Mendadak Kawin

Por Febemaria86

371K 12.3K 201

"Suruh anak nggak jelas itu keluar dari rumah kita! " "Ardi!! Andrea itu adekku! " Pertengkaran demi pertengk... Más

Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56

Part 20

7.1K 235 2
Por Febemaria86

"fiuhhh...akhirnya selesai juga"ujar Luana lega saat pesanan terakhir telah selesai di hidangkan.

Ia memandang puas dengan resto mereka lalu ia menoleh ke Andrea yang baru saja selesai mematikan kompornya.

Andrea menoleh ke Luana dan Luana mengacungkan kedua ibu jarinya.

"Good job"serunya sambil tertawa pada sahabatnya "hari ini sukses"

Andrea melepas apronnya dan mendekati Ana adik Luana "dek,istirahat dulu yuk"

"Ya kak duluan aja dulu,Ana beresin ini dulu"ujar Ana sambil memberesi penggorengan.

Andrea mendekati Luana "hari ini lumayan bu bos?"

"Sangat lumayan..kalo gini terus kita bisa buka resto yang lebih luas ya,An"

Andrea mengangguk sambil tersenyum "makasi yaa Luana"

"Untuk?"

"Untuk semuanya,,entah apa aku tanpa kamu"bisiknya

Luana tersenyum "kamu dan aku adalah saudara,mimpi kamu adalah mimpi aku juga dan malah aku dapat penghasilan juga dari resto kita ini"

"Semoga aja tambah rame..oh ya besok kamu cobain ya menu baru yang akan aku buat"ucap Andrea "kayaknya minggu depan soalnya aku belum uji coba masakanku"

"Lo kenapa lama sekali?"tanya Luana heran.Biasanya Andrea cepat kok kalo mau rilis menu baru.

"Tunggu lah...juri makananku lagi ada dinas"jawab Andrea sambil tertawa kecil.

"Juri makananmu?siapa??chef ganteng itu?"tanya Luana ingin tahu.

Andrea tertawa sambil menggeleng "stefan suamiku.."

Luana mengerucutkan bibirnya "kirain chef ganteng itu"

"Bukan..kelinci percobaan dan juri masakanku sekarang Stefan..dia yang pertama aku suruh coba makananku"jawab Andrea sambil tertawa.

Pria itu udah lima hari pergi ke Kalimantan dan mau tidak mau Andrea merasa kesepian.Seolah merasa ada yang hilang tidak melihat wajah Stefan pagi dan malam.

Walaupun pria itu tidak banyak bicara tapi Andrea suka aja ngeliat wajahnya,cara berjalannya,cara duduknya,cara ia memandangi ipad di pangkuannya.

Stefan benar benar keren!!

Astaga!!Andrea sampai tersentak kaget mengetahui pikirannya sendiri.Ia menepuk dahinya pelan.

Aku pasti sudah gila!!memikirkan pria kulkas itu!!batinnya.

"Kenapa,An?"tanya Luana melihat sahabatnya menepuk dahinya "ada yang kelupaan?"

"Engga..gapapa,Lu"jawab Andrea

"Selamat malam"

Kedua gadis itu spontan menoleh melihat siapa yang datang.Seorang pria yang tampan dan gagah memakai kaos putih di lengkapi dengan jaket hitam dan memakai celana jeans navy.

"Haii...chef"sapa Andrea sambil tersenyum manis.

"Saya ganggu kalian ngga?"

Spontan Andrea dan Luana menggeleng bersamaan.

"Silahkan duduk,chef"ujar Luana "An,temeni chef Ronald dulu gih biar aku beresin yang ini".

"Okey.."sahut Andrea sambil berjalan mengitari meja kasir dan mengajak Chef Ronald duduk di meja paling ujung.

"Tumben malam malam ,chef"ujar Andrea sambil mempersilahkan chef Ronald duduk di meja yang khusus untuk berdua.

