendapatkan beberapa foto, ia membuka room chat cowok friendly itu.

Rafael Zayyandra

Rafael

hm?
tumben?

/Lunna pict
sejak saat pertama

hah?

/Rafael pict
melihat senyumannya

kenapa gue?

/Lunna pict
jantung berdebar-debar

why?

/Lunna pict
inikah pertanda

pertanda apaan?

/Lunna pict
namun ternyata salah

kenapa?

/Lunna pict
harapanku pun musnah

kok?

/Lunna pict
sejak aku melihat
/Rafael and him sister pict
kau slalu dengannya

Ashel adek gue, Lun😭

/Rafael pict
Tuhan tolong aku ingin dirinya

Lun?

/Rafael pict
rindu padanya

kangen?
gue ke rumah lo, ya?

/Rafael pict
memikirkannya

ngapain lo mikirin gue?

/Rafael pict
namun mengapa saat jatuh cinta

bisa jatuh cinta sama cwo rl juga lo?
kirain cuma cwo kpop jaemin nct doang

/Rafael and him sister pict
sayang-sayang dia ada yang punya

udah dibilang Ashel adek gue
yaudah sekarang gue ke rumah lo, titik

RAFAEL, JANGAN! 😭
aku cuma jalanin dare, please
dare dari Kanaya, Shakira, sama Desta.

bodoamat
pokoknya sekarang gue ke sana

(Anyway, ini ada versi videonya, kepoin ig : "bluesea.za_" biar lebih jelas)

"AAAAA, NO!" Lunna melempar ponselnya asal.

"Kenapa, Lun, kenapa? Respon Rafael ngeselin?" tanya Desta.

"Ini lebih serem, Rafael mau ke sini."

ketiga sahabat Lunna reflek menutup mulut. "Aduh, kayaknya kita ...." Perkataan Shakira menggantung.

Seolah paham, Kanaya dan Desta langsung mengemasi barang mereka.

"Heh, heh! Kalian mau ke mana?" tanya Lunna panik.

"Pulang lah, mau bebasin kalian berdua malming," jawab Kanaya.

"Nay, balik ke kepolosan lo yang dulu, please. Sekarang emang masih agak polos, sih. Tapi otak lo geser dikit gara-gara Alvian."

"Naya bener loh, Lun," sahut Desta. Gadis itu beralih menatap Shakira dan Kanaya. "Kalian tadi dianter, kan? Ayok pulang bareng gue, gue bawa mobil sendiri."

"Gass!" seru Shakira dan Kanaya kompak.

Ketiga gadis itu saling pandang, lalu beralih menatap ke arah Lunna yang sedang cemberut. "Selamat bersenang-senang, Lunna," seru mereka bersamaan lalu berlari meninggalkan Lunna yang panik.

"KANAYA! SHAKIRA! DESTA, JANGAN TINGGALIN GUE!" Lunna berlari mengejar ketiga sahabatnya. Namun sayang, lari mereka lebih cepat. Mereka sudah masuk ke dalam mobil Desta dan mobil pun mulai berjalan.

"Ahhh." Tubuh Lunna melemas. Ia menyenderkan punggungnya ke tembok. "Kenapa ada aja cara buat gue interaksi sama tu cowok? Kenapa nggak ada satu aja gitu hari yang di mana gue nggak interaksi sama dia? Gue takut ...."

Setelah lama merenung, Lunna melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. Belum sempat ia menginjak bagian dalam, sorot lampu mobil memantul di kaca jendelanya.

"Mampus gue," gumam Lunna. Gadis itu tidak sanggup memutar balik badannya.

Mobil berhenti, seorang cowok dengan setelan casual namun keren berjalan mendekat ke arah Lunna. "Ngapain lo?" tanyanya.

"Nggak tau," jawab Lunna tanpa membalikkan badannya. Sungguh, ia tak sanggup menatap wajah Rafael untuk saat ini.

Karena gemas, Rafael semakin mendekat. Langkah kakinya terdengar oleh Lunna. "Please, jangan deket-deket lagi, pleaseee," batin Lunna.

Rafael merapikan rambut Lunna yang menutupi telinganya. "Jalan-jalan, yok," ajaknya.

"Tuhan, tolong ... nggak sanggup," batin Lunna.

"Males ah, pergi aja sendiri."

"Orang maunya sama lo. Nggak sopan banget udah dijemput tapi ditolak."

"Nggak nolak, Raf, sumpah," batin Lunna lagi.

"Ya siapa suruh lo ke sini? Nggak ada, kan? Salah lo sendiri."

"Chat lo yang narik gue ke sini, Lunna."

"Lah? Apa hubungannya? Orang gue udah bilang cuma truth or dare. Dahlah pulang sana, gue mau tidur."

"Tidur? Jam 7 malam mau tidur? Nggak yakin gue." Rafael terkekeh.

"Lah, emang lo siapa?"

"Gue Rafael. Rafael Zayyandra."

"Gue nggak nanya nama lo, anjir."

