GEVANO WIBOWO | ON GOING

By justwait4you

4.3K 1.9K 1.5K

⚠️WARNING⚠️ [FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Carolline Anastasya Bratawijaya, seorang gadis yang sangat menyukai se... More

1 - Pertemuan Awal
2 - Confes Kedua
4 - Teror
5 - Comeback
6 - Calon Osis (1)
7 - Masa lalu?
8 - Voli
9 - Dia
10 - Tersadar
11 - Gempar

3 - Siapa Dia?

421 261 161
By justwait4you

Pemilihan anggota osis terhitung 3 hari lagi. Setiap kelas menyiapkan 2 perwakilan wajib untuk mengikuti seleksi osis. Bimo, ketua kelas carolline memilih beberapa kandidat yang sudah terlist oleh wali kelasnya. "Carolline sama Chika." Putus Bimo. Chika yang kaget namanya disebut pun sempat menetang. Tapi apa boleh buat, bukan dia yang memilih, namun wali kelas merekalah yang sudah memutuskan. Sedangkan Carolline, senang-senang saja namanya disebut walaupun dia tidak tau harus berbuat apa.

Jam istirahat pertama berbunyi, siswa dan siswi berhamburan keluar kelasnya menuju kantin sekolah dan hanya tersisa mereka berempat di dalam kelas. "Duh kartu gua lupa bawa lagi, gabisa jajan dong," ucap Chika lesu. Kantin Rajawali School memang tidak menyediakan pembayaran secara cash atau transfer, melainkan dengan kartu khusus siswa. Yang dimana kartu ini di isi setiap bulannya oleh orangtua atau wali siswa.

"Nih chik." Ucap Carolline seraya memberikan kartu makanya kepada Chika. "Loh, lo gamakan emangnya car? Jangan bilang lo mau diet-diet lagi?" Tanya Chika heran. Carolline tidak menjawab melainkan menujukan bekal yang ia buat. Temannya yang paham pun mengangguk, dan berjalan menuju kantin sekolah. Sesampainya disana, Carolline melihat kanan dan kiri mencari seseorang. Sebenarnya bekal yang ia buat bukan untuk dirinya, melainkan untuk Gevan. Sesuai dengan intruksi abangnya beberapa hari yang lalu.

Dengan konsistennya dia menunggu, datanglah 5 anggota BlackWolf termasuk, Gevan. Carolline yang menyadari itu semangat dan bangun dari tempatnya. Belum sempat menghampiri, tangan Carolline pun di cekal oleh Zaza. "Mau kemana car? Lo belum ada makan loh. Makan dlu, gua gamau ya punya temen kurus kering." Ucap Zaza asal.

"Aku mau kasi ini Za, buat kak Gevan hihi. Aku belajar masak lagi loh buat bikin ini semalem." Belum sempat Zaza menjawab, Carolline sudah lebih dulu menghampiri Gevan dan teman-temannya yang duduk tidak jauh darinya.

"Hai kak, ini bekel buat kaka. Semoga kaka suka ya, aku buat sendiri loh." Ia memberikannya dengan manahan senyumannya. Berharap diterima, Carolline malah mendapatkan prilaku yang tidak enak. Gevan bangkit dan menjatohkan bekal yang Carolline buat, membuat isi dari bekal tersebut beserakan di lantai. Adegan itu tentu disaksikan oleh semua orang yang ada di kantin, termasuk teman Gevan dan temannya.

"Parasit!" Ucapan Gevan begitu menyakitkan. Carolline tertegun, apakah dia salah memberikannya bekal. Mengapa ia di sebut parasit? Apakah Gevan begitu membencinya? Tapi kenapa?. Banyak pertanyaan yang terlintas di benaknya, namun ia abaikan. Ia memang sudah diperingati sebelumnya untuk tidak memberikannya bekal lagi, tapi Carolline merasa itu hanya bercandaan Gevan saja. Semua mata tertuju pada Carolline, ada yang merasa iba, dan ada juga yang merasa jika itu pantas untuknya.

Carolline memunguti makanannya, Reno yang melihat itu refleks membantu. "Eh neng car car, sini aa Reno bantuin ya." Ucap Reno seraya membantu Carolline membersihkan makanannya yang berserakan.