Tak lama Ana datang membawa nampan berisi dua gelas teh manis hangat dan sepiring kentang goreng.

"Di minum dulu,chef"ucap Ana sopan lalu ia segera pamit.

"Makasi yaa,dek"ucap Andrea

"Sama sama kak"sahut Ana lalu ia segera pergi.

"Di minum,chef"

"Kalo di luar jam kerja panggil saya mas saja,An,jangan Chef"

"Kenapa,chef eh mas?"

"Kalo kamu panggil chef kesannya terlalu formal begitu"sahut chef Ronald "panggil mas aja biar akrab"

"Oo baik,chef eh mas Ronald".

Ronald tersenyum memandang gadis yang ada di hadapannya ini.Gadis cantik yang sudah ia kenal saat pertama kali ia bekerja sama dengan perusahaan gadis itu bekerja tiga tahun yang lalu.

"Kok tumben mas malam malam kesini?ngga wa dulu?"

"Em..tadi saya kebetulan lewat dan saya liat resto kalian masih rame jadi ya sekalian mampir"ucap pria itu sambil tersenyum.

Matanya tidak beralih sedikitpun dari wajah gadis yang ada di hadapannya ini.

"Besok ada waktu ga,An?"

"Besok?"tanya Andrea sambil mengingat ingat ada acara nggak besok sabtu.

"Kayaknya ngga ada deh,mas"

"Saya ada tiket nonton besok ,saya sih rencananya mau ajak kamu kalo bisa"

"Jam berapa?"

"Jam 4 sore"

"Baiklah..nanti kirimkan aja alamanya,mas"sahut Andrea sambil mengangguk.

Wajah pria itu langsung berseri.Senang hatinya karena undangan nonton nya tidak di tolak oleh Andrea.

Ronald memberanikan diri untuk mengajak Andrea ngedate tapi ia tidak berani kalau terang terangan jadilah ia mengarang cerita mendapat tiket nonton.

Untunglah Andrea tidak menolak.

Mereka ngobrol tentang banyak hal tentang masakan dan berbagai cerita lainnya.Mereka tertawa lepas satu sama lain saat mendengar ada hal yang lucu tanpa menyadari semua tingkah mereka sedang di awasi oleh sepasang mata elang di dalam mobil di seberang resto Andrea.

Stefan mengetatkan rahangnya melihat istrinya tertawa bahagia duduk bersama seorang pria.Wajah nya menjadi dingin dan sangat gelap.

"Jalan"ucapnya singkat sambil terus mengawasi sepasang manusia itu dari balik kaca resto yang jernih.

Sopirnya langsung melajukan mobil meninggalkan resto nyonya bos nya.

Stefan langsung membanting tubuhnya ke sofa.Kesal dan amarah bercampur jadi satu di dalam dadanya.

Ia menyandarkan punggungnya ke sofa dan memejamkan mata sejenak.

Bayangan Andrea tertawa malah menari nari di pikirannya.Stefan membuang nafasnya kasar,ia yang biasanya tenang jadi penuh amarah seperti saat ini.

Ia kesal saat ia ingin cepat cepat pulang dan menemui wanita itu eh malah wanita itu sedang bertemu dengan pria lain dan tertawa bahagia.

Ia meraih handphonenya dan menelepon seseorang tapi di urungkannya.Ia langsung melempar handphone nya ke sofa dan memejamkan mata.

Setengah jam kemudian,ia mendengar seseorang memasukkan pin apartemen dan membuka handle pintu tapi karena Stefan menguncinya dari dalam jadi apartemen tidak bisa di buka.

Andrea merasa heran kenapa apartemen mereka tidak bisa di buka.Ia berkali kali menggerakkan handle tapi tetap aja pintu tertutup dengan rapat.

"Kenapa sih ini kok ga bisa di buka?"gerutu Andrea sambil terus mencoba membuka pintu.

