Mendadak Kawin

By Febemaria86

373K 12.4K 203

"Suruh anak nggak jelas itu keluar dari rumah kita! " "Ardi!! Andrea itu adekku! " Pertengkaran demi pertengk... More

Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56

Part 18

6.3K 239 0
By Febemaria86

Stefan berjalan menghampiri Andrea yang sedang duduk di sofa sambil menonton televisi.

Ia membawakan jus buah untuk Andrea "nih"ujarnya sambil menyodorkan gelas berisi jus buah.

Sebelum pulang,ia sempat meminta koki lullaby hotel menyiapkan makan malam lengkap dengan buah segar dan jus untuk porsi dua orang.

Andrea mendongak dan menerima gelas itu "terima kasih"ucapnya.

Stefan tidak menyahut,ia duduk di sofa dekat dengan Andrea.Ia mengamati kaki Andrea yang sedikit bengkak.

"Kamu kok bisa jatuh?"

"Aku di serempet orang tadi pagi"

Stefan hari itu memakai kaos lengan pendek warna navy dan celana pendek se lutut.Walaupun baju nya santai tapi Stefan terlihat tampan dan segar apalagi sehabis mandi,bau parfumnya menguar kemana mana.

"Kamu tahu Aurelia Barata?putri orang kaya kedua katanya di Indonesia itu?"

Stefan menggeleng tanpa suara,ia sedang mengamati wajah Andrea.Ia suka mimik wajah Andrea kalo sedang bercerita begitu.

"Aku di serempet olehnya hanya gara gara ia mengejar putra pertama keluarga Wijaya katanya sih pria itu berada di dalam mobil yang ada di depan mobil Aurelia"

Andrea menghela nafas lalu memandang suaminya yang juga sedang memandangnya.

"Mobil pria itu Rolls Royce mahal,ckckck..pasti pria itu kaya sekali"ujar Andrea lagi "nah..si Aurelia itu ternyata pacar tuan muda Wijaya itu mungkin mereka sedang berantem terus si cowoknya ngambek gitu makanya si Aurelia kejar tuh cowok"

Stefan menahan senyumnya saat melihat wajah Andrea yang sedang menceritakan Aurelia.

Ia tidak peduli dengan cerita Aurelia yang mengaku ngaku menjadi pacarnya,ia cuma seneng aja ngeliat mimik wajah Andrea kalo sedang bercerita.Lucu dan menggemaskan menurut Stefan.

"Aku jadi penasaran pengen lihat wajah pria itu"ujar Andrea lagi

"Penasaran kenapa?"

"Penasaran wajah pria itu seperti apa..umm..pacaran orang kaya gitu gimana ya??"

"Kamu pernah pacaran ga?"tanya Andrea tiba tiba kepada Stefan.

Stefan menggeleng..

"Sudah ku duga kamu pasti tidak punya pengalaman,lagian mana ada perempuan yang berani mendekatimu".sahut Andrea lagi sambil tertawa "kamu aja kaku begitu ,ga ada romantisnya.."

Stefan menghela nafas kesal,ia cuma melirik istrinya dengan sebal lalu ia beranjak dari duduknya berjalan ke meja dapur .

Ia baru saja menghangatkan makan malam mereka dengan microwave yang baru ia beli minggu kemarin.

"Mau makan ngga kamu?"tanya Stefan sambil mengeluarkan makanan dan menaruhnya di meja makan mereka.

Andrea berdiri "aduhhh"jeritnya pelan membuat Stefan berjalan terburu buru ke arahnya.

"Kenapa?masih sakit?"tanya Stefan melihat Andrea meringis kesakitan.

"Iyaa nihh sakit banget"jawab Andrea sambil meringis menahan sakit.

Andrea meringis memegangi kakinya yang bengkak "kakiku sakit sekali buat berjalan"ujarnya menahan sakit.

"Ayo aku bantu pelan pelan"ucap Stefan sambil memapah Andrea berjalan ke meja makan.

Baru kali ini ia berdekatan dengan pria yang statusnya suami nya.Andrea bisa melihat wajah suaminya yang masuk kategori ganteng itu.

"Jangan ambil kesempatan dalam kesempitan!"ujar Stefan sambil melirik istrinya.

Andrea duduk di kursi makan dan membiarkan Stefan melayaninya.

Laki laki itu dengan telaten menyiapkan makanannya.

"Makan apa kita malam ini?"tanya Andrea sambil melihat suaminya menuang ke mangkok.

"Tadi aku beli sup kaldu sapi yang bagus untuk kakimu"jawab Stefan sambil menyodorkan mangkok itu ke hadapan Andrea.

"Aaaa so sweet sekali suamiku ini"goda Andrea sambil tersenyum ke Stefan yang cuma di balas lirikan tajam suaminya.

"Udah makan dulu"

Andrea menurut,ia makan dengan lahap.Sop kaldu ini enak sekali.

Rasa kaldu nya dari tulang sapi yang sengaja di masak agak lama dan daging sapinya sangat lembut.

"Beli di mana?"

"Kenapa?"

"Enak"

Stefan tidak menyahut ucapan istrinya tapi ia tersenyum tipis.Ia senang kalo istrinya menyukai makanan yang ia beli khusus untuk Andrea.

"Pak.."

"Andrea,kupikir kamu jangan panggil aku pak deh kesannya aku lebih tua jauh di banding kamu padahal kita cuma selisih 4 tahun aja"

"Terus panggil apa??panggil sayang boleh?"

"Enggak!"

"Terus panggil cinta?"

"Gak!"

"Lahh terus panggil apa dong?"goda Andrea lagi "panggil suami?"

"Dih..panggil mas aja"sahut Stefan sambil menyodorkan segelas air putih ke depan Andrea.