"Maafin temen kita ya neng, besok-besok jangan kasih ke Gevan. Kasih ke aa reno aja, pasti aa makan." Ucapnya menenangkan Carolline. Ia hanya tersenyum getir, tidak sedikit juga dari mereka yang memberikan tatapan tidak suka.

"Parah banget ya si, bos. Padahal klo gamau bisa buat kita lagi, yakan." Ujar Igiy meminta persetujuan temannya.

"Makan mulu otak lu, Goy-goy. Rmbut lu tuh udah urusin dulu, mirip banget sama mie Mpok Ida. Catok ngapa catok." Ucap gani meledek. Memang benar, rambutnya ikal, mirip sekali mie dengan wadahnya.

"Ini tuh namanya fashion, bule kebanyakan kek gini nih."  Bela Igoy membenarkan posisi rambutnya.

Teman-temannya yang lain memandang itu tidak habis fikir dengan apa yang di lakukan oleh Gevan. Tapi mereka bisa apa. Memang begitu sifatnya. Zaza, Chika, dan Belle menghampiri Carolline dan membantunya."Car, lo gpp kan. Emg bener-bener bang Gevan. Liat aja nanti. Maafin abang gue ya,car"  Zaza membantu Carolline untuk bangun.

"Apa lo liat-liat temen gue, bubar lo pada. Norak banget, lo kira ini bioskop!" Belle berteriak kepada mereka.

Zaza membawa Carolline keluar dari kantin. Kepergiannya mengundang sorakan dari se isi kantin. Carolline yang sudah biasa mengabaikannya saja. Mereka berjalan menuju kamar mandi untuk membantu mebersihkan baju Carolline yang kotor. Sebelumnya ia sudah mempringatinya dari awal untuk tidak mendekati Gevan. Tapi apa boleh buat, temannya sedang kasmaran, susah untuk diberi tahu.

"Udah ya Car, jangan sakitin diri lu lagi." Pinta Zaza masih membersihkan baju yang dikenakan Carolline.

"Sebenernya kenapa ya, kak gevan bisa segitunya banget. Tiap ada cewe yang ngedeketin, pasti selalu berakhir sama kaya Carolline. Apa jangan-jangan---" Belle menjada omongannya "kak Gevan sukanya sama, cowo?" Tanya nya ke Zaza.

Zaza menghembuskan nafas kasar. Ia mulai menceritakan mengapa Gevan bisa seperti itu. "Sebenernya alesan abang gua gitu ke cewe karna abang gua lagi nunggu seseorang, dia gamau ngecewain orang itu dengan deket atau berhubungan sama orang lain. Dia ini temen masa kecilnya gitu. Gua lupa namanya siapa tapi yang jelas mereka udah janji buat selalu bareng-bareng terus. Tapi, abang gua bikin kesalahan yang buat dia jauh. Sebenernya bang Gevan sifatnya gak gini, tapi karna rasa bersalahnya dia yg besar, bikin dia jadi orang yang pendiem. Sebenernya Karna kesalahannya, cewe yang dia tunggu kritis dan harus di lakukan pengobatan diluar negri. Kabarnya emang cewe itu udah balik, tapi abang gua cuma ketemu sama kakanya aja. Kakanya juga bilang, kalo emang belum bisa pulang, sampe selesai." Zaza menjelaskan apa yang terjadi, ia tidak mau temannya salah paham dengan Gevan. Dia berharap setelah menceritakan ini, Carolline mengerti.

"Kasian ya, kak Gevan. Aku ngerti gimana rasanya kehilangan orang yang di sayang. Kak Gevan setia banget ya nunggu segitunya, ga salah pilihan aku kan berarti."

"Gua dukung, lo sama abang gua. Gua sebisa mungkin juga bakal bantu lo kok. Tapi sekirannya udah terlalu sakit jangan dipaksa lagi, lepasin aja. zaza tersenyum menyemangati Carolline.

"Iya car, kita dukung lu kok 100% asli yang ada badaknya." Ucap Chika bercanda.