Lalu ia mengambil handphone dan menelepon Stefan tapi berkali kali Stefan tidak mengangkat teleponnya.

Andrea menghela nafas kasar lalu ketika ia akan membuka handle pintu tiba tiba pintu terbuka dan Stefan berdiri dengan wajah yang dingin dan kaku.Bibirnya yang tipis terkatup rapat dan menakutkan aura Stefan malam itu.

"Loh kamu udah pulang?"tanya Andrea sambil membuka pintu dan masuk.Ia membuka sepatunya dan meletakkannya di rak lalu ia bergegas ke dapur.

"Kok pintunya di kunci?aku telepon juga ngga di angkat?"tanya Andrea sambil mengambilkan Stefan segelas air putih lalu meletakkannya di meja.

Stefan diam saja.Wajahnya sangat tegang dengan bibir terkatup rapat.

Andrea cuma menoleh dan mengamati wajah suaminya yang menakutkan.

"Kamu kenapa ?ada masalah?"tanyanya tapi Stefan diam saja.

"Mau aku siapkan makan?"

Stefan diam saja,ia cuma memandangi ipad nya.

Andrea menghela nafas lalu berdiri meninggalkan Stefan untuk masuk kamar.

Andrea segera mandi lalu memakai skin care untuk malam lalu ia mengeringkan rambutnya kemudian merebahkan diri di ranjangnya yang empuk.

Karena Andrea tipe orang yang begitu nempel bantal langsung molor.Ia tidak menyadari bahwa pria yang jadi suaminya sedang duduk di ruang tamu dengan perasaan kesal.

Stefan menghela nafas kesal sambil berulang kali melirik pintu kamar Andrea yang tertutup rapat.

Ia ingin ngomong dengan Andrea,tapi ia bingung juga kenapa ia harus jengkel seperti ini toh Andrea juga bertemu di restoran mereka.

Stefan menghela nafas kesal lagi sambil bangkit dari sofa dan menyambar jasnya dan masuk ke kamar.

Ia melemparkan jasnya di sofa kamar lalu ia berdiri di depan jendela kamar nya sambil membuka kancing kemejanya lalu melemparkan kemejanya ke sofa.

Stefan menghidupkan shower dan ia berdiam diri di bawah guyuran shower.Ia tidak bisa mendefinisikan perasaannya saat ini.

Ia kesal dengan Andrea tapi ia pun bingung kesal karena apa?masa cuma melihat Andrea ngobrol dan tertawa dengan pria itu saja membuatnya sekesal ini.

Mungkin ia kesal karena ia yang begitu menggebu gebu ingin segera pulang dan menemui wanita itu sampai ia sengaja lembur agar dapat menyelesaikan pekerjaannya secepat mungkin di kalimantan.

Ia ingin pulang dan menjumpai wanita itu tapi saat ia sengaja melewati restorannya ,ia melihat istrinya itu sedang tertawa akrab dengan seorang laki laki.

Ia bukan cemburu!!bukan sama sekali toh ia tidak mencintai Andrea namun selama setahun ini Andrea terikat perjanjian menjadi istrinya.Dan Stefan tidak suka miliknya berdekatan dengan orang lain!!!

Ya mungkin itu penyebabnya!!

Stefan akhirnya selesai mandi dan mengeringkan rambut lalu ia segera tidur karena lima hari di Kalimantan telah benar benar menguras tenaga dan pikirannya.

Esok pagi nya seperti biasa,Stefan berolahraga di balkon,ia membeli threadmill dan beberapa alat olah raga.Setelah setengah jam ia berolahraga,ia mendengar pintu apartemen di buka dan Andrea masuk membawa belanjaan dan meletakkannya di meja dapur.

Stefan menghampiri istrinya itu yang sedang mengeluarkan belanjaannya.

"Pak..mau minum kopi?"tanya Andrea "tadi aku beli cakue medan di pasar,enak".