"Ohhh...panggil mas...oke deh...makasi,mas sayang".

Stefan diam saja memandang istrinya dengan sebal.Perempuan ini benar benar memancing emosi aja kerjaannya!batinnya sebal.

"Mas,mau ngga bantuin aku ke kamar mandi?"tanya Andrea "aku mau gosok gigi"

Stefan berjalan mengelilingi meja dapur dan membantu Andrea berdiri dan berjalan ke kamar mandi.

Andrea menggosok gigi dan ingin melepas bra nya cuma karena tangannya lecet dan masih sakit kalo di tekuk,ia agak kesusahan membuka pengaitnya.

"Duh...kok macet sih"ucap Andrea kesulitan membukanya "gimana ini?"

Lalu ia teringat Stefan di depan pintu kamar mandi.

"Mass.."panggilnya sambil membuka pintu kamar mandi

Stefan yang berdiri membelakangi pintu cuma menoleh saja

"Hmm"

"Anu..aku mau minta tolong"

"Apa?"

"To..tolong bukakan pengait bra ku"cicit Andrea malu.Wajahnya langsung memanas apalagi melihat Stefan mengernyitkan dahi dan diam seribu bahasa.

"To..tolong..aku nggak bisa membukanya"ujar Andrea "tanganku tidak bisa membukanya"

Stefan membalik tubuhnya sehingga menghadap Andrea dan memandang wajah gadis itu dengan curiga.Ia takut di kerjain oleh gadis nakal ini!

"Aku serius,pak.."ucap Andrea serius

"Aku tidak tahu caranya"

"Aku akan mengajarimu,pliss"

Stefan berdehem sebentar dan mengangguk pelan.Tiba tiba ia menjadi grogi.

Andrea membalik tubuhnya dan menyuruh Stefan menyelipkan tangannya ke punggung Andrea.

Stefan sedikit grogi saat memasukkan tangan ke balik baju Andrea dan ia menahan nafas saat tangannya tidak sengaja menyentuh kulit punggung Andrea yang halus.

Stefan tidak menyingkap baju hanya memasukkan tangannya ke balik baju Andrea dan mencari dimana pengait bra itu lalu melepaskannya lalu ia segera menarik tangannya keluar dan berbalik.

Wajahnya terasa panas,pasti sekarang wajahnya memerah.

Andrea menjulurkan lehernya,mengintip Stefan tapi Stefan langsung memalingkan mukanya.

"Buruannnn"

Andrea tersenyum melihat tingkah pria angkuh di depannya.Yah..walaupun ia malu tapi ia geli melihat sikap pria dewasa itu.

Stefan sudah berumur 29 th tapi ia benar benar masih sangat minim pengalaman dengan wanita.

Stefan memapahnya ke kamar dan membantu mengangkat kakinya ke ranjang.

"Kalo nanti malam aku mau ke kamar mandi gimana dong?aku kan ngga bisa sendiri"

"Makanya peras kandung kemihmu sekarang biar nanti malam kamu nggak bangun bangun ke kamar mandi!"

"Dihh...mana bisa"sahut Andrea cemberut.

Stefan mematikan lampu lalu ia segera keluar dari kamar Andrea.

Gila!!baru kali ini ia melihat wanita tidak tahu malu seperti Andrea!!seumur umur baru kali ini ia di suruh membuka pengait pakaian dalam,kalo kemarin kemarin ia di suguhi pemandangan yang mengotori mata dan pikirannya karena gadis itu pernah dua kali ketahuan berdiri di depannya tanpa memakai bra dan sekarang ia di suruh membuka bra nya entah apalagi permintaannya besok besok..

Stefan mengipasi wajahnya yang panas lalu ia segera masuk ke dalam kamar kerjanya yang ada di dalam kamarnya.

Mungkin bekerja akan sedikit membantunya melupakan kejadian tadi.

Stefan mulai bekerja namun di tengah jalan tiba tiba ia mengingat betapa kulit Andrea sangat halus dan lembut. Itu baru punggung bagaimana kalo yang di depan...

Astaga!!!Stefan langsung menggelengkan kepalanya mengusir keluar pikiran kotor itu dari otaknya yang bersih.

Ia segera keluar dari kamarnya dan dengan perlahan membuka pintu kamar Andrea.Ia ingin tahu apakah Andrea terbangun atau tidak.

Stefan menghampiri Andrea yang sedang tertidur dan melihat selimut Andrea tersingkap.Ia mengamati kaki Andrea yang bengkak.

Ia mengambil salep di atas nakas dekat Andrea lalu dengan hati hati ia mengoleskan salep itu ke kaki Andrea yang bengkak.

Andrea cuma sedikit mendesis kesakitan tapi matanya tetap terpejam karena ia tadi habis meminum obat yang mungkin ada obat penghilang nyeri.

Setelah mengoleskan salep,Stefan tiduran di sofa dekat tempat tidur Andrea,berjaga jaga kalo tengah malam gadis itu butuh bantuannya.

Setelah ia mengatur suhu ruangan,ia pun mulai memejamkan matanya.

***

Hallo

Jangan lupa love dan komennya ya teman teman

Happy reading

Continue Reading

You'll Also Like

44.6K 3.3K 42
Menjadi seorang asisten pribadi dari anak berusia 16 tahun tidaklah mudah. Majikan kecil cantiknya itu manja, rewel, belum lagi dirinya yang sudah se...
405K 19.5K 54
Kara tidak pernah menyangka bisa jatuh cinta dengan seorang duda beranak 2. Sejauh apapun dirinya berusaha untuk menghapus rasa cinta itu, tetap saja...
2.5M 37.5K 50
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
17M 753K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...