"Ahh, kelamaan lo, Lun." Rafael menutup pintu rumah Lunna.

Ia menarik tangan gadis itu untuk masuk ke dalam mobil bersamanya.

"Raf, stop! Gue bisa teriak kalo lo penculik."

"Teriak aja, biar kita dinikahin di sini." ucap Rafael sembari menjalankan mobilnya keluar dari lingkungan rumah Lunna.

"Nggak lucu!"

"Iyalah nggak lucu, orang yang lucu itu elo."

Damn. Lunna tidak bisa mendeskripsikan suasana hatinya sekarang. Tapi ia mencoba mengontrol emosinya. "Mau ke mana?" tanyanya.

"Nggak tau, tergantung nanti."

Lunna mengangguk. Ia meraba-raba hoodienya mencari sesuatu. Sikap yang awalnya santai, berubah panik ketika ia tak menemukan barang yang dicarinya.

"Lo kenapa?"

"PC JAEMIN SAMA RENJUN GUE MANA? KETINGGALAN, RAF. NOOO!" Lunna hampir tantrum.

"Sialan, gue kira apa. Yaudah kita beli sekarang. Nggak usah nangis, nggak usah cengeng."

"Raf? Lo serius?"

"Nggak."

"Sialan."

"Emang lo mau gue seriusin?"

ʚɞ

Desta menurunkan Kanaya di depan rumahnya. Setelah itu, ia melanjutkan perjalanan bersama Shakira. Shakira yang tau perasaan sahabatnya saat ini, meminta Desta untuk berhenti dan beristirahat di sebuah cafe. Desta pun menurut.

Mereka berdua duduk berhadapan dengan 2 gelas jus yang tersaji di depan mereka.

"Desta," panggil Shakira.

"Hm."

"Gue tau perasaan lo."

"Haha."

"Des ...."

"Apa lagi? Udah jelas, kan?"

"Lo percaya peramal, nggak?"

"Nggak! Hoaks soalnya. Nggak ada yang bener ramalannya." Desta meminum milkshake-nya.

"Gue pernah diajakin sama Jendra ke peramal. Trus di sana, gue sekalian minta tolong liatin masa depan lo sama Rafael."

"Uhuk." Desta langsung tersedak setelahnya. Ia batuk terus menerus hingga membuat Shakira panik. Untungnya tidak lama. Batuk Desta sudah berhenti. Dengan cepat, Shakira memberikannya air putih.

"Nih, minum dulu."

"Makasih."

"Pelan-pelan minumnya, kesedak lagi gue tinggal lo."

"Jahat banget. Mana udah ramal gue tanpa izin."

"Hehe ...."

"Trus gimana hasilnya?"

Ekspresi Shakira berubah menjadi datar. "Lo bilang tadi nggak percaya ya, Des! Jangan plin-plan lo," ucapnya dengan nada lembut, namun terkesan menyeramkan seperti sedang marah.

"Waduh, maaf. Iya deh percaya, kok. Gue percaya, Shakira."

"Mana yang bener?"

"Percaya, sayang. Apa hasilnya? Kepo nih."

Shakira mengatur emosinya, bagaimana pun juga, ia tidak bisa benar-benar marah kepada sahabat yang menemaninya dari SMP.

"Sekarang emang sulit, tapi, lo masih ada harapan buat luluhin hati Rafael, karena mereka sulit."

"Hah? Maksudnya?"

"Mereka sulit, rintangan mereka besar, menyangkut masa lalu keluarga ke dua belah pihak, juga tentang masalah yang belum selesai bahkan sebelum mereka lahir."

"Jadi, Rafael sama Lunna nggak bisa bersatu, gitu?"

Shakira menggeleng. "Nggak bisa disimpulkan kayak gitu juga. Bisa aja mereka bersatu kalau berhasil melewati semuanya. Tapi bisa juga mereka menyerah. Atau mungkin yang lain."

"Itu peramalnya bilang gimana lagi?"

"Gue nggak tau, dia nggak bisa liat lagi soal ini katanya. Tapi, selagi belum ada kata 'sah' terucap, lo masih ada kesempatan, Des."

"Hmm, trus lo sendiri sama Jendra gimana?"

Shakira tersenyum. "Dia ... dia kembali. Dia bakal lakuin itu lagi, dia belum puas."

Banyak kata dia😔☝

See you next part 💗

Continue Reading

You'll Also Like

80.8K 3.8K 24
On the day Valencia D'Angelo was born, she was swapped with Alessia. No one knew about the incident, it wasn't supposed to happen. It wasn't planned...
487K 16.4K 53
"My mother named me Miracle, but I am anything but a miracle in her and our family's life. I am a mistake. I am a product of a heinous crime." Miracl...
99K 3.4K 33
Marina is a single mother struggling to get by from day to day. Losing her job was another thing to add to her struggle, until her good friend helps...
21.7K 406 22
Ash Fault, a fifteen year old, trouble maker. His mother died of cancer, father abusive ever sense, gave up on the world. Eight years after his mot...