"Boleh"sahut Stefan singkat.

Ia melirik Andrea sekilas.Gadis itu cantik memakai kaos longgar berwarna biru tua dan celana jeans panjang.

"Nanti aku mau pergi nonton jadi kamu ngga usah tunggu aku"

"Kemana?"

"Bioskop"

"Sama siapa?Luana?"

Andrea menggeleng sambil menuang kopi di gelas Stefan "sama chef Ronald"jawabnya sambil menyodorkan gelas itu di hadapan Stefan yang langsung mengetatkan rahangnya dengan jengkel.

"Siapa itu?"tanyanya

"Temanku"

"Pria itu juga yang menemuimu kemarin malam?"

Andrea menghentikan kegiatannya,menata daging di kulkas lalu ia menoleh ke suaminya yang berdiri di belakangnya dengan muka masam.

"Kok kamu tahu?"Andrea balas bertanya dengan heran.Darimana pria ini tahu bahwa ia dan chef Ronald bertemu kemarin?

"Nggak perlu tahu darimana aku tahu!!jawab aja pertanyaanku!"

Andrea mengernyitkan dahinya.

"Iya memang chef Ronald datang ke resto kemarin malam dan kami memang mengobrol".

"Tapi pak Stefan darimana kamu tahu??kamu tidak menyuruh orang me mata matai aku kan?"

"Kamu tidak sepenting itu!"

Andrea berdiri dan mendekati suaminya "lalu kenapa kamu bertanya?"

"Aku tidak mengijinkan kamu pergi nanti malam!"

"Loh kenapa?"tanya Andrea protes.

"Aku sudah berjanji kepada chef Ronald bahwa aku akan menemaninya nonton nanti malam.Dan aku pantang ingkar janji!"

Stefan menatap istrinya tajam sampe Andrea merasa Stefan bisa membunuh dirinya dengan tatapannya itu.

"Aku tidak suka di bantah,Andrea!"

"Aku tidak suka di larang tanpa alasan jelas!"bantah Andrea sambil menatap pria itu dengan tidak kenal takut.

"Aku masih suami kamu,Andrea"

"Aku ingat kok,perjanjian kita setahun kan?"sahut Andrea "tapi kamu tidak berhak melarang aku tanpa alasan jelas!"

"Aku suamimu dan aku melarangmu pergi nonton dengan pria lain apa itu masih memerlukan alasan lain?"tanya Stefan dingin sambil berdiri menatap istrinya dengan tangan di masukkan ke dalam saku celananya.

"Kau gila,Stefan!"ujar Andrea kehabisan bahan bantahan kepada suaminya.

"Terserah"sahut Stefan sambil berbalik dan duduk di ruang tamu.

Andrea mengipasi wajahnya yang terasa panas.Ia benar benar kesal dengan suaminya itu.

Sewenang wenang sekali dia melarang Andrea pergi tanpa memberikan alasan yang jelas.

Andrea memasukkan barang belanjaan ke dalam kulkas dengan cemberut lalu ia segera masuk ke dalam kamar dan membanting pintunya dengan keras.

Stefan cuma melirik Andrea yang masuk ke dalam kamarnya.

"Benar benar gadis keras kepala yang susah di atur!"gumamnya sambil geleng geleng kepala.

***

Haiii...
Yuk tinggalin jejak di ceritaku ini

Terima kasih yang masih stay untuk membaca kisah ku

Seguir leyendo

También te gustarán

660K 18.7K 26
Kehidupan Sultan berubah saat seorang gadis tiba-tiba hadir menjadi belahan jiwanya yang semula hilang. Gadis itu telah merubah hidupnya dan menghap...
1M 147K 49
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
828K 77.1K 51
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
233K 12.3K 26
Open and Read. ~ [UNEDITED VERSION] *Note= This is just Fiction. Don't believe anything inside the story. ~ K E I © 2020