♡♡♡

Suasana rooftop begitu sepi terlebih ini sudah jam pelajaran dimulai. Hanya ada dirinya dan angin yang bertiup dengan kencang. Ia memejamkan matanya perlahan, menikmati tiap hembusan angin yang melewatinnya. Gevan selalu mengunjungi rooftop, ia merasa hanya itu bagian sekolah yang dapat menetralkan fikirannya. Namun, ia di kagetkan dengan datangnya seseorang yang secara tiba-tiba menghantam Gevan dengan pukulan. Gevan yang tidak siap menerima serangan itu langsung terjatuh. Menyadari itu Gevan bangkit dan langsung memberikan pukulan balik.

"Bangsat! Maksud lu apa hah? Udah bosen hidup?!" Gertak Gevan seraya menarik kerah orang tersebut.

"Gua gak suka, lu memeperlakukan Carolline kek gitu anjing!" Ucap Bagas tidak mau kalah.

"Lu kalo mau sama dia ambil aja, gua gabutuh. Parasit!" Ujarnya penuh tekanan. Bukannya membalas, Bagas tertawa remeh.

"Parasit? Lu yakin? Lu bakal nyesel, setelah tau dia siapa. Gua gabakal biarin lu rebut dia lagi." Bagas terus tertawa. Gevan yang mendengar itu sempat terdiam.

gadis itu sebenarnya siapa? apa maksud dari ucapan bagas?

Pintu rooftop terbuka. Satpam itu datang menghampiri mereka. Awalnya satpam itu sedang berkeliling, namun terdengar suara ribut-ribut dari arah rooftop. Satpam yang tau bahwa Gevan dan Bagas lah yang berkelahi hanya mampu melerai, tidak berani mengambil tindakan lebih untuk melaporkannya kepada kepala sekolah. Tentu saja, karna Gevan cucu dari pemilik sekolahnya. Bisa saja karna mereka mengadu, profesi mereka akan hilang setelahnya.

Sesampainya dirumah, Gevan terus memikirkan maksud dari omongan Bagas. Apa yang sebenarnya iya katakan. Tidak mungkin Bagas secara tiba-tiba menghajarnya karna wanita yang tidak ia sukai. Siapa sebenarnnya carolline? Dia mengendikan bahunya acuh dan menepiskan pikirannya.

Gevan turun untuk melangsungkan makan malam bersama keluarganya. Di meja makan sudah ada Aulia Zaza Wibowo, Vanno wibowo papahnya dan Ratu Aurelia Wibowo bundanya. Ditengah acara makan bersamanya, Zaza buka suara. "Bun, masa tadi abang kasar sama cewe. Temen zaza pula." adunya.

"Ck, cepu bgt si lu." Ucap Gevan kesal.

Ratu yang mendengar itu memberhentikan makannya. "Van, gaboleh gitu sama perempuan, bunda juga perempuan loh, Ga seharunya kamu begitu. Coba cerita ke bunda sebenernya kamu itu, kenapa?" Tanya Ratu sambil membelai surai anaknya.

"Gevan gasuka kalo yang deketin selain, lili." Ratu yang mendengar ucapan anaknya pun mengangguk mengerti.

Kali ini Vanno buka suara. Gevan memang memiliki sifat yang sama dengan Vanno. Angkuh dan keras kepala. Ia hanya mau melakukan sesuatu yang ada difikirannya saja. "Kamu coba tanya ketemen kamu itu, cuma dia yang tau. Ayah bantu cari juga nanti."











•••

Continue Reading

You'll Also Like

911K 83.5K 31
Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum layaknya bayi beruang saat ia sedang marah...
2.1M 96.5K 69
Herida dalam bahasa Spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
532K 11.1K 56
Allea kembali ke Indonesia setelah 8 tahun untuk menemui calon tunangannya, Leonando. Namun Allea tidak tahu telah banyak hal yang berubah, termasuk...
1.2M 87.1K 54
BOOK 1 > Remake. 𝘐𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘭𝘢𝘱𝘢𝘬⚠️ ⚠️𝘥𝘪𝘴𝘢𝘳𝘢𝘯𝘪𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘩𝘰𝘮𝘰𝘱𝘩𝘰𝘣𝘪𝘤 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘤𝘢 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵...