I WANT YOU

By SriNNingsih

1.8M 143K 2K

Status: Completed ***** Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh... More

PROLOG
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
Extra Part 1
Extra Part 2
Extra Part 3
EPILOG
Persiapan untukmu, Ace!
Hello
Judul Baru!!

61

8.9K 867 19
By SriNNingsih

Ratu Julie tahu, jika Ace akan menggunakan teleportasinya untuk mencari Thalia. Ia sudah memerintahkan Smith untuk membuat perisai pelindung di kamar tempat Thalia di kurung, jauh-jauh hari sebelum pergelaran pesta teh di lakukan. Tujuan sang Ratu ialah mencegah dan menghalangi agar Ace tak bisa melacak Thalia, hingga acara pernikahan antara Ricard dan Nathalia di gelar.

Ace merasa firasat tak nyaman menghampirinya. Netra merahnya mengedar keseluruh penjuru ruangan, ia tak menemukan wanitanya. Ace segera mencari keberadaan pemilik netra emas ke seluruh aula istana. Ia juga mencoba untuk menggunakan teleportasinya setelah ia berdiri di lorong seorang diri. Tapi, ia gagal melakukannya karena tidak merasakan energinya sendiri yang tertanam di diri Thalia.

Ace kembali ke ruangan pesta, langkahnya menuju Raja Ricard yang berdiri tak jauh darinya. Dengan tatapan tajam ingin membunuh, Ace segera mendatangi Raja Ricard.

"Dimana Thalia?" Tanya Ace.

Ricard terkekeh mendengar pertanyaan yang di lemparkan oleh Ace "Kenapa kau menanyakannya padaku, Ace. Daritadi Thalia kan bersamamu?"

"Aku tidak menemukannya. Katakan padaku kau sembunyikan dimana dia?" Tanya Ace lagi.

"Aku tidak tahu dimana dia!" Jawab Ricard dengan ekspresi datarnya. "Atau mungkin, Nathalia sudah sadar akan siapa kau sebenarnya? Jadi, dia lebih memilihku dan meninggalkanmu, Pangeran Haram." Ricard terkekeh.

Netra merah Ace berkilat marah melihat Ricard. Jemari kekarnya mencengkram setelan Ricard "Jika sampai terjadi sesuatu padanya. Aku tak akan segan untuk membunuhmu!" Aura kegelapan mulai menguar dari dalam tubuh Ace. Pria itu lebih memilih pergi untuk mencari wanitanya daripada lepas kendali dan membahayakan semua orang.

Ratu Julie berjalan ke arah podium yang lebih tinggi. Dengan senyuman penuh kelicikan Sang Ratu memulai rencananya. "Selamat Malam para putri bangsawan yang saya sayangi. Terimakasih atas waktu yang telah kalian luangkan untuk menghadiri undangan pesta minum teh bersama denganku." Suara tepuk tangan saling menyahut. "Dengan ini, akan aku sampaikan beberapa hal penting yang akan menunjang kemajuan Kerajaan kita tercinta ini. Pertama, karena Raja Liam masih istirahat dalam pemulihan beliau yang masih sakit, maka penobatan Raja Ricard pun sudah di lakukan. Kedua, Posisi ratu yang sekarang kosong akan membuat ketidak seimbangan kehidupan kerajaan. Maka, Raja Ricard akan memilih salah satu kandidat calon Ratu."

Suara riuh para putri bangsawan memenuhi ruangan, dalam hati mereka ingin dipilih oleh Raja muda mereka tak terkecuali oleh Salsabila yang menatap penuh harap kepada Raja Ricard.

Pemuda bernetra biru pun berjalan mendekati sang Ibu, dengan wajah penuh percaya diri. "Selamat sore para Lady dan Nona cantik. Terimakasih telah hadir di aula ini untuk merayakan pesta minum teh bersama saya. Dengan adanya pesta ini, maka secara tidak langsung saya akan mengumumkan sedikit berita yang akan membuat kita semua senang."

Netra merah masih menatap Ricard, tak lama ia melihat sosok Thalia berjalan ke arah podium tempat dimana Ratu Julie dan Raja Ricard berada. Tatapan mata Thalia terkesan aneh, ia diam dan menunduk patuh kearah Ratu Julie dan Raja Ricard. Ace yang mengetahui hal tersebut segera berjalan mendekati kearah podium.

"Perkenalkanlah, calon Ratu Kerajaan Orthello. Nathalia Zeyrav." Ratu Julie bertepuk tangan, suara riuh mendadak hening. Mereka semua terkejut mendengar apa yang di katanya Ratu Julie.

"Untuk Raja Ricard, di persilahkan untuk menyematkan cincinnya kepada Nathalia, sebagai bukti Raja Ricard telah mengikat janjinya seumur hidup untuk menjadi pendamping hidup Nathalia." Ujar Sang Ratu.

Raja Ricard berjalan mendekati Thalia, dengan yakin ia pun mulai meraih tangan kiri Thalia, ia berniat melepaskan cincin bermata merah yang sudah tersemat disana.

"Berhenti!" Sahut Ace yang berdiri di bawah podium. Raja Ricard menatap tak suka kepada Ace. "Pertunangan ini tidak sah karena Thalia sudah terikat denganku terlebih dahulu. Sebagai buktinya, lihat jari manis di tangan kirinya!" Seru Ace. Semua mata terfokus pada tangan kiri Thalia yang sudah di genggaman tangan Ricard. Siluet cincin terlihat.

Raja Ricard terkekeh, "Pertunangan kalian batal. Thalia yang memutuskannya." Ucap Ricard, "Sayang! Tunjukkan kepada Ace bahwa kau lebih memilihku daripada si Pangeran Haram itu."

Thalia mengangguk pelan, kemudkan ia berjalan mendekati Ace dengan tatapan kosong, menatap Ace tanpa ekspresi apapun. "Mari kita hidup di jalan masing-masing." Ujar Thalia. Gadis itu mulai meraih cincin yang masih tersemat di jari manisnya.

Ace menatap sendu, ia merasa aneh dengan gelagat Thalia. "Sadar, Tha!" Ace mencegah Thalia melepas cincinnya. Jemarinya yang masih bebas mengelus lembut pipi Thalia. "Hei, ayo bangun! Jangan biarkan mereka mengendalikan perasaan dan pikiranmu."

Thalia tak bergeming, "Maaf Ace, kita akhiri saja semuanya. Aku memilih Ricard sebagai pendamping hidupku. Aku harap kamu mengerti."

Ace menggelengkan kepalanya. Ia pun segera membuat Thalia pingsan saat itu juga dan menggendongnya seperti membawa karung. Ricard yang mengetahui segera menyuruh pengawal untuk mencegah Ace membawa Thalia.

Pesta pun berakhir ricuh, dengan teriakan karena rasa takut membuat para putri bangsawan lebih memilih menyelamatkan diri.

Netra merah Ace berkilat marah, aura iblis yang tertidur di dalam tubuhnya menguar perlahan. Guratan-guratan hitam mulai bermunculan di balik setelan bajunya. Beberapa pengawal menyerang Ace secara bersamaan. Ace menghadapi mereka tanpa rasa takut, ia merapalkan mantra sihir dan membuat para pengawal yang berjumlah 6 orang tersebut terpental jauh kebelakang.

Ratu Julie berjalan perlahan, Ace masih menghadapi pengawal yang lain. Dengan cepat Ratu Julie melemparkan kekuatan sihirnya yang membuat Ace dan Thalia terpental.

"Amankan Nathalia, Ricard! Aku akan menghadapi Pangeran haram ini!" Perintah Ratu Julie.

"Tapi ibu. Kau bisa terluka!" Sergah Ricard.

"Pergi! Amankan wanita itu jika kau masih ingin bersamanya!" Bantah Ratu Julie.

Raja Ricard tanpa banyak membantah lagi, ia segera menggendong Thalia ala bridal dan pergi meninggalkan aula pesta. Ia akan mengurung Thalia di tempat yang sudah ibunya persiapkan, sambil menunggu hari pernikahan mereka.

Ratu Julie dengan netra merah di bagian mata kirinya berkilat marah. Ace menatap tajam sang Ratu.

"Sepertinya kita memang di takdirkan untuk saling menyerang, Pangeran?" Ujar Ratu Julie. "Tapi aku tidak akan menghadapimu sendiri." Pengawal istana kembali keluar dan menghadang Ace yang akan menyerang sang Ratu.

Berbekal belati, Ace menghadapi para pengawal tersebut. Saat semua sudah tumbang, sang Ratu segera menyerang dengan sihirnya. Tiba-tiba seseorang mendorong Ace agar tidak terkena sihir milik sang Ratu.

"Ayo lekas kita pergi, Pangeran!" Suara bariton membuat Ace menatapnya.

"Daniel?" Ucapnya.

"Iya, Pangeran. Saya bersama Raymond datang untuk menyelamatkan anda."

"Tapi, Thalia masih bersama mereka!" Ucapnya.

Daniel menggelengkan kepalanya. "Percayalah, Pangeran. Nona Thalia bukanlah wanita lemah. Ia tahu apa yang ia lakukan untuk melindungi dirinya sendiri."

"Lalu mengapa kalian datang ke sini?"

"Kami menculik Raja Liam, Yang Mulia. 4 pengawal sudah membawa sang Raja Liam keluar dari istana. Jadi, mari kita pergi dari sini. Keselamatan Pangeran Ace lebih utama."

Beberapa ksatria Shadow Knight menyerang balik pengawal istana untuk melindungi Ace dan Daniel. Mereka berhasil keluar dari istana yang sedari tadi pengawal istana turun untuk menargetkan Pangeran Kedua.

"Kita berpisah di sini!" Ujar Ace kelada Raymond dan Daniel.

"Terlalu berbahaya, Pangeran! Jika Pangeran masih bertahan di Kerajaan Orthello. Mereka pasti akan menargetkan Pangeran Ace, lebih baik jika kita bersama kembali ke pemukiman terlebih dahulu untuk menghindari dan mengambil rencana matang." Jelas Daniel.

"Tidak, aku akan tetap mencari Thalia. Menemukan dan menyelamatkan gadisku!" Ace tetap kekeh dengan pendiriannya.

"Baiklah, Pangeran. Akan tetapi, pangeran tetap dalam perlindungan ksatria bayangan kami." Ujar Daniel tidak mau kalah.

"Baiklah, asalkan jangan sampai ketahuan!" Jawab Ace singkat.

***---***

Nathalia Zeyrav masih memejamkan matanya, rasa nyeri yang menjalar di dada kirinya tak bisa lagi ia rasakan karena Ratu Julie memberikan sedikit segel padanya. Raja Ricard membaringkan Thalia dengan hati-hati, ia menatap wajah Thalia yang menbuatnya sedikit menggemaskan. Padahal dulu, Raja Ricard tak mau menatapnya sedikitpun.

Dalam ketidaksadarannya, Nathalia berkelana ke sebuah alam mimpi. Latarnya berupa padang rumput yang luas, udara yang berhembus amat segar dan terdapat sebuah danau kecil. Thalia sangat menyukai air. Ia segera beranjak mendekati danau tersebut. Dasar danau terlihat penuh bebatuan dengan berbagai ukuran, airnya benar-benar jernih. Tak lama Thalia terlena dan bermain dengan lingkungan di sekitarnya.

"Nona, Navgra!" Suara lembut mengalun memanggil namanya.

Thalia menoleh ke arah sumber suara, kedua matanya melebar sempurna. Ia seperti melihat pantulan dirinya di cermin, Nathalia Zeyrav gadis cantik, tinggi menjulang nan rupawan kini berdiri di depan matanya. Thalia sukses mendongakkan kepalanya jika ingin menatap wajah cantik Nathalia. Thalia baru menyadari kalau dirinya tidak berwujud seperti Nathalia. Ia kembali menjadi dirinya sendiri.

"Apa kabar, Nona? Bagaimana kabarmu? Apa kau baik-baik saja menggunakan tubuhku disana?" Tanya wanita itu dengan senyuman manisnya. Seketika Thalia tersentak akan lamunannya.

"Bagaimana kita bisa bertemu?" Tanya Thalia dengan nada sarat keterkejutan melihat Nathalia Zeyrav berdiri di depan matanya.

Continue Reading

You'll Also Like

830K 93.4K 73
Warning, Red flag ML! Maylafaisha meninggal karena keselek mie dan ketika dirinya membuka mata BAAM! ia menjadi ibu tiri dari novel yang ia baca bern...
1M 89.7K 58
[BUKAN NOVEL TERJEMAH] "Tiada kasta dalam cinta," .. Dewi Harnum adalah seorang pelayan di suatu Kerajaan. Ia selalu menggunakan selendang untuk menu...
64.5K 8.4K 35
(Cerita telah tamat, part masih lengkap) Hidup Antares berubah drastis semenjak ia bertemu dengan sosok hantu cantik bernama Aluna. Antares terjebak...
1.7M 150K 55
terbangun dengan tubuh yang berbeda membuat luna harus menahan nasib buruk dimana dia adalah istri seorang DUKE. yang di kenal kasar dan juga tidak...